Jenis Kentang
b. Jenis Kentang
Kentang (Solanum tuberosum L) termasuk jenis tanaman sayuran semusim, berumur pendek dan
a. Deskripsi
berbentuk perdu/semak. Kentang termasuk tanaman
Kentang adalah tanaman dari semusim karena hanya satu kali keluarga
Solanaceae yang berproduksi, setelah itu mati. memiliki akar umbi yang dapat
Umur tanaman kentang antara dimakan. Kata kentang juga
90-180 hari.
biasanya digunakan untuk menyebut akar ini.
Dalam dunia tumbuhan, kentang diklasifikasikan sebagai berikut:
Kentang adalah salah satu makanan pokok di Eropa
Divisi : Spermatophyta walaupun awalnya berasal dari
Subdivisi : Angiospermae Amerika Selatan.
Kelas : Dicotiledónea Famili : Solanaceae
Tanaman kentang pertama kali Genus : Solanum dibawa dan dikembangbiakkan
Species : Solanun tuberosum di Eropa pada abad XVI.
Kentang merupakan tanaman Dari tanaman ini dikenal pula dikotil yang bersifat semusim
spesies-spesies lain yang dan berbentuk semak/herba.
merupakan spesies liar, di antaranya Solanum andigenum
Batangnya yang berada di atas L, Solanum anglgenum L, permukaan tanah ada yang
Solanum demissum L dan lain- berwarna hijau, kemerah-
lain.
merahan, atau ungu tua. Akan
Varitas kentang yang banyak beberapa daerah, ada yang ditanam di Indonesia adalah
menjadikannya makanan pokok. kentang kuning varitas Granola, Atlantis, Cipanas dan Segunung.
Selain itu, kentang juga banyak mengandung vitamin B, vitamin
Belakangan ini Pusat Penelitian
C, dan sejumlah vitamin A. dan Pengembangan Hortikultura
Sebagai sumber karbohidrat melepas 2 jenis kentang yaitu:
yang penting, di Indonesia, kentang masih dianggap sebagai
Merbabu-17
sayuran yang mewah.
Potensi hasil 30-40
c.Syarat Tumbuh
ton/ha
Khusus untuk sayur
Iklim
Tahan terhadap penyakit busuk daun dan hama
a. Daerah dengan curah lalat pengorok daun
hujan rata-rata 1500 mm/tahun sangat sesuai untuk membudidayakan kentang. Daerah yang sering mengalami angin kencang tidak cocok untuk budidaya kentang.
b. Lama penyinaran yang diperlukan tanaman kentang untuk kegiatan fotosintesis adalah
Manohara
sekitar 9-10 jam/hari. Lama penyinaran juga
Potensi hasil 20-37 berpengaruh terhadap ton/ha
waktu dan masa
Tahan busuk daun perkembangan umbi.
Cocok untuk prosesing
c. Suhu optimal untuk pertumbuhan adalah 18-
21 0 C. Pertumbuhan umbi akan terhambat apabila suhu tanah kurang dari
10 derajat C dan lebih dari 30 derajat C.
Kentang sangat digemari hampir semua orang. Bahkan di Kentang sangat digemari hampir semua orang. Bahkan di
adalah 80-90%. Daerah yang cocok untuk Kelembaban yang terlalu
menanam kentang adalah pada tinggi akan menyebabkan
dataran tinggi/daerah tanaman mudah
pegunungan, dengan ketinggian terserang hama dan
antara 1.000-3.000 m dpl. penyakit, terutama yang disebabkan oleh
Ketinggian idealnya berkisar cendawan.
antara 1000-1300 m dpl. Beberapa varitas kentang dapat
Media Tanam ditanam di dataran menengah (300-700 m dpl).
a. Secara fisik, tanah yang baik untuk bercocok
d. Pembibitan
tanaman kentang adalah yang berstruktur remah,
Bibit Tanaman kentang dapat gembur, banyak
berasal dari:
mengandung bahan organik, berdrainase baik
- Umbi
dan memiliki lapisan olah yang dalam. Sifat fisik
- stek batang tanah yang baik akan menjamin ketersediaan
- stek tunas daun. oksigen di dalam tanah. Umbi
b. Tanah yang memiliki sifat ini adalah tanah Andosol
Umbi bibit berasal dari umbi yang terbentuk di
produksi berbobot 30-50 gram. pegunungan-
Pilih umbi yang cukup tua antara pegunungan.
