seperti karbon disulfida dapat menyebabkan peningkatan penyakit pembuluh darah yang dapat menimbulkan serangan jantung.
g. Kulit
Banyak bahan kimia bersifat iritan yang dapat menyebabkan dermatitis atau dapat menyebabkan sensitisasi kulit dan alergi. Bahan
kimia lain dapat menimbulkan jerawat, hilangnya pigmen vitiligo, mengakibatkan kepekaan terhadap sinar matahari atau kanker kulit.
h. Sistem reproduksi
Banyak bahan kimia bersifat teratogenik dan mutagenik terhadap sel kuman dalam percobaan. Disamping itu ada beberapa bahan kimia
yang secara langsung dapat mempengaruhi ovarium dan testis yang mengakibatkan gangguan menstruasi dan fungsi seksual.
i. Sistem yang lain
Bahan kimia dapat pula menyerang sistem kekebalan, tulang, otot dan kelenjar tertentu seperti kelenjar tiroid.
Petani yang terpapar pestisida akan mengakibatkan peningkatan fungsi hati sebagai salah satu tanda toksisitas, terjadinya kelainan hematologik,
meningkatkan kadar SGOT dan SGPT dalam darah juga dapat meningkatkan kadar ureum dalam darah.
41
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keracunan Pestisida
Keracunan pestisida terjadi bila ada bahan pestisida yang mengenai danatau masuk kedalam tubuh dalam jumlah tertentu.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keracunan pestisida antara lain :
1. Dosis. Dosis pestisida berpengaruh langsung terhadap bahaya keracunan
pestisida, karena itu dalam melakukan pencampuran pestisida untuk penyemprotan petani hendaknya memperhatikan takaran atau dosis yang tertera
pada label. Dosis atau takaran yang melebihi aturan akan membahayakan penyemprot itu sendiri.
Setiap zat kimia pada dasarnya bersifat racun dan terjadinya keracunan ditentukan oleh dosis dan cara pemberian. Paracelsus pada tahun 1564 telah
meletakkan dasar penilaian toksikoligis dengan mengatakan “dosis sola facit venenum”, dosis menentukan suatu zat kimia adalah racun. Untuk setiap zat
kimia, termasuk air, dapat ditentukan dosis kecil yang tidak berefek sama sekali, atau dosis besar sekali yang dapat menimbulkan keracunan atau
kematian.
xxxiii
2. Toksisitas senyawa pestisida. Merupakan kesanggupan pestisida untuk
membunuh sasarannya. Pestisida yang mempunyai daya bunuh tinggi dalam penggunaan dengan kadar yang rendah menimbulkan gangguan lebih sedikit
bila dibandingkan dengan pestisida dengan daya bunuh rendah tetapi dengan kadar tinggi. Toksisitas pestisida dapat diketahui dari LD 50 oral dan dermal
yaitu dosis yang diberikan dalam makanan hewan-hewan percobaan yang menyebabkan 50 dari hewan-hewan tersebut mati. Klasifikasi Toksisitas
senyawa pestisida pada tikus percobaan dapat dilihat dalam tabel berikut ini: