Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

Utang Lancar 3. Rasio Kas Cash Ratio Rasio kas mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan dapat segera diuangkan. Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Kas + Efek Rasio Kas = x 100 Utang Lancar

2.2 Penelitian Terdahulu

Beberapa hasil penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan adanya inconsistency. Beberapa diantaranya adalah penelitian J. Imelda Simamora 2007 menemukan bahwa perputaran piutang berpengaruh signifikan dan memiliki hubungan yang kuat terhadap likuiditas, sedangkan penelitian Sianturi dan Sri Mulyani 2008 menemukan bahwa perputaran persediaan berpengaruh signifikan tetapi tidak memiliki hubungan yang kuat terhadap likuiditas. Namun penelitian Sriwimerta 2010 menemukan bahwa perputaran kas dan piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas serta tidak memiliki hubungan yang kuat terhadap likuiditas. Ringkasan tinjauan penelitian terdahulu ditampilkan dalam tabel berikut ini. Tabel 2.1 Tinjauan Peneliti Terdahulu No. Nama peneliti dan tahun Judul penelitian Variabel Penelitian Hasil penelitian 1 J. Imelda Simamora 2007 Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas pada Variabel independen adalah: perputaran piutang. Menunjukkan bahwa secara parsial perputaran piutang berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap likuiditas. Universitas Sumatera Utara PT. Pertani Persero Wilayah Sumbagut. variabel dependen adalah: likuiditas rasio lancar Korelasi hubungan antara perputaran piutang dengan likuiditas yang diukur dengan rasio lancar adalah kuat. 2 Asti Lamriama Sianturi dan Sri Mulyani 2008 Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Likuiditas pada Perusahaan Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI. Variabel independen adalah : perputaran persediaan. variabel dependen adalah likuiditas rasio lancar Menunjukkan bahwa secara parsial Perputaran persediaan berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap likuiditas. Korelasi hubungan antara perputaran persediaan dengan likuiditas yang diukur dengan rasio lancar adalah tidak kuat. 3 Sriwimerta 2010 Pengaruh Perputaran Kas dan Piutang terhadap likuiditas pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di BEI Variabel independen adalah : perputaran kas dan piutang variabel dependen adalah likuiditas Menunjukkan bahwa secara parsial perputaran kas dan piutang tidak berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap likuiditas. Korelasi hubungan antara dengan likuiditas adalah tidak kuat. Sumber : Data diolah Peneliti, 2012 2.3 Kerangka Konseptual Berdasarkan landasan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu di atas, kerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Konseptual H1 H2 Perputaran Kas X1 Perputaran Piutang X2 Likuiditas Rasio Lancar Y Universitas Sumatera Utara H3 H4 Sumber: Data Diolah Peneliti, 2012 Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara variabel- variabel penelitian yaitu varibel bebas dengan varibel terikat. Perputaran modal kerja menunjukkan hubungan antara modal kerja dengan penjualan dan menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan jumlah rupiah untuk tiap modal kerja. Perputaran modal kerja yang rendah menunjukkan adanya kelebihan modal kerja yang mungkin disebabkan rendahnya perputaran persediaan, piutang atau adanya saldo kas yang terlalu besar. Penjualan dengan modal kerja diantaranya terdapat hubungan yang erat. Bila volume penjualan naik investasi persediaan dan piutang juga meningkat, ini berarti juga meningkatkan modal kerja. Menurut Gitosudarmo 2002:61 “Kas merupakan nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam jangka waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan finansial, yang mempunyai sifat paling tinggi likuiditasnya”. Perputaran Persediaan X3 Universitas Sumatera Utara Tingkat perputaran kas yang tinggi menunjukkan kecepatan arus kas kembali dari kas yang telah diinvestasikan pada kas. Kas yang segera kembali akan menghindarkan kesulitan keuangan, yaitu meminimalkan biaya atau resiko tidak kembalinya kas pada perusahaan. Tingkat perputaran kas yang tinggi juga menunjukkan telah terjadinya volume penjualan yang tinggi pula sehingga tingkat likuiditas perusahaan menjadi tinggi. Dengan demikian, tingkat perputaran kas mempengaruhi likuiditas perusahaan. Menurut Gitosudarmo 2002:83 “Piutang merupakan aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya politik penjualan kredit”.. Periode perputaran piutang tergantung dari panjang pendeknya ketentuan waktu yang dipersyaratkan dalam syarat pembayaran kredit, sehingga semakin lama syarat pembayaran kredit berarti semakin lama terikatnya modal dalam piutang dan berarti makin rendah tingkat perputaran piutang dan sebaliknya semakin pendek syarat pembayaran kredit berarti semakin pendek tingkat terikatnya modal dalam piutang, sehingga tingkat perputaran piutang dalam satu periode semakin tinggi. Tingkat perputaran piutang yang tinggi berarti terjadi cepatnya pengembalian dana yang tertanam dalam piutang menjadi kas kembali. Pelunasan piutang menjadi kas kembali tersebut dapat digunakan lagi untuk penjualan kredit atau pemberian pinjaman kembali. Kas yang kembali dari pelunasan piutang meliputi unsur pokok pinjaman atau harga pokok penjualan dan jasa pinjaman bunga atau laba penjualan. Dengan demikian pada tingkat perputaran piutang yang tinggi, satu sisi akan menghasilkan jasa pinjaman atau laba dalam jumlah yang banyak. Sedangkan pada sisi lain adalah meminimalkan biaya. Dengan demikian laba bersih yang diterima akan menjadi banyak jumlahnya. Banyaknya laba yang diterima akan meningkatkan likuiditas perusahaan. Universitas Sumatera Utara Menurut Gitosudarmo 2002:97 “Persediaan merupakan aktiva yang pada setiap saat mengalami perubahan”. Tingkat perputaran persediaan menunjukkan kecepatan kembalinya dana yang tertanam pada persediaan. Pada tingkat perputaran persediaan yang tinggi berarti terjadi tingkat penjualan barang dagangan adalah tinggi. Dengan demikian resiko serta beberapa biaya yang berkenaan dengan persediaan akan dapat diminimalkan, misalnya biaya penyimpanan, biaya pemeliharaan serta resiko susut atau kerusakan. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan maka semakin cepat kembalinya dana yang tertanam pada persediaan tersebut. Akibatnya, laba yang dierima akan menjadi banyak jumlahnya. Banyaknya laba yang diterima ini akan menaikkan tingkat likuiditas.

2.4 Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Likuiditas pada Perusahaan Pulp dan Kertas yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

34 222 89

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Real Estate dan Property Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

8 63 108

PENGARUH LIKUIDITAS DAN SRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR PADA SEKTOR INDUSTRI FOOD AND BEVERAGE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2008-2012

6 24 64

Analisis Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Persediaan dan Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Selama Periode 2007-2011 di Bursa Efek Indonesia.

0 1 21

Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Tingkat Likuiditas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 20

PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 104

PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIC di BURSA EFEK INDONESIA.

1 5 104

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 23

PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIC di BURSA EFEK INDONESIA

0 0 23

PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 21