Terminal Terpadu Amplas (Arsitektur Metafora)

(1)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

(ARSITEKTUR METAFORA)

LAPORAN PERANCANGAN

TKA 490 - TUGAS AKHIR

SEMESTER B TAHUN AJARAN 2012 / 2013

SebagaiPersyaratanUntukMemperolehGelar

SarjanaArsitektur

Oleh

WINNER

090406024

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2013


(2)

Oleh :

WINNER

09 0406 024

Medan,Juli 2013

Disetujui Oleh :

KetuaDepartemenArsitektur

Ir. N. Vinky Rahman, MT.

NIP.19660622 199702 1 001

Beny O.Y. Marpaung ST.,MT.,PhD.

NIP.

19711022 200212 2 001

Ir. Rudolf Sitorus Mla.

NIP.

19580224 198601 1002


(3)

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR

(SHP2A)

Nama

: WINNER

NIM

: 09 0406 024

Judul Proyek Tugas Akhir

: TERMINAL TERPADU AMPLAS

Tema

: Arsitektur Metafora

Rekapitulasi Nilai :

Denganinimahasiswa yang bersangkutandinyatakan :

N

o.

Status

WaktuPengumpulanLa

poran

ParafPembim

bing I

ParafPembim

bing II

Koordina

tor

TKA-490

1.

Lulus Langsung

2.

Lulus Melengkapi

3.

PerbaikanTanpaSid

ang

4.

PerbaikanDenganSi

dang

5.

Tidak Lulus

Medan, Juli 2013

A

B+

B

C+

C

D

E

KetuaDepartemenArsitektur,

Ir.N

.

Vinky Rahman, MT.

NIP: 19660622 199702 1 001

Koordinator TKA-490,

Ir. Basaria Talarosha, MT


(4)

(5)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TERMINAL TERPADU AMPLAS (ARSITEKTUR METAFORA)

C

HAIRUNNISA (090406039) i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur, saya panjatkan kepada Tuhan YME, karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan seluruh proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur, Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara.

Laporan Studio Tugas Akhir ini berisikan antara lain : pengumpulan data melalui studi literatur dan dari berbagai nara sumber, telaah, analisa dan penyusunan landasan - landasan teoritis (konseptual) bagi tahap perancangan serta gambar - gambar rancangan.

Selama proses hingga selesainya laporan ini, penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang turut andil dalam menyukseskannya. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

 Ibu Beny O.Y. Marpaung, ST., MT., PhD. sebagai Dosen Pembimbing I atas bimbingan, dukungan dan semangat yang sangat berarti dan selalu memberikan motivasi dari awal hingga akhir.

 Bapak Ir. Rudolf Sitorus, Mla. selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, serta motivasi yang sangat berarti.

 Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT Sebagai Ketua Jurusan Arsitektur USU.

 Bapak Wahyu Abdilah, ST selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan, saran, dan kritik.

 Ibu Ir. Basaria Talarosha MT Sebagai Ketua Koordinator Studio Tugas Akhir Semester B TA. 2012/2013.

 Seluruh Staf pengajar Bapak Ibu Dosen Arsitektur Universitas Sumatera Utara atas semua kritik dan sarannya selama asistensi.

 Seluruh staf pegawai baik di lingkungan Arsitektur maupun Fakultas Teknik USU.

 Orang tua saya yang tercinta Bapak Jusmin Salim dan Ibu Juswita. Serta semua keluarga besar yang tak tersebutkan satu per satu. Terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini.


(6)

 Teman-teman arsitektur 09 yang saya cintai, terimakasih atas dukungan dan semangat, kebersamaan dan suka duka selama kuliah di Arsitektur USU.

 Teman-teman seperjuangan satu kelompok william, pius, didit, anton, hijri, vina, rizki, sandy, yemima, dan rido. Terimakasih atas semangat, kebersamaan dan suka duka yang kita lewati bersama dari awal hingga akhir.

 Abang dan kakak senior, terutama Catlin Therecia, ST. yang telah memberikan semangat dan masukan serta adik-adik stambuk 2010,2011, dan 2012.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk kelengkapan dan terwujudnya kesempurnaan sebagaimana dimaksud.

Akhir kata, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU.

Hormat Penulis


(7)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 106

DAFTAR ISI

Hal.

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

ABSTRAK ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Maksud Dan Tujuan ... 2

1.3 Masalah Perancangan ... 2

1.4 Pendekatan ... 2

1.5 Lingkup / Batasan ... 3

1.6 Manfaat ... 4

1.7 Sasaran ... 4

1.8 Kerangka Berpikir ... 5

1.9 Sistematika Penulisan Laporan ... 6

BAB II. DESKRIPSI PROYEK ... 7

2.1 Terminologi Judul ... 7

2.2 Tinjauan Umu ... 7

2.2.1 Terminal ... 8

2.2.1.1 Fungsi Terminal ... 8

2.2.1.2 Jenis Terminal ... 10

2.2.2 Terminal Penumpang ... 11

2.2.2.1 Persyaratan Lokasi Terminal Penumpang ... 11

2.2.2.2 Kriteria Pembangunan Terminal Penumpang ... 12

2.2.2.3 Kriteria Perencanaan Terminal ... 13

2.2.2.4 Alternatif Standar Terminal ... 14

2.2.2.5 Persyaratan Teknis, Luas, Akses Dan Pejabat Penentu Lokasi Pembangunan Terminal ... 15

2.2.2.6 Daerah Kewenangan / Pengelolaan Terminal ... 15

2.2.2.7 Penyelenggaraan Terminal Penumpang ... 16

2.2.2.8 Pengelolaan Terminal ... 16

2.2.2.9 Tipologi Terminal ... 17


(8)

2.2.3.1 Jenis Jenis Angkutan Berdasarkan Jenis Trayek ... 19

2.2.3.2 Dimensi Angkutan Bus ... 21

2.2.3.3 Deskripsi Persyaratan Dan Kriteria Ruang ... 24

2.3 Tinjauan Khusus ... 27

2.3.1 Deskripsi Proyek ... 27

2.3.2 Sejarah Singkat Terminal Amplas ... 27

2.3.3 Kondisi Eksisting Terminal Amplas ... 28

2.3.4 Studi Banding Proyek Sejenis ... 31

2.3.4.1 South Long Distance Bus Station – Shanghai ... 31

2.3.4.2 ISBT Kashmere Gate ... 37

2.3.4.3 ISBT, Sector 17, Chandigarh... 42

2.3.5 Perbandingan Dan Kesimpulan Studi Banding Sejenis ... 44

BAB III. ELABORASI TEMA ... 46

3.1 Pengertian Arsitektur Metafora ... 46

3.1.1 Arsitektur ... 46

3.1.2 Metafora ... 47

3.1.3 Interpretasi Metafora ... 48

3.1.4 Keterkaitan Tema Dengan Judul ... 49

3.1.5 Studi Banding Tema Sejenis ... 50

3.1.5.1 Chapelle Notre Dame Du Haut Ronchamp – Le Corbusier 50 3.1.5.2 Sydney Opera House – Jorn Utzon ... 52

3.1.5.3 Museum Of Fruit – Itsuko Hasegawa ... 55

3.1.5.4 Milwaukee Art Museum-Quadracci Pavillion – Santiago Calatrava ... 57

3.1.6 Perbandingan & Kesimpulan Studi Banding Tema Sejenis ... 60

BAB IV. ANALISA PERANCANGAN ... 62

4.1 Pengantar ... 62

4.1.1 Lokasi Site ... 62

4.2 Analisa Fisik Tapak Dan Lingkungan ... 64

4.2.1 Analisa Fisik Lingkungan ... 64

4.2.1.1 Analisa Pencapaian ... 64

4.2.1.2 Analisa Tata Guna Lahan ... 65

4.2.2 Analisa Fisik Tapak ... 66

4.2.2.1 Analisa Sirkulasi ... 66


(9)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 108

4.2.2.3 Analisa Matahari ... 70

4.2.2.4 Analisa View ... 71

4.2.2.5 Analisa Vegetasi ... 72

4.2.2.6 Analisa Utilitas ... 74

4.3 Analisa Non Fisi/ Fungsional ... 76

4.3.1 Analisa Jumlah Penumpang ... 76

4.3.2 Analisa Potensi Terminal ... 79

4.3.3 Analisa Kapasitas Kamar Hotel ... 80

4.3.4 Analisa Pertambahan Jumlah Penumpang oleh Penghuni Hotel ... 82

4.3.5 Analisa Jumlah Bus, Mpu, Dan Angkot ... 83

4.3.6 Analisa Jumlah Penjemput/ Pengantar... 84

4.3.7 Analisa Pengguna ... 84

4.3.8 Analisa Kegiatan ... 86

4.3.9 Analisa Kebutuhan Ruang Terminal ... 88

4.3.10 Program Ruang ... 90

BAB V. KONSEP... 97

5.1 Konsep Peletakkan Massa Bangunan... 97

5.2 Konsep Bentuk Dan Gubahan Massa... 99

5.3 Konsep Sirkulasi ... 99

5.3.1 Konsep Pencapaian Dan Sirkulasi Di Luar Bangunan... 99

5.3.2 Konsep Sirkulasi Di Dalam Bangunan... 102

5.4 Konsep Struktur Bangunan... 106

BAB VI. HASIL PERANCANGAN... 107

6.1 Hasil Perancangan ... 107


(10)

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir Proyek Revitalisasi Terminal Amplas... 5

Gambar 2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengelolaan Terminal Yang Terarah (Coach Terminal) ... 9

Gambar 2.2 Kendaraan Jenis Mobil Penumpang... 21

Gambar 2.3 Kendaraan Jenis Penumpang Bonet ... 21

Gambar 2.4 Kendaraan Jenis Minibus ... 22

Gambar 2.5 Kendaraan Jenis Microbus ... 22

Gambar 2.6 Kendaraan Jenis Small Bus ... 22

Gambar 2.7 Kendaraan Jenis Bus Medium ... 23

Gambar 2.8 Karoseri Kendaraan Jenis Bus Besar ... 23

Gambar 2.9 Pola parkir bus ... 24

Gambar 2.10 Pola platforms tegak lurus dan memanjang ... 24

Gambar 2.11 Pola platforms posisi miring ... 25

Gambar 2.12 Area Kedatangan & Keberangkatan ... 25

Gambar 2.13 Parkir area kedatangan & keberangkatan ... 26

Gambar 2.14 Perputaran Bus 180o dan 90o... 26

Gambar 2.15 Perputaran Bus 180o dan 90o... 27

Gambar 2.16 Lokasi terminal amplas ... 28

Gambar 2.17 Batas - Batas Site ... 29

Gambar 2.18 Keadaan Existing Terminal ... 30

Gambar 2.19 South Long Distance Station ... 31

Gambar 2.20 Tempat Tunggu Penumpang ...;... 33

Gambar 2.21 Passengers Profile...;..;... 34

Gambar 2.22 Petunjuk Arah ... 34

Gambar 2.23 Baggage Scanning Area ...;... 34

Gambar 2.24 Ruang Informasi ... 35

Gambar 2.25 Number of employees ... 35

Gambar 2.26 Kabin loker ... 36

Gambar 2.27 Mesin ATM ... 36

Gambar 2.28 Terminal –Bus Departure Information ... 36

Gambar 2.29 Ticket Counters ... 36

Gambar 2.30 ISBT Kashmere Gate Google Plan & view sekitar bangunan ... 37


(11)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 110

Gambar 2.32 View Arrival Area Kahmere Gate... 39

Gambar 2.33 Arrival Area Plan ... 39

Gambar 2.34 Section Plan Kasmere Gate ... 40

Gambar 2.35 Departure Area Plan ... 40

Gambar 2.36 Ramp Connet to Upper Lounge, Natural Light in Departure Block ... 40

Gambar 2.37 ISBT,Sector 17, Chandigarh Google Plan & view sekitar bangunan ... 42