150-180 hari, umur tergantung varietas, tidak cacat, umbi baik,
c. Keadaan pH tanah yang varitas unggul. sesuai untuk tanaman kentang bervariasi antara
Umbi disimpan di dalam rak/peti 5,0-7,0, ini tergantung
di gudang dengan sirkulasi udara pada varietasnya. Untuk
yang baik (kelembaban 80-95%). produksi yang baik pH yang rendah tidak cocok
Lama penyimpanan 6-7 bulan ditanami kentang.
pada suhu rendah dan 5-6 bulan Pengapuran mutlak 0 pada suhu 25 C.
diberikan pada tanah yang memiliki nilai pH dibawah 7.
Pilih umbi dengan ukuran Pengambilan stek baru dapat sedang, memiliki 3-5 mata tunas.
dilakukan jika tanaman telah berumur 1-1,5 bulan dengan
Gunakan umbi yang akan tinggi 25-30 cm. digunakan sebagai bibit hanya sampai generasi keempat saja.
Stek disemaikan di persemaian. Setelah bertunas sekitar 2 cm,
Apabila bibit menggunakan hasil umbi siap ditanam.
stek batang atau tunas daun, ambil dari tanaman yang sehat
Bila bibit diusahakan dengan dan baik pertumbuhannya. membeli, (usahakan bibit yang kita beli bersertifikat), berat
e. Pedoman Teknis Budidaya
antara 30-45 gram dengan 3-5 mata tunas.
Pengolahan Media Tanam Penanaman dapat dilakukan
Lahan dibajak sedalam 30-40 cm tanpa dan dengan pembelahan.
sampai gembur benar supaya Pemotongan umbi dilakukan
perkembangan akar dan menjadi 2-4 potong menurut
pembesaran umbi berlangsung mata tunas yang ada.
optimal.
Sebelum tanam umbi yang Kemudian tanah dibiarkan dibelah harus direndam dulu di
selama 2 minggu sebelum dibuat dalam larutan Dithane M-45
bedengan.
selama 5-10 menit. Pada lahan datar, sebaiknya Walaupun pembelahan
dibuat bedengan memanjang ke menghemat bibit, tetapi bibit
arah Barat-Timur agar yang dibelah menghasilkan umbi
memperoleh sinar matahari yang lebih sedikit daripada yang
secara optimal, sedang pada tidak dibelah. Hal tersebut harus
lahan berbukit arah bedengan diperhitungkan secara ekonomis.
dibuat tegak lurus kimiringan tanah untuk mencegah erosi.
Stek Batang dan stek tunas
Lebar bedengan 70 cm (1 jalur tanaman)/140 cm (2 jalur
Cara ini tidak biasa dilakukan tanaman), tinggi 30 cm dan jarak karena lebih rumit dan memakan
antar bedengan 30 cm. waktu lebih lama. Lebar dan jarak antar bedengan Bahan tanaman yang akan
dapat diubah sesuai dengan diambil stek batang/tunasnya
varietas kentang yang ditanam. harus ditanam di dalam pot.
Di sekeliling petak bedengan Di sekeliling petak bedengan
diakhir musim hujan pada bulan April-Juni, jika lahan memiliki irigasi yang baik/sumber air,
Teknik Penanaman maka kentang dapat ditanam dimusim kemarau.
Pemupukan Dasar Sebaiknya tidak menanam - Pupuk dasar organik
kentang pada musim hujan, dan berupa kotoran ayam 10
penanaman yang baik jika ton/ha, kotoran kambing
dilakukan dipagi/sore hari. sebanyak 15 ton/ha atau kotoran sapi 20 ton/ha
Pembuatan lubang tanam, dan diberikan pada
mulsa permukaan bedengan kurang lebih seminggu
Lubang tanam dibuat dengan sebelum tanam,
kedalaman 8-10 cm. Bibit dicampur pada tanah
dimasukkan ke lubang tanam, bedengan atau diberikan
ditimbun dengan tanah dan pada lubang tanam.
tekan tanah di sekitar umbi. Bibit akan tumbuh sekitar 10-14 hst.
- Pupuk anorganik berupa SP-36=400kg/ha.
