jika terus-menerus dimarahi oleh Presiden. Sifat tegas dan patuhnya ini ditunjukkan lewat kutipan berikut ini.
“SEKURITI : Maaf Mister Presiden. Bukan maksud saya lancang kuning. Tapi,
ini perintah mendadak yang harus dilaksanakan. Sebagai sekuriti saya harus tegas, dan tanpa pandang bulu. Siapa pun yang
menghalangi akan saya sikat. Dan ingat Mister Presiden, nama saya bukan Borjong, tapi Zul, Zulkarnaen.”
“PRESIDEN : Tambah marah Apa kau bilang, saya mau kau sikat ? Lantam
kali mulut kau. Kalau bukan keponakanku, sudah kutembak kau Menodongkan pistol”
“SEKURITI : Eh…maaf Om…tapi maksudku hanya melapor. Tadi kan Om
bilang : Zul tolong ingati Om ya, jam 2 lewat 5 rapat Meniru ucapan Presiden. Sekarang kan sudah jam 2, Om.”halaman 123-
124.
Namun, Sekuriti bisa berubah menjadi seorang penjilat atau patuh pada perintah siapa saja yang memberikan hadiah kepadanya. Hal ini tergambar pada kutipan berikut ini.
“SEKURITI : Kepada PUU Anda dilarang masuk Lalu menunjuk papan
pengumuman di dinding pos monyet yang berbunyi : Yang tidak membawa upeti Dilarang Masuk ”
“PUU : Maaf saya lupa Kemudian memberikan beberapa lembar uang kepada Sekuriti” “SEKURITI
: Terima kasih. Saya atas nama Mister Presiden sekali lagi mengucapkan terima kasih dengan semua kebaikan tuan-tuan.
Silakan masuk, Mister Presiden sudah sedari pagi menunggu kedatangan tuan-tuan. Horas ”halaman 125.
d. Menteri Kerja Bertenaga Mentega
Mentega adalah singkatan dari Menteri Kerja Bertenaga yang merupakan plesetan dari sebutan Menteri Tenaga Kerja. Ia juga menguasai peredaran laptop dan suka mencari-cari alasan
Universitas Sumatera Utara
untuk menutupi kinerjanya yang tidak mampu mengatasi permasalahan tenaga kerja yang melanda Negara Krutak-Krutuk. Sikap ini terlihat pada kutipan di bawah ini.
“MENTEGA : Ini hadiah buat Mister Presiden. Laptop edisi terbaru, edisi bahasa
Batak Memberikan paket kepada sekuriti”halaman 124.
Lalu Presiden membuka rapat tahunan dan bertanya pada Mentega. “PRESIDEN
: Menteri Kerja Bertenaga. Apa laporanmu ” “MENTEGA
: Menurut laporan dari staf-staf saya, jumlah orang yang melamar pekerjaan, dua orang Mister Presiden. Intinya, terjadi peningkatan
yang sangat signifikan. 100 persen Mister Presiden.”
“PRESIDEN : Baru dua orang ? Sudah tiga tahun kau kuangkat jadi Menteri
Kerja Bertenaga, baru dua orang yang melamar ?... Apa kau bilang tadi, signifikan ? Signifikan taik ”
“MENTEGA : Maaf Mister Presiden. Saya juga heran, kenapa tidak satu orang
pun yang mau melamar pekerjaan. Sementara usia para pekerja Negara kita makin lama makin tua. Kita kan tidak mungkin terus-
terusan menggaji orang-orang tua bangkotan itu. Kalau kita tidak punya cadangan devisa tenaga kerja, bakal hancurlah kita Mister
Presiden.”
“PRESIDEN : Jangan ngomong saja, solusinya apa ?”
“MENTEGA : Kita terpaksa mengimpor tenaga kerja dari Negara tetangga.
Selain murah, mereka juga bisa dipakai. Memeragakan adegan mesum dengan tangan”halaman 125-126.
e. Menteri Pendidikan dan Teknologi Mendiktologi
Mendiktologi adalah singkatan dari Menteri Pendidikan dan Teknologi. Berbeda dengan jabatan yang dipegangnya, sifatnya yang suka melakukan praktek suap-menyuap untuk
memuluskan urusannya dengan Presiden. Ia merupakan seorang Menteri yang tidak mencerminkan sikap mendidik. Menjalani pekerjaannya dengan cara mendidik dengan
perkembangan teknologi yang negatif, yaitu dengan menguasai ekspor-impor DVD segala
Universitas Sumatera Utara
permainan atau game. Selain itu, ia menguasai peredaran DVD porno. Hal ini terdapat pada kutipan berikut ini.
“MENDIKTOLOGI : Kalo saya seperti biasa. Dvd impor, segala macam permainan ada di dalamnya. Game patok lele dan galah panjang pun ada
Memberikan beberapa keping vcd”
“SEKURITI : Bokep ada ?....26….bf….Vcd porno ? Memeragakannya”
“MENDIKTOLOGI : O….itu. Saya sudah siapkan untuk sekuriti Mengeluarkan dari saku baju dan memberikannya kepada Sekuriti”halaman 124-
125.
f. Pakar Undang-Undang PUU