Selanjutnya dengan melihat jumlah penduduk yang berusia dibawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas maka diperoleh rasio ketergantungan sebesar 60 yang berarti
setiap seratus orang usia produktif menanggung 60 orang dari usia dibawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas. Beban tanggungan anak sebesar 52 dan beban tanggungan lanjut
sebesar 7.
3.5 Iklim dan Geografis
3.5.1 Iklim
Kabupaten Karo beriklim tropis dan mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim Hujan pertama mulai bulan Agustus sampai dengan bulan
Januari dan musim kedua pada bulan Maret sampai bulam Mei, sedangkan musim kemarau biasanya pada bulan Februari, Juni, Juli.
Curah hujan di kabupaten Karo pada tahun 2004 tertinggi pada bulan Desember sebesar 390 mm dan terendah pada bulan Agustus sebesar 24 mm
sedangkan hari hujan tertinggi pada bulan September sebanyak 22 hari dan terendah pada bulan Juni sebanyak 2 hari. Suhu udara berkisar ntara 12,7 C sd 25 C dengan
kelembapan udara rata-rata setinggi 88 .
3.5.2 Geografis
Secara geografis letak kabupaten Karo berada diantara 250 – 319 LU dan 9755 – 9838 BT dengan luas 2.127,25 Km. Kabupaten Karo terletak pada jajaran bukit
barisan dan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi. Dua gunung berapi aktif di wilayah ini sehingga rawan gempa vulkanik.
Wilayah kabupaten Karo berada pada ketinggian 120 – 1400 meter diatas permukaan laut. Sebelah Utara berbatasan dengan kebupaten Langkat dan kabupaten
Deli Serdang, sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Dairi dan kabupaten Toba Samosir, sebelah Timur beebatsaan dengan kebupaten Siamlungun dan sebelah barat
berbatassan dengan provinsi Nangroe Aceh Darusalam.
BAB IV
ANALISIS DATA
4.1 Analisis Data
Data yang diambil dari kantor Badan Pusat Statistika BPS Provinsi Sumatera Utara adalah data hasil produksi jeruk, luas lahan jeruk dan curah hujan di Kabupaten Tanah
Karo pada tahun 2001-2009. Adapun datanya sebagai berikut :
Tabel 4.1 Data Produksi, Luas Lahan dan Curah Hujan
Pada Tahun 2001-2009 Tahun
Luas Lahan ribuan ha Curah Hujan mm Produksi ribuan ton
2001 4.39
115.17 33.71
2002 4.75
94.92 37.27
2003 6.34
149.75 49.50
2004 9.78
184.67 47.22
2005 10.02
159.67 54.22
2006 10.03
172.42 58.87
2007 11.41
198.67 61.83
2008 9.73
188.5 40.89
2009 14.12
157.42 76.90
Sumber : Badan Pusat StatistikBPS Sumatera Utara Y = Produksi Jeruk
1
X = Luas Lahan
2
X = Gurah Hujan
No X1
X2 Y
X12 XX2
X22 X1Y
X2Y Y2
1 4,39
115,17 33,71
19,2721 505,5963 13264,13 147,9869 3882,381 1136,364
2 4,75
94,92 37,27
22,5625 450,87
9009,806 177,0325 3537,668 1389,053 3
6,34 149,75
49,5 40,1956
949,415 22425,06 313,83
7412,625 2450,25 4
9,78 184,67
47,22 95,6484
1806,073 34103,01 461,8116 8720,117 2229,728 5
10,02 159,67
54,22 100,4004 1599,893 25494,51 543,2844 8657,307 2939,808
6 10,03
172,42 58,87
100,6009 1729,373 29728,66 590,4661 10150,37 3465,677 7
11,41 198,67
61,83 130,1881 2266,825 39469,77 705,4803 12283,77 3822,949
8 9,73
188,5 40,89
94,6729 1834,105 35532,25 397,8597 7707,765 1671,992
9 14,12
157,42 76,9
199,3744 2222,77 24781,06 1085,828 12105,6
5913,61 JLH 80,57
1421,19 460,41 802,9153 13364,92 233808,2 4423,58
74457,59 25019,43
4.2 Persamaan Regresi Linear Berganda