Mulsa jerami perlu dihamparkan di bedengan jika kentang
Cara Penanaman ditanam di dataran medium. Penyedian bibit
Pemeliharaan Bibit yang diperlukan jika
Penyulaman memakai jarak tanam 70 x 30 cm adalah 1.300-1.700 kg/ha
Untuk mengganti tanaman yang dengan anggapan umbi bibit
kurang baik, maka dilakukan berbobot sekitar 30-45 gram.
penyulaman. Penyulaman dapat dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari. Bibit sulaman
Pengaturan jarak tanam dan merupakan bibit cadangan yang waktu tanam
telah disiapkan bersamaan dengan bibit produksi.
Jarak tanam kentang tergantung Penyulaman dilakukan dengan pada jenis varietasnya. Misalnya
cara mencabut tanaman yang varietas Dimanat dan LCB jarak
mati/kurang baik tumbuhnya dan tanamnya 80 x 40 sedangkan
ganti dengan tanaman baru pada varietas lain 70 x 30 cm.
lubang yang sama.
1. Urea/ZA: 21 hari setelah tanam Lakukan penyiangan secara
Penyiangan
165/350 kg dan kontinyu dan sebaiknya
45 hari setelah dilakukan
2-3 hari tanam 165/365 sebelum/bersamaan dengan
kg. pemupukan susulan dan penggemburan. Jadi penyiangan
2. SP-36: saat dilakukan minimal dua kali
tanam 400 kg. selama masa penanaman. Penyiangan harus dilakukan pada fase kritis yaitu vegetatif
3. KCl: 21 hari awal dan pembentukan umbi.
setelah tanam 100 kg dan 45
Pemangkasan Bunga hari setelah tanam 100 kg.
Pada varietas kentang yang berbunga sebaiknya dipangkas
c. Pupuk cair: 7-10 hari untuk mencegah terganggunya
sekali dengan dosis proses pembentukan umbi,
sesuai anjuran. karena terjadi perebutan unsur hara untuk pembentukan umbi
Pupuk anorganik diberikan ke dan pembungaan.
dalam lubang pada jarak 10 cm dari batang tanaman kentang.
Pemupukan Pengairan Selain pupuk organik, maka pemberian pupuk anorganik juga
Tanaman kentang sangat peka sangat penting untuk
terhadap kekurangan air. pertumbuhan tanaman.
Pengairan harus dilakukan secara rutin tetapi tidak
Pupuk yang biasa diberikan Urea
berlebihan.
dengan dosis 330 kg/ha, TSP dengan dosis 400 kg/ha
Pemberian air yang cukup sedangkan KCl 200 kg/ha.
membantu menstabilkan Secara keseluruhan pemberian
kelembaban tanah sebagai pupuk organik dan anorganik
pelarut pupuk. Selang waktu 7 adalah sebagai berikut:
hari sekali secara rutin sudah cukup untuk tanaman kentang.
a. Pupuk kandang: saat Pengairan dilakukan dengan tanam 15.000-20.000 kg.
cara disiram dengan
b. Pupuk anorganik gembor/ember/atau dengan mengairi selokan sampai areal b. Pupuk anorganik gembor/ember/atau dengan mengairi selokan sampai areal
kandang. Hama dan Penyakit
d. Hama penggerek umbi (Phtorimae poerculella Hama
Zael) Gejala: pada daun yang
a. Ulat grayak (Spodoptera berwarna merah tua dan litura)
terlihat adanya jalinan Gejala: ulat menyerang
seperti benang yang daun dengan memakan
berwarna kelabu yang bagian epidermis dan
merupakan materi jaringan hingga habis
pembungkus ulat. Umbi daunnya. Pengendalian:
yang terserang bila (1) mekanis dengan
dibelah, akan terlihat memangkas daun yang
adanya lubang-lubang telah ditempeli telur; (2)
karena sebagian umbi kimia dengan Azordin,
telah dimakan. Diazinon 60 EC,
Pengendalian: secara Sumithion 50 EC.
