Kebijakan dan Program Tahun 2005
4.1 Kebijakan dan Program Tahun 2005
4.1.1 Bidang Kesehatan
Kebijakan :
1. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Khususnya Masyarakat Menengah Ke bawah dan daerah Lingkar Luar
2. Meningkatkan Aksesibilitas Masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan Dasar serta Obat-obatan
3. Meningkatkan Peran Aktif Masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan Dasar serta obat-obatan
4. Meningkatkan Peran Aktif Masyarakat dan mendorong Pembangunan Kota yang Berwawasan Kesehatan
5. Meningkatkan Manajemen Kesehatan
Program :
1. Obat dan pembekalan kesehatan,yang di laksanakan melalui kegiatan pokok pengadaan obat dan vaksin,serta vitamin A
2. Peningkatan Upaya Pelayanan Kesehatan Dasar,dengan kegiatan pokok pengadaan alat kedokteran.
3. Upaya kesehatan Perorangan,dengan kegiatan pokok :
a. Pelayanan Puskesmas
b. Pelatihan Pengelolaan obat dan penggunaan obat tradisional b. Pelatihan Pengelolaan obat dan penggunaan obat tradisional
d. Operasionalisasi Publik Safety Center (PSG) Kota Medan tahun 2005
4. Upaya Kesehatan Masyarakat,dengan kegiatan pokok :
a. Penanggulangan Gawat Darurat (save community)
b. Pembinaan posyandu
c. Pendataan Institusi Sarana Kesehatan untuk perizinan dan ekreditasi
5. Peningkatan Status Kesehatan Masyarakat,dengan kegiatan pokok :
a. Pelayanan immunisasi
b. Penanggulangan Penyakit Menular
c. Pengamatan penyakit penyusunan profil
d. Penanggulangan dan peñata laksanaan KEP Bayi/Balita
e. Penanggulangan gizi kurang/buruk
6. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular ,dengan kegiatan pokok :
a. Penanggulangan penyakit demam berdarah dan kejadian luar biasa
b. Penanggulangan HIV AIDS dan ISPA
c. Penanggulangan rabies
7. Peningkatan Kesehatan Ibu,Bayi dan Balita,dengan kegiatan pokok
a. Pembinaan Kesehatan Ibu dan Anak
b. Peningkatan Mutu Grading IRT makanan
8. Sumber Daya Kesehatan,dengan kegiatan pokok:
a. Usaha Kesehatan Sekolah dan Forum Komunikasi Kesehatan Remaja
b. Analisis Penyakit dan Sumber Daya
9. Lingkungan Sehat dengan Kegiatan pokok :
a. Pembinaan DPLS dan Toga
b. Pengembangan Laboratorium kesehatan lingkungan dan Klinik Bestari
c. Pembinaan Forum Kesehatan Kota
Besaran Dana :
Untuk mendukung pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan, selama tahun 2005, bidang kesehatan mendapat alokasi anggaran belanja sebesar Rp. 41.932.758.099.
Output :
Pelaksanaan kebijakan,program dan kegaitan pembagunan kesehatan selama tahun 2005 menghasilkan output sebagai berikut :
1. Terlaksananya pengobatan dasar gratis untuk 1.054.000 warga Kota Medan
2. Terlaksananya pembinaan DPLS pada 78 lokasi di Kota Medan
3. Terlaksananya lomba sekolah sehat untuk tingkat SD,SMP dan SMA
4. Terlaksananya Lomba Posyandu di 21 Kecamatan
5. Terlaksananya system rujukan rumah sakit
6. Terselenggaranya penyusunan dan penetapan pembiayaan kesehatan
7. Terlaksananya penertiban PAK untuk 229 Tenaga Kesehatan,dengan Perincian Dokter 9 orang,dokter gigi 10 orang,Bidan 69 orang,Pearawat
56 orang,asisten apoteker 54 orang dan perawat 26 orang.
