Klasifikasi Air pengairan
7.5.1. Klasifikasi Air pengairan
Jadi air bagi pengairan lahan-lahan pertanian sifat dan kualitas air pengairan
Kualitas air pertanian yang perlu itu sangat berpengaruh dan menentukan.
diperhatikan adalah kandungan zat-zat yang terdapat pada air tersebut.
Pengolahan tanah yang baik, pembe- Yang perlu dinilai kandungan zat-
rian pupuk yang sempurna dan pemakaian zat pada air pengairan tersebut adalah
bibit-bibit tanaman unggul dalam usaha
sebagai berikut:
pertanaman akan tetapi kalau air pe- ngairannya mempunyai salinitas ataupun
Zat atau unsur garam yang melarut kemasaman yang berpengaruh, maka dalam air pengairan, yang dapat meng- pertumbuhan tanaman tidak mungkin terja- hambat pertumbuhan tanaman. Kadar ga- min, bahkan kemungkinan pula tidak terjadi ram total ini dinyatakan dalam suatu ppm pertumbuhan tersebut. atau sebagai tingkat DHL (Daya Hantar Untuk menilai sifat dan kualitas air Listrik) dalam satuan micr/cm. perlu diketahui konsentrasi total serta
konsentrasi bahan-bahan tertentu yang Kadar natrium dalam air tanah ka-
terkandung dalam air pengairan (irigasi). darnya relatif tinggi dibanding dengan ka-
tion-kation lain dan dapat mengakibatkan Konsentrasi garam total merupakan
perubahan sifat fisik dan kimiawi dalam kriteria tunggal yang terpenting.
tanah.
Dalam penilaian air irigasi ini turut Kalau kemasaman tanah akibat pen- menjadi perhatian adalah berhubungan
garuh dari air pengairan yang masam dengan kandungan kimia dari unsur-unsur masih dapat diatasi dengan pemberian berbahaya yang biasa disebut SAR.
US Salinity Laboratory Staff meng- Hasil pengamatan ini kemudian emukan cara menghitung SAR dengan diklasifasikan atas beberapa kelas yaitu: rumus sebagai berikut :
Klasifikasi 1 (Kelas 1) menggolongkan air
pengairan (irigasi) yang baik sekali bagi SaR:
pemanfaatannya di bidang pertanian
Na
Ca ++ + Mq ++ Klasifikasi 2 (Kelas 2) masih
2 menyatakan cukup baik Klasifikasi 3 (Kelas 3) perlu dihindari
Dengan rumus ini kadar kation di- karena dapat banyak merugikan nyatakan dalam satuan miliekuivalen tiap
(Tabel 7).
liter.
Na + Unsur Boron yang merupakan salah
X 100% Na +K + Ca + Mg
%Na = +
satu bahan peracun (phytotoxic) dalam kadar yang relatif tinggi, ternyata sangat
Seluruh kadar kation-kation dalam menghambat pertumbuhan tanaman.
perhitungan ini dinyatakan dalam satuan miliekuivalen/liter.
Selanjutnya, dilakukan pengamatan mengenai klasifikasi air pengairan (irigasi)
Air pengairan yang tergolong baik menurut penilaian US Salinity Laboratory sekali (Kelas 1) dalam keadaan normal Staff dan menurut SCOFIELD.
dapat diberikan kepada relatif semua jenis tanaman, sedangkan kelas 2 baik
Klasifikasi air pengairan berdasarkan untuk jenis tanaman tertentu saja. nilai SAR menurut perhitungan US Salinity
Laboratory Staff, disusun dalam Tabel 6. Sedang air pengairan yang tergolong
kelas 3 adalah yang kurang baik bagi per- US Salinity Laboratory Staff selan- tumbuhan tanaman sehingga air pengairan
jutnya mengemukakan metode tentang ini perlu dicegah bagi usaha pertanian. klasifikasi air pengairan berdasarkan
penilaiannya terhadap: Scofield mengemukakan hasil pe- Tingkat DHL (Daya Hantar Listrik)
nilaiannya yang lebih terperinci terhadap Kadar garam total
klasifikasi air irigasi.
Persentase natrium dan kadar unsur
boron, yang mempengaruhi pertum- Dalam hal ini mereka melakukan buhan tanaman.
penilaian tidak hanya berdasarkan kadar
Persentase Na+,
lebih terperinci. Kadar ion-ion Chlorida dan Sulfat
kandungan unsur boron, Klasifikasi air menurut
Scofield
berdasarkan atas : Berdasarkan penilaiannya terhadap air Tingkat DHL
irigasi tersebut maka dapat digolongkan Kadar garam total
menjadi 5 kelas seperti pada Tabel 8.
Tabel 6 Klasifikasi air pengairan berdasarkan nilai SAR (Bandingan adsorbsi natrium).