Patofisiologi Bronkitis Gejala Klinis Komplikasi Bronkitis

dahak keatas, satu-satunya cara mengeluarkan dahak dari bronki adalah dengan batuk. 18

2.5. Patofisiologi Bronkitis

Temuan utama pada bronkitis adalah hipertropi kelenjar mukosa bronkus dan peningkatan jumlah sel goblet dengan infiltasi sel-sel radang dan edema pada mukosa sel bronkus. Pembentukan mukosa yang terus menerus mengakibatkan melemahnya aktifitas silia dan faktor fagositosis dan melemahkan mekanisme pertahananya sendiri. Pada penyempitan bronkial lebih lanjut terjadi akibat perubahan fibrotik yang terjadi dalam saluran napas. 17

2.6. Gejala Klinis

Gejala umum bronkitis akut maupun bronkitis kronik adalah: 2.6.1. Batuk dan produksi sputum adalah gejala yang paling umum biasanya terjadi setiap hari. Intensitas batuk, jumlah dan frekuensi produksi sputum bervariasi dari pasien ke pasien. Dahak berwarna yang bening, putih atau hijau- kekuningan. 2.6.2. Dyspnea sesak napas secara bertahap meningkat dengan tingkat keparahan penyakit. Biasanya, orang dengan bronkitis kronik mendapatkan sesak napas dengan aktivitas dan mulai batuk. 2.6.3. Gejala kelelaha, sakit tenggorokan , nyeri otot, hidung tersumbat, dan sakit kepala dapat menyertai gejala utama. 2.6.4. Demam dapat mengindikasikan infeksi paru-paru sekunder virus atau bakteri. 19 Universitas Sumatera Utara Pada bronkitis akut, batuk terjadi selama beberapa minggu. Sesorang didiagnosis bronkitis kronik ketika mengalami batuk berdahak selama paling sedikit tiga bulan selama dua tahun berturut-turut. Pada bronkitis kronik mungkin saja seorang penderita mengalami bronkitis akut diantara episode kroniknya, dan batu mungkin saja hilang namun akan muncul kembali. 20

2.7. Jenis Bronkitis

2.7.1. Bronkitis akut

Adalah batuk yang tiba-tiba terjadi karena infeksi virus yang melibatkan jalan napas yang besar. Bronkitis akut pada umumnya ringan. Berlangsung singkat beberapa hari hingga beberapa minggu, rata-rata 10-14 hari. Meski ringan, namun adakalanya sangat mengganggu, terutama jika disertai sesak, dada terasa berat, dan batuk berkepanjangan. 21

2.7.2. Bronkitis kronik

Bronkitis kronik merupakan penyakit saluran napas yang sering didapat di masyarakat. Penyakit ini menjadi masalah kesehatan oleh karena sifatnya yang kronik, persisten dan progresif. Infeksi saluran napas merupakan masalah klinis yang sering dijumpai pada penderita bronkitis kronik yang dapat memperberat penyakitnya. Eksaserbasi infeksi akut akan bronkitis kronik yang dapat memperberat penyakitnya. Eksaserbasi infeksi akut akan mempercepat kerusakan yang telah terjadi, disamping itu kuman yang menyebabkan eksaserbasi juga berpengaruh terhadap morbiditas penyakit ini. Penyakit ini berlangsung lebih lama dibandingkan bronkitis akut, yaitu berlangsung selama 1 tahun dengan frekuensi batu produktif 3 bulan selam 2 tahun berturut-turut. 22 Universitas Sumatera Utara

2.8. Komplikasi Bronkitis

Komplikasi dari bronkitis tidak terlalu besar, yaitu antara lain: 2.8.1. Bronkitis Akut yang tidak ditangani cenderung menjadi Bronkitis Kronik. 2.8.2. Pada orang yang sehat jarang terjadi komplikasi, tetapi pada anak dengan gizi kurang dapat terjadi Othitis Media, Sinusitis dan Pneumonia. 2.8.3. Bronkitis Kronik menyebabkan mudah terserang infeksi. 2.8.4. Bila sekret tetap tinggal, dapat menyebabkan atelektasis atau Bronkietaksis. 23

2.9. Epidemiologi Bronkitis