Kalibrasi instrumen
H. Kalibrasi instrumen
Sebelum tes dijadikan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden, dalam hal ini diluar sampel yang sudah ditetapkan. Setelah ini instrumen diukur tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda, sehingga dapat dipertimbangkan instrumen tersebut dapat dipakai atau tidak.
1. Uji Validitas
Validitas adalah untuk mengetahui kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya, instrumen yang tidak valid berarti memiliki validitas rendah. 6
6 Suharsismi Arikuto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), Cet. XIV, h. 211.
Untuk mengetahui validitas butir soal dari suatu tes dapat menggunakan koefisiean korelasi sebagai berikut. 7
R XY
Keterangan: R XY
: koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y n
: banyaknya sampel X : jumlah skor item
Y : jumlah skor total X 2 : jumlah kuadrat skor item Y 2 : jumlah kuadrat skor total
XY : jumlah perkalian skor item dan skor total
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan softwere ANATES V4 8 . Hasil uji validitas yang dilakukan dari total soal uraian sebanyak 19 soal,
didapatkan 13 soal yang valid yaitu nomor 2, 4, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,
18. Hasil uji validitas ini dapat dilihat pada lampiran 9.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik. 9 Reliabilitas artinya dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, stabil dan konsisten.
Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Uji reliabilitas ini dihitung dengan menggunakan koefisien
Cronbach Alpha 10 , dengan rumus sebagai berikut:
7 Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya , (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), Edisi Pertama, Cet. V, h. 161.
8 Karno To dan Yudi Wibisono, Anates v. 4.04, tersedia di www.anates.com 9 Arikunto, op.cit., h. 221.
10 Wiratna Sujarweni dan Poly Endaryanto, Statistika untuk Penelitian, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), Edisi Pertama, Cet. I, h. 186.
r ii =
, dimana
Keterangan: r ii : koefisien reliabilitas tes Cronbach Alpha ∑σ i ²
: total varians butir σ i ²
: total varians k
: banyaknya butir pertanyaan
11 Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan softwere ANATES V4 , menunjukkan nilai reliabilitas sebesar 0,76 dan tergolong dalam kategori korelasi
tinggi. Kriteria indeks reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.5 Kriteria Indeks Reliabilitas 12
Interval Kriteria
< 0,20 Sangat rendah 0,20 – 0,40
Sangat tinggi
3. Tingkat kesukaran ( Difficulty Index )
Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus: 13
Keterangan : P
: proporsi (indeks kesukaran) B : jumlah siswa yang menjawab benar
N : jumlah peserta tes
11 Wibisono, op.cit. 12 Slamet Santoso, Metode Penelitian Kuantitatif Plus Aplikasi Program SPSS, h. 109,
tersedia melalui www.ssantoso.umpo.ac.id diunduh pada tanggal 03 Februari 2015. 13 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA
Berbasis Kompetensi , (Jakarta: Lemlit UIN Jakarta Press, 2006), Cet. I, h. 103.
Pengujian tingkat kesukaran dilakukan juga dengan menggunakan softwere 14 ANATES V4 . Didapatkan 3 soal dalam kategori sedang, 3 soal dalam
kategori sukar, 3 soal dalam kategori mudah, dan 13 soal dalam kategori sedang. Kriteria indeks tingkat kesukaran dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut.
Tabel 3.6 Indeks Tingkat Kesukaran 15
Interval
Kriteria
No. Soal
4. Daya Pembeda
Daya pembeda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam membedakan kelompok siswa yang pandai dengan kelompok siswa yang kurang
pandai. Daya pembeda ini dihitung menggunakan rumus: 16
Keterangan: Ba : jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas Bb : jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah N
: jumlah peserta tes