Pemerintahan Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jeruk Di Kabupaten Tanah Karo

serta keseimbangan dan keselarasan antara manusia dengan manusia, antara manusia dengan lingkungan, antara manusia dengan Tuhannya.

3.2 Pemerintahan

Sistem pemerintahan tertua yang dijumpai diwilayah kabupaten Karo adalah penghulu, yang menjalankan pemerintahan dikampungkuta menurut adat. Terbentuknya suatu kuta harus memenuhi persayaratan adat antara lain: ada merga pendiri merga tanehsimatek kuta, ada senina simantek kutakalimbubu taneh. Pada masa penjajahan Belanda mulai tahun 1906, sistem pemerintahan diwilayah kabupaten Karo pada dasarnya adalah : 1. Pemerintahan oleh Onderafdeling Karo Landen yang dipimpin oleh Controleur pimpinan pemerintahan selalu dingan bangsa Belanda. 2. Landschaap, yaitu pemerintahan bumi putra. Pemerintahan landschaap ini dibentuk berdasarkan perjanjian pendek dengan pemerintah Onderafdeling. Berdasarkan perjanjian pendek Korte Verklaring tahun 1907, maka di Tanah Karo terdapat lima Landscaap yang dikepalai oleh Sibayak yang membawahi beberapa Urung yang dikepalai oleh Raja Urung yaitu: a. Landscaap Lingga, membawahi enan urung : 1. Sepuluh Dua Kuta Di Kabanjahe 2. Telu Kuta di Lingga 3. Tigapancur di Tigapancur 4. Empat Teran di Naman 5. Lima Senina di Batu Karang 6. Tiganderket di Tiganderket 7. Namo Haji di kutabuluh 8. Liang Melas di Samperaya b. Landscaap Sarinembah, membawahi empat urung : 1. Sepuluhpitu Kuta di Sarinembah 2. Perbisi di Perbisi 3. Juhar di Juhar 4. Kuta Bangun di Kuta Bangun c. Landscaap Suka, membawahi empat urung : 1. Suka di Suka 2. Sukapiring di Serebaya 3. Ajinembah di Ajinembah 4. Tongging di tongging d. Landscaap Barusjahe, membawahi dua urung : 1. Sipitu Kuta di Barusjahe 2. Sinaman Kuta di Sukanalu Pada masa penjajahan Jepang susunan pemerintahan di Tanah Karo adalah serupa dengan masa penjajahn Belanda, dengan pergantian orang-orangnya yakni yang setia kepada pejajahan Jepang. Pada masa kemerdekaan RI struktur pemerintahaan di Tanah Karo adalah sebagai berikut : 1. Pemerintahan Tanah Karo sebagai alat pemerintahaan pusat yang pada saat itu dikepalai oleh Sibayak Ngerajai Meliala 2. Pemerintahan Swapraja yaitu Landscaap : a. Lingga dengan eman urung b. Barusjahe dengan dua urung c. Suka dengan empat urung d. Sarinembah dengan empat urung e. Kutabuluh dengan dua urung Oleh Komite Nasional Indonesia, Tanah Karo dalam sidangnya tanggal 13 Maret 1946, kabupaten Karo diperluas dengan daerah Deli Hulu dan Cingkes, dibagi kedalam tiga Kewedaan dengan masing-masing membawahi lima kecamatan yaitu : 1. Kewedaan Kabanjahe membawahi lima kecamataan yaitu : a. Kabanjahe b. Tigapanah c. Barusjahe d. Simpang Empat e. Payung 2. Kewedaan Tigabinanga membawahi 5 kecamatan yaitu : a. Tigabinanga b. Juhar c. Munte d. Kutabuluh e. Mardinding 3. Kewedaan Deli Hulu membawahi lima kecamatan yaitu : a. Pancur Batu b. Sibolangit c. Kutalimbaru d. Biru-biru e. Namo Rambe

3.3 Bentuk dan Susunan Pemerintahan Daerah