Teknik Budidaya Wortel
9.6.8. Teknik Budidaya Wortel
Family Apiaceae
a.Deskripsi
Sayuran ini sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia dan populer sebagai sumber vit.
A karena memiliki kadar karotena (provitamin A).
Selain itu, wortel juga mengandung vit. B, vit. C, sedikit vit. G, serta zat-zat lain yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Sosok tanamannya berupa rumput dan menyimpan cadangan makanannya di dalam umbi.
Mempunyai batang pendek, berakar tunggang yang bentuk dan fungsinya berubah menjadi umbi bulat dan memanjang. Umbi berwarna kuning kemerah- merahan, berkulit tipis, dan jika
dimakan mentah terasa renyah dan agak manis.
b.Syarat Tumbuh
Wortel merupakan tanaman subtropis yang memerlukan suhu dingin (22-24° C), lembap, dan cukup sinar matahari.
Di Indonesia kondisi seperti itu biasanya terdapat di daerah berketinggian antara 1.200- 1.500 m dpl.
Sekarang wortel sudah dapat ditanam di daerah berketinggian 600 m dpl. Dianjurkan untuk menanam wortel pada tanah yang subur, gembur dan kaya humus dengan pH antara 5,5- 6,5.
Tanah yang kurang subur masih dapat ditanami wortel asalkan dilakukan pemupukan intensif. Kebanyakan tanah dataran tinggi di Indonesia mempunyai pH rendah. Bila demikian, tanah perlu dikapur, karena tanah yang asam menghambat perkembangan umbi.
Pedoman Budidaya
Pengolahan Tanah Tanah yang akan ditanami
wortel diolah sedalam 30-40 cm. Tambahkan pupuk kandang sebanyak 1,5 kg/m2 agar tanah cukup subur.
Bila tanah termasuk miskin unsur hara dapat ditambahkan pupuk urea 100 kg/ha, TSP 100 kg/ha, dan KCl 30 kg/ha.
Selanjutnya dibuatkan bedengan Jika tanaman telah tumbuh selebar 1,5-2 m dan panjangnya
(antara 10-14 hari), jerami atau disesuaikan dengan lahan.
daun pisang segera diangkat. Tinggi bedengan di tanah kering adalah 15 cm, sedangkan untuk
Pemeliharaan tanah yang terendam, tinggi bedengan dapat lebih tinggi lagi.
Penyiraman Di antara bedengan perlu
Setelah tanaman tumbuh segera dibuatkan parit selebar sekitar
dilakukan pemeliharaan.
25 cm untuk memudahkan Pemeliharaan pertama adalah penanaman dan pemeliharaan
penyiraman yang dapat tanaman.
dilakukan sekali sehari atau dua kali sehari jika udara sangat
Penanaman
kering.
Kebutuhan benih wortel adalah Cara pemberian air yang lain 15-20 g/10 m2 atau 15-20 kg/ha.
ialah dengan jalan menggenangi Benih wortel yang baik dapat
parit di antara bedengan. Cara dibeli di toko-toko tanaman atau
seperti ini dapat dilakukan bila membenihkan sendiri dari
terdapat saluran drainase. tanaman yang tua. J Penjarangan ika membeli, pilihlah benih yang telah bersertifikat. Benih wortel
Tanaman yang telah tumbuh dapat langsung disebarkan
harus segera diseleksi. Caranya tanpa disemai dahulu.
cabutlah tanaman yang lemah atau kering, tinggalkan tanaman
Sebelumnya, benih direndam yang sehat dan kokoh. Tindakan dalam air sekitar 12-24 jam
ini sekaligus diikuti dengan untuk membantu proses
penjarangan yang berguna untuk pertumbuhan. Kemudian, benih
memberikan jarak dalam alur dicampur dengan sedikit pasir,
dan menjaga tercukupinya sinar lalu digosok-gosokkan agar
matahari sehingga tanaman benih mudah disebar dan tidak
tumbuh subur. melekat satu sama lain. Benih ditabur di sepanjang alur dalam
Penjarangan menghasilkan alur bedengan dengan bantuan alat
yang rapi berjarak antara 5- 10 penugal, lalu benih ditutupi tanah
cm.
tipis-tipis. Pemupukan Berikutnya, bedengan segera ditutup dengan jerami atau daun
Pemeliharaan selanjutnya pisang untuk menjaga agar
adalah pemupukan yang sudah benih tidak hanyut oleh air.
dapat dilakukan sejak tanaman berumur dua minggu berupa 50 kg Urea/ha, disusul pemberian dapat dilakukan sejak tanaman berumur dua minggu berupa 50 kg Urea/ha, disusul pemberian
Cara pemupukan adalah dengan menaburkan pupuk pada alur sedalam 2 cm yang dibuat memanjang berjarak sekitar 5 cm dari alur tanaman. Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pendangiran. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Hama dan Penyakit Hama
Ada beberapa hama yang penting diketahui karena sering menyerang tanaman wortel di Indonesia, di antaranya sebagai berikut.