8. Terlaksananya pembentukan dan pembinaan FKK Kecamatan
9. Terlaksananya pembinaan TOGA di 39 Puskesmas
10. Terlaksananya pembinaan dan penyuluhan PHBS pada 21 Kecamatan sebanyak 146.095 lokasi
11. Terlaksananya sosialisasi dan advokasi SPM pada 40 peserta yaitu DKK,Bappeda,dan puskesmas
12. Terlaksananya Sosialisasi Penyusunan Kerangka Acuan Sistem Kesehatan Daerah (SKD) untuk Puskesmas dan DKK.
13. Terlaksananya pengadaan dan pendistribusian obat,ATK,sarana kebersihan,dan biaya operasional untuk 39 Puskesmas
14. Terlaksananya obat-obatan untuk Petugas Safe cumminity centre
15. Terlaksananya pelatihan dan magang untuk kegawatdaruratan kebidanan untuk 40 dokter dan 40 perawat
16. Terlaksananya pelatihan Pokja/pokjanal DBD di 21 Kecamatan
17. Terlaksananya pelatihan bagi 40 petugas pengawas jentik
18. Terlaksananya pelatihan bagi 40 petugas PMO TB
19. Terlaksananya pelatihan bagi 75 orang kader posyandu
20. Terlaksananya pendidikan lanjutan bagi Pegawai Dinas Kesehatan Kota Medan,dengan rincian 4 orang mengikuti pendidikan Program Pasca Sarjana,5 orang mengikuti pendidikan S1
21. Terlaksananya pengawasan untuk 1.290 tempat-tempat umum (TTU),1.008 Tempat Pengolahan Makanan dan Minumam (TPM), T2P
15 Lokasi,Rumah Sakit 35 Unit dan industry 194 unit.
22. Terlaksananya pemantauan Air Bersih pada PDAM,SPT,SGL sebanyak 482.021 unit
23. Terlaksananya pemantauan jamban keluarga sebanyak 387.096 unit
24. Terlaksananya pemantauan TPS sebanyak 353.865 unit
25. Terlaksananya pemantauan TPA sebanyak 2 buah
26. Terlaksananya pengadaan dan pendistribusian paket bidan kita pada
39 puskesmas
27. Terlaksananya pengadaan dan pendistrubusian vitamin A dan fe,dengan rincian Vitamn A bayi 24.466 orang,Vitamin A balita 157.254 orang,Vitamin A Bufas 30.742 orang,fe1 bumil 34,079 orang,fe 3 Bumil 40,151 orang dan fe Bufas 39,753 orang
28. Terlaksananya PMT berupa susu selama 3 bulan untuk 25 balita penderita gizi buruk di 22 wilayah Puskesmas
29. Terlaksananya penyuluhan dan pembinaan kepada 1.452 tim pelaksana UKS
30. Terlaksananya penyuntikan vaksin ati Rabies ( VAR) pada kasus hewan gigitan tersangka rabies sebanyak 191 kasus.
31. Pelaksanaan PIN putaran I tahun 2005 sebanyak 214322 balita (87,3%)
32. Pelaksanaan PIN putaran II tahun 2005 sebanyak 225.853 balita (92%)
33. Pelaksanaan PIN putaran III tahun 2005 sebanyak 226.383 balita (92,2%)
34. Pelaksanaan immunisasi rutin:
Tabel IV-1. Pelaksanaan Jenis Imunisasi
N0. Jenis Immunisasi Jumlah Balita
10 HEPATITIS B1
11 HEPATITIS B1
12 HEPATITIS B2
13 HEPATITIS B3
35. Terlaksananya penatalaksanaan penderita ISPA pada bayi dan balita sebanyak 1.014 orang
36. Terlaksananya penemuan penderita TB paru, denga rincian suspek BTA 12.863 orang, BTA+ 1.901 orang,BTA -347 orang,TB paru anak 77 orang dan kambuh 10 orang.
