ADAKAH METODE YANG KHAS DALAM PENELITIAN AGRARIA?

A. ADAKAH METODE YANG KHAS DALAM PENELITIAN AGRARIA?

Mengingat kegiatan penelitian untuk pengumpulan data agraria yang sebaik-baiknya sangat penting digalakkan, pertanyaan yang sering diajukan adalah: Apakah memang ada suatu metode penelitian yang khas untuk bidang agraria?

Sebenarnya dapat dikatakan bahwa tidak ada, atau belum ada, suatu metodologi yang khas untuk penelitian agraria. Prinsip-prinsip umum metodologi penelitian juga berlaku bagi penelitian agraria. Misalnya bahwa pilihan suatu metodologi sangat ditentukan oleh pandangan dasar atau paradigma yang dianut. Kemudian pilihan itu, secara teknis, juga tergantung pada jenis data yang diperlukan, karena jenis data inilah yang akan menentukan metode pengumpulannya di lapangan. Selain itu, tujuan penelitian juga turut menentukan. Sekalipun topik- nya sama, kalau tujuan penelitian berbeda maka jenis data yang dikehendaki mungkin juga berbeda.

Hanya saja, memang ada beberapa pendekatan ataupun metode dan teknik dalam pengumpulan data agraria di la- pangan yang bisa disebut “khas”, yang belum lazim dilakukan (atau bahkan belum dikenali) oleh peneliti-peneliti Indonesia.

Metodologi Studi Agraria Dua hal yang dijelaskan berikut ini adalah sekedar sebagai

contoh. Pertama, “kekhasan” yang berkenaan dengan pende- katan atau metode yang dipilih atas dasar kubu teori tertentu. Misalnya, kubu neo-populis melahirkan proposisi bahwa yang terjadi di pedesaan itu bukannya “diferensiasi kelas” melainkan “diferensiasi demografis”. Dalam konteks penggalian data di lapangan, bagaimanakah cara mengidentifikasi gejala diferen- siasi demografis ini? Untuk memahami hal ini, biasanya dilaku- kan studi yang mengambil tema mobilitas vertikal dalam kon- teks stratifikasi sosial (lihat, Thorner et.al., eds., 1978; Chaya- nov dalam Shanin, ed, 1971). “Peta genealogi” yang biasanya dipakai dalam penelitian antropologi barangkali dapat membantu untuk melakukan identifikasi ini. Tetapi di kubu neo-populis ini memang belum banyak dikembangkan metode penggalian datanya yang operasional.

Sebaliknya, dari kubu berbeda, kalangan ilmuwan Marx- ist berpandangan bahwa dinamika dalam masyarakat pede- saan merupakan proses terjadinya diferensiasi kelas. Bagai- mana metode penggalian data yang dikembangkan untuk meli- hat diferensiasi kelas ini? Ternyata dalam kubu ini telah dikembangkan beberapa metode, dari yang paling sederhana seperti “skema Roemer”, sampai yang rumit seperti “E-Crite- rion” dari Utsa Patnaik. Kecuali peneliti asing, tampaknya belum ada peneliti Indonesia yang menggunakan metode- metode tersebut, atau bahkan belum mengenalinya sama sekali. 1

1 Untuk mengenali metode-metode tersebut, lihat antara lain, Atiur Rahman, 1986.

Metode Penelitian Agraria Hal kedua yang barangkali dianggap khas studi agraria

sebenarnya hanyalah masalah sederhana karena lebih menyangkut soal teknis mengenai “sampling frame” dan “sam- pling unit”. Karena itu maka hal ini sebenarnya tidak tepat disebut “khas” karena hal yang sama juga bisa dipakai dalam studi-studi lain. Studi-studi dalam ilmu-ilmu sosial, baik kuan- titatif maupun kualitatif, seringkali mendapat kritik dari para peneliti bidang teknis karena, katanya, sumber datanya banyak mengandalkan pada wawancara, sehingga informasi mengenai hal-hal yang bersifat fisik seringkali tidak benar atau kurang tepat (misalnya: data soal luas tanah, jumlah hasil pertanian dan lain sebagainya). Sebenarnya, dalam teori metodologi penelitian sosial, hal itu juga sudah diantisipasi, dan karenanya masalah validasi hasil wawancara juga sudah merupakan topik pembahasan dalam buku-buku metodologi.

Namun untuk menanggapi kritik tersebut, maka dalam studi agraria (khususnya survey kuantitatif) lalu ada alternatif, yaitu sampling frame-nya dan unit sampelnya bukanlah orang tetapi “peta petak tanah”. Jadi satuan sampelnya adalah petak- petak (pemilikan ataupun garapan, tergantung tujuannya). Setelah petak-petak itu terpilih, baru ditanyakan siapa pemilik/ penggarapnya untuk kemudian diwawancarai. Tentu saja metode ini ada implikasinya, yaitu bahwa hasilnya merupakan representasi dari tanah pertanian, bukan representasi dari ke- lompok orang. Jika ingin cermat, tentu saja hal ini bisa dan perlu dikombinasikan dengan metode biasa yang satuan sam- pelnya orang atau rumah tangga. Jika sebagian besar sampel petak tanah kebetulan jatuh sama dengan sampel orang/ rumahtangga, tentu hasilnya akan lebih bagus lagi.

Metodologi Studi Agraria Di luar segi-segi yang khas ini, maka penelitian agraria

tetap menerapkan dasar-dasar metodologis maupun teknik- teknik pengumpulan data yang berlaku umum, seperti yang telah diuraikan dalam Bagian Pertama buku ini. Hanya saja, mengingat masalah agraria ini bersifat kompleks dan multi- aspek, maka pendekatan antar disiplin, termasuk dari tinjauan kesejarahan, sangat penting untuk diterapkan.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KONTRIBUSI MARGIN GUNA MENENTUKAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PRODUK DALAM KONDISI KETIDAKPASTIAN PADA PT. SUMBER YALASAMUDRA DI MUNCAR BANYUWANGI

5 269 94

STUDI KANDUNGAN BORAKS DALAM BAKSO DAGING SAPI DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN BANGIL – PASURUAN

15 183 17

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

15 136 28

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

AN ANALYSIS OF DESCRIPTIVE TEXT WRITING COMPOSED BY THE HIGH AND THE LOW ACHIEVERS OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMPN SUKORAMBI JEMBER

11 83 16

AN ANALYSIS OF LANGUAGE CONTENT IN THE SYLLABUS FOR ESP COURSE USING ESP APPROACH THE SECRETARY AND MANAGEMENT PROGRAM BUSINESS TRAINING CENTER (BTC) JEMBER IN ACADEMIC YEAR OF 2000 2001

3 95 76