Manggot-manggot (Psila rosae) Umbi wortel yang terserang
memperlihatkan gejala kerusakan (berlubang dan membusuk) akibat gigitan pada umbi.
Penyebab kerusakan ini adalah sejenis lalat wortel yang disebut manggot-manggot (Psila rosae). Periode aktif perusakan adalah saat larva lalat ini memakan umbi selama 5-7 minggu sebelum berubah menjadi
kepompong. Umbi yang telah terserang tidak dapat di perbaiki, sebaiknya dicabut dan dibuang.
Pencegahannya, saat tanaman wortel masih muda disiram dengan larutan Polydo120 g dicampur air sebanyak 100 liter. Untuk lebih meyakinkan hasilnya, pemberian Polydol diulangi lagi 10 hari kemudian.
Semiaphis dauci Serangan hama ini ditandai
dengan terhentinya pertumbuhan, tanaman menjadi kerdil, daun-daun menjadi keriting, dan dapat menyebabkan kematian. Hama ini umumnya menyerang tanaman muda sehingga menyebabkan kerugian besar. Hama perusak ini adalah serangga berwarna abu-abu bernama Semiaphis dauci.
Pemberantasan dan pengendaliannya dilakukan dengan menyemprotkan Polydol
20 g dicampur air 100 liter. Atau dapat pula menggunakan Metasyttox 50 g dicampur air 100 liter.
Penyakit
Penyakit tanaman wortel yang dianggap penting antara lain sebagai berikut.
Bercak daun cercospora Penyakit ini ditandai dengan
bercak-bercak bulat atau memanjang yang banyak bercak-bercak bulat atau memanjang yang banyak
mm. Jaringan yang busuk karena bagian yang terserang
berwarna hitam kehijauan tidak sama pertumbuhannya
sampai hitam kelam. Terkadang dibanding bagian yang sehat.
timbul pula kapang kehitaman pada permukaan bagian yang
Penyebab penyakit ini adalah busuk. Penyebab penyakit ini jamur
Cercospora carotae adalah jamur Alternaria dauci (Pass).
yang semula disebut Macrosporium carotae.
Penyebarannya dibantu oleh angin. Bagian tanaman yang
Pengendaliannya dengan lebih dahulu terserang adalah
pergiliran tanaman, sanitasi, daun muda. Pengendaliannya
penanaman benih yang sehat, dengan menanam biji yang
dan membersihkan tanaman sehat, menjaga sanitasi,
yang telah terserang (dicabut tanaman yang telah terserang
dan dipendam atau dibakar). dicabut dan dipendam, serta
Dapat juga digunakan fungisida, pergiliran tanaman.
misalnya Velimex 80 WP sebanyak 2-2,5 g/1 dengan volume semprot 400-800 1/ha.
Cara pengendalian yang lain adalah dengan menyemprotkan
Panen dan Pasca Panen fungisida yang mengandung
zineb dan maneb, yaitu Velimex Wortel dapat dipanen setelah
80 WP sebanyak 2-2,5 g/1 100 hari tergantung dari dengan volume semprot 400-800
Pemanenan tidak 1/ha.
jenisnya.
boleh terlambat karena umbi akan semakin mengeras
Busuk hitam (hawar daun) (berkayu) sehingga tidak disukai konsumen.
Gejala penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak kecil
Cara pemanenan dilakukan berwarna cokelat tua sampai
dengan jalan mencabut umbi hitam bertepi kuning pada daun.
beserta akarnya. Untuk Bercak dapat membesar dan
memudahkan pencabutan bersatu sehingga mematikan
sebaiknya tanah digemburkan daun-daun (menghitam).
dahulu. Pemanenan sebaiknya Tangkai daun yang terinfeksi
dilakukan pagi hari agar dapat menyebabkan terjadinya bercak
segera dipasarkan. memanjang berwarna seperti karat. Gejala pada akar baru tampak setelah umbi akar disimpan. Pada akar timbul bercak berbentuk bulat dan tidak teratur, agak mengendap
9.7 BUDIDAYA TANAMAN
Meskipun adanya susunan
BUAH-BUAHAN
anatomi buah-buahan beraneka ragam, generalisasi mengenai
a. PENDAHULUAN
sifat-sifat fisik, tekstur dan anatominya masih mungkin
Susunan morfologi buah-buahan dilakukan. Beberapa dari sifat- tropika sangat beraneka ragam.
sifat itu sangat khas untuk Didalamnya termasuk 16 suku
daerah tropis seperti Indonesia, untuk buah-buahan. Meskipn
seperti pada Tabel 12 berikut pada hakekatnya hanya ada dua tipe dasar buah-buahan berdaging, yaitu buah buni dan buah batu, namun dalam susunan anatominya menjadi lebih sulit, bila yang dihadapi adalah buah majemuk.