37. Terlaksananya penemuan dan penanganan kasus DBD sebanyak 1960 kasus
38. Terlaksananya penanggulangan focus DBD sebanyak 1960 kasus
39. Terlaksananya PSN di 151 Kelurahan
40. Terlaksananya kerjasama penanggulangan penyakit menular dan PSN lintas batas propinsi setiap 3 bulan.
41. Terlaksananya penyuntikan vaksinasi rabies pada 191 kasus gigitan hewan tersangka rabies.
42. Terlaksananya survey AFP dan penemuan 4 kasus
43. Terbentuknya 2 klinik VCT tambahan,yaitu RSU Dr.Pirngadi dan VCT RS. Haji Medan
44. Terbentuknya tenaga penjangkau WPS dan PPS sebanyak 6 orang di wilayah 6 Kecamatan
45. Terlaksananya kerjasama dengan LSM,masyarakat dan KPAND dalam penanggulangan HIV/ AIDS.
46. Terlaksananya pelatihan QA,TQM dan pelatihan fungsional.
47. Terlaksananya penyusunan buku Profil Dinas Kesehatan Kota Medan
48. Terlaksananya Penyusunan LAKIP Dinas Kesehatan Tahun 2004
49. Terlaksananya penyusunan Rencana Kerja tahun 2006
50. Terlaksananya perbitan rekomendasi,sertifikasi penyuluhan dan izin sarana kesehatan,dengan perincian : SPP-IRT 172 buah,Izin Pest control 6 buah, Alat-alat kesehatan 11 buah,surat izin kerja 67 buah,izin praktek Dokter Umum 178 buah,izin Doketr spesialis 83 buah,praktek bidan 164 buah,Apotik 58 buah,klinik bersalin 68 buah,Balai Pengobatan 75 buah,Toko Obat 53 buah
51. Terlaksananya penilaian akreditasi pegawai tenaga fungsional Puskesmas dan RSU Dr.Pirngadi sebanyak 229 orang.
Outcome :
1. Tersedianya sumber daya manusia kesehatan yang meiliki visi keilmuan,profesionalisme,norma dan moral dalam memberikan pada pelayanan kepada masyarakat
2. Adanya prinsip-prinsip yang semakin baik menyangkut penerapan standar pelayanan umum ,dengan penerapan quality Assurance (QA) dan total quality manajemen (TQM) untuk penyelenggaraan tugas yang efektif dan efesien.
3. Meningkatnya kepedulian ,komitmen dan konsistensi dari seluruh aparat dan masyarakat atas kesinambungan pembangunan kesehatan serta pemanfaatan dan pemeliharaan hasil-hasilnya.
4. Adanya potensi penerimaan yang dpat di eksploitasi sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan kesehatan.
4.1.2 Bidang Pendidikan
Kebijakan :
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan pelayanan pendidikan,untuk setiap jenjang dan jalur pendidikan,terutama bagi kelompok masyarakat yang kurang mampu,termasuk anak-anak jalanan.
2. Meningkatkan kemampuan akademik dan professional Tenaga Pendidik,sebagai uapya meningkatkan mutu pendidik
3. Mendorong penyelenggaraan pendidikan yang lebih demokratis, transparan,termasuk manajemen pendidikan berbasis sekolah, sehingga 3. Mendorong penyelenggaraan pendidikan yang lebih demokratis, transparan,termasuk manajemen pendidikan berbasis sekolah, sehingga
4. Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan melalui peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.
mengajar,pemberian
bea siswa
terarah,termasuk kesempatan bagi swasta dan masyarakat berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan.
Program :
1. Beasiswa terarah ,dengan kegiatan pokok pemberian beasiswa bagi siswa kurang mampu tingkat SD/MI,SLTP/MTs ,dan SLTA/SMA termasuk kegiatan penerimaan siswa baru.
