Panduan Pengumpulan Data “Kegiatan Ekonomi Pedesaan
2. Panduan Pengumpulan Data “Kegiatan Ekonomi Pedesaan
Non-Pertanian” 2
Panduan di bawah ini adalah mengenai masalah “kesem- patan kerja” dan “produktivitas” dari sektor non-pertanian di pedesaan. Uraian berikut sama sekali tidak lengkap, melainkan
2 Bagian ini diambil dan disadur dari Ben White, “Pendekatan Kwalitatif,” bahan kuliah dalam Lokakarya Latihan Penelitian, SDP-
SAE, Cipayung, 1979.
Metode Penelitian Agraria sekedar beberapa contoh pertanyaan yang relevan dengan
masalah tersebut.
1 . Riwayat dan latar belakang usaha serta produksinya (a) Apa usaha non-farm yang dijalankan? (b) Sejak kapan usaha non-farm itu dilakukan? Mengapa
memulai usaha itu? (c) Dari mana permodalannya? Mengapa memilih sumber
tertentu untuk mendapatkan modal tersebut? (d) Dari mana dan siapa saja tenaga kerja yang dipergu- nakan? Berapa jumlah pekerjanya? (e) Dari mana bahan bakunya? Bagaimana memperolehnya? (f) Berapa produksinya per satuan waktu? (Sewaktu baru memulai berapa? Sekarang berapa? Kalau ada peru- bahan, mengapa?)
(g) Berapa produksi per satuan tenaga kerja? (Sewaktu baru memulai berapa? Sekarang berapa? Kalau ada perubahan, mengapa?)
2. Pemasarannya (a) Kepada siapa dan/atau ke mana hasil usaha itu dijual?
Bagaimana caranya? (b) Berapa harga per satuan hasil usaha tani itu? Bagai- mana prosedur untuk pembayarannya? Mengapa? (c) Apakah ada perubahan (cara-caranya, volumenya, dan lain-lain) dalam hal pemasaran hasil usaha itu sejak tahun dimulainya usaha sampai sekarang? Kalau ada perubahan, mengapa?
3. Cara mencari tenaga buruh (oleh petani atau pengusaha) dan cara mencari kesempatan kerja (oleh buruh)
Metodologi Studi Agraria (a) Apakah seorang buruh tani dapat (boleh) mencari
kesempatan kerja secara langsung (misalnya keliling ke rumah-rumah petani untuk menawarkan jasanya)? Ataukah dia harus menunggu panggilan?
(b) Bagaimana cara mengerahkan/mencari tenaga buruh tani oleh petani? Apakah dia langsung menghubungi mereka? Ataukah melalui satu-dua perantara? Ataukah cukup kalau dia menunggu saja, sampai ada buruh- buruh menghubungi dan menawarkan jasanya?
(c) Apakah sering terlihat bahwa seorang petani berusaha untuk mengikat tenaga buruh (misalnya, dengan mena- warkan pinjaman/uang muka) untuk menjamin perse- diaan tenaga kerja? Ataukah bahwa seorang buruh ber- usaha untuk mengikat dirinya pada seorang calon maji- kan (misalnya dengan minta pinjaman atau uang muka) untuk menjamin kesempatan kerja?
(d) Bagaimana halnya cara mencari tenaga buruh atau mencari kesempatan kerja untuk kegiatan usaha non- farm? Apakah perbedaan dan kesamaannya dengan usaha di bidang pertanian?
4. Proses penentuan dan pembayaran upah (a) Bagaimana proses menentukan upah yang akan diba-
yar? Apakah dibicarakan sebelum pekerjaan dimulai, ataukah baru kemudian waktu upah akan diberikan? Kapan terjadi pemberian upah pertama? Apakah sebe- lum bekerja (misalnya pada saat memanggil buruh), ataukah setelah hari pertama, ataukah baru setelah beberapa hari kerja?
(b) Bagaimana strategi si buruh kalau dia merasa tidak puas
Metode Penelitian Agraria dengan upah yang ditawarkan/diberikan? (carilah
kasus!). Apakah dengan keluhan langsung, ataukah secara tidak langsung (misalnya tidak datang untuk bekerja pada hari berikutnya, dengan macam-macam alasan). Dan bagaimana strategi si petani/pengusaha kalau menghadapi keluhan/tuntutan si buruh?
5 . Pengaruh tenaga buruh dari luar desa (a) Kalau ada tenaga buruh dari luar yang bekerja di desa ini, bagaimana proses komunikasi antara mereka dengan petani/pengusaha majikan? (Bagaimana cara mereka mengetahui bahwa ada pekerjaan di desa ini?) Apakah buruh-buruh yang sama cenderung kembali setiap musim? Apakah mereka mempunyai “lang- ganan” ataukah datang begitu saja, tanpa kepastian akan dapat bekerja?
(b) Apakah pernah terjadi misalnya bahwa buruh-buruh pendatang sanggup bekerja dengan upah yang lebih rendah daripada upah yang berlaku untuk buruh- buruh dalam desa?
6. Dalam kasus perubahan upah (kenaikan ataupun penurunan) Siapakah di desa ini yang sering menjadi “pelopor” peru- bahan upah tersebut? Petani/pengusaha pertama yang manakah yang memberikan upah lebih rendah atau lebih tinggi daripada petani/pengusaha lainnya. Apakah dari golongan petani luas, ataukah dari petani kecil?
Demikianlah beberapa panduan pertanyaan yang dapat dijadikan sebagai contoh dalam penelitian agraria, khususnya bagi peneliti pemula. Dalam praktiknya, saat pengumpulan data Demikianlah beberapa panduan pertanyaan yang dapat dijadikan sebagai contoh dalam penelitian agraria, khususnya bagi peneliti pemula. Dalam praktiknya, saat pengumpulan data