Gambar 2.38 Section Konsep ... 42

Gambar 2.39 Floor Plan, Chandigarh terminal ... 43

Gambar 3.1 Perspektif Suasana Notre Dame du Hau ... 50

Gambar 3.2 View Selatan Notre Dame du Haut ... 51

Gambar 3.3 View Utara Notre Dame du Haut ... 51

Gambar 3.4 Suasana Ruang Umat ... 51

Gambar 3.5 Interior di Dalam Notre Dome ... 51

Gambar 3.6 Interpretasi Terhadap Notre Dome ... 52

Gambar 3.7 Detail Atap Beton Precast ... 53

Gambar 3.8 Suasana Sydney Opera House dari laut ... 54

Gambar 3.9 Suasana Interior Theater ... 54

Gambar 3.10 Akses Menuju Ruang Dalam ... 54

Gambar 3.11 Exterior Bangunan -Bangunan Museum of Fruit ... 55

Gambar 3.12 Tampak Tiga Buah Bangunan Sebagai Bibit Buah ... 56

Gambar 3.13 Interior Plaza Bangunan ... 57

Gambar 3.14 Exterior Suasana Milwaukee Art Museum ... 57

Gambar 3.15 Sayap Sebagai Shading Museum ... 58

Gambar 3.16 Metafora Burung Pada Suasana Malam ... 58

Gambar 3.17 Interior di Dalam Museum ... 59

Gambar 3.18 Sisi Samping Interior Museum ... 60

Gambar 4.1 Lokasi Terminal Amplas ... 63

Gambar 4.2 Analisa Pencapaian ... 64

Gambar 4.3 Analisa Tata Guna Lahan ... 65

Gambar 4.4 Analisa Sirkulasi Kendaraan ... 66

Gambar 4.5 Analisa Kepadatan Lalu Lintas ... 67

Gambar 4.6 Foto existing area pejalan kaki ... 67

Gambar 4.7 Analisa Kebisingan ... 69

Gambar 4.8 Analisa Matahari ... 70


(12)

Gambar 4.10 Analisa View Keluar ... 71

Gambar 4.11 Analisa Vegetasi ... 72

Gambar 4.12 Foto existing vegetasi sekitar site dan didalam site ... 73

Gambar 4.13 Analisa Jaringan Listrik ... 74

Gambar 4.14 Analisa Sistem Drainase ... 74

Gambar 4.15 Analisa Jaringan Kabel Telepon ... 75

Gambar 4.16 Diagram Hubungan Terminal Amplas dengan fasilitas sekitar... 79

Gambar 4.17 Diagram Sirkulasi Keberangkatan Penumpang ... 86

Gambar 4.18 Diagram Sirkulasi Kedatangan Penumpang ... 87

Gambar 4.19 Diagram Sirkulasi pengantar / penjemput ... 87

Gambar 4.20 Diagram Sirkulasi Kedatangan Pengelola ... 87

Gambar 5.1 Kegiatan Kegiatan Terminal ... 97

Gambar 5.2 Konsep Peletakkan Massa ... 97

Gambar 5.3 Konsep Peletakkan Massa 2 ... 98

Gambar 5.4 Potongan Massa ... 98

Gambar 5.5 Diagram Pergerakan Angkutan Umum ... 99

Gambar 5.6 Diagram Pergerakan Angkutan Umum Yang Sudah Disederhanakan .... 99

Gambar 5.7 Skenario Sirkulasi Kendaraan Pribadi ... 100

Gambar 5.8 Skenario Sirkulasi Kendaraan Transportasi Umum ... 100

Gambar 5.9 Skenario Sirkulasi Kendaraan Karyawan Terminal ... 101

Gambar 5.10 Skenario Pengunjung Dari Entrance Utama Menuju Area Keberangkatan Mpu Dan Bus... 102

Gambar 5.11 Skenario Pengunjung Dari Entrance Menuju Fasilitas Lain (Hotel, Shopping Center)... 103

Gambar 5.12 Skenario Penumpang Dari Kedatangan Mpu Dan Bus Ke Fasilitas Bangunan... 104

Gambar 5.13 Skenario Sirkulasi Kendaraan Di Dalam Bangunan (Bus, Mpu Dan Kendaraan Pribadi)... 105

Gambar 5.14 Centra At Metropark ... 106

Gambar 6.1 Site Plan ... 111

Gambar 6.2 Ground Plan ... 112

Gambar 6.3 Denah Lt.1 & Lt.2 ... 113

Gambar 6.4 Denah Lt. 3 ... 114

Gambar 6.5 Denah Tower Lt.3 – Lt.10 ... 115


(13)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 112

Gambar 6.7 Denah Basement 1 ... 117

Gambar 6.8 Denah Basement 2 ... 118

Gambar 6.9 Tampak Bangunan ... 119

Gambar 6.10 Potongan A-A’ ... 120

Gambar 6.11 Potongan B-B’ ... 121

Gambar 6.12 Potongan C-C’ ... 122

Gambar 6.13 Denah Typikal Kamar ... 123

Gambar 6.14 Rencana Pondasi ... 124

Gambar 6.15 Rencana Pembalokan Basement 2 ... 125

Gambar 6.16 Rencana Pembalokan Basement 1 ... 126

Gambar 6.17 Rencana Pembalokan Lt1. &Lt.2 ... 127

Gambar 6.18 Rencana Pembalokan Lt3. - Lt.12 ... 128

Gambar 6.19 Aksono Rencana Elektrikal ... 129

Gambar 6.20 Aksono Rencana Ahu ... 130

Gambar 6.21 Aksono Rencana Plumbing ... 131

Gambar 6.22 Aksono Rencana Sprinkler ... 132

Gambar 6.23 Aksono Rencana Fire Alarm ... 133

Gambar 6.24 Detail Rencana Elektrikal Kamar Hotel ... 134

Gambar 6.25 Detail Struktural ... 135

Gambar 6.26 Detail Struktural 2 ... 136

Gambar 6.27 Perspektif dari jalan Panglima denai ke jalan Sisingamangaraja ... 107

Gambar 6.28 Perspektif mata burung ... 107

Gambar 6.29 Perspektif dari Jalan layang Sisingamangaraja ... 108

Gambar 6.30 Perspektif dari Jalan Tol dekat pintu tol amplas ... 108

Gambar 6.31 Perspektif mata burung 2 ... 108

Gambar 6.32 Interior Loket tiket dan ruang tunggu ... 109


(14)

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 2.1 Tipologi Terminal ... 17

Tabel 2.2 Area analisis... ... 41

Tabel 2.3 Public facilities ... 41

Tabel 2.4 ISBT, Sector 17, Chandigarh... 42

Tabel 2.2 Penerapan Studi Banding ... 44

Tabel 3.1 Perbandingan Studi Banding Tema Sejenis ... 60

Tabel 4.1 Jumlah penumpang pada saat tersibuk dalam satu hari tahun 2011... 77

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kota Medan ... 78

Tabel 4.3 Prediksi Jumlah penumpang pada hari tersibuk tahun 2033... 78

Tabel 4.4 Prediksi Jumlah penumpang pada jam tersibuk tahun 2033 ... 78

Tabel 4.5 Jumlah Wisatawan ... 80

Tabel 4.6 Tingkat Penghunian Kamar Hotel Menurut Tahun dan Kelas Hotel Tahun 2007 - 2011 (%) ... 80

Tabel 4.7 Jumlah wisatawan dari tahun 2011-2033 ... 80

Tabel 4.8 Prediksi Total penumpang pada hari tersibuk tahun 2033 ... 82

Tabel 4.9 Prediksi Total penumpang pada jam tersibuk tahun 2033 ... 82

Tabel 4.10 Jumlah penumpang per bus / MPU / angkot tahun 2011 ... 83

Tabel 4.11 Prediksi Jumlah Bus / MPU / angkot per hari tersibuk tahun 2033 ... 83

Tabel 4.12 Prediksi Jumlah Bus / MPU / angkot pada jam tersibuk tahun 2033 ... 84

Tabel 4.13 Kebutuhan Ruang Terminal ... 88

Tabel 4.14 Program Ruang ... 90

Tabel 4.15 Perhitungan kebutuhan Luas Peron ... 94


(15)

(16)

Terminal Terpadu Amplas building redevelopment are intended to meet the growing need for mass transportation, improve the quality terminals and adequate terminal capacity up to 20 years in the future where current Terminal Amplas building is very poor condition due to lack of well-organized public transport in the terminal, can not adequate passenger capacity so great and the poor quality of the terminal in terms of cleanliness and safety.

With the construction of the Terminal Terpadu Amplas building is expected to support the needs of terminal capacity, become solution of medan traffic jam and will attract people to use mass transit from the bottom up to the middle and above. Terminal Terpadu Amplas Development also provides transit mall and hotel as support facilities. At the terminal using the concept of underground terminal and part of the land surface area utilized as a green space and terminal support facilities. In the area supplied retail mall, boutique, souvenir shop and food court with medan traditional dishes that is expected to be the target of tourist destination. In the area of green open space there is outdoor dining, playground andreflection garden for visitors who are tired after a long trip.

Keywords : terminal, amplas, metaphor

Abstrak

Pembangunan kembali gedung Terminal Terpadu Amplas di maksudkan untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan akan transportasi massal, meningkatkan kualitas terminal dan memadai kapasitas terminal hingga 20 tahun kedepan dimana bangunan Terminal Amplas saat ini kondisinya sangat buruk dikarenakan kurang tertatanya angkutan di dalam terminal, tidak dapat memadai kapasitas penumpang yang begitu besar dan buruknya kualitas terminal dari segi kebersihan dan keamanan.

