Tanda dan Gejala Klinik

2.1.4. Tanda dan Gejala Klinik

Menurut Soeaijanto 2003 gejala klinik utama pada DBD adalah deman dan manifestasi perdarahan baik yang timbul secara spontan maupun setelah uji torniquet. Gejala klinik : 1. Demam tinggi mendadak yang berlangsung selama 2-7 hari 2. Manifestasi perdarahan a. Uji torniquet positif b. Perdarahan spontan berbentuk purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, melena. 3. Hepatomegali 4. Ranjatan, nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun 20 mmHg atau nadi tak teraba, kulit dingin dan anak gelisah. Menurut Depkes RI 2003, secara klinis ditemukan demam, suhu tubuh pada umumnya antara 39 O C – 40 O C menetap 5 – 7 hari, pada fase awal demam terdapat ruam yang tampak di muka, leher dan dada. Selanjutnya pada fase penyembuhan suhu turun dan timbul patekia yang menyeluruh pada tangan dan kaki. Perdarahan pada kulit pada DBD terbanyak dilakukan uji tourniquet positif. Diagnosis DBD ditegakkan berdasarkan kriteria diagnosis WHO tahun 1997 terdiri dari kriteria dan laboratorium. Penggunaan kriteria ini dimaksudkan untuk mengurangi diagnosis yang tidak berhubungan dengan penyakit DBD over diagnosis. 1. Kriteria klinis tersebut seperti demam tinggi tanpa sebab yang jelas yang berlangsung 2 - 7 hari. Terdapat manifestasi perdarahan yang ditandai dengan uji tourniquet positif, petechiae, echymosis, pupura, perdarahan mukosa, epitaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan melena, pembesaran hati. Adanya syok yang ditandai dengan nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan nadi, hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab dan penderita tampak gelisah. 2. Kriteria laboratorium seperti trombositopenia 100.000 selml atau kurang dan hemokonsentrasi yang dapat dilihat dari peningkatan Universitas Sumatera Utara hemotokrit 20 atau lebih. Dua kriteria klinis ditambah peningkatan hemotokrit cukup teknik menegakkan diagnosa klinss DBD. WHO 1997 membagi derajat DBD dalam 4 empat tingkat, yaitu sebagai berikut:  Derajat I : Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan ialah uji tourniquet positif.  Derajat II : Derajat I disertai perdarahan spontan di kulit dan atau pendarahan lain.  Derajat III : Ditemukannya kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lembut, tekanan nadi menurun 20 mm Hg atau hipotensi disertai kulit yang dingin, lembab dan penderita menjadi gelisah.  Derajat IV : Renjatan berat dengan nadi yang tidak dapat diraba dan tekanan darah yang tidak dapat diukur.

2.1.5. Mekanisme Penularan