UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sarana umum Tempat penampungan limbah
Fasilitas pariwisata, pos dan telekomunikasi Fasilitas perhotelan dan restoran
Areal pengembangan pelabuhan Kawasan perdagangan
Kawasan industri
2.3 Tinjauan Umum Tentang Terminal Feri
2.3.1 Pengertian Terminal Feri
Terminal ferry terdiri dari dua kata yaitu terminal dan ferry. Terminal merupakan titik dimana penumpang dan barang masuk dan keluar dari system merupakan
komponen penting dalam system transportasi.
7
Sedangkan feri merupakan sebuah kapal transportasi jarak dekat.
Jadi, terminal feri yaitu wadah yang dapat menampung aktifitas keluar masuk penumpang dari angkutan kapal jarak dekat atau kapal penyebrangan.
Terminal juga sebagai wadah bagi aktifitas proses perpindahan penumpang dari sub sistem angkutan ke sub sistem angkutan lain yang berbeda karakteristik. Dengan kata
lain berarti dari angkutan laut ke sarana angkutan darat.
Dilihat dari sudut sistem lingkup pelabuhan, terminal penumpang feri adalah sebagai suatu komponen sub system pelabuhan yang berfungsi mewadahi kegiatan pelayanan
bagi penumpang antar pulau dengan sarana kapal laut.
2.3.2 Komponen Terminal Ferry
7
Morlok,Edward K, Pengantar teknik dan perancangan transportasi, Erlangga,
Jakarta 1991, Hal 269
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Komponen terminal penumpang kapal laut antara lain terdiri dari :
1. Area Dermaga
Dermaga adalah suatu bangunan yang digunakan untuk merapat dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan penumpang.
Bentuk dermaga tergantung kegunaan pelabuhan dan kedalaman alur pelayaran, yaitu :
Memanjang : dermaga yang posisinya sejajar atau parallel dengan garis pantai terutama untuk alur pelayaran yang cukup dalam untuk kapal-kapal
oleh gerak
maneuvering ship
.
Wharf
: dermaga yang posisinya menjorok ke tengah laut atau tegak lurus garis pantai. Hal ini dibuat bilamana kedalaman alur perairan pelabuhan
kurang dalam untuk kapal-kapal masuk dan melakukan
maneuvering ship
.
Pier
: antara dermaga dan pantai dihubungkan dengan jembatan penghubung sebagai penerus dari pergerakan barang.
Klasifikasi dermaga menurut jenis sandar kapal yang terbagi menjadi 3 kategori yaitu :
1. Dermaga
plengsengan adalah
jenis dermaga
yang paling
sederhana,menggunakan landasan beton berbentuk parabolik. 2.
Dermaga ponton adalah jenis dermaga yang menggunakan pontoon sebagai landasan bagi pintu akses muatan. Ponton tersebut bergerak mengikuti naik-
turunnya permukaan air laut. 3.
Dermaga dengan
moveable bridges
adalah jenis dermaga yang paling modern. Dermaga ini menggunakan jembatan beton yang digerakkan secara
elektronis-hidraulis disesuaikan dengan ketinggian dasar penutup akses muatan yang telah dibuka. Proses
loading
dan
unloading
dengan menggunakan
moveable bridge
dapat dilakukan dengan cepat.
Kriteria pemilihan dermaga : 3.
Manuver dari feri 4.
Kecepatan dan kenyamanan pelayanan
Persyaratan dermaga :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Dermaga harus dapat bergerak vertikal sebagai jawaban atas pasang surutnya
air laut. 2.
Dermaga harus dapat menahan beban horizontal yang diakibatkan oleh tumbukan kapal.
Sehingga untuk mengetahui dimensi dermaga, perlu diketahui : 1.
Kedalaman alur pelayaran 2.
Tinggi lantai dermaga terhadap laut normal 3.
Perbedaan pasang surut permukaan air
2. Area Pelayanan Umum
Area pelayanan umum mencakup antara lain : Bangunan terminal
Area parkir kenderaan penumpang
3. Dimensi Dermarga
Panjang dermaga menentukan daya tampung banyaknya kapal yang bersandar dan bertambat.
Lebar dermaga tergantung pada aktifitas pelayanan dermaga terhadap jenis dan ukuran kapal. Secara teknis minimal lebar dermaga adalah 3-25 meter.
Ketebalan dermaga
pavement
tergantung daya dukung yang harus dipikul karena beban konstruksi dan beban hidup yang bergerak di atasnya.
