2.2.2. Fisiologi Pernapasan
15
Pernapasan mencakup 2 proses, yaitu: a. Pernapasan luar yaitu proses penyerapan oksigen O
2
dan penegluaran karbondiosida CO
2
secara keseluruhan. b. Pernapasan dalam yaitu proses pertukaran gas anatar sel jaringan dengan
cairan sekitarnya penggunaan oksigen dalam sel. Proses fisiologi pernapasan dalam menjalankan fungsinya mencakup 3 proses, yaitu:
b.1. Ventilasi yaitu proses keluar masuknya udara dari atmosfir ke alveoli paru.
b.2 Difusi yaitu proses perpindahanpertukaran gas dari alveoli ke dalam kapiler paru.
b.3. Transper yaitu proses perpindahan oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh.
2.3. Etiologi
Secara umum penyebab bronkitis dibagi berdasarkan faktor lingkungan dan faktor hostpenderita. Penyebab bronkitis berdasarkan faktor lingkungan meliputi
polusi udara, merokok dan infeksi. Infeksi sendiri terbagi menjadi infeksi bakteri Staphylococcus, Pertusis, Tuberculosis, mikroplasma, infeksi virus RSV,
Parainfluenza, Influenza, Adeno dan infeksi fungi monilia. Faktor polusi udara meliputi polusi asap rokok atau uapgas yang memicu terjadinya bronkitis. Sedangkan
faktor penderita meliputi usia, jenis kelamin, kondisi alergi dan riwayat penyakit paru yang sudah ada.
16
Universitas Sumatera Utara
a. Bronkitis infeksiosa Brokitis infeksiosa disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, terutama
Mycoplasamapneumoniae dan Chlamydia. Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru dan saluran pernapasan menahun. Infeksi
berulang bisa merupakan akibat dari : a.1.
Sinusitis kronik a.2.
Bronkiektasis a.3.
Alergi a.4.
Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak b. Bronkitis iritatif
Bronkitis iritatif adalah bronkitis yang disebabkan alergi terhadap sesuatu yang dapat menyebabkan iritasi pada daerah bronkus. Bronkitis iritatif bisa
disebabkan oleh berbagai jenis debu, asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida, dan bromine, polusi udara yang
menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida, tembakau dan rokok lainnya. Faktor etiologi utama adalah zat polutan.
17
2.4. Patologi Bronkitis
Kelainan utama pada bronkus adalah hipertensi kelenjar mukus dan menyebabkan penyempitan pada saluran bronkus, yang mengakibatkan diameter
bronkus menebal lebih dari 30-40 dari tebalnya didinding bronkus normal, dan akan terjadi sekresi mukus yang berlebihan dan kental. Sekresi mukus menutupi cilia,
karena lapisan dahak menutupi cilia, sehingga cilia tidak mampu lagi mendorong
Universitas Sumatera Utara
dahak keatas, satu-satunya cara mengeluarkan dahak dari bronki adalah dengan batuk.
18
2.5. Patofisiologi Bronkitis