menjadi penurut dan tidak berdaya. Presiden dapat digolongkan ke dalam ISTI Ikatan Suami Takut Istri. Perubahan perwatakannya ini dapat dilihat pada kutipan berikut ini.
“IBU NEGARA : Diam…. Diam Semua terkejut, tak seorang pun berani
bicara Hei Kalian pikir istana ini kebun binatang. Sudah jam berapa ini, pulang ”
“PRESIDEN : Mama…tenang Ma. Kita sedang rapat tahunan Ma, penting”
“IBU NEGARA : Apa kau bilang, rapat, penting? Rapat harian, rapat mingguan,
rapat bulanan, tiap hari rapat. Bubar Aku bilang bubar ” “PRESIDEN
: Mama Mereka menteri dan pejabat Negara, Ma. Masak di usir. Please dong Ma.”halaman 131.
b. Sekretaris
Tokoh Sekretaris adalah seorang wanita yang mendampingi Presiden menjalankan tugas Negara di Istana Negara. Sekretaris merupakan wanita yang cantik dan seksi. Itu terbukti karena
Presiden suka berselingkuh di belakang istrinya. Hal itu membuktikan bahwa Sekretaris lebih muda dan cantik dari istri Presiden. Kecantikan dan keseksiannya itulah yang membuat Presiden
betah berlama-lamaan di Istana walau tidak ada urusan penting lainnya lagi. Tidak beda dengan Presiden, Sekretaris juga memiliki sifat buruk yaitu tidak bertanggung jawab dengan
pekerjaannya. Ia selalu sibuk dengan permainan di internet atau sering disebut game on line. Hal ini sudah dipaparkan kutipannya pada bagian Presiden.
c. Sekuriti
Sekuriti merupakan petugas keamanan di Istana Negara. Sekuriti memiliki sikap yang tegas pada siapapun, termasuk pada atasannya sendiri. Namun, ia akan berubah menjadi patuh,
Universitas Sumatera Utara
jika terus-menerus dimarahi oleh Presiden. Sifat tegas dan patuhnya ini ditunjukkan lewat kutipan berikut ini.
“SEKURITI : Maaf Mister Presiden. Bukan maksud saya lancang kuning. Tapi,
ini perintah mendadak yang harus dilaksanakan. Sebagai sekuriti saya harus tegas, dan tanpa pandang bulu. Siapa pun yang
menghalangi akan saya sikat. Dan ingat Mister Presiden, nama saya bukan Borjong, tapi Zul, Zulkarnaen.”
“PRESIDEN : Tambah marah Apa kau bilang, saya mau kau sikat ? Lantam
kali mulut kau. Kalau bukan keponakanku, sudah kutembak kau Menodongkan pistol”
“SEKURITI : Eh…maaf Om…tapi maksudku hanya melapor. Tadi kan Om
bilang : Zul tolong ingati Om ya, jam 2 lewat 5 rapat Meniru ucapan Presiden. Sekarang kan sudah jam 2, Om.”halaman 123-
124.
Namun, Sekuriti bisa berubah menjadi seorang penjilat atau patuh pada perintah siapa saja yang memberikan hadiah kepadanya. Hal ini tergambar pada kutipan berikut ini.
“SEKURITI : Kepada PUU Anda dilarang masuk Lalu menunjuk papan
pengumuman di dinding pos monyet yang berbunyi : Yang tidak membawa upeti Dilarang Masuk ”
“PUU : Maaf saya lupa Kemudian memberikan beberapa lembar uang kepada Sekuriti” “SEKURITI
: Terima kasih. Saya atas nama Mister Presiden sekali lagi mengucapkan terima kasih dengan semua kebaikan tuan-tuan.
Silakan masuk, Mister Presiden sudah sedari pagi menunggu kedatangan tuan-tuan. Horas ”halaman 125.
d. Menteri Kerja Bertenaga Mentega