Dengan dibangunnya bangunan Terminal Terpadu Amplas diharapkan dapat menunjang kebutuhan kapasitas terminal, menjadi pemecah permasalahan kepadatan lalu lintas kota medan dan akan menarik minat masyarakat untuk menggunakan transportasi massal dari kalangan bawah hingga kalangan menegah keatas. Pembangunan Terminal Terpadu Amplas juga menyediakan mall dan hotel transit sebagai fasilitas pendukung. Pada bagian terminal menggunakan konsep underground terminal dan bagian permukaan tanah di manfaatkan sebagai area ruang terbuka hijau dan fasilitas pendukung terminal. Pada area mall disediakan retail, boutique, souvenir shop dan foodcourt makanan khas medan yang diharapkan dapat menjadi target tujuan wisatawan. Di area ruang terbuka hijau terdapat tempat makan terbuka, playground dan taman refleksi untuk penggunjung yang lelah setelah melakukan perjalanan jauh.


(17)

(18)

Terminal Terpadu Amplas building redevelopment are intended to meet the growing need for mass transportation, improve the quality terminals and adequate terminal capacity up to 20 years in the future where current Terminal Amplas building is very poor condition due to lack of well-organized public transport in the terminal, can not adequate passenger capacity so great and the poor quality of the terminal in terms of cleanliness and safety.

With the construction of the Terminal Terpadu Amplas building is expected to support the needs of terminal capacity, become solution of medan traffic jam and will attract people to use mass transit from the bottom up to the middle and above. Terminal Terpadu Amplas Development also provides transit mall and hotel as support facilities. At the terminal using the concept of underground terminal and part of the land surface area utilized as a green space and terminal support facilities. In the area supplied retail mall, boutique, souvenir shop and food court with medan traditional dishes that is expected to be the target of tourist destination. In the area of green open space there is outdoor dining, playground andreflection garden for visitors who are tired after a long trip.

Keywords : terminal, amplas, metaphor

Abstrak

Pembangunan kembali gedung Terminal Terpadu Amplas di maksudkan untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan akan transportasi massal, meningkatkan kualitas terminal dan memadai kapasitas terminal hingga 20 tahun kedepan dimana bangunan Terminal Amplas saat ini kondisinya sangat buruk dikarenakan kurang tertatanya angkutan di dalam terminal, tidak dapat memadai kapasitas penumpang yang begitu besar dan buruknya kualitas terminal dari segi kebersihan dan keamanan.

Dengan dibangunnya bangunan Terminal Terpadu Amplas diharapkan dapat menunjang kebutuhan kapasitas terminal, menjadi pemecah permasalahan kepadatan lalu lintas kota medan dan akan menarik minat masyarakat untuk menggunakan transportasi massal dari kalangan bawah hingga kalangan menegah keatas. Pembangunan Terminal Terpadu Amplas juga menyediakan mall dan hotel transit sebagai fasilitas pendukung. Pada bagian terminal menggunakan konsep underground terminal dan bagian permukaan tanah di manfaatkan sebagai area ruang terbuka hijau dan fasilitas pendukung terminal. Pada area mall disediakan retail, boutique, souvenir shop dan foodcourt makanan khas medan yang diharapkan dapat menjadi target tujuan wisatawan. Di area ruang terbuka hijau terdapat tempat makan terbuka, playground dan taman refleksi untuk penggunjung yang lelah setelah melakukan perjalanan jauh.


(19)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terminal sebagai simpul transportasi membantu peningkatan pelayanan operasi transportasi jalan raya. Dengan adanya terminal sebagai tempat keberangkatan, pemberhentian maupun transit bagi perpindahan penumpang dan barang sebagai akses mobilitas memungkinkan terjadinya pertumbuhan ekonomi terutama pada kawasan yang memiliki potensi besar sehingga meningkatkan perekonomian kawasanny.

Terminal Amplas adalah sebuah terminal terpadu perhubungan darat di Kota Medan yang melayani bus-bus antar provinsi maupun dalam provinsi yang datang dari arah selatan Kota Medan. Bus-bus di terminal ini terutama melayani trayek antar provinsi tujuan Riau, Sumbar, Jambi, Sumsel, Lampung dan Jakarta via Selat Sunda.1

Terminal Amplas masih jauh dari modern, terlihat kumuh, tidak terawat, berbau pesing, bahkan lebih banyak penumpang yang tidak mau menggunakan terminal ini karena dianggap rawan kriminal. Kondisi ini juga menyebabkan jumlah pengguna berkurang dan beralih ke transportasi pribadi dan ke terminal-terminal ‘liar’. Kondisi ini makin membuat kawasan Terminal Amplas kian tak tertata dan menimbulkan kemacetan.2

Berikut ialah pertimbangan yang melatarbelakangi proyek " Terminal Terpadu Amplas", di antaranya sebagai berikut:

1. Meningkatnya kebutuhan transportasi massal yang murah, lancar, cepat, mudah dan teratur dalam kota maupun antar kota.

2. Kondisi terminal amplas yang buruk menyebabkan pengguna engan untuk datang ke terminal amplas dan beralih mengunakan terminal terminal 'liar' dan kendaraan pribadi.3

3. Rencana Pemerintahan Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Medan untuk melakukan peremajaan (revitalisasi) Terminal Terpadu Amplas di tahun 2013. Terminal Amplas akan direvitalisasi untuk meningkatkan jumlah penumpang dan agen perusahaan bus untuk kembali dan pindah ke terminal amplas.4

1 http://id.wikipedia.org/wiki/Terminal_Terpadu_Amplas 2 http://www.pemkomedan.go.id/news_detail.php?id=13759 3 http://www.antarasumut.com/agen-bus-enggan-pindah-ke-terminal-amplas 4 http://www.pemkomedan.go.id/news_detail.php?id=13759


(20)

4. Tidak memadainya terminal amplas yang sekarang untuk menampung seluruh penumpang yang akan melakukan keberangkatan mengunakan angkutan bus.

1.2 Maksud Dan Tujuan

Maksud dan tujuan dibangunnya proyek Terminal Terpadu Amplas adalah : 1. Memenuhi kebutuhan akan adanya sistem transportasi yang efektif dalam arti

murah, lancar, cepat, mudah, teratur dan nyaman baik untuk pergerakan manusia dan atau barang.

2. Meningkatkan minat akan sarana transportasi bus sebagai sarana transportasi massal dalam kota, antar kota dalam provinsi(AKDP) dan antar kota antar provinsi(AKAP).

3. Meningkatkan kualitas pelayanan yang sudah ada kepada masyarakat melalui penyediaan fasilitas pelayanan yang optimal.

1.3 Masalah Perancangan

Dari penjelasan diatas terdapat beberapa masalah yang mengharuskan Terminal Amplas perlu ditata dan dirancang ulang, antara lain :

1. Bagaiman perencanaan sirkulasi dalam bangunan dengan memberikan informasi maupun arah yang jelas bagi pengguna agar mudah mencapai ruang yang dituju. 2. Bagaimana penataan sirkulasi kendaraan dengan arah yang jelas sehingga

memberikan rasa aman dan nyaman bagi manusia dan kendaraan.

3. Bagaimana pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar ruang dengan kegiatan yang berbeda, misalnya :

a. Area penumpang antar kota dan dalam kota,

b. Area kantor administrasi, sebagai area staff dan karyawan,

c. Area fasilitas kenek(supir) bus seperti bengkel, tempat makan dan tempat istirahat

d. Area pendukung, seperti pusat makanan, retail dan fasilitas publik lainnya 4. Bagimana memanfaatkan potensi - potensi yang akan ada di terminal.

1.4 Pendekatan

Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam proses perencanaan dan perancangan Terminal Amplas dilakukan berbagai pendekatan desain:


(21)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 3

1. Studi Literatur

a. Mencari dan menerapkan standar ruang untuk fasilitas yang akan dibuat dari data yang diperoleh.

b. Mencari dan mempelajari berbagai studi banding proyek dan tema sejenis yang diambil dari berbagai buku, media cetak dan internet.

c. Mencari dan mempelajari sejarah dan perkembangan terbaru Terminal bus khususnya di Sumatera Utara.

2. Observasi Lapangan

a. Melakukan survey lapangan untuk mengetahui kondisi site dan potensi yang dapat diambil untuk proyek ini.

b. Melihat langsung keadaan dan pengelolaan bangunan yang ada dengan fungsi sejenis.

3. Wawancara

a. Wawancara dilakukan untuk memperoleh masukan mengenai lingkungan proyek.

b. Wawancara untuk mendapatkan permasalahan yang timbul dari lokasi site yang ada.

4. Analisis

a. Analisis diperlukan untuk mengolah dan merumuskan berbagai masukan arsitektural maupun non arsitektural bagi keperluan perancangan.

5. Sintesis

a. Sintesis dilakukan pada tahap integritas data-data yang ada yang telah dikaji pada tahap analisis, untuk kemudian diolah menjadi konsep perencanaan dan perancangan.

1.5 Lingkup/ Batasan

Lingkup pelayanan Terminal Amplas ini terbagi berdasarkan pengguna terminal dan aktiivitas yang berlangsung didalamnya, antara lain :

1. Berdasarkan jenis pengguna

a. Masyarakat umum (pengunjung terminal), yang menggunakan moda transpotasi darat sebagai alat pergerakannya.

b. Pemerintah (sebagai pengelola terminal), yang mengelola Terminal Amplas ini nantinya.

c. Swasta (investor atau penanam modal), sebagai investor atau penanam modal.

2. Berdasarkan aktivitas Objek Rancang ini nantinya akan mewadahi aktifitas terminal:


(22)

a. Aktivitas kedatangan b. Aktivitas keberangkatan c. Aktivitas transit

d. Aktivitas perdagangan dan jasa

1.6 Manfaat

Beberapa manfaat dari pembangunan proyek Terminal Terpadu Amplas ini diantaranya :

1. Peningkatan kualitas pelayanan terminal dalam kota, AKDP dan AKAP. 2. Menjadi pemecah permasalahan kepadatan lalu lintas kota medan.

3. Menjadi urat nadi perekonomian di kecamatan medan amplas dan kota medan.

1.7 Sasaran

Adapun beberapa sasaran yang hendak dicapai oleh pelayanan terminal diantaranya :

1. Penumpang AKDP dan AKAP yang akan melakukan perjalanan melalui terminal amplas untuk berbagai keperluannya.

2. Penumpang dalam kota yang akan melakukan perjalanan melalui terminal amplas.

3. Penumpang dari luar kota maupun manca negara yang akan melakukan perjalanan di dalam kota maupun ke luar provinsi.


(23)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 5

1.8 Kerangka Berpikir

Adapun kerangka berpikir dapat dilihat pada gambar 1.1


(24)

1.9 Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan laporan dalam proyek tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I. Pendahuluan

Menjelaskan secara garis besar apa yang menjadi dasar perumusan perancangan yang meliputi: latar belakang, maksud dan tujuan pembahasan, sasaran, pendekatan, batasan masalah, kerangka berpikir dan sistematika pembahasan.

BAB II. Deskripsi Proyek

Berisi terminologi judul, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis.

BAB III. Elaborasi tema

Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis.

BAB IV. Analisa

Berisi analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa dan penerapan tema dan kesimpulan.

BAB V. Konsep Perancangan

Berisi konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah.