2. Peningkatan kemampuan penyelesaian Pendidikan,dengankegiatan pokok persiapan dan pelaksanaan ujian akhir sekolah.dan ujian nasional
3. Peningkatan Mutu Sarana dan Prasarana pendidikan,dengan kegiatan pokok pengadaan
4. Peningkatan Pelayanan Pendidikan,dengan kegiatan pokok pembuatan profil pendidikan dan LAKIP SKPD
5. Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar dan Menegah dengan kegiatan pokok;pelaksanaan lomba mata pelajaran SMP,siswa teladan,guru teladan,PLS se-Kota Medan,olimpiade siswa tingkat SD dan SMP,penyelenggaraan PLS (paket A,B dan C) Pelatihan tutor KPA,KPB,dan KPC,penilik dan pamong sekolah.
6. Perbantuan peningkatan pendidikan ,dengan kegiatan pokok bantuan program,uji coba komputerisasi,serta bantuan keuangan bidang pendidikan lainnya.
Besaran Dana :
Untuk melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan pendidikan, selama tahun 2005 sudah di alokasikan anggaran belanja sebesar Rp.283.727.046.777.
Output :
1. Tertampungnya anak usia sekolah yang tidak/belum dapat bersekolah karena ketidakmampuan ekonomi untuk mengenyam pendidikan atau bersekolah.
2. Minimnya anak sekolah yang putus sekolah karena alasan ekonomi
3. Berhasilnya beberapa anak sekolah yang menjuarai lomba
a. Olimpiade tingkat SD/SMP untuk mata pelajaran matematika,IPA dan Biologi
mata pelajaran fisika,kimia,matematika,Biologi,computer dan astronomi
b. Olimpiade
c. Lomba mata pelajaran smp untuk mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia,bahasa inggris dan IPS
4. Meningkatnya APK
a. SD dari 112,40% tahun 2004, menjadi 115,40% tahun 2005
b. SMP dari 101,61 % tahun 2004.menjadi 101,78 %
c. SMA dari 91,17 % tahun 2004 menjadi 91,15 %
5. Meningkatnya APM
a. SD dari 95,00% tahun 2004, menjadi 96,38 % tahun 2005
b. SMP dari 74,83 % tahun 2004.menjadi 74,12 % tahun 2005
c. SMA dari 66,46% tahun 2004 menjadi 64,82 % tahun 2005
6. Terlaksananya pembangunan 1 SMP sebanyak 1 unit (SMP Negeri 8) dan SMA sebanyak 2 unit (SAM 19 dan SMA 21)
7. Terlaksananya rehabilitasi SD sebanyak 30 unit
8. Tersedianya tenaga terlatih dalam memantau kurikulum sebanyak 180 orang,sehingga kurikulum dapat terlaksana sesuai dengan yang di gariskan dalam garis-Garis Besar pokok Pengajaran (GBPP)
9. Terselenggaranya system pendidikan di sekolah sesuai dengan yang di harapkan karena terdapat 277 pengawas sekolah.
10. Terlaksananya pemberantasan buta aksara dengan terbentuknya kelompok belajar (kejar) buta aksara sebanyak 270 orang warga belajar dapat membaca,menulis dan menghitung serta memiliki keterampilan untuk meningkatkan taraf hidupnya.
11. Terlaksananya pengawasan terhadap penyelenggara pendidikan non formal yang di lakukan secara rutin,tiap minggu dan tiap kelas untuk kejar paket dan setiap bulan bagi kursus-kursus yang di lakukan oleh penilik PLS berjumlah 29 orang.Tenaga Lapangan dari Dinas Pendidikan sehingga program dapat berjalan sesuai dengan yang di harapkan.
12. Terlaksananya akreditasi mutu pendidikan secara independent terhadap 100 SD dan SMP 83 Sekolah,yang di laksanakan oleh akreditasi Sekolah (BAS) sehingga masyarakat dapat mengetahui tingkat atau mutu pendidikan di sekolah
terarah untuk SD/MI,sebanyak 10.010 siswa SMP/MTs, sebanyak 6.200 orang dan SMA/SMK /MA sebanyak 3.025 orang,sehingga dapat mencegah siswa putus sekolah karena kesulitan ekonomi.
