Latar Belakang Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jeruk Di Kabupaten Tanah Karo

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang selama ini masih diandalkan oleh negara kita karena sektor pertanian mampu memberikan pemulihan dalam mengatasi krisis yang sedang terjadi. Keadaan inilah yang menampakkan sektor pertanian sebagai salah satu sektor yang andal dan mempunyai potensi besar untuk berperan sebagai pemicu pemulihan ekonomi nasional. Sektor pertanian, yang mencakup tanaman bahan makanan, peternakan, hortikultura, perkebunan, perikanan, dan kehutanan, pada tahun 2003 menyerap 46,3 persen tenaga kerja dari total angkatan kerja, menyumbang 6,9 persen dari total nilai ekspor non migas, dan memberikan kontribusi sebesar 15 persen dari PDRB nasional. Sektor pertanian juga berperan besar dalam penyediaan pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan dalam rangka memenuhi hak atas pangan. Untuk tanaman hortikultura, Indonesia memiliki 323 komoditas hortikultura, yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, biofarmaka dan tanaman hias. dan dalam hal ini sudah sejak tahun 2000 Departemen Pertanian menetapkan 10 komoditas hortikultura utama, yaitu pisang, jeruk, mangga, manggis dan durian untuk buah- buahannya; kentang, cabe dan bawang merah untuk sayuran; anggrek untuk tanaman hias dan rimpang untuk biofarmaka. Tanaman jeruk merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sudah lama dibudidayakan di Indonesia dan di negara-negara tropis Asia lainnya. Tanaman jeruk memang berasal dari negara-negara tropis Asia, termasuk di wilayah Indonesia. Jeruk yang ada di kawasan Indonesia dan juga di kawasan Asia lainnya sangat diminati oleh orang-orang dari Negara Eropa Hingga saat ini buah jeruk masih merupakan salah satu komoditas buah- buahan yang menjadi andalan di sektor pertanian indonesia. Komoditas ini tumbuh dan berkembang di beberapa daerah dan masing-masing mempunyai spesifikasi sendiri. Perbedaan iklim dan faktor lingkungan lainnya menjadikan komoditas ini berkembang menurut kondisi tempat tumbuhnya. Dengan demikian, jenis jeruk yang berkembang terdiri dari beberapa macam dan menyebar menjadi terkenal sebagai buahan spesifik daerah. Contoh di Indonesia dikenal jeruk siem madu yang disebut jeruk Medan yang banyak di tanami di Kabupaten Karo, jeruk siem Pontianak, jeruk keprok Malang, jeruk keprok maga dan jeruk kacang. Masing-masing jenis spesial ini mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri sehingga sulit dibandingkan mana yang lebih unggul. Buah jeruk bukan hanya dinikmati rasanya yang segar saja, melainkan buah jeruk juga sebagai pelepas dahaga dan sebagai buah pencuci mulut, ternyata buah jeruk memiliki khasiat ganda, yaitu disamping dapat diolah menjadi minuman atau makanan juga dapat dimanfaatkan untuk obat. Contohnya jeruk dapat menurunkan demam dengan cara mengompreskan cairan jeruk dikening orang yang menderita sakit. air buah jeruk juga dapat dipakai untuk tetes mata penyembuh radang, setelah dicampur dengan air bersih. jeruk dapat juga diperas dan dicampur dengan air panas untuk dijadikan minuman segar. Sehubungan dengan tingginya kadar vitamin C pada buah jeruk, maka buah jeruk dapat diolah menjadi tablet-tablet Vitamin C atau dimakan langsung untuk menyembuhkan penyakit gusi berdarah dan penyakit influensa. Kulit-kulit buah jeruk dapat digunakan untuk campuran sabun pencuci piring, untuk menghilangkan bauh anyir pada permukaan piring. apalagi jika pemeliharaan dan pengolahannya diperhatikan dengan baik, diharapkan usaha ini akan mendatangkan keuntungan yang berlipat ganda. Sentra produksi jeruk utama di Provinsi Sumatera Utara dan wilayah pengembangannya terdapat di Kabupaten Karo dan daerah lainnya seperti Langkat, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Simalungun dan Tapanuli Tengah. Kabupaten Karo merupakan wilayah terbesar di Sumatera Utara dalam produksi jeruk. Jeruk merupakan hasil utama pertanian di wilayah tersebut. Dengan hasil produksi yang tinggi jelas akan membuat perekonomian masyarakat Tanah Karo akan meningkat. Ada banyak faktor yang mempengaruhi hasil produksi jeruk tersebut, dimana faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi persentase produksi. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi produksi jeruk yaitu luas lahan dan curah hujan. Disini penulis ingin meneliti bagaimana faktor-faktor tersebut berpengaruh dan mempunyai hubungan yang kuat, sedang atau lemah terhadap produksi jeruk di Tanah Karo. Dengan berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi jeruk tersebut, penulis tertarik untuk meneliti serta menganalisis faktor-faktor tersebut. Akhirnya, penulis memilih penelitian ini sebagai tugas akhir dengan judul “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jeruk di Kabupaten Tanah Karo”

1.2 Perumusan Masalah