BAB VI. Perancangan Arsitektur

Merupakan hasil gambar rancangan arsitektur

Daftar Pustaka

Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses perencanaan dan perancangan kasus proyek.


(25)

(26)

BAB II.

DESKRIPSI PROYEK

2.1

Terminologi Judul

Judul proyek ini adalah“ TERMINAL TERPADU AMPLAS . Secara terminologi, judul ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Terminal

Pengertian Terminal ialah Perhentian bus, kereta, dsb.) ; penghabisan ; stasiun ; titik dimana penumpang dan barang masuk dan keluar dari sistem ; merupakan komponen fungsional utama dari sistem, sering juga merupakan prasarana yang perlu biaya besar dan titik dimana kongesti (kemacetan) mungkin terjadi. 1

2. Terpadu

Sudah dipadu (disatukan, dilebur menjadi satu, dsb). 2 3. Amplas

Kecamatan Medan Amplas adalah salah satu dari 21 kecamatan di kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Kecamatan Medan Amplas berbatasan dengan Medan Johor di sebelah barat, Kabupaten Deli Serdang di timur, Kabupaten Deli Serdang di selatan, dan Medan Kota dan Medan Denai di utara.

Jadi, berdasarkan beberapa terminologi pengertian di atas, maka “Terminal Terpadu Amplas“ dapat diartikan sebagai suatu termpat atau bangunan yang berfungsi untuk mewadahi dan melayani kebutuhan transportasi penumpang dan barang yang sudah dipadukan dengan fungsi lainnya yang terletak di kecamatan medan amplas.

2.2 Tinjauan Umum

Tinjauan umum membahas tentang terminal dan unsur-unsur di dalamnya, termasuk terminal penumpang secar umum.

1

Kamus Besar Bahasa Indonesia

2


(27)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 8

2.2.1 Terminal

Dalam pencapaian pembangunan nasional peranan transportasi memiliki posisi yang penting dan strategi dalam pembangunan, maka perencanaan dan pengembangannya perlu ditata dalam satu kesatuan sistem yang terpadu. Untuk terlaksananya keterpaduan intra dan antar moda secara lancar dan tertib maka ditempat-tempat tertentu perlu dibangun dan diselenggarakan terminal.

Berdasarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, terminal merupakan prasarana transportasi jalan untuk barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum yang merupakan satu wujud simpul jaringan transportasi. senada dengan UU No 14 Tahun 1992, dalam Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1993 Tentang angkutan jalan umum, terminal adalah sarana transportasi untuk keperluan memuat dan menurunkan orang atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum yang merupakan satu simpul jaringan transportasi.

Berdasarkan, Juknis LLAJ, 1995, Terminal Transportasi merupakan:

1. Titik simpul dalam jaringan transportasi jalan yang berfungsi sebagai pelayanan umum.

2. Tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan pengoperasian lalu lintas. 3. Prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem transportasi untuk

melancarkan arus penumpang dan barang.

4. Unsur tata ruang yang mempunyai peranan penting bagi efisiensi kehidupan kota.

2.2.1.1 Fungsi Terminal

Pengelolaan terminal yang mampu menyesuaikan dengan perkembangan, terkendali dan terarah (coach terminal) berkaitan dengan : perencanaan, infrastruktur, system management dan informasi, lingkungan dan kerjasama serta pengaturan bebagai kepentingan yang aktif dalam kawasan terminal. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan terminal yang terarah dapat dilihat pada gambar 2.1 Berbagai kepentingan yang ada dalam terminal adalah aktivitas transit, kewenangan, sistem pengendalian serta berbagai kepentingan yang mempengaruhi pengelolaan terminal secara terarah dan terkendali sesuai dengan tuntutan perkembangan di masa depan.

Menurut Budi (2005: 182-183) dalam buku pembangunan kota tinjauan regional dan lokasi terminal, fungsi terminal adalah sebagai berikut :


(28)

2. Menyediakan sarana untuk simpul lalu lintas. 3. Menyediakan tempat utuk menyiapkan kendaraan.

Gambar 2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengelolaan Terminal Yang Terarah (Coach Terminal) Berdasarkan, Juknis LLAJ, 1995. Fungsi Terminal Angkutan Jalan dapat ditinjau dari 3 unsur:

1. Fungsi terminal bagi penumpang, adalah untuk kenyamanan menunggu, kenyamanan perpindahan dari satu moda atau kendaraan ke moda atau kendaraan lain, tempat fasilitas-fasilitas informasi dan fasilitas parkir kendaraan pribadi.

2. Fungsi terminal bagi pemerintah, adalah dari segi perencanaan dan manajemen lalu lintas untuk menata lalulintas dan angkutan serta menghindari dari kemacetan, sumber pemungutan retribusi dan sebagai pengendali kendaraan umum.

3. Fungsi terminal bagi operator/pengusaha adalah pengaturan operasi bus, penyediaan fasilitas istirahat dan informasi bagi awak bus dan sebagai fasilitas pangkalan.


(29)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 10

2.2.1.2 Jenis Terminal

Terminal adalah bagian dari infrastruktur transportasi yang merupakan titik lokasi perpindahan penumpang ataupun barang. Pada lokasi itu terjadi konektivitas antar lokasi tujuan, antar modal, dan antar berbagai kepentingan dalam system transportasi dan infrastruktur. Pengelolaan pada berbagai hal tersebut perlu diperhatikan dan dikembangkan untuk pengembangan manajemen terminal. Kegiatan pengelolaa, regulasi (peraturan) dan norma norma yang disepakati akan menentukan perkembangan terminal secara terarah (coach terminal) - (Gromule, 2007).

Terminal dibagi beberapa kategori yang meliputi :

1. Terminal Penumpang adalah Prasarana Transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan menaikan penumpang, perpindahan intra/atau moda transportasi serta mengatur kedatangan pemberangkatan kendaraan angkutan penumpang umum; Terminal penumpang dapat dikelompokan atas dasar tingkat penggunaan terminal kedalam tiga tipe sebagai berikut :

a. Terminal penumpang tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.

b. Terminal penumpang tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan/atau angkutan pedesaan.

c. Terminal penumpang tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan pedesaan.

Unsur penting bagi eksistensi sebuah terminal penumpang adalah adanya angkutan umum dan penumpang, tanpa keduanya terminal tidak bermakna apapun hanya sebatas sebuah bangunan. Angkutan umum merupakan salah satu media transportasi yang digunakan masyarakat secara bersama-sama dengan membayar tarif. Angkutan umum yang biasa beroperasi dalam terminal meliputi : angkot, bis, ojek, bajaj, taksi dan metromini. Penumpang adalah masyarakat yang menaiki atau menggunakan jasa angkutan (bus). Jadi ruang transit penumpang adalah bangunan peneduh terbuka besar yang berfungsi sebagai tempat istirahat sementara atau duduk-duduk, menunggu bus, menunggu teman, membaca koran serta mengobrol santai yang berada dalam terminal.

2. Terminal Barang adalah Prasarana Transportasi jalan untuk keperluan membongkar dan memuat barang serta perpindahan intra/atau moda transportasi angkutan barang;


(30)

3. Terminal Peti Kemas adalah terminal dimana dilakukan pengumpulan peti kemas dari hinterland ataupun pelabuhan lainnya untuk selanjutnya diangkut ke tempat tujuan ataupun terminal peti kemas yang lebih besar lagi. Terminal peti kemas yang berkembang dengan pesat dalam beberapa tahun belakangan ini adalah Terminal peti kemas JICT, KOJA di Jakarta, TPS di Surabaya, TPK Semarang, TPK Belawan.

2.2.2

Terminal Penumpang

2.2.2.1 Persyaratan Lokasi Terminal Penumpang

Penentuan lokasi terminal penumpang dilakukan dengan memperhatikan rencana kebutuhan lokasi simpul yang merupakan bagian dari rencana umum jaringan transportasi jalan.

Lokasi terminal penumpang tipe A, tipe B dan tipe C, ditetapkan dengan memperhatikan:

1. Rencana umum tata ruang;

2. Kepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminal; 3. Keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar moda; 4. Kondisi topografi lokasi terminal;

5. Kelestarian lingkungan.

Penetapan lokasi terminal penumpang tipe A harus memenuhi persyaratan: 1. Terletak dalam jaringan trayek antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lalu

lintas batas negara;

2. Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas IIIA;

3. Jarak antara dua terminal penumpang tipe A, sekurang-kurangnya 20 km di Pulau Jawa, 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya;

4. Luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 ha untuk terminal di Pulau Jawa dan Sumatera, dan 3 ha di pulau lainnya;

5. Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak sekurang-kurangnya 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya, dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal.

Penetapan lokasi terminal penumpang tipe B harus memenuhi persyaratan: 1. Terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam propinsi;

2. Terletak di jalan arteri atau kolektor dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas IIIB;


(31)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 12

3. Jarak antara dua terminal penumpang tipe B atau dengan terminal penumpang tipe A, sekurang-kurangnya 15 km di Pulau Jawa dan 30 km di Pulau lainnya; 4. Tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 ha untuk terminal di Pulau Jawa dan

Sumatera, dan 2 ha untuk terminal di pulau lainnya;

5. Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m di pulau lainnya, dihitung dari jalan ke pintu keluar atau masuk terminal.

Penetapan lokasi terminal penumpang tipe C harus memenuhi persyaratan: 1. Terletak di dalam wilayah Kabupaten daerah Tingkat II dan dalam jaringan trayek

pedesaan;

2. Terletak di jalan kolektor atau lokal dengan kelas jalan paling tinggi kelas IIIA; 3. Tersedia lahan sesuai dengan permintaan angkutan;

4. Mempunyai akses jalan masuk atau keluar ke dan dari terminal, sesuai kebutuhan untuk kelancaran lalu lintas di sekitar terminal.

2.2.2.2 Kriteria Pembangunan Terminal Penumpang

Pembangunan terminal penumpang harus dilengkapi dengan: 1. rancang bangun terminal;

2. analisis dampak lalu lintas;

3. analisis mengenai dampak lingkungan.

Pembuatan rancang bangun harus memperhatikan: 1. Fasilitas penumpang yang disyaratkan.

2. Pembatasan yang jelas antara lingkungan kerja terminal dengan lokasi peruntukkan lainnya, misalnya pertokoan, perkantoran, sekolah dan sebagainya. 3. Pemisahan antara lalu lintas kendaraan dan pergerakan orang di dalam terminal. 4. Pemisahan yang jelas antara jalur angkutan antar kota antar propinsi, angkutan

antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan. Manajemen lalu lintas di dalam terminal dan di daerah pengawasan terminal.


(32)

2.2.2.3 Kriteria Perencanaan Terminal

Kriteria perencanaa terminal terdiri dari : 1. Sirkulasi lalu lintas

Jalan masuk dan keluar kendaraan harus lancar, dan dapat bergerak dengan mudah. Jalan masuk dan keluar calon penumpang kendaraan umum harus terpisah dengan keluar masuk kendaraan.

