permainan atau game. Selain itu, ia menguasai peredaran DVD porno. Hal ini terdapat pada kutipan berikut ini.
“MENDIKTOLOGI : Kalo saya seperti biasa. Dvd impor, segala macam permainan ada di dalamnya. Game patok lele dan galah panjang pun ada
Memberikan beberapa keping vcd”
“SEKURITI : Bokep ada ?....26….bf….Vcd porno ? Memeragakannya”
“MENDIKTOLOGI : O….itu. Saya sudah siapkan untuk sekuriti Mengeluarkan dari saku baju dan memberikannya kepada Sekuriti”halaman 124-
125.
f. Pakar Undang-Undang PUU
PUU adalah akronim atau singkatan dari Pakar Undang-Undang. PUU dipilih Presiden sebagai orang yang mengurusi tentang perundang-undangan serta aturan yang berlaku di Negara
Krutak-Krutuk. Hal ini tergambar pada kutipan berikut ini.
“PRESIDEN : Dalam UU Tenaga Kerja kita, apa sanksi bagi orang yang tidak
mau melamar pekerjaan ?” “MENTEGA
: Kalau urusan undang-undang bukan saya pakarnya, Mister Presiden. Itu Menunjuk PUU”
“PRESIDEN : O, iya. Saya kira tidak ada orang di situ Menunjuk PUU”
“PUU : Sebentar, Mister Presiden Mengambil dan membuka kitab
undang-undang, kemudian membacanya keras-keras Dalam Undang-undang Tenaga Kerja Negara Krutak-Krutuk : pasal 30,
ayat 31, junto 32 berbunyi sebagai berikut “Barang siapa yang dengan sengaja atau dengan tidak sengaja menolak pekerjaan atau
proyek yang diberikan Negara, maka barang siapa tersebut telah melakukan tindakan subversive dan diancam hukuman penjara 10
tahun, potong subdider kurungan 5 bulan, denda 5 M”.”halaman 128-129.
Universitas Sumatera Utara
g. Ibu Negara
Ibu Negara merupakan istri Presiden yang wataknya sangat galak pada siapapun, terutama pada Presiden. Sifat galak itu berlaku pada siapapun, bahkan kekuasaannya melebihi
kekuasaan Presiden selaku Kepala Negara. Ia akan bersikap seperti bagi siapa saja yang tidak mendengarkan perintahnya. Hal ini tergambar pada kutipan berikut ini.
“IBU NEGARA : Sekali lagi kuperingatkan. Jika kalian tetap tidak mau bubar,
kupecat kalian Bubar ”halaman 131.
h. Kriyak dan Kriyuk
Kriyak dan Kriyuk merupakan dua tokoh pemuda yang bersahabat bahkan bisa dibilang sepupu. Namun, Kriyak merupakan saudara sepupu yang lebih tua dari Kriyuk. Kedua pemuda
ini memiliki sifat yang hampir sama, yaitu tidak mau mengalah satu sama lain. Akan tetapi tokoh Kriyak terlihat lebih banyak mengalah dan bijaksana. Hal ini terlihat pada kutipan berikut ini.
“KRIYAK : Sudah berapa perusahaan yang memintamu bekerja ?”
“KRIYUK : 200 perusahaan, tapi kutolak semua. Bagaimana denganmu ?”
“KRIYUK : Ada satu perusahaan yang membuatku tertarik. Tapi aku belum
memutuskan, apakah masuk atau tidak. Aku orangnya sangat selektif. Sekali salah melangkah, kita bisa kecewa tujuh turunan.
Namun cara pimpinan perusahaan itu mendatangiku, yah, ada semacam harapan”
“KRIYUK : Oh ya. Kau yakin ?”halaman 133.
“KRIYUK : Aku jadi penasaran. Pasti perusahaan bertaraf internasional kan ?.
perusahaan ekspor-impor ? Perusahaan eksplorasi emas ? Minyak ?
Universitas Sumatera Utara
Real estate ? Elektronik ? Telekomunikasi ? TV…? Perusahaan periklanan ? Atau perusahaan judi togel ? Kriyak menggeleng
Jadi, perusahaan apa ?”
“KRIYAK : Telor Asin”
“KRIYUK : Tertawa terbahak-bahak Telor Asin. Bukan telor dadar ?
Mengejek” “KRIYAK
: Memang perusahaan Telor Asin. Bukan perusahaan telor dadar, apalagi telor mata sapi. Kenapa ada yang aneh ?”
“KRIYUK : Tidak. Cuma terdengar sedikit narsis. Sekolah ke luar negeri,
gelar doktor, tapi bekerja di perusahaan telor asin. Oh, Tuhan Ini benar-benar tragedi kemanusiaan yang tak pernah aku
bayangkan.”
“KRIYAK : Bung, kadang kita tidak perlu mengedepankan profesionalisme
dalam hal-hal kecil seperti itu. Kedengarannya memang narsis. Aneh. Lari dari kebiasaan adat istiadat. Tapi, ingat Bung, Negara
ini hanya bisa dibangun lewat hal-hal kecil yang sering diremehkan orang. Kita sering melupakan kearifan lokal. Dan kau,
selalu bermimpi terlalu jauh. Padahal, mimpi basah saja kau tak pernah.”
“KRIYUK : Ha…ha…ha. Kau terlalu filosofis, Kriyak. Bahasamu terlalu
direkayasa. Tapi taka pa. aku mengerti. Aku bisa pahami, kenapa kau begitu sentimental. Lantas, kapan kau putuskan tawaran itu ?”
“KRIYAK : Kan sudah kubilang, tanda-tanda kearah itu tetap ada. Tapi
biarlah waktu yang menjawab Memukul bola sekeras- kerasnya”halaman 134-135.
Namun, ada beberapa dari sifat mereka yang berbeda, yaitu walau Kriyak terkadang mengalah tetapi terkadang ia lebih sombong daripada Kriyuk, dikarenakan tokoh Kriyak
mendapatkan pendidikan yang lebih unggul dibandingkan dengan Kriyuk. Hal ini tergambar pada kutipan berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
“KRIYAK : Dia tidak main tembak langsung. Cuma dari nada bicaranya, aku
tahu, mereka sangat berambisi sekali merekrutku.”
“KRIYUK : Dia tidak tahu kalau kau bergelar doktor ?”halaman 133.
“KRIYUK : Tidak. Cuma terdengar sedikit narsis. Sekolah ke luar negeri,
gelar doktor, tapi bekerja di perusahaan telor asin. Oh, Tuhan Ini benar-benar tragedi kemanusiaan yang tak pernah aku
bayangkan”halaman 134.
j. Agen