Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah
BAB. III
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 PEMERINTAH KOTA PALOPO|Halaman :
29
mencapai 17,12 dan 10,97 persen. Hal ini menunjukkan adanya korelasi antara tingginya permintaan akan sektor Perdagangan dan jasa.
Sektor keuangan memberikan sumbangan sebesar 17,12 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan sektor ini sudah
berlangsung sejak tahun 2008 dan memperlihatkan trend yang stabil. Sektor keuangan, persewaan, pertambangan dan listrik dalam 3
tiga tahun terakhir memperlihatkan pertumbuhan yang semakin meningkat. Tahun 2011 sektor ini mencatat pertumbuhan sebesar 15,85
persen kemudian meningkat menjadi 16,40 persen pada tahun 2012 dan tahun 2013 tetap meningkat menjadi 17,12 persen. Peningkatan ini
menandakan semakin banyaknya lembaga-lembaga pembiayaan untuk membiayai aktivitas perekonomian masyarakat.
Sektor-sektor yang tumbuh di bawah 10 persen antara lain sektor industri dan sektor pertambangan dan penggalian serta sektor listrik dan
air bersih dan jasa. Sektor industri tumbuh sebesar 6,17 persen dan sektor pertambangan tumbuh sebesar 5,59 persen pada tahun 2013.
E. PDRB Perkapita
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa PDRB per kapita Kota Palopo terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun
2011, PDRB per kapita Kota Palopo adalah sebesar Rp. 15.291.036,- yang berarti rata-rata pendapatan satu orang penduduk Kota Palopo
selama setahun adalah Rp. 15.291.036,- atau sebesar Rp. 1.274.253,- per bulan. Angka ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan
PDRB perkapita Sulawesi Selatan sebesar Rp. 10,825,425,- selama setahun atau Rp. 902,118 perbulan. Pada tahun 2012 PDRB per
kapita Kota Palopo bertambah menjadi Rp. 17.272.388, yang berarti rata-rata pendapatan satu orang penduduk Kota Palopo selama
setahun adalah Rp. 17.272.388,- atau sebesar Rp. 1.439.366,- per bulan.
Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah
BAB. III
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 PEMERINTAH KOTA PALOPO|Halaman :
30
Pada tahun 2013 PDRB per kapita di Kota Palopo mengalami
peningkatan yang cukup pesat dibandingkan tahun sebelumnya. PDRB per kapita mencapai Rp. 19,162,176,- selama setahun atau Rp.
1,596,848,- per bulan. Persentase peningkatannya hingga 15,35
persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. Namun secara keseluruhan, PDRB per kapita Kota Palopo masih lebih rendah jika
dibandingkan dengan PDRB per kapita Sulawesi Selatan. Untuk meningkatkan pendapatan per kapita maka laju
pertumbuhan ekonomi harus ditingkatkan dan sebaliknya laju pertumbuhan penduduk perlu dikendalikan. Hal ini disebabkan karena
laju pertumbuhan penduduk yang cepat harus diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja yang memadai.
F. Tingkat Inflasi.
Inflasi dapat menjadi salah satu indikator untuk mengukur kestabilan ekonomi suatu daerah. Inflasi merupakan harga yang
terjadi di masyarakat yang merupakan hasil dari interaksi antara penawaran
supply dan permintaan demand barang dan jasa yang beredar di masyarakat sehingga perlu dipantau perkembangannya
untuk menentukan kebijakan pemerintah. Untuk memperoleh gambaran mengenai perkembangan harga berbagai barang dan jasa
yang dikonsumsi masyarakat dari waktu ke waktu dilakukan dengan menghitung indeks harganya.
Perkembangan Inflasi Kota Palopo 2011 - 2013
Inflasi Tahun
TAHUN 2011
2012 2013
Inflasi 3,35
4,42 5,25
Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah
BAB. III
Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 PEMERINTAH KOTA PALOPO|Halaman :
31
G. Paritas Daya Beli