4. Kelompok Tani Margo Rejeki di Dusun Kalibendo yang berjumlah 45 orang
anggota kelompok. 5.
Kelompok Tani Mulyo rejeki I di Dusun Candi yang berjumlah 69 orang anggota kelompok.
6. Kelompok Tani Margo Rejeki II di Dusun Ngablak yang berjumlah 37 orang
anggota kelompok. 7.
Kelompok Tani Sari Rejeki di Dusun Ngonto yang berjumlah 40 orang anggota kelompok.
8. Kelompok Tani Sekar Wangi di Dusun Darum yang berjumlah 64 orang
anggota kelompok. 9.
Kelompok Tani Subur Rejeki di Dusun Ngipik yang berjumlah 80 orang anggota kelompok.
Suhu, kelembaban, curah hujan dan kecepatan angin di desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang pada saat penelitian berdasarkan
data yang diperoleh dari Balai Pengkajian Teknologi Jawa Tengah rata-rata suhu 25,17
o
C, kelembaban 82,45 , curah hujan 8,9 mm, kecepatan angin 0,35 ms.
B. Jenis Tanaman dan Perilaku Petani
Desa Candi merupakan salah satu desa di Kecamatan Bandungan yang merupakan desa penghasil sayuran seperti : cabe, kubis, kacang panjang, daun
bawang juga merupakan sentra produksi bunga hias di Propinsi Jawa Tengah.Luas lahan pertanian di Desa Candi sebesar 137,9 hektar lahan sawah, 262,6 hektar
lahan tegalan, 81,79 hektar lahan pekarangan, 130 hektar lahan kebun dan 470 hektar hutan. Tanaman Cabe di desa ini pada umumnya dibudidayakan di dusun
Nglarangan, Tarukan, Ngipik dan dusun Talun. 78
Tanaman cabe di desa ini ditanam dengan pola tanam 2 kali setahun, umur tanaman cabe mencapai 5 bulan dan pemanenan buah cabe dilakukan pada saat
tanaman cabe telah berumur 4 bulan. Jenis tanaman cabe yang ditanam pada umumnya bibit cabe merah merek 99. Disamping bertanam cabe mereka juga
menanam bunga hias . Untuk mengatasi hama cabe petani pada umumnya melakukan
penyemprotan pestisida yang tidak sesuai dengan anjuran dari Dinas Pertanian yang menganjurkan penyemprotan dilakukan hanya menggunakan satu jenis
bahan pestisida. Tetapi pada kenyataannya petani di daerah ini melaksanakan penyemprotan dengan mencampur insektisida, fungisida, pupuk dan bahan
perekat pada saat penyemprotan dengan alasan untuk menghemat waktu dan tenaga. Air yang digunakan sebagai pengencer pestisida di daerah ini
menggunakan air hujan yang ditampung dengan bak plastik. Akibat adanya harga cabe yang berfluktuasi, juga mengakibatkan petani
yang mencampur satu jenis insektisida dengan insektisida lainnya yang berbeda harga dengan alasan untuk menghemat biaya misalnya penyemprotan insektisida
dursban yang dicampur dengan insektisida reagen. Petani di daerah ini dalam memilih pestisida tidak memperhatikan jenis
hama tanaman yang akan disemprot, disamping itu juga tidak memperhatikan label pada kemasan yang digunakan, hanya berdasarkan pengalaman saja. Dalam
penyimpanannya pestisida tidak ditempatkan pada tempat yang khusus sehingga masih belum aman untuk anak kecil maupun binatang piaraan. Pestisida
digunakan terus menerus baik ada hama maupun tidak ada hama. Penyemprotan dilakukan pada saat tanaman cabe berumur 1 minggu menggunakan alat