Hasil Analisis Data

e. Hasil Analisis Data

1. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh

variabel tidak adanya lahan tetap (X1), daya dukung kesuburan tanah (X2), dan produksi hasil pertanian (X3) terhadap perilaku petani (Y). Adapun hasil analisis secara ringkas menunjukkan hasil persamaan regresi berganda sebagai berikut :

Y = 10,767 – 0,199X 1 + 0,118X 2 + 0,406X 3

Dari persamaan tersebut menunjukkan bahwa variabel pemanfaatan lahan yaitu kesuburan tanah (X2), dan produksi hasil pertanian (X2) memiliki berpengaruh positif dan nyata terhadap perilaku petani dalam pemanfaatan lahan pesisir Danau Limboto. Sedangkan untuk variabel tidak adanya lahan tetap (X1) berpengaruh secara negative dan tidak nyata terhadap perilaku petani dalam pemanfaatan lahan pesisir Danau Limboto.

2. Pengaruh Secara Simultan (serentak) Variabel Pemanfaatan Lahan Terhadap Perilaku Petani di Lahan Pesisir Danau Limboto

Pengaruh secara simultan dimaksudkan untuk menunjukkan secara statistik pengaruh secara bersama-sama dari variabel bebas pada penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku petani. Pengaruh secara simultan dianalisis dengan menggunakan uji F. Adapun hasil analisisnya dapat dilihat pada tabel 13. Tabel 16. Hasil Analisis Pengaruh Simultan (serentak) faktor-faktor yang

mempengaruhi Perilaku Petani.

Df F hitung

F Tabel(a = 0,05) Sig. Regression a 229.433 3 76.478 38.650 2.73 .000

Sumber : Data diolah dalam Statistik SPSS 16, 2014

BerdasarkanTabel 16. menunjukkan bahwa nilaiF hitung diperoleh 38,650 dengan sig. = 0,000 yang berarti F hitung > F 0,05 . Dengan demikian berdasarkan kriteria maka secara simultan variabel (tidak adanya lahan tetap, kesuburan tanah dan produksi hasil pertanian) berpengaruh positif dan nyata secara simultan atau BerdasarkanTabel 16. menunjukkan bahwa nilaiF hitung diperoleh 38,650 dengan sig. = 0,000 yang berarti F hitung > F 0,05 . Dengan demikian berdasarkan kriteria maka secara simultan variabel (tidak adanya lahan tetap, kesuburan tanah dan produksi hasil pertanian) berpengaruh positif dan nyata secara simultan atau

3. Pengaruh Parsial (sendiri) Variabel Pemanfaatan Lahan Terhadap Perilaku Petani di Lahan Pesisir Danau Limboto

Pengaruh secara parsial dimaksudkan untuk menunjukkan secara statistik pengaruh secara sendiri-sendiri dari variabel bebas (X) terhadap perilaku petani (Y). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : tidak adanya lahan tetap (X 1 ), kesuburan tanah (X 2 ), produksi hasil pertanian (X 3 ). Pengaruh secara parsial dianalisis dengan menggunakan varians uji statistik uji t. Adapun hasil analisisnya dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Hasil Analisis Pengaruh Parsial (sendiri) faktor-faktor yang

Mempengaruhi Perilaku Petani, Uji Korelasi dan Uji Determinasi.

Variabel B Std.

R Error

Beta

T tabel

Square Ket.

Y X 10,767 2,793

0,794 a 0,630 Berpengaruh

X 1 -0,199 0,112

negatif& tdk nyata Berpengaruh X 2 0,118

positif & nyata Berpengaruh X 3 0,406

postif & nyata

Sumber : Data diolah dalam statistik SPSS 16, 2014

Berdasarkan Tabel 17. untuk melakukan pengujian secara parsial dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Tidak Adanya Lahan Tetap (X 1 )

Lahan pada umumnya mencerminkan kondisi fisik, termasuk relief, tanah, hidrologi dan vegetasi. Tutupan lahan mencerminkan gambaran kemampuan fisik dari permukaan lahan. Danau Limboto sendiri yang merupakan salah satu tempat mata pencharian, terutama bagi masyarakat yang tinggal disekitar/sekeliling Danau yang memliki profesi sebagai petani (sawah/ladang) dan nelayan/petani ikan. Daerah pesisir danau yang subur dijadikan areal pertanian oleh penduduk meskipun daerah-daerah tersebut pada musim penghujan akan tegenang. Kondisi inilah yang yang mempengaruhi petani disini posisinya sebagian besar hanya Lahan pada umumnya mencerminkan kondisi fisik, termasuk relief, tanah, hidrologi dan vegetasi. Tutupan lahan mencerminkan gambaran kemampuan fisik dari permukaan lahan. Danau Limboto sendiri yang merupakan salah satu tempat mata pencharian, terutama bagi masyarakat yang tinggal disekitar/sekeliling Danau yang memliki profesi sebagai petani (sawah/ladang) dan nelayan/petani ikan. Daerah pesisir danau yang subur dijadikan areal pertanian oleh penduduk meskipun daerah-daerah tersebut pada musim penghujan akan tegenang. Kondisi inilah yang yang mempengaruhi petani disini posisinya sebagian besar hanya