Kendaraan di dalam terminal harus dapat bergerak tanpa halangan yang tidak perlu. Sistem sirkulasi kendaraan di dalam terminal ditentukan berdasarkan: a. Jumlah arah perjalanan

b. Frekuensi perjalanan

c. Waktu yang diperlukan untuk turun/naik penumpang

Sistem sirkulasi ini juga harus ditata dengan memisahkan jalur bus/kendaraan dalam kota dengan jalur bus angkutan antar kota.

2. Fasilitas utama

Fasilitas utama terminal terdiri dari:

a. jalur pemberangkatan kendaraan umum b. jalur kedatangan kendaraan umum c. tempat tunggu kendaraan umum

d. tempat istirahat sementara kendaraan umum e. bangunan kantor terminal

f. tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar, menara pengawas, loket penjualan karcis, rambu-rambu dan papan informasi, yang memuat petunjuk jurusan, tarif, dan jadwal perjalanan, pelataran parkir kendaraan pengantar dan taksi.

g. kamar kecil/toilet h. musholla

i. kios/kantin

j. ruang pengobatan

k. ruang infromasi dan pengaduan telepon umum l. tempat penitipan barang

m. Taman.

n. Kegiatan sirkulasi penumpang, pengantar, penjemput, sirkulasi barang dan pengelola terminal.

o. Macam tujuan dan jumlah trayek, motivasi perjalanan, kebiasaan penumpang dan fasilitas penunjang


(33)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 14

3. Fasilitas penunjang

Fasilitas penunjang sebagai fasilitas pelengkap dalam pengoperasian terminal antara lain:

a. Turun naik penumpang dan parkir bus harus tidak mengganggu kelancaran sirkulasi bus dan dengan memperhatikan keamanan penumpang.

b. Luas bangunan ditentukan menurut kebutuhan pada jam puncak berdasarkan kegiatan adalah:

c. Tata ruang dalam dan luar bangunan terminal harus memberikan kesan yang nyaman dan akrab.

4. Luas pelataran parkir

Luas pelataran parkir terminal tersebut di atas ditentukan berdasarkan kebutuhan pada jam puncak berdasarkan:

a. Frekuensi keluar masuk kendaraan b. Kecepatan waktu naik/turun penumpang c. Kecepatan waktu bongkar/muat barang

d. Banyaknya jurusan yang perlu di tampung dalam sistem jalur

Sistem parkir kendaraan di dalam terminal harus ditata sedemikian rupa sehingga rasa aman, mudah dicapai, lancar dan tertib. Ada beberapa jenis sistem tipe dasar pengaturan platform, teluk dan parkir adalah:

a. Membujur, dengan platform yang membujur bus memasuki teluk pada ujung yang satu dan berangkat pada ujung yang lain. Ada tiga jenis yang dapat digunakan dalam pengaturan membujur yaitu satu jalur, dua jalur, dan shallow saw tooth.

b. Tegak lurus, teluk tegak lurus bus-bus diparkir dengan muka menghadap ke platform, maju memasuki teluk dan berbalik keluar. Ada beberapa jenis teluk tegak lurus ini yaitu tegak lurus terhadap platform dan membentuk sudut dengan platform.

2.2.2.4 Alternatif Standar Terminal

Terminal penumpang berdasarkan tingkat pelayanan yang dinyatakan

dengan jumlah arus minimum kendaraan per satu satuan waktu mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut:

1.

Terminal tipe A 50 -100 kendaraan/jam

2.

Terminal tipe B 25

50 kendaraan /jam

3.

Terminal tipe C 25 kendaraan/jam


(34)

2.2.2.5 Persyaratan Teknis, Luas, Akses Dan Pejabat Penentu Lokasi

Pembangunan Terminal

1. Luas Terminal Penumpang

Untuk masing-masing tipe terminal memiliki luas berbeda, tergantung wilayah dan tipenya, dengan ketentuan ukuran minimal:

a. Untuk terminal tipe A di pulau Jawa dan Sumatra seluas 5 Ha, dan di pulau lainnya seluas 3 Ha.

b. Untuk terminal penumpang tipe B di pulau Jawa dan Sumatra seluas 3 Ha, dan dipulau lainnya seluas 2 Ha.

c. Untuk terminal tipe C tergantung kebutuhan. 2. Akses Terminal Penumpang

Akses jalan masuk dari jalan umum ke terminal, berjarak minimal: a. Untuk terminal tipe A di pulau Jawa 100 m dan di pulau lainnya 50 m, b. Untuk terminal penumpang tipe B di pulau Jawa 50 m dan di pulau

lainnya 30 m,

c. Untuk terminal penumpang tipe C sesuai dengan kebutuhan. 3. Penentuan Lokasi Terminal Penumpang

Penentuan lokasi dan letak terminal penumpang dilaksanakan oleh: a. Direktur Jenderal setelah mendengar pendapat Gubernur Kepala

Daerah Tingkat I, untuk Terminal penumpang Tipe A,

b. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I setelah mendapat persetujuan Direktur Jenderal, untuk terminal penumpang tipe B,

c. Bupati Kepala Daerah/Walikotamadya daerah Tingkat II setelah mendapat persetujuan dari Gubernur Kepala Daerah Tingkat I terminal penumpang tipe C.

2.2.2.6 Daerah Kewenangan/Pengelolaan Terminal

Daerah kewenangan/pengelolaan terminal terdiri dari:

1. Daerah lingkungan kerja terminal, merupakan daerah yang diperuntukkan untuk fasilitas utama dan fasilitas penunjang terminal,

2. Daerah pengawasan terminal, adalah daerah di luar daerah lingkungan kerja terminal yang diawasi oleh petugas terminal untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas di sekitar terminal.


(35)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 16

2.2.2.7 Penyelenggaraan Terminal Penumpang

Penyelenggaraan terminal penumpang meliputi kegiatan pengelolaan, pemeliharaan, dan penertiban terminal. Kewenangan pengelolaan terminal berada pada Pemerintah Daerah Tingkat II dengan Dinas LLAJ sebagai penyelenggaraannya, sedang Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sebagai pembinanya.

2.2.2.8 Pengelolaan Terminal

Pengelolaan terminal penumpang yang harus dilakukan adalah meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan dan pengawasan pengoperasian terminal.

1. Perencanaan

Kegiatan perencanaan terminal meliputi:

a. Penataan pelataran terminal menurut rute atau jurusan, b. Penataan fasilitas penumpang,

c. Penataan fasilitas penunjang terminal,

d. Penataan arus lalu lintas di daerah pengawasan terminal, e. Penyajian daftar rute perjalanan dan tarif angkutan,

f. Penyusunan jadwal perjalanan berdasarkn kartu pengawasan, g. Pengaturan jadwal petugas di terminal,

h. Evaluasi sistem pengoperasian terminal. 2. Pelaksanaan Pengoperasian Terminal

Kegiatan pelaksanaan pengoperasian terminal penumpang meliputi: a. pengaturan tempat tunggu dan arus kendaraan umum di dalam terminal, b. pengaturan kedatangan dan pemberangkatan kendaraan menurut jadwal

yang telah ditetapkan,

c. pemungutan jasa pelayanan terminal penumpang,

d. pemberitahuan tentang pemberangkatan dan kedatangan kendaraan umum kepada penumpang,

e. pengaturan arus lalu lintas did aerah pengawasan terminal. 3. Pengawasan Pengoperasian Terminal

Kegiatan pengawasan pengoperasian, terminal penumpang meliputi: a. pemantauan pelaksanaan tarif,

b. pemeriksaan kartu pengawasan dan jadwal perjalanan,

c. pemeriksaan kendaraan yang secara jelas tidak memenuhi kelaikan jalan, d. pemeriksaan batas kapasitas muatan yang diijinkan,


(36)

f. pencatatan dan pelaporan pelanggaran yang terjadi,

g. pemeriksaan kewajiban pengusaha angkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

h. pemantauan pemanfaatan terminal serta fasilitas penunjang sesuai dengan peruntukkannya,

i. pencatatan jumlah kendaraan dan penumpang yang datang dan berangkat.

4. Pemeliharaan Terminal

Terminal penumpang harus senantiasa dipelihara sebaik-baiknya untuk menjamin agar terminal tetap bersih, teratur, tertib, rapi serta berfungsi sebagaimana mestinya. Pemeliharaan terminal meliputi:

a. menjaga kebersihan bangunan beserta perbaikannya,

b. menjaga kebersihan pelataran terminal, perawatan tanda-tanda dan perkerasan pelataran,

c. merawat saluran-saluran air yang ada,

d. merawat instalasi listrik dan lampu-lampu penerangan, e. menjaga dan merawat alat komunikasi,

f. menyediakan dan merawat sistem hidrant atau alat pemadam kebakaran lainnya yang siap pakai.

Untuk keperluan pemeliharaan terminal sebagaimana dimaksud diatas, harus dialokasikan anggaran pemeliharaan terminal.

2.2.2.9 Tipologi Terminal

Secara tabelaris tipologi terminal dapat disarikan menjadi Tabel 2.1 sebagai berikut:

Tabel 2.1 Tipologi Terminal

Ketentuan TIPE A TIPE B TIPE C

Fungsi

Terminal (KM 31 TH 1995) pasal 2

Melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota antar propinsi dan atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.

Melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan

Melayani angkutan pedesaan


(37)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 18

Ketentuan TIPE A TIPE B TIPE C

Terminal (KM 31 TH 1995) pasal 3 dan kedatangan, -.Tempat parkir, -.Kantor terminal, -.Tempat tunggu, -.Menara pengawas, -.Loket penjualan karcis, -.Rambu-rambu dan papan informasi,

-.Pelataran parkir pengantar atau taksi.

dan kedatangan -.Tempat parkir -.Kantor terminal -.Tempat tunggu -.Menara pengawas -.Loket penjualan karcis -.Rambu-rambu dan papan informasi

-.Pelataran parkir pengantar atau taksi

pemberangkatan dan kedatangan

-.Kantor terminal -.Tempat tunggu -.Rambu-rambu dan papan informasi

Lokasi

Terminal (KM 31 TH 1995) pasal 11, 12, dan 13

-.Terletak dalam jaringan trayek antar kota antar propinsi dan / atau angkutan lintas batas negara,

-.Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas IIIA,

-.Jarak antar dua terminal penumpang tipe sekurang-kurangnya 20 KM di Pulau Jawa,

-. Luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 ha,

-. Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak sekurang-kurangnya 100 m.

-.Terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam propinsi. -.Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas IIIB.

-.Jarak antar dua terminal penumpang tipe A.

-.Luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 3 ha

-.Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak sekurang- kurangnya 50 m.

-.Terletak di dalam wilayah kabupaten Dati II dan dalam trayek pedesaan. -.Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III C. -.Luas lahan yang tersedia sesuai dengan permintaan angkutan.

