Karasteristik Responden

c. Karasteristik Responden

1. Umur Umur merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan fisik dan pola pikir petani dalam mengelola usahataninya. Selain itu, umur juga

dapat berpengaruh dalam perilaku petani melakukan kegiatan usahatani terkait peningkatan produksinya. Umumnya petani yang masih muda dan sehat memiliki kemampuan fisik yang lebih kuat dibandingkan dengan petani yang berusia relatif tua, karena petani yang masih muda lebih cepat menerima hal-hal yang baru, lebih berani mengambil mengambil resiko dalam kegiatan usahataninya dibanding petani yang relatif berusia tua.

Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa umur petani responden bervariasi. Adapun karasteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 6. berikut ini :

Tabel 6. Karasteristik Responden berdasarkan Umur, di Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, 2014.

No. Umur (Kategori)

Jumlah (orang)

Sumber : Data Setelah diolah, 2014

Berdasarkan Tabel6. diatas dapat dijelaskan bahwa karasteristik umur responden yang termasuk dalam kategori kurang produktif (<15 tahun) tidak ada, responden yang masuk kategori produktif (15-60 tahun) sebanyak 69 orang atau 95,83%, dan responden yang termasuk pada kategori kurang produktif (>60 tahun) yaitu 3 orang atau 4,17%. Hal ini sesuai Data Statistik Indonesia (2014) bahwa diketahui berapa besar penduduk yang berpotensi sebagai beban yaitu penduduk yang belum produktif (usia 0-14 tahun), penduduk usia produktif (15-

60 tahun), dan penduduk yang kurang produktif (>60 tahun). Pada umumnya kategori usia responden dalam penelitian ini adalah tergolong usia produktif (15-

60 tahun) yaitu sebanyak 69 orang (95,83%) ,sedangkan sisanya tergolong kategori kurang produktif (>60 tahun) yaitu sebanyak 3 orang (4,17%).

2. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan masyarakat petani yang merupakan dasar digunakan petani dalam mengukur sejauh mana cara berpikir, pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan ekonomi dalam mengelola kegiatan usahatani. Petani dengan tingkat pendidikannya yang lebih tinggi cenderung lebih dinamis dalam mengambil keputusan yang tepat dalam kegiatan usahatani khususnya terkait pemanfaatan lahan yang berada di Pesisir Danau Limboto, dibandingkan dengan petani yang lebih rendah pendidikannya. Karena dapat dilihat disini bahwa pendidikan merupakan salah satu penunjang petani dalam kemampuan dan pengetahuan pola pikir mereka. Untuk lebih jelasnya berikut tingkat pendidikan petani responden pada Tabel 7. dibawah ini :

Tabel 7. Karasteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, 2014.

No. Tingkat Pendidikan

Jumlah (orang)

4. Tidak Sekolah

Sumber : Data Setelah diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 7. diatas dapat dijelaskan bahwa karasteristik tingkat pendidikan responden dalam penelitian ini adalah SD, SMP, SMA, dan tidak sekolah. Dari keempat tingkatan tersebut dapat dilihat responden yang terbanyak adalah yang berpendidikan SD yaitu sebanyak 58 orang atau 80,56%, kemudian pendidikan SMP yaitu sebanyak 13 orang atau 18,06%, sedangkan yang paling sedikit yaitu yang tidak sekolah sebanyak 1 orang atau 1,38%.

3. Luas Lahan Luas lahan sangat mempengaruhi petani dalam pengambilan keputusan dan

kebijakan dalam hal ini penggunaan lahan untuk dapat mengahasilkan produksi pertanian yang diinginkan. Petani yang memiliki lahan yang luas tentunya akan memperoleh hasil produksi yang besar, tetapi tidak menjamin juga bahwa dengan lahan luas lahan tersebut yang lebih produktif dalam memberikan hasil dibandingkan dengan luas lahan yang kecil. Untuk mengetahui rata-rata luas lahan petani responden dapat dilihat pada Tabel 8. dibawah :

Tabel 8. Karasteristik Responden Berdasarkan Luas Lahan di Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, 2014.

No. Luas Lahan

Jumlah (orang)

Sumber : Data Setelah Diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 8. diatas dapat dijelaskan bahwa karasteristik responden berdasarkan luas lahan dalam penelitian ini dengan masing-masing kategori terbagi atas tiga yaitu < 1 Ha sebanyak 53 orang atau 73,61%, 1-2 Ha sebanyak 18 orang atau 25%, dan > 2 Ha sebanyak 1 orang atau 1,38%. Mengingat komoditas yang diusahakan oleh petani yang di Kecamatan Tilango adalah komoditas hortikultura makanya kondisi luas lahan yang dipakai dominan pada ukuran < 1

Ha.

4. Status Lahan Status lahan yang dimiliki oleh petani dalam kegiatan usahataninya

tentunya berkaitan dengan kepemilikan atau penguasaan, dimana hal ini akan memberikan pengaruh pada produksi hasil petani. Kepemilikan lahan juga akan memberikan kekuatan dalam kegiatan usahatani yang berpengaruh pada tingkat ekonomi petani dan keluarganya. Berikut disajikan rata-rata status lahan petani responden pada Tabel 9. dibawah ini :

Tabel 9. Karasteristik Responden Berdasarkan Status Lahan di Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, 2014.

No. Kepemilikan Lahan

Jumlah (orang)

3. Pemilik dan Penggarap

Sumber : Data Setelah diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 9. diatas dapat dijelaskan bahwa karasteristik responden berdasarkan status lahan dalam penelitian ini terbagi dalam tiga kategori yaitu Pemilik, Penggarap, Pemilik dan Penggarap. Untuk kategori pemilik tidak ada atau responden yang mengisi kuisioner dalam kategori pemilik tidak ada, kemudian kategori penggarap yaitu sebanyak 62 orang atau 86,11%, serta kategori pemilik dan penggarap yaitu sebanyak 10 orang atau 13,89%.