Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2014 dan

Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah BAB. III Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 PEMERINTAH KOTA PALOPO|Halaman : 31

G. Paritas Daya Beli

Pada tahun 2013, kemampuan daya beli penduduk Kota Palopo berada pada kisaran Rp. 643,940, mengalami pertumbuhan bila dibandingkan dengan PDB Tahun 2012, yaitu Rp. 640,300 lebih besar dari Propinsi Sulawesi Selatan yang sebesar Rp. 636,600. Angka ini meningkat sedikit dari tahun 2010 yang berada di kisaran Rp.634.170. Relatif lambatnya pertumbuhan kemampuan daya beli masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu kondisi perekonomian regional, nasional maupun global. Pada tahun 2012 dan 2013, daya beli masyarakat diharapkan tetap terus meningkat.

2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2014 dan

Tahun 2015 Di tahun mendatang, diperkirakan perkembangan ekonomi Palopo masih akan dihadapkan pada sejumlah tantangan akibat pengaruh dari dinamika internal maupun lingkungan perekonomian global yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Beragam tantangan dimaksud perlu disikapi secara arif dan komprehensif serta dengan langkah-langkah yang lebih nyata. Tantangan dimaksud antara lain : 1. Pentingnya mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih berimbang, bertumpu pada optimalisasi sumber daya lokal, terjaganya stabilitas wilayah serta adanya kemudahan perizinan. Kondisi ini diharapkan dapat mendorong peningkatan investasi dan menciptakan lapangan kerja sehingga dapat menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan. Dalam hal ini perlu prioritas pengembangan pada sektor-sektor yang mempunyai efek pengganda dalam menciptakan kesempatan kerja. 2. Meningkatnya harga-harga barang akibat naiknya Tarif Dasar Listrik, Rencana kenaikan Tarif Dasar Air minum oleh PDAM, dikhawatirkan Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah BAB. III Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 PEMERINTAH KOTA PALOPO|Halaman : 32 akan memicu inflasi sehingga menurunkan daya beli masyarakat. Hal ini harus disikapi dengan meluncurkan program-program pro rakyat, dalam bentuk program padat karya, program pemberdayaan masyarakat, bantuan peralatan kerja, bimbingan teknis serta pengawasan terhadap peredaran kebutuhan pokok masyarakat agar hidup normal. 3. Penciptaan iklim investasi yang lebih kondusif, merupakan tantangan yang cukup besar bagi pemerintah daerah. Komitmen perbaikan iklim investasi tersebut telah dilakukan dengan mengadakan perbaikan di bidang peraturan perundang-undangan, pelayanan, dan penyederhanaan prosedur termasuk penyederhanaan birokrasi melalui terbentuknya KPT. 4. Penyediaan infrastruktur yang cukup dan berkualitas, terutama infrastruktur jalan dan daya dukungnya, termasuk ketersediaan pasokan listrik dan air bersih. Hal ini merupakan prasyarat agar dapat mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkelanjutan. Ketersediaan infrastruktur yang tidak memadai akan menjadi kendala bagi masuknya investasi. 5. Peningkatan daya saing jasa dan produk, untuk mencapai peningkatan pertumbuhan ekonomi. Tingginya pertumbuhan usaha jasa dan industri, khususnya industri rumah tangga diperlukan tidak saja sebagai penopang pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan juga untuk merangsang penciptaan lapangan kerja yang lebih luas dan bermutu 6. Peningkatan partisipasi swasta melalui kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan swasta public-private partnership. Tantangan ini menjadi cukup penting karena terbatasnya sumber daya pemerintah dalam pembiayaan pembangunan, terutama terkait dengan efisiensi pembiayaan investasi dan penyediaan infrastruktur yang bervariasi dan berkualitas. Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah BAB. III Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD 2016 PEMERINTAH KOTA PALOPO|Halaman : 33 7. Membangun landasan yang kokoh bagi terciptanya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa-masa yang akan datang. Oleh karena itu, tantangan tersebut harus dapat diatasi secara tepat dan proporsional melalui upaya-upaya sebagai berikut: - Meningkatkan pertumbuhan dan sekaligus pemerataan hasil pembangunan ekonomi. - Penanganan masalah dan dampak arus urbanisasi penduduk. - Memantapkan kembali kinerja perekonomian dan pemberdayaan masyarakat. Walaupun perekonomian Palopo telah menunjukkan hasil yang cukup baik, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian yang telah berhasil dicapai, agar terus diikuti dengan upaya pemberdayaan masyarakat secara lebih memadai. - Meningkatkan pemberdayaan kelompok Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM agar mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan perekonomian Kota, dan mampu memperbesar daya serapnya terhadap tenaga kerja. - Menciptakan iklim kondusif bagi perekonomian daerah, sebagai salah satu prasyarat terciptanya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan terpercaya, memiliki kemudahan, dan efisien. - Menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban, dalam upaya menjaga kelancaran kegiatan ekonomi, transaksi bisnis, dan investasi. - Menyediakan sarana dan prasarana perkotaan yang memadai, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian daerah termasuk didalamnya adalah peningkatan efisiensi distribusi barang dan jasa. Infrastruktur jalan raya perlu ditingkatkan baik volume maupun kualitasnya.

3. Arah Kebijakan Ekonomi Tahun 2015