kimia menggunakan Selecron 500 EC, Ekalux
b. Kutu daun (Aphis Sp)
25 EC, Orthene &5 SP, Gejala: kutu daun
Lammnate L. menghisap cairan dan menginfeksi tanaman,
e. Hama trip (Thrips tabaci). juga dapat menularkan
Gejala: pada daun virus bagi tanaman
terdapat bercak-bercak kedelai. Pengendalian:
berwarna putih, dengan cara memotong
selanjutnya berubah dan membakar daun
menjadi abu-abu perak yang terinfeksi,
dan kemudian menyemprotkan Roxion
mengering. Serangan
40 EC, Dicarzol 25 SP. dimulai dari ujung-ujung daun yang masih muda.
c. Orong-orong (Gryllotalpa Pengendalian: (1) secara Sp) Gejala: menyerang
mekanis dengan cara umbi di kebun, akar,
memangkas bagian daun tunas muda dan tanaman
yang terserang; (2) muda. Akibatnya
secara kimia tanaman menjadi peka
menggunakan Basudin terhadap infeksi bakteri.
60 EC, Mitac 200 EC, Pengendalian:
Diazenon, Bayrusil 25 EC menggunakan tepung
atau Dicarzol 25 SP. Sevin 85 S yang
Penyakit Colleotrichum coccodes. Gejala: daun menguning
a. Penyakit busuk daun dan menggulung, lalu Penyebab: jamur
layu dan kering. Pada Phytopthora infestans.
bagian tanaman yang Gejala: timbul bercak-
berada dalam tanah bercak kecil berwarna
terdapat bercak-bercak hijau kelabu dan agak
berwarna coklat. Infeksi basah, lalu bercak-bercak
akan menyebabkan akar ini akan berkembang dan
dan umbi muda busuk. warnanya berubah
Pengendalian: dengan menjadi coklat sampai
cara pergiliran tanaman , hitam dengan bagian tepi
sanitasi kebun dan berwarna putih yang
penggunaan bibit yang merupakan sporangium.
baik.
Selanjutnya daun akan membusuk dan mati.
d. Penyakit fusarium Pengendalian:
Penyebab: jamur menggunakan Antracol
Fusarium sp. Gejala:
70 WP, Dithane M-45, infeksi pada umbi Brestan 60, Polyram 80
menyebabkan busuk WP, Velimek 80 WP dan
umbi yang menyebabkan lain-lain.
tanaman layu. Penyakit ini juga menyerang
b. Penyakit layu bakteri kentang di gudang Penyebab: bakteri
penyimpanan. Infeksi Pseudomonas
masuk melalui luka-luka solanacearum. Gejala:
yang disebabkan beberapa daun muda
nematoda/faktor pada pucuk tanaman layu
mekanis. Pengendalian: dan daun tua, daun
dengan menghindari bagian bawah
terjadinya luka pada saat menguning.
penyiangan dan Pengendalian: dengan
pendangiran. cara menjaga sanitasi
Pengendalian kimia kebun, pergiliran
dengan Benlate. tanaman. Pemberantasan secara
e. Penyakit bercak kering kimia dapat menggunkan
(Early Blight) bakterisida, Agrimycin atu
Penyebab: jamur Agrept 25 WP.
Alternaria solani. Jamur hidup disisa tanaman
c. Penyakit busuk umbi sakit dan berkembang Penyebab: jamur
biak di daerah kering.
Gejala: daun terinfeksi Epilachna dan Coccinella berbercak kecil yang
dan nematoda. tersebar tidak teratur,
Pengendalian: tidak ada berwarna coklat tua, lalu
pestisida untuk meluas ke daun muda.
mengendalikan virus, Permukaan kulit umbi
pencegahan dan berbercak gelap tidak
pengendalian dilakukan beraturan, kering,
dengan menanam bibit berkerut dan keras.
bebas virus, Pengendalian: dengan
membersihkan peralatan, pergiliran tanaman.
memangkas dan membakar tanaman
f. Penyakit karena virus sakit, memberantas Virus yang menyerang
vektor dan pergiliran adalah: (1) Potato Leaf
tanaman. Roll Virus (PLRV) menyebabkan daun
f. Panen dan Pascapanen
menggulung; (2) Potato Virus X (PVX)
Panen
menyebabkan mosaik laten pada daun; (3)
Ciri dan Umur Panen Potato Virus Y (PVY) menyebabkan mosaik
Umur panen pada tanaman atau nekrosis lokal; (4)
kentang berkisar antara 90-180 Potato Virus A (PVA)
hari, tergantung varietas menyebabkan mosaik
tanaman.