4. Fasilitas Dermaga
Terutama untuk kepentingan kelangsungan perjalan kapal antara lain : saluran air minumair bersih, fuelbahan baker kapal, dan lain-lain.
5. Bangunan Terminal
Merupakan wadah
prosessing
penumpang dan barang bawaan yang akan embarkasi atau debarkasi dari kapal penumpang. Sebagaimana telah diuraikan bahwa terminal
penumpang kapal laut adalah komponen dari sub sistem pelabuhan, maka aktifitas pokoknya disini adalah pelayanan kepada masyarakat pemakai jasa angkutan laut.
Fasilitas wadah kegiatan tersebut meliputi :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pelayanan pra dan pasca perjalanan penumpang. Pelayanan informasi dan penjualan tiket.
Pelayanan
prossesing
penumpang dan barang bawaan. Pelayanan penunjang untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan penumpang.
6. Area Parkir Kenderaan Penumpang
Untuk mewadahi kendaraan penumpang sebagai penunjang terminal feri anatara lain: taxi, mobil pribadi, ojek, angkutan umum dan lain-lain. Parker kendaraan dibedakan
menjadi: 1.
Dari tempat yang dipergunakan Parkir lapangan terbuka
Parkir pada bangunan tertutup 2.
Dari yang memakaimenggunakan Parkir penumpang pengantar penjemput
Parkir pegawai petugas terminal penumpang Parker kendaraan umum
2.3.3 Klasifikasi Terminal Feri
1. Berdasarkan system pengelolaan penumpang
Sistem pengelolaan
penumpang di
dalam suatu
dermaga dapat
dikelompokkan menjadi dua jenis system ,yaitu: 1.
Sistem terpusat
centralized system
Seluruh fasilitas penumpang,barang, dan pengelolaannya ditampung dalam suatu bangunan.
Gambar 2.2. Sistem Terpusat Sumber : Olah Data Pribadi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kelebihannya : a.
Jarak yang ditempuh oleh pejalan kaki dapat dibuat minimum b.
Fasilitas pelayanan penumpang berbagai jurusan dapat dibuat seragam c.
Dapat diciptakan daerah tunggu, daerah konsesi dan daerah pengawasan terpusat sehingga tidak terlalu banyak mengambil tempat
Kekurangannya : a.
Sulit apabila harus mengalami perkembangan atau perubahan b.
Kurangnya kejelasan bagi para penumpang karena semua fasilitas terletak menyatu dan seragam sehingga tidak punya ciri khas atau
identitas.
2. Sistem unit
unit system
Sistem ini adalah sistem dengan pemisahan fasilitas-fasilitas terminal menurut pengelompokkan tertentu. Misalnya menurut perusahaan atau
jurusan yang menangani. Masing-masing kelompok diwadahi dalam bangunan yang berbeda.
Kelebihannya : a.
Mudah untuk dikembangkan
Gambar 2.3. Sistem Unit Sumber : Olah Data Pribadi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Kejelasan bagi penumpang dan mengurangi resiko salah jurusan atau
salah menaiki kapal c.
Kompleks bangunan memiliki hirarki d.
Suasana ruang lebih variatif
Kekurangannya : Jarak yang ditempuh penumpang dengan berjalan kaki menjadi jauh.
Dapat diatasi dengan perlengkapan
movie side walks
Memerlukan jumlah titik-titik pemeriksaan dan pengawasan yang lebih banyak dan berulang.
2.3.4 Klasifikasi Kapal Ferry
Kapal feri memiliki beberapa jenis dan diklasifikasikan berdasarkan cara pendaratan dan juga cara bongkar muat sebuah kapal feri.
1. Berdasarkan cara pendaratan
Cara pendaratan terdiri dari dua macam : 1.
Kapal feri yang langsung mendarat di pasir yang dinamakan dengan LCM atau LST
Landing Site Tank
. Akses muatan kapal berada di bagian hulu dan buritan serta memiliki kapsitas angkut yang lebihbbesar.
2. Kapal feri yang mendarat di dermaga. Kapal ini memerlukan dermaga
untuk sandar. Akses muatan terdapat di lambung,hulu, dan buritan tetapi akses di lambung jarang dipergunakan karena memakan tempat pada saat
merapat di dermaga. Akses penumpang berada di samping,langsung menuju deck samping.