-.Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal sesuai dengan kebutuhan

Instansi

Penetap Lokasi Terminal (KM 31 TH 1995)

Dirjend HubDar mendengar pendapat Gubernur dan Kepala Kanwil DepHub setempat

Gubernur setelah mendengar pendapat dan Kepala Kanwil DepHub dan mendapat

Bupati setelah mendengar pendapat dan Kepala Kanwil


(38)

Ketentuan TIPE A TIPE B TIPE C pasal 14 persetujuan dari Dirjend mendapat

persetujuan dari Gubernur

Penyelenggara Terminal (KM 31 TH 1995) Pasal 17

Direktorat Jenderal Gubernur Bupati

2.2.3 Klasifikasi Trayek Angkutan

Trayek Angkutan adalah lintasan kendaraan umum atau rute untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan mobil bus yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal.

Jaringan trayek adalah kumpulan dari trayek-trayek yang menjadi satu kesatuan jaringan pelayanan angkutan orang baik diperkotaan, antar kota dalam propinsi ataupun antar kota antar propinsi.

2.2.3.1 Jenis Jenis Angkutan Berdasarkan Jenis Trayek

Ijin trayek angkutan umum jalan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dikelompokkan atas Angkutan trayek tetap dan teratur dan angkutan tidak dalam trayek yang dikenal sebagai izin operasi:

1. Angkutan Trayek Tetap dan Teratur

Angkutan Trayek Tetap dan Teratur melayani lintasan/rute yang tetap dari terminal yang telah ditetapkan ke terminal tujuan yang telah ditetapkan dan dilayani dengan frekuensi tertentu/dilengkapi dengan jadwal perjalanan.

a. Angkutan Lintas Batas Negara

Angkutan Lintas Batas Negara adalah angkutan dari satu kota ke kota lain yang melewati lintas batas negara dengan menggunakan mobil bus umum yang terikat dalam trayek.

b. Angkutan Antar Kota Antar Propinsi

Angkutan Antar Kota Antar Propinsi adalah angkutan dari satu kota ke kota lain yang melalui antar daerah Kabupaten / Kota yang melalui lebih dari satu daerah Propinsi dengan menggunakan mobil bus umum yang terikat dalam trayek.


(39)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 20

Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi adalah angkutan dari satu kota ke kota lain yang melalui antar daerah Kabupaten / Kota dalam satu daerah Propinsi dengan menggunakan mobil bus umum yang terikat dalam trayek. d. Angkutan Kota

Angkutan Kota adalah angkutan dari satu tempat ke tempat lain dalam satu daerah Kota atau wilayah ibukota Kabupaten atau dalam Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan menggunakan mobil bus umum atau mobil penumpang umum yang terikat dalam trayek.

e. Angkutan Perdesaan

Angkutan Perdesaan adalah angkutan dari satu tempat/desa ke tempat lain dalam satu daerah Kabupaten yang tidak termasuk dalam trayek kota yang berada pada wilayah ibukota Kabupaten dengan mempergunakan mobil bus umum atau mobil penumpang umum/Angkot yang terikat dalam trayek.

2. Angkutan Tidak Dalam Trayek a. Angkutan Taksi

Angkutan Taksi adalah angkutan dengan menggunakan mobil penumpang umum yang diberi tanda khusus dan dilengkapi dengan argometer yang melayani angkutan dari pintu ke pintu dalam wilayah operasi terbatas.

b. Angkutan Sewa

Angkutan Sewa adalah angkutan dengan menggunakan mobil penumpang umum yang melayani angkutan dari pintu ke pintu, dengan atau tanpa pengemudi, dalam wilayah operasi yang tidak terbatas, diluar dikenal sebagai car rentals/rent a car seperti Avis, Budget. Angkutan seperti ini sering mempunyai perwakilan di Bandara.

c. Angkutan Pariwisata

Angkutan Pariwisata adalah angkutan dengan menggunakan mobil bus umum yang dilengkapi dengan tanda-tanda khusus untuk keperluan pariwisata atau keperluan lain diluar pelayanan angkutan dalam trayek, seperti untuk keperluan keluarga dan sosial lainnya.

d. Angkutan Lingkungan

Angkutan Lingkungan adalah angkutan dengan menggunakan mobil penumpang umum yang dioperasikan dalam wilayah operasi terbatas pada kawasan tertentu, di berbagai daerah Indonesia dikenal sebagai Angkot/Angkutan Kota, yang biasanya menggunakan mobil penumpang (kapasitas penumpang kurang dari 9 orang).


(40)

2.2.3.2 Dimensi Angkutan Bus

Berdasarkan PP no. 4 Tahun 1993 Kendaraan angkutan penumpang di bedakan menjadi 2 kriteria utama yaitu:

A. Mobil Penumpang

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah tersebut, yang disebut dengan mobil penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi.

Yang termasuk dalam kriteria kendaraan ini antara lain sebagai berikut : 1. Mobil Penumpang

Mobil penumpang dapat dilihat dari gambar 2.2

Gambar 2.2 Kendaraan Jenis Mobil Penumpang 2. Kendaraan Penumpang Bonet

Mobil penumpang bonet dapat dilihat dari gambar 2.3

Gambar 2.3 Kendaraan Jenis Penumpang Bonet B. Mobil Bus

Mobil bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi.

Secara garis besar Jenis Mobil bus terbagi menjadi : 1. Mini Bus

Umumnya populasi kendaraan jenis ini dioperasionalkan oleh pengusaha angkutan Antar Jemput (Travel). Sesuai dengan kegunaan dan kebutuhannya,


(41)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 22

kenyamanan penumpang lebih terjamin. Populasi kendaraan ini terbanyak menggunakan kendaraan Mitsubishi L-300, akhir-akhir ini produsen dari Korea turut meramaikan pasar tipe ini yaitu : KIA dan Hyundai.

Kapasitas kendaraan jenis ini adalah 9 sampai dengan 10 tempat duduk (termasuk pengemudi). Contoh kendaraan Mini Bus dapat dilihat pada gambar 2.4.

Gambar 2.4 Kendaraan Jenis Minibus 2. Micro Bus

Jenis kendaraan ini diciptakan untuk memenuhi permintaan pasar yang membutuhkan sebuah angkutan yang dapat diisi lebih banyak penumpang. Umumnya kendaraan jenis ini berbasis chassis kendaraan Light Truck yang dimodifikasi menjadi kendaraan Microbus. Dalam kategori ini terdapat dua jens model kendaraan yaitu : Model Microbus dan Bus Kecil. Untuk jenis yang tersebut terakhir, terbanyak Populasinya adalah di daerah Jawa Tengah.

Kapasitas kendaraan jenis ini adalah 10 sampai dengan 17 tempat duduk (termasuk pengemudi). Contoh kendaraan Mini Bus dapat dilihat pada gambar 2.5.

Gambar 2.5 Kendaraan Jenis Microbus


(42)

3. Bus Sedang

Bus sedang merupakan kendaraan angkutan penumpang yang mempunyai kapasitas 15 sampai dengan 30 tampat duduk (termasuk pengemudi). Bus Sedang ini dibangun dari chassis kendaraan Medium Truck atau Chassis Bus. Contoh kendaraan medium bus dapat dilihat pada gambar 2.7. Kendaraan jenis ini dapat digunakan untuk kebutuhan sebagai berikut :

1. Bus Kota 2. Bus Karyawan 3. Bus Pariwisata 4. Bus Antar Kota

Gambar 2.7 Kendaraan Jenis Bus Medium 4. Bus Besar

Bus Besar merupakan kendaraan angkutan penumpang yang mempunyai kapasitas 28 sampai dengan 60 tempat duduk (termasuk pengemudi). Bus Besar dibangun dari Chassis Bus yang telah diproduksi oleh ATPM di Indonesia. Contoh kendaraan medium bus dapat dilihat pada gambar 2.7. Kendaraan jenis digunakan untuk kebutuhan sebagai berikut :

1. Bus Kota 2. Bus Karyawan 3. Bus Pariwisata 4. Bus Antar Kota

Gambar 2.8 Kendaraan Jenis Bus Besar


(43)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 24

Deskripsi persyaratan dan kriteria ruang terminal bus terdiri dari:

1. Pola parkir bus

Dalam rancangan terminal bis di Imbanagara ini menggunakan pola parker tegak lurus dan kemiringan 45° karena disesuaikan dengan kebutuhan parkir. Pola parkir dengan kemiringan 45° & tegak lurus dapat dilihat pada gambar 2.9.

Gambar 2.9 Pola parkir bus 2. Pola platforms, area kedatangan & keberangkatan bus

Standar pola-pola platform untuk area kedatangan dan keberangkatan bus dapat dilihat pada gambar 2.10 dan 2.11.


(44)

Gambar 2.11 Pola platforms posisi miring

Contoh pola platform area kedatangan dan area keberangkatan bus dapat dilihat pada gambar 2.12


(45)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 26

3. Standar parkir dan perputaran untuk bus

Standar parkir dan perputaran untuk bus dapat dilihat pada gambar 2.13, 2.14 dan 2.15.

Gambar 2.13 Parkir area kedatangan & keberangkatan


(46)

Gambar 2.15 Perputaran Bus 180o dan 90o

2.3 Tinjauan Khusus

2.3.1 Deskripsi Proyek

Adapaun deskripsi proyek yang ada yaitu : Judul : Revitalisasi Terminal Amplas Pemilik Proyek : Dinas Perhubungan (Dishub)

Sumber Dana : Departemen Dinas Perhubungan, dan Swasta Sifat Proyek : Fiktif

Lokasi : Terminal Amplas, Jl. Panglima Denai, Kel. Amplas, Kec. Medan Amplas, Kodya Medan, Sumatera Utara, Indonesia

2.3.2 Sejarah Singkat Terminal Amplas

Terminal amplas diresmikan pada 18 september tahun 1991.

Tahun 1991 – 2002 terminal terpadu amplas dikelola oleh : Dinas perhubungan dan Perusahaan Dareah pembangunan (PD Pembangunan).

Tahun 2003 - 2009 terminal amplas dikelola oleh : Dinas perhubungan

Tahun 2009 – sekarang terminal amplas di kelola oleh : Dinas perhubungan dibantu oleh kepolisian untuk menertibkan keamanan di area dan sekitar termminal.


