BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebutuhan masyarakat yang semakin banyak merupakan akibat dari kebutuhan manusia yang tidak terbatas yang diikuti dengan kecanggihan teknologi sehingga
perkembangan dunia usaha semakin meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan timbul persaingan yang kompetitif. Perusahaan yang kuat akan bertahan hidup
sebaliknya yang tidak mampu bersaing kemungkinan akan dilikuidasi atau mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu, untuk dapat menghadapi perubahan yang terjadi,
perusahaan tentu saja perlu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen diantaranya meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian secara baik sehingga sasaran
utama perusahaan dapat tercapai. Di samping itu pula perusahaan perlu melakukan pengelolaan modal dengan baik
agar tersedia modal yang cukup dalam melaksanakam peningkatan kegiatan operasi, seperti menambah tenaga kerja, mesin, dan lain-lain, ataupun dalam perluasan usaha.
Untuk melihat kondisi dan perkembangan keuangan suatu perusahaan, biasanya pimpinan perusahaan menyusun laporan keuangan yang menggambarkan kejadian-
kejadian atau segala transaksi yang terjadi di perusahaan yang kemudian digunakan untuk menginteprestasi atau menganalisis terhadap data keuangan perusahaan tersebut.
Bursa Efek Indonesia merupakan Self Regulatory Organization SRO yang berperan sebagai fasilitator dalam perkembangan pasar modal di Indonesia. Menurut
Husnan 2005:3, pasar modal didefinisikan sebagai “pasar untuk berbagi instrumen keuangan sekuritas jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk
Universitas Sumatera Utara
hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta”.
Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa pasar modal memperdagangkan berbagai komoditas modal sebagai instrumen jangka panjang. Komoditas modal tersebut
dibagi menjadi dua kelompok yaitu modal yang diperoleh dengan hutang dan modal sendiri. Modal sendiri yaitu surat berharga yang bersifat penyertaan atau ekuitas seperti
saham, option, warrant
, dan right. Sedangkan modal hutang yaitu surat berharga yang bersifat hutang atau sering juga disebut sebagai surat berharga pendapatan tetap fixed
income seperti obligasi obligation dan obligasi konversi convertible bond.
Sektor industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor usaha yang akan terus mengalami pertumbuhan. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah
penduduk di Indonesia, volume kebutuhan terhadap makanan dan minuman pun terus meningkat. Sejak krisis global yang terjadi pada pertengahan tahun 2008, hanya industri
makanan dan minuman yang dapat bertahan. Permintaan pada sektor tersebut tetap tinggi. Industri makanan dan minuman dapat bertahan tidak bergantung pada bahan
baku eksport dan lebih banyak menggunakan bahan baku domestik. Untuk suatu perusahaan, terpenuhinya tuntutan likuiditas badan usaha yang
cukup tinggi, masih tidak cukup. Selain pemimpin perusahaan harus menjaga kelancaran pembayaran hutang jangka pendeknya, ia juga harus menjaga kelancaran kegiatan
perusahaan sehari-hari agar tidak terganggu kelancarannya. Berarti, selain harus menjaga likuiditas badan usaha, pemimpin perusahaan harus menjaga likuiditas
perusahaan juga. Dalam hal tingginya rasio lancar yang diperlukan agar terpenuhinya likuiditas badan usaha tidak sama dengan yang diperlukan untuk menjaga likuiditas
Universitas Sumatera Utara
perusahaan, maka perusahaan harus memilih yang paling tinggi antara kedua macam likuditas tersebut.
Salah satu analisis laporan keuangan adalah analisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja yaitu suatu analisis tentang dari mana sumber-sumber dan
penggunaan modal kerja dalam suatu perusahaan. Modal kerja merupakan dana yang harus tersedia dalam perusahaan yang dapat digunakan untuk membelanjai kegiatan
operasinya sehari-hari, misalnya untuk memberikan persekot pembelian bahan mentah, membayar upah buru, gaji pegawai, dan sebagainya. Dimana uang atau dana
dikeluarkan itu diharapkana akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produknya.
Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja ini akan membantu manajer keuangan dalam melaksanakan kegiatan perusahaanya dalam hal menentukan jumlah
dana yang harus tersedia. Selain itu laporan tersebut juga membantu manajer keuangan dalam merencanakan berapa penggunaan dana dengan sebaik-baiknya untuk dapat
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan perusahaan apabila perusahaan kekurangan dana tentu akan sulit berkembang. Kekurangan kerja terus menerus yang tidak segera
diatasi tentu akan menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya. Modal kerja yang akan digunakan sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup
agar dapat memberikan keuntungan yang maksimal sehingga suatu perusahaan bisa beroperasi secara ekonomis dan juga modal kerja yang cukup dapat menekan biaya
perusahaan menjadi rendah, menunjang segala kegiatan operasi perusahaan secara teratur.
Penetapan modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan berbeda-beda, salah satunya bergantung pada jenis perusahaan. Kebijakan perusahaan dalam mengelola
Universitas Sumatera Utara
jumlah modal secara tepat akan mengakibatkan keuntungan, sedangkan akibat dari penanaman modal kerja yang kurang tepat akan mengakibatkan kerugian. Agar dapat
menilai posisi keuangan suatu perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban– kewajibannya, maka perlu digunakan alat analisis yang dinamakan rasio Likuiditas,
artinya rasio yang memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya.
Penggunaan rasio lancar yang disertai dengan penggunaan rasio keuangan, rasio keuangan pendukungnya sebagai tolak ukur likuiditas badan usaha, sekiranya dapat
mencukupi. Tetapi jika digunakan untuk tolok ukur likuiditas perusahaan, tolak ukur yang lebih sering digunakan adalah rasio keuangan perputaran modal kerja.
Angka peputaran modal kerja yang ideal adalah yang paling tinggi optimalnya. Nilai optimal perputaran modal kerja bidang usaha yang satu beda dengan nilai optimal
perputaran modal kerja untuk bidang usaha yang lain. Begitu juga antar perusahaan, berbeda juga nilai optimalnya, walaupun bidang usahanya sama. Beda kebijakan
persediaan, beda kebijakan penjualan, beda lokasi, dan sebagainya ikut menentukan besar kecilnya angka perputaran modal kerja yang optimal.
Dengan bertambahnya hutang lancar, sekalipun dibarengi dengan meningkatnya aktiva lancar, akan mengakibatkan menurunnya rasio lancar menuju kearah
minimumnya. Apabila seluruh potensi pemanfaatan kredit spontan sudah digunakan, berarti kapasitas keuangan jangka pendek perusahaan sudah sepenuhnya digunakan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membuat suatu karya ilmiah
berbentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Likuiditas Perusahaan
Food dan Beverage Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011”
.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Perumusan Masalah