Berdasarkan Tabel 17. hasil uji t diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel tidak adanya lahan tetap dengan bertanda nilai negatif b 1 = -0,199 dengan simpangan baku Sd= 0,112. Hal ini berarti jika variabelindependen lain nilainya tetap dan variabel tidak adanya lahan tetap (X 1 ) mengalami penurunan 1% maka perilaku petani dalam pemanfaatan lahan pesisir Danau Limboto (Y) akan mengalami penurunan sebesar 19,9% . Nilai t hitung tidak adanya lahan tetap (X 1 ) diperoleh t 1 = -1,781. Nilai signifikansi tidak pada taraf nyata a= 0,05 yaitu dengan

nilai signifikan 0,079 . Dengan demikian secara parsial faktor tidak adanya lahan tetapberpengaruh negatifdan tetapi tidak nyata terhadap perilaku petani dalam pemanfaatan lahan pesisir Danau Limboto di Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo. Hal ini disebabkan oleh adanya lahan substitusi / pengganti jika pada musim hujan lahan pesisir danau terendam / tak bisa difungsikan, maka petani beralih menyewa lahan di tempat lain untuk aktivitas menanam hortikultura yang diusahatanikan.

b. Kesuburan Tanah(X 2 )

Kesuburan tanah merupakan kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal sehingga tanaman yang ditanami dapat menghasilkan produksi yang optimal. Menurut system kelas tanah diklasifikasikan dalam 8 (delapan) kelas yang ditandai dengan huruf romawi I, II,

III, IV, V, VI, VII, VIII. Sedangkan untuk lahan kering yang berada di pesisir Danau Limboto itu masuk pada kategori kelas I yaitu sesuai untuk berbagai penggunaan pertanian, mulai dari tanaman semusim (dan tanaman pertanian pada umumnya), tanaman rumput, pada rumput hutan produksi, dan cagar alam. Dan tanah pada kelas I ini mempunyai salah satu atau kombinasi sifat dan kualitas sebagai berikut : 1) terletak pada topografi datar (kemirigan lereng < 3%), 2) kepekaan erosi sangat rendah sampai rendah, 3) tidak mengalami erosi, 4) mempunyai kedalaman efektif yang dalam, 5) umumya berdrainase baik, 6) mudah diolah, 7) kapasitas menahan air baik, 8) subur atau responsive terhadap III, IV, V, VI, VII, VIII. Sedangkan untuk lahan kering yang berada di pesisir Danau Limboto itu masuk pada kategori kelas I yaitu sesuai untuk berbagai penggunaan pertanian, mulai dari tanaman semusim (dan tanaman pertanian pada umumnya), tanaman rumput, pada rumput hutan produksi, dan cagar alam. Dan tanah pada kelas I ini mempunyai salah satu atau kombinasi sifat dan kualitas sebagai berikut : 1) terletak pada topografi datar (kemirigan lereng < 3%), 2) kepekaan erosi sangat rendah sampai rendah, 3) tidak mengalami erosi, 4) mempunyai kedalaman efektif yang dalam, 5) umumya berdrainase baik, 6) mudah diolah, 7) kapasitas menahan air baik, 8) subur atau responsive terhadap

Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel daya dukung kesuburan tanah menghasilkan koefisien regresi b 2 = 0,118 dengan simpangan baku Sd= 0,051. Hal ini berarti jika variabelindependen lain nilainya tetap dan variabel kesuburan tanah (X 2 ) mengalami peningkatan 1% maka perilaku petani dalam pemanfaatan lahan pesisir Danau Limboto (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 11,8%. Nilai t hitung untuk daya dukung lahan(X 2 ) diperoleh t 2 = 2,293. Nilai ini berada pada signifikansi pada taraf nyata a= 0,05

atau dengan signifikan 0,025. Dengan demikian secara parsial variabel kesuburan tanahberpengaruh positif dan nyata terhadap perilaku petani dalam pemanfaatan lahan di pesisir Danau Limboto di Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo.

c. Produksi Hasil Pertanian (X 3 )

Secara umum pertanian merupakan suatu kegiatan manusia yang termasuk didalamnya yaitu bercocok tanam, peternakan, perikanan dan juga kehutanan. Dapat diketahui juga bahwa mata pencharian masyarakat Indonesia adalah sebagai petani, sehingga sektor pertanian sangat penting untuk dikembangkan. Keberhasilan usaha dalam peningkatan produksi pertanian dipengaruhi oleh banyak faktor, dimana ada beberapa faktor yang sangat tergantung pada upaya yang dilakukan oleh manusia diantaranya penyiapan lahan, penerapan tata cara budidaya yang benar, cara panen yang tepat dan pengolahan pasca panen yang bagus. Hal-hal tersebut memiliki pengaruh secara langsung dan harus mendorong peningkatan produksi hasil pertanian.