(47)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 28

2.3.3 Kondisi Eksisting Terminal Amplas

Lokasi terminal amplas berada di jalan panglima denai kecamatan medan amplas yang berada di selatan kota medan yang berfungsi sebagai terminal kelas A yang melayani penumpang MPU, AKDP dan AKAP(khususnya bagian selatan kota medan). Terminal amplas memiliki kapasitas penumpang dan kapasitas bus yang tidak memadai, dan fasilitas fasilitas publik maupun fasilitas bus sangat minim .Batas-batas terminal amplas dapat dilihat pada gambar 2.16 dan 2.17 berupa:

1. Utara : Rumah Penduduk, Kantor Dishub 2. Selatan : Rumah Toko

3. Timur : Pabrik Roti, Rumah Toko, Rumah Penduduk, Kantor Dishub 4. Barat : Perkebunan Sawit

Gambar 2.16 Lokasi terminal amplas

4

3

1

2

5


(48)

Kantor dinas perhubungan Rumah Toko

Amplas Center Ruko Rumah penduduk

Perkebunan Sawit Rumah Toko Gambar 2.17 Batas - Batas Site

1

2

3

4


(49)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 30

Foto- foto eksisting terminal amplas dapat dilihat pada gambar 2.18

Tampak eksisting Terminal Sirkulasi masuk Bus

View Terminal dari tempat parkir bus Tempat Parkir bus

R.Tunggu dan Loket tiket Retail di dalam Terminal Gambar 2.18 Keadaan Existing Terminal


(50)

2.3.4 Studi Banding Proyek Sejenis

2.3.4.1 South Long Distance Bus Station

Shanghai

Area : 6.342 km SQ, area metropolitan 2.057 SQ km Populasi : 22 juta

Jumlah Bus : sekitar 17.000

Metro : 420 km dengan 269 stasiun % Dari penggunaan transportasi umum: 33%

Gambar 2.19 South Long Distance Station

South Long distance Bus Station(gambar 2.19) didirikan pada bulan Mei 30 Desember 2003. 5 Stakeholders (all state owned companies) :

1. Shanghai J.Y. Group Company

2. Shanghai South Railway Station Square Investment Co. Ltd. 3. Dazhong Transportation (Group) Co. Ltd.

4. Shanghai Jiaoyun Bus Passenger (Group) Co. Ltd. 5. Shanghai Jinjiang Automobile Service Co. Ltd.

Perusahaan ini memiliki modal dasar sebesar ¥ 75 juta dan bisnis utama meliputi manajemen stasiun, antar-provinsi kecepatan tinggi, antar-provinsi, transportasi bus carteran, agen kargo dan manajemen properti dengan total luas bangunan 4.000 m2. Perusahaan ini memiliki 6 departemen:

1. General manager assistant office 2. Finance department

3. Marketing department

4. Department of social security 5. Customer service department


(51)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 32

6. Safety & Supervision Department

Stasiun ini mulai beroperasi pada tanggal 10 Desember 2005, saat ini meliputi nasional 15 provinsi dan lebih dari 200 daerah. Stasiun bus terintegrasi dengan rel / kereta bawah tanah / bus lokal. Stasiun bus didasarkan pada ‘Shanghai Urban Master

Plan’ dan ‘Shanghai Highway Main Hub General Planning’ dan pembangunan nasional

Details

Stasiun tiket aula 1000 m2, locket ticket 14 tempat, Ruang tunggu sebesar 2000 m2, dapat menampung 1600 penumpang sambil menunggu untuk berdiri dilengkapi dengan 100 m2 dan menawarkan layanan Lounge VIP, Arus puncak penumpang 22 juga dapat membuka pintu kecil, sementara pengiriman tepat waktu dari tiket penumpang, bisnis stasiun, bank, restoran, toko-toko, dan ruang duduk penumpang sudah tersedia. Ruang pengiriman paket 700 m2, 12.000 m2 parkir di luar, bisa memarkir 80 bus, 24 di grid pada saat yang bersamaan. Shanghai South Long-distance passenger transport station adalah berbentuk bulan, dengan Shanghai South Railway Station dengan gaya arsitektur kubah ke matahari, bulan dan Tong-hui untuk membangun the art of body, mencerminkan masyarakat saling tergantung dengan solid, saling melengkapi, interoperabilitas, desain yang interkoneksi.

Fasilitas

South Long distance Bus Station merupakan stasiun penumpang yang cerdas. Outlet, jaringan logistik, drift mobil, Internet, jaringan OA terkait dengan lima jaringan, cerdas dan efisien pembentukan sistem manajemen terpadu, yang mencakup sistem Kartun, sistem pengawasan, sistem alarm pencuri, sistem komunikasi kabel, sistem jaringan komputer, membangun sistem kontrol otomatisasi.

Komisi Untuk penyelidikan, tiketing, check-in, keamanan kendaraan, kebersihan, dan semua menerapkan operasi manajemen yang cerdas dari masuk dan keluar penumpang dengan menggunakan 'kartu', kondisi, catatan waktu masuk dan keluar load faktor dll, tempat sistem pemantauan untuk mencapai semua tempat, pusat pengelolaan dan pemantauan. 120 pengunjung hanya dalam hitungan detik melalui sistem jaringan dan cara lain untuk mendapatkan rel permintaan, kereta api, jalur bus dan real time traffic dan panduan informasi perjalanan, memfasilitasi transfer Shanghai South Long-distance passenger transport station dengan konsep baru dalam perangkat tiket otomatis , koleksi tarif otomatis, penghematan yang signifikan dalam tenaga kerja, sangat memudahkan kecepatan penumpang lalu lintas, dan meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan kesalahan, sehingga industri transportasi penumpang jarak jauh jarak jauh memasuki tahap baru.


(52)

Capital Investment

Untuk konstruksi, jumlah total ¥ 200.000.000 telah diinvestasikan, ¥ 75.000.000 dibayar oleh dari pemerintah. Dan ¥ 125.000.000 diambil dalam bentuk pinjaman. Setelah 5 tahun beroperasi, perusahaan telah mendapat kembali modal ¥ 95.000.000

Pendekatan pasar

Stasiun Bus mengikuti sasaran pendekatan pasar seperti melayani penumpang yang tidak dilayani oleh kereta api dan pesawat.

Profil Penumpang

Tempat tunggu penumpang dibuat nyaman dan sangat informatif dengan adanya petunjuk arah setiap 20m (gambar 2.20 dan 2.22). Penumpang dapat mencapai 30%-40% kapasitas terminal di waktu normal dan bisa mencapai 60-70% di waktu sibuk. persentase penumpang terbesar adalah untuk bisnis dengan tingkat persentase 50% dan diikuti dengan penumpang yang akan pulang ke rumah dengan tingkat persentase 30% (gambar 2.21).

Gambar 2.20 Tempat Tunggu Penumpang


(53)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 34

Gambar 2.22 Petunjuk Arah

Stasiun bus menangani 30.000 penumpang dan mengelola 1.200 bus dalam satu hari. Pada tahun 2009, mengirimkan 320.000 bus, penumpang 6,03 juta secara total. Terminal ini memiliki fasilitas scan bagasi di area antar provinsi dan international (gambar 2.23), dan ruang informasi yang sangat mudah di akses oleh pnumpang (gambar 2.24).

Gambar 2.23 Baggage Scanning Area

Gambar 2.24 Ruang Informasi Operational Bus dan Tenaga Kerja

70% dari perusahaan yang menggunakan jasa stasiun adalah perusahaan publik. Ada beberapa kriteria kualifikasi dan perusahaan bus harus menawarkan tingkat tertentu dari bisnis. Perusahaan bus harus mengoperasikan bus sesuai spesifikasi teknis dan Tehnology dikeluarkan oleh manajer stasiun.


(54)

Number of employees – 360 No.

Perusahaan ini memliki 360 staff. 160 regular staff (regular staff, manager dan ticker counters staff) dan 200 outsourced (Security fan cleaning service) yang dapat dilihat pada gambar 2.25.

Gambar 2.25 Number of employees

Perusahaan ini memiliki loker penyimpanan ditempatkan di stasiun bus. Penumpang dapat menempatkan bagasi mereka di loker dengan membaya biaya. Semua kabin ini terkunci dengan sandi khusus seperti pada gambar 2.26. Terminal ini juga memiliki atm center, terminal departure information dan loket tiket (gambar 2.27, 2.28 dan 2.29)

Gambar 2.26 Kabin loker

Gambar 2.27 Mesin ATM Gambar 2.28 Terminal Departure Information


(55)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 36

2.3.4.2 ISBT Kashmere Gate

ISBT Kashmere Gate (gambar 2.30) di design oleh V.P. Dhamija dan R.A. Jinderkumar dan selesai pada tahun 1973 dengan luas area 11 hektar.

Gambar 2.30 ISBT Kashmere Gate Google Plan & view sekitar bangunan Mode Perhubungan

Dalam blok keberangkatan dua landai dan dua tangga disediakan untuk menghubungkan ruang utama. Sebuah jembatan penyeberangan juga disediakan untuk menghubungkan bangunan terminal antar negara untuk blok DTC. Sebuah kereta bawah tanah untuk mengakses bus DTC telah disediakan, yang mensegregasikan gerakan untuk penumpang yang menggunakan bus lokal dan antar negara (gambar 2.31).


(56)

Sirkulasi

Sebuah pola sirkulasi yang efisien diterapkan dalam ISBT tersebut. Ada pemisah antar sirkulasi bus dan non - bus (kendaraan ringan lainnya) karena perbedaan dalam karakter gerakan. Entri terpisah dan exit point untuk layanan bus antar-kota dan intra-kota. pemisah yang tepat untuk kendaraan dan gerakan pejalan kaki.

Prinsip desain

Prinsip desain terdapat 3 yaitu :

1. Pemisahan berbagai modus transportasi & kegiatan. 2. Pemisahan dari pencahayaan dan platform asrama.

3. Pemisahan penumpang masuk dan keluar pada dua tingkat.

Lantai dasar

Lantai dasar adalah area kedatangan memiliki 19 peron untuk menurunkan penumpang (gambar 2.32), ceruk sudut di area kedatangan disediakan untuk menurunkan penumpang yang terlihat pada gambar 2.33, ruang kontrol, ruang penyelidikan dan ruang informasi.

Ruang terasa membosankan dan gelap karena cahaya alami tidak cukup. Ada cukup banyak fasilitas umum yang disediakan di daerah ini. Ada banyak tempat makan tetapi tidak ada outlet asap yang disediakan.

Lantai pertama

Enterance utama dilantai pertama menghubungkan teras keluar masuk. Lounge dan fasilitas seperti kantor pos, penyelidikan dan bank disediakan pada tingkat ini.

Lantai kedua – keempat

Pemeliharaan dan staf administrasi ditampung di lantai dua dan berbagai kantor perusahaan transportasi dan staf terminal lainnya di lantai ketiga dan keempat.

Pada tingkat keempat, atap koridor telah diturunkan untuk mengakomodasi layanan pipa lantai lima.


(57)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 38

Gambar 2.32 View Arrival Area Kashmere Gate

Gambar 2.33 Arrival Area Plan

Lantai kelima ini dirancang untuk mengakomodasi hotel transit bagi penumpang yang bermalam.

Lantai keenam telah dirancang untuk hunian oleh staf 24 jam dan beberapa staf administrasi dengan fasilitas kamar tidur ganda dan kamar tidur single.

Jalur hiasan pada jendela telah disediakan untuk akomodasi hidup yang lebih baik.

Link blok

Link blok adalah blok yang menghubungkan antara kedatangan dan keberangkatan blok di tingkat lantai pertama. Blok ini dirancang untuk loket penjualan tiket.

Skylight digunakan untuk cahaya alami di daerah link blok. Skylight berbentuk lingkaran dan kerucut. Kolom berongga yang bertindak sebagai skylight untuk blok kedatangan dibawah. Area skylight dapat dilihat pada gambar 2.34.