14. Terlaksananya kejar paket A sebanyak 4 kelompok dengan jumlah warga belajar sebanyak 80 orang dan paket B sebanyak 5 kelompok,dengan jumlah warga belajar sebanyak 120 orang.Paket C sebanyak 24 kelompok ,dengan jumlah warga belajar sebanyak 480 orang,sehingga adanya kesempatan kepada masyarakat yang tidak 14. Terlaksananya kejar paket A sebanyak 4 kelompok dengan jumlah warga belajar sebanyak 80 orang dan paket B sebanyak 5 kelompok,dengan jumlah warga belajar sebanyak 120 orang.Paket C sebanyak 24 kelompok ,dengan jumlah warga belajar sebanyak 480 orang,sehingga adanya kesempatan kepada masyarakat yang tidak
15. Terselenggaranya program pendidikan luar sekolah dengan terlaksananya keaksaraan fungsional sebanyak 27 kelompok, paket A setara SD sebanyak 4 kelompok, paket B setara SMP sebanyak 16 kelompok, paket C setara SMA sebanyak 24 kelompok. Pendidikan Anak Usia Dini sebanyak 10 kelompok,kursus Diklusemas sebanyak 240 kelompok, keterampilan hidup sebanyak 11 kelompok, Pemberdayaan perempuan sebanyak 5 kelumpok, Taman Bacaan Masyarakat sebanyak 18 kelompok,sehingga masyarakat dapat memperoleh layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti,penambah/pelengkap pendidikan formal dan masyarakat dapat memiliki pengetahuan,keterampilan,kecakapan hidup dan sikap untuk mengembangkan diri,potensi, usaha mandiri, ataupun untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
16. Terlaksananya pemberian bantuan sarana/prasarana pendidikan tingkat TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan sekolah luar biasa (SLB),untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kota Medan.
17. Terlaksananya grouping sekolah untuk beberapa SD menjadi satu SD,yang sedang dalam proses pengesahan yaitu 42 SDN yang di tampung menjadi 14 SDN di Kecamatan Medan Area, Kecamatan Medan Belawan, Kecamatan Medan Tembung, Medan Selayang, Medan Johor, Medan Amplas, Medan Timur, Medan perjuangan dan Medan Deli sehingga mengefektifkan dan mengefesienkan dalam mengelola / mengoperasikannya.
18. Terlaksananya pemberian bantuan biaya operasional kepada SMP terbuka dan bantuan Guru biasa serta Guru Pamong yang datang dari pusat sehingga mengurangi SMP induk dalam operasionalnya,di samping meningkatkan motivasi Guru-guru di SMP terbuka.
19. Terlaksananya pemberian bantuan penyelenggaraan Ebtanas untuk SD/SMP yang di salurkan kepada sekolah-sekolah penyelenggara untuk
pengawas,monitoring,snack,dan lain- lain.Sehingga masyarakat yang kurang mampu tidak perlu membayar ujian dan dana ini dapat di manfaatkan untuk keperluan lain.
biaya
transport
20. Meningkatnya profesionalisme Tenga Pendidik melalui Pelatihan guru Bidang Study, Pelatihan Musyawarah Guru Mata Pelajaran,dan pelatihan kompetensi dalam rangka meningkatkan Profesionalisme tenaga kependidikan.
Outcome :
baru,penambahan kelas baru,rehabilitasi gedung,pengadaan mebeleur ,serta alat pendidikan lainnya dapat meningkatkan proses kegiatan belajar mengajar menjadi lebih baik,sehingga kualitas pelayanan pndidikan meningkat.
2. Program diklat teknis/fungsional,lokakarya dan penataran terhadap tenaga pendidik,dapat meningkatkan kualitas pendidikan,sehingga siswa mendapatkan wawasan IPTEK dan IMTAQ yang lebih luas.
