Deskripsi Data Hasil Belajar

A. Deskripsi Data Hasil Belajar

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berdasarkan nilai tes hasil belajar biologi siswa di SMAN 6 Tangerang Selatan pada kelas X MIA 2 dan X MIA 5 dengan jumlah keseluruhan sebanyak 72 siswa yang terdiri dari 36 siswa kelas eksperimen dan 36 siswa kelas kontrol. Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen berupa model pembelajaran berbasis masalah atau yang dikenal dengan problem based learning (PBL), sedangkan kelas kontrol diberikan perlakuan dengan model pembelajaran konvensional berupa ceramah, diskusi dan tanya jawab. Adapun tes yang diberikan berupa soal essay terdiri dari 10 soal yang telah diuji coba dan dianalisis. Data yang diperoleh sebagai berikut:

1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Sebelum mengalami perlakuan, masing-masing kelas diberikan tes awal (pretes). Hal ini dilakukan untuk melihat kemampuan awal siswa terhadap materi yang akan diajarkan. Hasil perhitungan data pretes pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol 1 sebelum diberi perlakuan yang berbeda diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data Skor Pretes

Data

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Jumlah siswa

36 36 Skor terendah

30 30 Skor tertinggi

1 Lampiran 11, h.148.

Nilai rata-rata ini didapat dari penjumlahan skor hasil pretes masing- masing siswa kemudian dibagi jumlah kesuluruhan siswa pada tiap kelas. Dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran biologi yakni sebesar 74 dari nilai maksimum 100. Berdasarkan hasil pretes pada tabel 4.1, hasil belajar siswa pada konsep Virus untuk kelas eksperimen dengan total 36 siswa diperoleh nilai rata-rata sebesar 44,56. Sedangkan untuk kelas kontrol dengan total 36 siswa diperoleh nilai rata-rata sebesar 45,58. Dari data tersebut menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap konsep Virus pada kedua kelas (eksperimen dan kontrol) masih cenderung rendah. Rendahnya hasil belajar siswa dirasa wajar karena belum dilakukan kegiatan pembelajaran berkaitan dengan konsep virus.

2. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Setelah mengalami perlakuan, masing-masing kelas diberikan tes akhir (postes). Hal ini dilakukan untuk melihat hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan berupa kegiatan pembelajaran. Hasil perhitungan data postes pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol 2 setelah diberi perlakuan yang berbeda diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.2 Data Skor Postes

Data

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

36 36 Skor terendah

Jumlah siswa

70 45 Skor tertinggi

Nilai rata-rata ini didapat dari penjumlahan skor hasil postes masing- masing siswa kemudian dibagi jumlah keseluruhan siswa pada tiap kelas. Dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran biologi yakni sebesar 74 dari nilai maksimum 100. Berdasarkan hasil postes pada tabel 4.2, hasil belajar siswa pada konsep Virus untuk kelas eksperimen dengan

2 Lampiran 11, h.148.

total 36 siswa diperoleh nilai rata-rata sebesar 76,94. Sedangkan untuk kelas kontrol dengan total 36 siswa diperoleh nilai rata-rata sebesar 69,72. Dari data tersebut menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap konsep Virus pada kedua kelas (eksperimen dan kontrol) mengalami peningkatan dibandingkan sebelum dilakukan kegiatan pembelajaran.

Beradasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata postes kelas eksperiemen lebih tinggi (7,22) dibandingkan rata-rata postes kelas kontrol. Tingginya perolehan nilai rata-rata kelas eksperimen diduga karena penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) mampu memberikan suasana berbeda dalam proses pembelajaran, memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan lebih aktif dalam proses pembelajaran serta meningkatkan motivasi belajar mereka sehingga berpengaruh baik terhadap hasil belajar siswa. Berbeda dengan kelas eksperimen, kelas kontrol dengan penerapan pembelajaran konvensional (dalam hal ini ceramah, diskusi dan tanya jawab) mengakibatkan siswa kurang berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

3. N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji Normal gain (N-Gain) dilakukan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan pemahaman siswa setelah kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen maupun kelas kontol dengan perlakuan yang berbeda. Data

N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol 3 dapat dilihat dalam tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Data Skor N-Gain

N-Gain

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

3 Lampiran 12, h. 149.

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar biologi siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kriteria N-Gain kedua kelas tergolong dalam kategori sedang. Namun, diketahui nilai rata-rata N-Gain kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata N-Gain kelas kontrol.

Frekuensi N-Gain kedua kelas, baik kelas eksprimen maupun kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Frekuensi N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol

Frekuensi

Kategori N-Gain

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa walaupun N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol sama dalam kategori sedang, namun siswa kelas eksperimen yang termasuk dalam kategori tinggi lebih banyak dibandingkan kelas kontrol, yaitu 8 siswa pada kelas eksperimen dalam kategori tinggi sedangkan pada kelas kontol hanya terdapat 2 siswa yang termasuk dalam kategori tinggi. Begitu juga dalam kategori rendah, hanya terdapat 1 siswa pada kelas eksperimen yang termasuk dalam kategori rendah dibandingkan pada kelas kontrol yang berjumlah 6 siswa dalam kategori rendah. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol.