Kriteria inklusi dan eksklusi

1 Petani yang mempunyai penyakit yang dapat menurunkan kadar kholinesterase dalam darah seperti penyakit hati. 2 Petani yang tidak bersedia menjadi responden. 3 Petani yang tidak menanam cabe. 4 Petani yang menanam sayuran lainnya selain tanaman cabe. Penelitian ini dilakukan dimulai pada saat 2 minggu sebelum pengambilan sampel darah petani untuk variabel-variabel tertentu, serta bertujuan untuk mendapatkan sampel yang melakukan penyemprotan paling lama 2 minggu pada saat pengambilan darah petani. Kuesioner disebarkan kepada 70 orang petani yang terbagi dalam 4 empat dusun yaitu dusun Nglarangan, Tarukan, Ngipik dan Talun. Pada saat dilakukan pengambilan sampel darah, terdapat 60 orang yang datang, dan selanjutnya dari 60 orang yang datang tersebut 5 orang menolak untuk diambil darahnya. Responden yang tidak mau diambil darahnya dengan alasan takut dan cemas. Pada saat pengambilan darah, wawancara dilakukan kembali untuk melengkapi jawaban kuesioner yang masih kurang. Dari 60 orang petani tersebut terdapat 50 orang petani yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, sehingga terdapat 50 orang yang diambil sebagai sampel, yang juga sesuai dengan perhitungan besar sampel.

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Kecamatan Bandungan merupakan perluasan dari Kecamatan Ambarawa yang dimekarkan pada tahun 2006. Kecamatan Bandungan terdiri dari 10 buah Desa yaitu : Desa Jimbaran, Pakopen, Sidomukti, Bandungan, Jetis, Duren, Mlilir, Banyukuning, Candi dan Desa Kenteng. Desa Candi terdiri dari 9 Dusun yaitu : dusun Talun, Nglarangan, Tarukan, Kalibendo, Candi, Ngablak, Ngonto, Darum dan dusun Ngipik. Desa Candi merupakan salah satu desa yang penduduknya banyak bertani cabe. Di desa ini petani yang bertani cabe tersebar di 4 buah dusun yaitu yaitu : dusun Nglarangan, Tarukan, Ngipik dan dusun Talun. Penduduk di Kecamatan ini pada umumnya bertani sayuran yang meliputi lahan sawah, tegalan dan pekarangan. Di daerah ini kegiatan pertanian terkoordinir dengan baik melalui suatu wadah kelompok tani yang terdapat di daerah mereka. Kelompok tani di Desa Candi terdiri dari 9 kelompok tani yaitu : 1. Kelompok Tani Manunggal di Dusun Talun yang berjumlah 70 orang anggota kelompok. 2. Kelompok Tani Arum Rejeki di Dusun Larangan yang berjumlah 60 orang anggota kelompok. 3. Kelompok Tani Makmur Rejeki di Dusun Tarukan yang berjumlah 67 orang anggota kelompok. 4. Kelompok Tani Margo Rejeki di Dusun Kalibendo yang berjumlah 45 orang anggota kelompok. 5. Kelompok Tani Mulyo rejeki I di Dusun Candi yang berjumlah 69 orang anggota kelompok. 6. Kelompok Tani Margo Rejeki II di Dusun Ngablak yang berjumlah 37 orang anggota kelompok. 7. Kelompok Tani Sari Rejeki di Dusun Ngonto yang berjumlah 40 orang anggota kelompok. 8. Kelompok Tani Sekar Wangi di Dusun Darum yang berjumlah 64 orang anggota kelompok. 9. Kelompok Tani Subur Rejeki di Dusun Ngipik yang berjumlah 80 orang anggota kelompok. Suhu, kelembaban, curah hujan dan kecepatan angin di desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang pada saat penelitian berdasarkan data yang diperoleh dari Balai Pengkajian Teknologi Jawa Tengah rata-rata suhu 25,17 o C, kelembaban 82,45 , curah hujan 8,9 mm, kecepatan angin 0,35 ms.

B. Jenis Tanaman dan Perilaku Petani

Desa Candi merupakan salah satu desa di Kecamatan Bandungan yang merupakan desa penghasil sayuran seperti : cabe, kubis, kacang panjang, daun bawang juga merupakan sentra produksi bunga hias di Propinsi Jawa Tengah.Luas lahan pertanian di Desa Candi sebesar 137,9 hektar lahan sawah, 262,6 hektar lahan tegalan, 81,79 hektar lahan pekarangan, 130 hektar lahan kebun dan 470 hektar hutan. Tanaman Cabe di desa ini pada umumnya dibudidayakan di dusun Nglarangan, Tarukan, Ngipik dan dusun Talun. 78