2. Berdasarkan cara bongkar muat
Secara garis besar teknologi bongkar muat pada kapal feri dapat dibedakan sebagai berikut :
1. LoLo
Lift Onlift off
, yaitu kapal dengan pemindahan muatan secara vertikal
2. RoRo
Roll OnRoll Off
, yaitu kapal dengan pemindahan muatan secara horisontal
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Hisap
suction
, yaitu jenis kapal curah yang penenganan muatannya dengan
cara menghisapmemompa
melalui pipa,
biasanya dikombinasikan dengan peralatan ban berjalan
conveyor belt
4. Khusus, yaitu jenis kapal yang menangani satu jenis muatan. Untuk
kapal Feri, karena jenis muatannya yang berupa orang dan kendaraan sehingga tidak membutuhkan peralatan bongkar muat khusus, type yang
cocok adalah RoRo. Yang termasuk dalam kapal jenis RoRo :
1. Short Distance Vessel
2. Intermediate Distance Vessel
3.
Long Distance Vessel
2.3.5 Aktifitas dan Sirkulasi
Aktifitas yang terjadi di dalam terminal terutama dipengaruhi oleh: 1.
Manusia Manusia dalam hal ini adalah :
Penumpang Penumpang dibagi dalam penumpang domestik dan turis yang melakukan
kegiatan embarkasi yaitu berangkat dari terminla penumpang dan debarkasi yaitu kedatangan atau menuju ke terminal penumpang.
Pengantar dan penjemput Pengelola terminal
Meliputi :
Karyawan terminal, yaitu yang bertanggung jawab langsung tentang keadaan terminal baik operasional maupun administrasi.
Karyawan perusahaan pelayanan, yaitu yang melakukan kegiatan operasional di dalam terminal penumpang, yaitu penjualan karcis dan pembagasian.
Karyawan dari pemerintah, yaitu dalam divisi kesehatan, bea cukai, hukum imigrasi dan emigrasi.
2. Barang bawaan Meliputi :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Barang yang biasa dibawa Barang over bagasi
Barang muatan bukan kargo, yaitu barang bawaan yang langsung dimasukkan
bagasi, seperti barang pindahan, barang elektronik berukuran besar, dan barang dagangan jumlah banyak.
Sirkulasi yang utama dari terminal penumpang adalah sirkulasi penumpang dan barang bagasi yang akan berangkat maupun turun mencakup domestik maupun luar
negeri. Sirkulasi penumpang dan barang bagasi menuju dan dari dapat diuraikan sebagai berikut :
Sistem perpindahan penumpang Pada dasarnya terdapat 3 alternatif, yaitu:
Berjakan kaki Efisien bila jarak kapal dengan terminal dekat, tetapi rentan terhadap cuaca.
Dengan kenderaan darat Efisien bila jarak kapal dengan terminal jauh.
Dengan jembatan Efisien karena dapat digunakannya area bawah dengan atas secara
bersamaan. Sistem perpindahan bagasi
1. Cart
Bagasi diangkut dengan kereta dan kemudian dipindahkan dengan tangan ke lokasi pengambilan.
2. Conventer
Perpindahan bagasi dengan ban berjalan. Adapun jenis converter adalah : Carousal conveyor
Bagian yang datang melalui conveyor baik dari lantai bawah maupun atas
selanjutnya diterima oleh conveyor yang berputar terus. Race track
Jika pada carousal bentuk conveyor penerima bundar, maka sistem ini dibentuk conveyor adalah horizontal.
Amoeba conveyor
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Proses perpindahan bagasi melalui conveyor yang berputar secara tetap dengan melalui pada dinding. Ruang pengambilan dan ruang
pengumpulan bagasi terpisah.
2.3.6 Fasilitas
Fasilitas yang terdapat di terminal penumpang secara pokok dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu:
1. Fasilitas pelayanan dan penumpang kapal
Daerah kedatangan atau keberangkatan untuk menaikkan atau menurunkan penumpang.
Fasilitas parkir untuk mobil, sepeda motor roda 2, dan pejalan kaki. Fasilitas untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, misal halte dan taxi
area Loket penjualan tiket dan cek bagasi
Loket kesehatan karantina Fasilitas pengambilan bagasi
Ruang untuk pergerakan penumpang Ruang tunggu dan istirahat
Fasilitas penunjang pelayanan, seperti telepon umum dan restoran. Fasilitas informasi jadwal dan rute perjalanan
Fasilitas untuk pengantar dan penjemput Fasilitas penumpang keberangkatan seperti fasilitas penghubung mobil, ban
berjalan. 2. Fasilitas pengelola terminal
Kantor untuk personil pengelola Kantor untuk personil imigrasi dan bea cukai
Kantor untuk personil kesehatan dan karantina Kantor untuk personil keamanan.
2.4 Prinsip – Prinsip Perencanaan Terminal Ferry