Uji Keberartian Regresi Linear Sosial Budaya

2.2.2 Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda merupakan prosedur untuk mendapatkan hubungan matematis dalam bentuk suatu persamaan antara variable tak bebas dengan variable bebas, dimana variable bebas lebih dari satu. Bentuk model umum regresi berganda adalah hubungan variable-variabel X dan Y dinyatakan dengan rumus : r k i k i i X X X Y ε β β β β + + + + + = ... 2 2 1 1 Dimana : Y = Peramalan nilai variavek tak bebas k i X = Pengamatan ke-i pada variable bebas k β = Koefisien regresi veariabel bebas r ε = kesalahan error

2.3 Uji Keberartian Regresi Linear

Menguji keberartian regresi linear ganda ini dimaksudkan untuk menyakinkan diri apakah regresi berbentuk linear yang didapat berdasarkan penelitian yang digunakan untuk membuat kesimpulan mengenai hubungan sejumlah variable bebas dan tak bebas. Uji keberartian regresi linear ganda dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: 1 − − = k n JK k JK F res reg Dimana : reg JK = y x b y x b y x b k k ∑ + + ∑ + ∑ ... 2 2 1 1 res JK = 2 ∑ − Y Y Hipotesa : H : diterima ; tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variable i X dengan variabel Y 1 H : ditolak : terdapat hubungan yang signifikan antara variable i X dengan variable Y , 1 : dkpenyebut dkpemb tab F F α − k dk penyebut = 1 − − = k n dk pembilang Jika tabel hit F F maka H ditolak, berarti terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel tak bebas, dalam hal lain terima H BAB 3 GAMBARAN UMUM KABUPATEN KARO

3.1 Sosial Budaya

Penduduk asli yang mendiami wilayah kabupaten Karo disebut suku bangsa Karo. Suku bangsa Karo ini mempunyai adat istiadat yang sampai saat ini terpelihara dengan baik dan sangat mengikat bagi suku bangsa Karo sendiri. Suku ini terdiri dari Merga Silima, Tutur Siwaluh, Rakut Siteluh. Merge Silima yakni : 1. Karo – karo 2. Ginting 3. Sembiring 4. Tarigan 5. Perangin – angin Dari kelima Merga tersebut, masih terdapat sub-sub merga. Berdasarkan merga ini makah tersusunlah pola kekerabatan atau yang dikenal dengan rakut sitelu, tutur siwaluh dan perkaden-kaden sepuluh dua tambah sada. Rakut Siteluh yakni : 1. SeninaSembuyak 2. Kalimbubu 3. Anak Beru Tutur Siwaluh yakni : 1. Sipemeren 2. Siparibanen 3. Sipengalon 4. Anak beru 5. Anak beru menteri 6. Anak beru singikuri 7. Kalimbubu 8. Puang kalimbubu Perkaden-kaden Sepuluh Dua yakni : 1. Nini 2. Bulang 3. Kempu 4. Bapa 5. Nande 6. Anak 7. Bengkila 8. Bibi 9. Permen 10. Mama 11. Mami 12. Bere-bere Dalam perkembanganya, adat suku bangsa karo terbuka, dalam arti bahwa suku bangsa indonesia lainnya dapat diterima menjadi suku bangsa karo dengan beberapa persayaratan adat yaitu : 1. Masyarakat karo terkenal dengan semagat keperkasaannya dalam pergerakan merebut kemerdekaan Indonesia, misalnya petempuran melawan Belanda, Jepang, politik bumi hangus. Semangat patriotisme ini dapat kita lihat sekarang dengan banyaknya makam para pahlawan di Taman Makam Pahlawan di Kota Kabanjahe yang didirikan pada tahun 1950. 2. Penduduk kabupaten Karo adalah dinamis dan patriotisserta taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Masyarakat Karo kuta berpengang pada adat istiadat yang luhur, merupakan modal yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembangunan. Dalam kehidupan masyrakat Karo, idaman dan harapan yang ingin diwujudkan adalah pencapaian tiga hal pokok yang disebut tuah, sangap, dan menjuah-juah. 1 Tuah berarti menerimah berkah dari Tuhan Yang Maha Esa, mendapat keturunan, banyak kawan dan sahabat, cerdas, gigih, disiplin dan menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk generasi yang akan datang. 2 Sangap berarti mendapat rejeki, kemakmuran bagi pribadi, bagi anggota keluarga, bagi masyarakat serta bagi generasi yang akan datang. 3 Menjuah-juah berarti sehat sejahtera lahir batin, aman, damai, bersemangat serta keseimbangan dan keselarasan antara manusia dengan manusia, antara manusia dengan lingkungan, antara manusia dengan Tuhannya.

3.2 Pemerintahan