Berdasarkan hasil analisis diatas diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel produksi hasil pertanian yaitu koefisien regresi b 3 = 0,406 dengan simpangan baku Sd= 6,210.Hal ini berarti jika variabelindependen lain nilainya tetap dan variabel produksi hasil pertanian(X 3 ) mengalami peningkatan 1% maka perilaku petani dalam pemanfaatan lahan pesisir Danau Limboto (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 40,6%. Nilai t hitung untuk produksi hasil pertanaian

(X 3 ) diperoleh t 3 = 6,210. Nilai ini berada pada signifikansi taraf nyata a= 0,05 (X 3 ) diperoleh t 3 = 6,210. Nilai ini berada pada signifikansi taraf nyata a= 0,05

Berdasarkan uraian pengaruh variabel bebas terhadap perilaku petani dalam pemanfaatan lahan pesisir Danau Limboto di Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, seperti diatas secara ringkas diperoleh hasil sebagai berikut : Tidak

adanya lahan tetap (X 1 )berpengaruh negatif dan tidak nyata, sedangkan kesuburan tanah (X 2 ), dan produksi hasil pertanian (X 3 )berpengaruh dan nyata terhadap perilaku petani dalam pemanfaatan lahan di pesisir Danau Limboto.

4. Koefisien Korelasi (R) Koefisien korelasi ini digunakan untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan antara variabel Y dan variabel X. Koefisien korelasi terbagi atas dua yaitu koefisien positif dan koefisien negatif dengan angka yang berkisar antara -1 hingga +1. Dimana semakin mendekat +1, koefisien korelasi menunjukkan adanya hubungan positif dan kuat. Sedangkan koefisien korelasi yang mendekati -

1 menunjukkan hubungan yang negatif kuat. Jika koefisien mendekati 0 memberikan indikasi bahwa kedua variabel tidak memiliki hubungan. Berdasarkan Tabel 17. hasil uji korelasi (R) menunjukkan bahwa terdapat arah dan kekuatan hubungan antara tidak adanya lahan tetap (X 1 ), daya dukung lahan (X 2 ), dan produksi hasil pertanian (X 3 ), dengan perilaku petani. Dari hasil regresi linier berganda diperoleh koefisien korelasi (R)= 0,794. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan yang kuat positif antara tidak adanya lahan tetap (X 1 ), kesuburan tanah (X 2 ), produksi hasil pertanian (X 3 ), dan perilaku (Y), karena nilai koeifisien korelasi mendekati +1. Artinya, variabel tidak adanya lahan tetap, daya dukung lahan dan produksi hasil pertanian, baik atau meningkat terhadap perilaku petani dalam pemanfaatan lahan di Pesisir Danau Limboto. Dimana ketiga variabel tersebut berpengaruh nyata terhadap perilaku petani dalam pemanfaatan lahan di pesisir Danau Limboto di Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo.

5. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi merupakan suatu nilai statistik yang digunakan untuk mengukur ketepatan suatu garis regresi dan atau digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas (X) terhadap naik turunnya variabel (Y) dari persamaan regresi.

Berdasarkan Tabel 17. menunjukkan bahwa terdapat tiga variabel bebas yaitu tidak adanya lahan tetap (X 1 ), kesuburan tanah (X 2 ), produksi hasil pertanian (X 3 ), dengan perilaku petani (Y). Dari nilai koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar kontribusi variabel tidak adanya lahan tetap, daya dukung kesuburan tanah, dan produksi hasil pertanian, terhadap perilaku petani dalam pemanfaatan lahan di pesisir Danau. Dari hasil regresi berganda diperoleh

koefisien determinasi (R 2 )= 0,630. Hal ini terdapat 63%kontribusi ( share ) disebabkan oleh tidak adanya lahan tetap, daya dukung lahan, dan produksi hasil pertanian terhadap perilaku petani dalam pemanfaatan lahan di pesisir Danau. Sedangkan 37 % disebabkan oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Berdasarkan hasil analisis parsial dan simultan maka hipotesis penelitian perilaku petani dipengaruhi oleh tidak adanya lahan tetap, kesuburan tanah, dan produksi hasil pertanian diterima.