3. Adanya program pemerataan pendidikan untuk setiap jenjang dan jalur pendidikan terutama bagi kelompok masyarakat yang kurang mampu,serta adanya bea siswa telah mendorong anak usia sekolah dapat melanjutkan program pendidikannya.
4. Adanya pendidikan luar sekolah seperti kejar paket dan kursus-kursus keterampilan sehingga masyarakat dapat membuka peluang pekerjaan sendiri tanpa menempuh pendidikan formal.
5. Adanya program pelatihan olahraga dan kepemudaan serta berbagai lokakarya
lkakarya kebudayaan,menjadikan
bagi pemuda meningkat,selain itu mengenal budaya bangsa sendiri ,sehingga pemuda dan remaja memiliki wawasan kebangsaan yang lebih luas.
kegiatan
olahraga
4.1.3 Bidang Ekonomi
Kebijakan (Perindustrian dan Perdagangan) :
1. Peningkatan pelayanan industry dan perdagangan dalam bentuk “pelayanan prima”
2. Pengembangan tata usaha niaga yang dapat menjamin terpenuhinya kepentingan pelaku usaha dan konsumen
3. Pengawasan kualitas,kualitas dan harga barang-barang kebutuhan pokok
4. Pengembangan industry yang memfokuskan pada industry kecil dan menengah (IKM)
5. Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Dengan Sasaran utama usaha ekonomi skala kecil
6. Peningkatan kemitraan usaha industry dan perdagangan
7. Pembinaan industry dan perdagangan usaha menengah dan kecil melalui pelatihan,teknologi dan pemasaran yang memiliki kemampuan perluasan pasar local,dalam negeri dan ekspor
Program (Perindustrian dan Perdagangan) :
1. Penciptaan iklim usaha di pasar,yang di lakukan melalui kegiatan pokok monitoring harga kebutuhan pokok dan stok barang.
2. Peningkatan ketahan pangan,di laksanakan melaui kegiatan monitoring peredaran garam non yodium ,sosialisasi UU.No.8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen,monitoring dan pengawasan makanan dan minuman kadaluarsa,serta pelaksanaan pasar rakyat dalam menyambut hari besar keagamaan di Kota Medan;
3. Peningkatan kemampuan SDM Industri dan Perdagangan,dilakukan melalui pelatihan peningkatan keterampilan IK PTP2WKSS,pelatihan keterampilan pengembangan industry kecil/rumah tangga bagi anggota PKK,serta pengadaan sarana kantor.
4. Peningkatan produktifitas Industri/Perdagangan,melalui kegiatan pokok penerapan Gugus Kendali Mutu (GKM),pembuatan software untuk aplikasi SIUP dan TDG/R.
5. Kemitraan dan pengembangan iklim usaha,yang di laksanakan melalui kegiatan pokok Temu Usaha dengan PB Sentral Industri PIK Medan.
Besaran Dana (Perindustrian dan Perdagangan) :
Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan bidang perindustrian dan perdagangan tahun 2005, di alokasikan anggaran belanja sebesar Rp.4.855.088.918.- .
Output (Perindustrian dan Perdagangan) :
1. Terlaksananya 2 (dua) paket pelatihan keterampilan terdiri dari 1 pelatihan kewirausahaan sulaman bordir,dan 4 angkatan pelatihan jahit menjahit sebanyak 120 pengrajin usaha kecil dan menengah
2. Terlaksananya penerapan gugus kendali mutu dengan peserta sebanyak
15 orang
3. Peningkatan pengadaan sarana kantor berupa karpet dan computer
usaha,tanda daftar perushaan,izin gangguan dan lainnya
5. Terselenggaranya monitoring peredaran garam non yodium pada 20 pasar di Kota Medan
6. Terlaksananya sosialisasi UU No.18 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dengan peserta sebanyak 60 orang
