Arah Kebijakan Ekonomi Tahun 2015 Prospek Perekonomian Daerah tahun 2015

Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah BAB. III Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 PEMERINTAH KOTA PALOPO|Halaman : 33 7. Membangun landasan yang kokoh bagi terciptanya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa-masa yang akan datang. Oleh karena itu, tantangan tersebut harus dapat diatasi secara tepat dan proporsional melalui upaya-upaya sebagai berikut: - Meningkatkan pertumbuhan dan sekaligus pemerataan hasil pembangunan ekonomi. - Penanganan masalah dan dampak arus urbanisasi penduduk. - Memantapkan kembali kinerja perekonomian dan pemberdayaan masyarakat. Walaupun perekonomian Palopo telah menunjukkan hasil yang cukup baik, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian yang telah berhasil dicapai, agar terus diikuti dengan upaya pemberdayaan masyarakat secara lebih memadai. - Meningkatkan pemberdayaan kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM agar mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan perekonomian Kota, dan mampu memperbesar daya serapnya terhadap tenaga kerja. - Menciptakan iklim kondusif bagi perekonomian daerah, sebagai salah satu prasyarat terciptanya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan terpercaya, memiliki kemudahan, dan efisien. - Menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban, dalam upaya menjaga kelancaran kegiatan ekonomi, transaksi bisnis, dan investasi. - Menyediakan sarana dan prasarana perkotaan yang memadai, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian daerah termasuk didalamnya adalah peningkatan efisiensi distribusi barang dan jasa. Infrastruktur jalan raya perlu ditingkatkan baik volume maupun kualitasnya.

3. Arah Kebijakan Ekonomi Tahun 2015

Fokus kebijakan ekonomi makro Kota Palopo tahun 2014 - 2015 adalah pemantapan pertumbuhan ekonomi dengan tujuan utama Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah BAB. III Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 PEMERINTAH KOTA PALOPO|Halaman : 34 menciptakan kesempatan kerja, mengurangi penduduk miskin, meningkatkan mutu pelayanan publik dan mengelola arus urbanisasi penduduk. Adanya situasi keterbatasan keuangan negara dalam pembiayaan pembangunan daerah berimplikasi luas terhadap perekonomian daerah. Pemerintah Kota Palopo dituntut mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan keuangan daerah. Berkaitan dengan kondisi yang digambarkan di atas maka usaha- usaha yang harus dilakukan dalam pemantapan ekonomi daerah yaitu : a. menciptakan stabilitas ekonomi tahun 2015 dan menciptakan ketenteraman dan ketertiban sesuai dengan kewenangan yang dimiliki oleh daerah. b. Memantapkan dan terus mengevaluasi prosedur perijinan usaha. c. menyediakan infrastruktur kota untuk menunjang pertumbuhan dan distribusi perkembangan ekonomi daerah. d. pemberdayaan UMKM dan masyarakat miskin dengan meningkatkan koordinasi berbagai institusi melalui jaringan sistem keuangan mikro. e. memperbaiki modal sosial khususnya etos kerja dalam rangka peningkatan produktivitas kerja. f. efisiensi alokasi sumber daya dan dana dalam perekonomian daerah.

4. Prospek Perekonomian Daerah tahun 2015

Perekonomian Kota palopo pada tahun 2015 tidak dapat dipisahkan dari pengaruh perekonomian, global, nasional, maupun regional Sulawesi Selatan. Berdasarkan pada kondisi perekonomian tahun 2012 dan perkembangan hingga tahun 2013 serta tantangan yang dihadapi pada tahun mendatang maka prospek perekonomian pada tahun 2014 diharapkan sebagai berikut : Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah BAB. III Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 PEMERINTAH KOTA PALOPO|Halaman : 35 a. Pertumbuhan Ekonomi bertahan di atas 8 b. Inflasi tidak mencapai 5 c. PDRB atas Harga Berlaku mencapai Rp 2.500.000,- d. PDRB atas Harga Konstan Rp .1.200.000,- e. PDRB Perkapita mencapai Rp.17.000.000,- f. Daya beli masyarakat mencapai Rp.700.000.- Potensi tambahan terkait dengan PAD, dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Dalam Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2009, khususnya Pasal 2, ayat 2 telah dijelaskan bahwa jenis Pajak Daerah kabupatenkota terdiri atas: i Pajak Hotel; ii Pajak Restoran; iii Pajak Hiburan; iv Pajak Reklame; v Pajak Penerangan Jalan; vi Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan; vii Pajak Parkir; viii Pajak Air Tanah; ix Pajak Sarang Burung Walet; x Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan xi Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan. Hal ini memberikan pemahaman kepada daerah, bahwa daerah diberi kewenangan dan hak untuk merancang dan mempersiapkan peraturan daerah yang terkait dengan peraturan perundangan tersebut. Kewenangan daerah mengenai pajak tersebut dapat dioptimalkan bagi peningkatan PAD, khususnya pada sektor hotel, restoran, tempat hiburan, reklame, dan sebagainya.

5. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Tahun 2015