Salah satu cara termudah untuk melihat normalitis residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi
dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
2 Analisis statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bisa sebaliknya
oleh sebab itu di anjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai
kurtoris dan skewness dari residual.
3.7.1.2 Uji Multikolinearitas
Uji ini dimaksudkan untuk mendeteksi gejala korelasi antara variabel bebas yang satu dengan variable bebas yang lain. Asumsi
multikolinearitas menyatakan bahwa variabel independen harus terbebas dari gejala multikolinearitas. Gejala multikolinearitas adalah gejala
korelasi antar variabel independen. Gejala ini ditunjukkan dengan korelasi yang signifikan antar variabel independen.
Apabila terjadi adanya gejala multikolinearitas, salah satu langkah untuk memperbaiki model adalah dengan menghilangkan variabel dari model
regresi, sehingga bisa dipilih model yang paling baik. Multikolinearitas berarti ada hubungan linear yang “sempurna” pasti di antara beberapa
atau semua variabel independen dari model regresi. Uji Multikolinieritas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan melihat
VIF Variance Inflation Factors dan nilai tolerance. Jika VIF 10 dan nilai tolerance 0,10 maka tidak terjadi gejala multikolinieritas.
Menurut Ghazali 2011:105 mengatakan :
Universitas Sumatera Utara
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan korelasi antara variabel bebas independen. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini
tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independent sama dengan nol.
Multikolineritas dapat dideteksi dengan menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen atau dengan menggunakan perhitungan
nilai multikolonieritas dapat juga dilihat dari :
1 nilai tolerance atau lawannya 2 variance inflation factor VIF.
Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap
variabel independen terikat dan diregres terhadap variabel independen lainnya.
3.7.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan yang lain. jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas
atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Menurut pendapat Ghazali 2011:139 yang menyatakan bahwa : “Uji
heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas, tidak terjadi heteroskedastisitas”.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas juga dapat diketahui dengan melakukan uji glejser. Jika variabel bebas signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel terikat maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.
3.7.1.4 Uji Autokorelasi