7. Terselenggaranya monitoring dan pengawasan makanan dan minuman kadaluarsa pada 15 supermarket d Kota Medan
8. Terselenggaranya monitoring harga dan stok kebutuhan dasar pokok melalui operasi pasar sebanyak 20 kali.
9. Terselenggaranya pasar rakyat dengan harga murah pada saat menjelang hari raya Idul fitri dan Natal/Tahun Baru di 74 lokasi di Kota Medan
10. Temu usaha IKM dengan PB sentra industry PIK Medan sebanyak 120 orang sebanyak 20 kali
11. Terlaksanany pameran promosi perdagangan sebanyak 6 kali dan penyaluran bantuan keuangan pada UKM.
Outcome (Perindustrian dan Perdagangan) :
1. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD),
2. Peningkatan kemampuan pengusaha perdagangan dan industri kecil menengah
3. Peningkatan kualitas sumber daya pengusaha dan pengrajin serta mutu sumber daya pelayanan bidang perindustrian dan perdagangan dalam 3. Peningkatan kualitas sumber daya pengusaha dan pengrajin serta mutu sumber daya pelayanan bidang perindustrian dan perdagangan dalam
Kebijakan (Koperasi dan UMKM) :
1. Meningkatkan kedudukan,fungsi dan peranan koperasi dalam peningkatan produksi daerah
2. Meningkatkan jumlah koperasi sehat
3. Meningkatkan jumlah koperasi aktif
4. Meningkatkan jumlah koperasi khususnya pada kelompok masyarakat pesisir
5. Meningkatkan permodalan koperasi
6. Meningkatkan kemitraan koperasi dengan pengusaha besar / eksportir /BUMN/D
Program (Koperasi dan UMKM) :
1. Penciptaan iklim usaha koperasi,di lakukan melalui kegiatan pokok sosialisasi UU No.25 dan peningkatan pelaksanaannya,serta penilaian kesehatan USP/KSP
2. Pengembangan kelembagaan dan usaha KUKM ,di laksanakan melalui kegiatan klasifikasi koperasi
3. Perkuatan permodalan koperasi,yang di lakukan melalui perkuatan permodalan koperasi
4. Pengembangan kelembagaan dan jaringan kemitraan,di lakukan melalui kegiatan pokok pengikutsertaan KUMK dalam pameran/promosi dalam daerah maupun luar daerah,serta pelaksanaan manajemen partisipasi anggota koperasi
Besaran Dana (Koperasi dan UMKM) :
Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan bidang perkoperasian tahun 2005,dialokasikan anggaran belanja Rp.1.330.994.736.- .
Output (Koperasi dan UMKM) :
1. Terlaksananya sosialisasi UUNomor 25 tahun 1992
2. Terlaksananya penilaian kesehatan USP/KSP
3. Terlaksananya pengklasifikasian koperasi di Kota Medan
4. Terlaksananya Pengohan Usaha Koperasi
5. Terlaksananya penambahan Modal koperasi
6. Terlaksanannya pengelolaan Koperasi dan UKM
7. Terlaksananya Pengelolaan dan manajemen Koperasi
Outcome (Koperasi dan UMKM) :
1. Program kelembagaan dan usaha KUKM,meningkatkan kualitas tata kelola koperasi melalui Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan peningkatan pola kemitraan antara KUKM dengan pengusaha besar,sehingga meningkatkan kedudukan dan peran koperasi dan UKM dalam perekonomian Kota
2. Program Pengawasan ,klasifikasi dan akreditasi koperasi dan UKM dapat di lakukan analisa dan evaluasi kinerja koperasi secara menyeluruh,khususnya koperasi unggulan di Kota Medan
3. Program Pemberdayaan kelembagaan dan uhasa KUKM,meningkatkan daya saing KUKM dan memperluas akses pasar KUKM
4. Program penyusunan Data Koperasi,di ketahui kondisi dan perkembangan koperasi
5. Program pemberdayaan koperasi simpan pinjam,di ketahui kondisi koperasi dan pengawasan dana-dana masyarakat yang terhimpun di KSP/USP