Ruang Tunggu di area link blok tidak sering digunakan karena penumpang lebih memilih untuk menunggu di dekat peron keberangkatan bus. Counter di link blok ini hanya digunakan untuk fasilitas pemesanan tiket.


(58)

Gambar 2.34 Section Plan Kasmere Gate Area keberangkatan

Area keberangkatan terbagi menjadi dua tingkat. Yang lebih rendah untuk penumpang dan bus keluar, dan tingkat atas untuk kedatangan, mezzanine juga disediakan untuk kantor dan toilet dari kru bus. Kios dan warung terletak antara ceruk bus dan ruang tunggu, menarik banyak penumpang untuk datang (gambar 2.35).

Gambar 2.35 Departure Area Plan

Ceruk sudut disediakan untuk memuat peron yang efisien untuk memuat operasi dan membutuhkan lebih sedikit area.

Ceruk sudut disediakan untuk memuat peron, sehingga:

1. Penumpang memiliki pendekatan yang jelas untuk pintu masuk, 2. Area yang dibutuhkan per kendaraan berkurang.


(59)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 40

Ramp menghubungkan lantai pertama dengan lounge bagian atas untuk memadai oran cacat. Ramp tersebut dapat terlihat paga gambar 2.36.

Seluruh bangunan ini cukup dingin di musim panas karena sangat banyak secondary skin di semua sisi yang mencegah sinar matahari langsung, mencegah pemanasan langsung dari daerah internal. Atap area keberangkatan terbuka sangat membantu penerangan secara alami. Tetapi bangunan menjadi sangat dingin di musim dingin, karena terbuka pada semua sisi, dan tidak ada perlindungan dari rancangan dingin (gambar 2.36).

Area Analisis

Luas ruang-ruang yang ada di terminal kashmere gate dapat dilihat pada tabel 2.2

Tabel 2.2 Area analisis

Total built up floor area 3.36.305 SQFT (7.72 ACRES) Area of arrival block 159355 SQFT

Area of departure block 103700 SQFT Area of link block 54350 SQFT

Area of 1 floor 2.19 ACRES Area of toilets/urinals 0.38 ACRES

Ticket counters 5 SQM

Public facilities

Fasilitas-fasilitas publik yang ada di terminal kashmere gate dapat di lihat pada tabel 2.3

Tabel 2.3 Public facilities

Toilet GENTS - 74 NOS.

LADIES - 64 NOS. Water points 75 NOS

Public address system 01 NO. Police post 01 NO. Cloak rooms 01 NO. Enquiry & booth 02 NO.

Deluxe toilets GENTS - 03 NOS LADIES - 02 NOS Water coolers 10 NOS.


(60)

2.3.4.3 ISBT, Sector 17, Chandigarh

Terminal bus dikembangkan untuk melayani sebagai simpul transportasi utama untuk kota chandigarh. Kedua ISBT sec 43 untuk memenuhi permintaan 1.500 armada bus yang datang dari luar stasiun.

Gambar 2.37 ISBT, Sector 17, Chandigarh Google Plan & view sekitar bangunan

Kota ini terletak 2-3 km dari stasiun kereta api jalan. Terminal chandigarh terdapat di persimpangan jalan v3 (gambar 2.37).

Tabel 2.4 : ISBT, Sector 17, Chandigarh Operator Chandigarh Transport Undertaking

Architect Aditya Prakash

Completed in 1957

Total Arean of The Site 8.5 Acres (now increased to 10 acres)

Building Structure Max.G+1 Detail Komponen

Struktur utama agak terletak di bangunan utama dengan aula pusat menunggu, semua penumpang dan fasilitas staf berada disekitar aula. kolom dan struktur balok dengan grid persegi 17'3" x 17'3", Facade mengunakan expose bata.

Prinsip Design

Masuk dan keluar dari bus antar negara disediakan secara eksklusif dari jalur bus. Memisahkan tempat parkir untuk bus kota, kendaraan pribadi, taksi, sepeda dan becak terpisah dengan entri untuk bus antar kota. Prinsip design dapat dilihat pada gambar 2.38


(61)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 42

Konsep perencanaan koridor

Bermain cahaya dengan menggunakan atap pada tingkat yang berbeda. Halaman terbuka telah disediakan untuk cahaya alami dan ventilasi bangunan.

Restoran di lantai pertama tidak pernah sepenuhnya dimanfaatkan alasannya karena penumpang tidak dapat menemukan dan jika duduk di restoran, tidak bisa mengawasi bus.

Cahaya dan ventilasi cukup baik di bangunan kecuali toilet di mana ventilasi disediakan tapi sinar matahari langsung tidak masuk.

Gambar 2.39 Floor Plan, Chandigarh terminal

Ground Floor - Waiting hall, kantin, Loading Bays, Counter Tiket, Toilet, Makanan, dan toko buku, Enquiry Office, Kamar Jubah dll (Gambar 2.39)

First Floor - Kereta Api pemesanan kantor, kantor pos, pos polisi, Stasiun Room Supervisor, Tourist Information Office, Restaurant, Tourist Rest Room, Dinas Pariwisata Chandigarh dll Telah disediakan.


(62)

2.3.5 Perbandingan Dan Kesimpulan Studi Banding Sejenis Perbandingan dari studi banding sejenis di buat dalam tabel 2.5.

Tabel 2.5 : Penerapan Studi Banding No. Nama Bangunan Penerapan

1

South Long distance Bus Station

1. Mengaplikasikan smart terminal. pembentukan sistem manajemen terpadu, yang mencakup sistem Kartun, sistem pengawasan, sistem alarm pencuri, sistem komunikasi kabel, sistem jaringan komputer, membangun sistem kontrol otomatisasi. 2. 70% dari perusahaan yang menggunakan jasa stasiun adalah perusahaan publik. Ada beberapa kriteria kualifikasi dan perusahaan bus harus menawarkan tingkat tertentu dari bisnis.

3. Stasiun bus terintegrasi dengan rel / kereta bawah tanah / bus lokal.

2

ISBT Kashmere Gate

1. Sebuah pola sirkulasi yang efisien diikuti dalam ISBT tersebut. Ada pemisah antar sirkulasi bus dan non - bus (kendaraan ringan lainnya) lalu lintas karena perbedaan dalam karakter gerakan. 2. Ada entri terpisah dan exit point untuk layanan

bus antar-kota dan intra-kota,

3. Ada pemisah yang tepat untuk kendaraan dan gerakan pejalan kaki.

4. Pemisahan dari pencahayaan dan platform asrama.

5. Pemisahan penumpang masuk dan keluar pada dua tingkat.

6. Konsep adanya hotel transit bagi penumpang yang bermalam dan asrama untuk staff yang bekerja disana.

3

ISBT, Sector 17, Chandigarh

1. Masuk dan keluar dari bus antar negara disediakan secara eksklusif dari jalur bus. Memisahkan tempat parkir untuk bus kota, kendaraan pribadi, taksi, Sepeda, Becak. Terpisah entri untuk bus antar kota.


(63)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 44

tingkat yang berbeda.Halaman terbuka telah disediakan untuk cahaya alami dan ventilasi bangunan.

Dari studi banding yang telah dibahas diatas, dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :

1. Proyek terminal bus tidak hanya harus memperhatikan faktor sirkulasi dan ruang di dalamnya, tetapi sirkulasi kendaraan bus dan non bus serta sirkulasi transportasi dengan pejalan kaki di ruang luar,

2. Aplikasi ruang di dalam terminal tidak hanya terpusat pada area tunggu, keberangkatan maupun service, tapi juga dapat dijadikan sebagai area pendukung yang dapat digunakan ataupun disewakan sewaktu-waktu, seperti ruang serba guna, maupun retail komersial yang tidak mengganggu aktivitas utama keberangkatan dan kedatangan pengunjung,

3. Stasiun bus dapat diintegrasikan dengan infrastruktur lainnya untuk meningkatkan efisiensi pergerakan manusia didalamnya,

4. Smart terminal bisa membantu pengawasan terminal dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan terhadap penumpang.


(64)

(65)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 46

BAB III.

ELABORASI TEMA

3.1

Pengertian Arsitektur Metafora

Tema arsitektur yang akan digunakan dalam proyek “Terminal Terpadu Amplas

ialah “Arsitektut Metafora “. Arsitektur Metafora berasal dari kata “Arsitektur” , dan

“Metafora”, yang memiliki pengertian sebagai berikut :

3.1.1 Arsitektur

Menurut Louis I Khan. Arsitektur ialah pemikiran-pemikiran yang matang dalam pembentukan ruang. Pembaharuan arsitektur secara menerus disebabkan adanya perubahan konsep ruang.

“Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arsitektur mempunyai arti seni

bangunan, gaya bangunan. Arsitektur adalah seni dan keteknikan bangunan, digunakan untuk memenuhi keinginan praktis dan ekspresif dari manusia-manusia beradab.

Menurut James C. Snyder, Anthony J. Catanesse, dalam buku Pengantar Arsitektur, bahwa: Arsitektur : lingkungan buatan yang mempunyai bermacam-macam kegunaan melindungi manusia dan kegiatan-kegiatannya serta hak miliknya dari elemen, dari musuh, dan dari kekuatan-kekuatan adikodrati, membuat tempat, menciptakan suatu kawasan aman yang berpenduduk dalam dunia fana dan cukup berbahaya, menekankan sosial dan menonjolkan status. 1

Menurut Le Corbusier, Arsitektur adalah pengaturan massa yang dilakukan dengan tepat, penuh pemahaman dan magnifisien. Massa itu disatukan dan ditonjolkan dalam suatu penyinaran cahaya, kubus, kerucut, silinder, piramid, yang merupakan bentuk-bentuk primer yang kegunaannya jelas. Oleh adanya penyinaran cahaya, massa tersebut merupakan bentuk yang paling indah.

1


(1)

TERMINAL TERPADU AMPLAS


(2)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 134


(3)

TERMINAL TERPADU AMPLAS


(4)

TERMINAL TERPADU AMPLAS

Winner (090406024) 136


(5)

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Neufert, Ernst, Data Arsitek I, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1993 Neufert, Ernst, Data Arsitek II, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1993

De Chiara, Yoseph, Time Saver Standards For Building Types Second Edition, Mc.Graw Hill Book Company, New York, 1987

De Chiara, Joseph; Panero, Julius & Zelnik, Martin : Time Saver Standards for Interior Design & Space Planning. 1991

Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1996

Antoniades, Anthony C, Poetics of Architecture; Theory of design. Van Nostrand Reinhold, New York, 1990

Snyder, James C. & Catanese, Anthony J, Pengantar Arsitektur, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1989 http://starfish7-koga.blogspot.com/2010/09/tipe-bus.html http://id.wikipedia.org/wiki/Trayek_angkutan http://indokaroseri.net84.net/karkap.htm http://id.wikipedia.org/wiki/Terminal_Amplas http://www.pemkomedan.go.id/news_detail.php?id=13759