lunak; (5) Potato Virus M (PVM) menyebabkan
Pada varietas kentang genjah, mosaik menggulung; (6)
umur panennya 90-120 hari; Potato Virus S (PVS)
varietas medium 120-150 hari; menyebabkan mosaik
dan varietas dalam 150-180 hari. lemas. Gejala: akibat serangan, tanaman
Secara fisik tanaman kentang tumbuh kerdil, lurus dan
sudah dapat dipanen apabila pucat dengan umbi kecil-
daunnya telah berwarna kecil/tidak menghasilkan
kekuning-kuningan yang bukan sama sekali; daun
disebabkan serangan penyakit; menguning dan jaringan
batang tanaman telah berwarna mati. Penyebaran virus
kekuningan dan agak dilakukan oleh peralatan
mengering.
pertanian, kutu daun Aphis spiraecola, A.
Selain itu tanaman yang siap gossypii dan Myzus
panen kulit umbi akan lekat persicae, kumbang
sekali dengan daging umbi, kulit sekali dengan daging umbi, kulit
3175-1992
Cara Panen Klasifikasi dan Standar Mutu Waktu memanen sangat dianjurkan dilakukan pada waktu
Menurut ukuran berat, kentang sore hari/pagi hari dan dilakukan
segar digolongkan dalam: pada saat hari cerah. Cara memanen yang baik adalah
a) Kecil: 50 gram kebawah. sebagai berikut: cangkul tanah disekitar umbi kemudian angkat
b) Sedang: 51-100 gram. umbi dengan hati hati dengan menggunakan garpu tanah.
c) Besar: 101-300 gram. Setelah itu kumpulkan umbi
d) Sangat besar: 301 gram ke ditempat yang teduh. Hindari
atas.
kerusakan mekanis waktu panen.
Menurut jenis mutunya kentang segar digolongkan dalam 2 jenis
Prakiraan Produksi mutu, yaitu mutu I dan mutu II.
a. Granola/Atlantis: produksi
a) Keseragaman warna dan 35-40 ton/ha.
bentuk: mutu I=seragam;
b. Red Pontiac: produksi 15 mutu II=seragam. ton/ha.
c. Desiree: produksi 18
b) Keseragaman ukuran: mutu ton/ha.
I=seragam; mutu
d. DTO: produksi 20 ton/ha. II=seragam.
e. Klon no. 17: produksi 30-
40 ton/ha.
c) Kerataan permukaan kentang: mutu I=rata; mutu II=tidak disyaratkan.
Standar Produksi
d) Kadar kotor (bobot/bobot): Standar ini meliputi klasifikasi
mutu I=maksimum 2,5%; dan syarat mutu, cara
mutu II=maksimum 2,5%. pengambilan contoh, cara pengujian contoh, syarat penandaan dan pengemasan.
e) Kentang cacat (bobot/bobot): mutu I=maksimum 5%; mutu Kentang yang segar adalah umbi
II=maksimum 10%. batang dari tanaman kentang dalam keadaan utuh bersih dan
f) Ketuaan kentang: mutu I=tua; mutu II=cukup tua.
Untuk mendapatkan hasil sebelumnya dan tuanglah kentang yang sesuai dengan
kedalalam sebuah bak standar maka dilakukan
kayu yang disediakan pengujian yang meliputi:
khusus untuk itu. Pilihlah kotoran-kotoran dan
a. Penentuan keseragaman timbanglah berat masing- ukuran kentang
masing. Timbang seluruh cuplikan, kemudian
d. Penentuan cacat pada timbang tiap butir dalam
kentang segar cuplikan. Pisahkan butir-
Timbang seluruh cuplikan butir yang beratnya
dan tentukan butir-butir diatas/dibawah ukuran
kentang yang cacat. berat yang telah
Pisahkan butir-butir yang ditentukan dan
cacat dan timbanglah timbanglah semuanya.
semuanya. Bila Bila presentase berat
presentase berat butir- butir yang diatas/dibawah
butir yang cacat ukuran berat masing-
sama/kurang dari 50%, masing sama/kurang dari
maka cuplikan dianggap 5% maka contoh
Mutu I dan bila dianggap seragam.
sama/kurang dari 10% maka cuplikan dianggap
b. Penentuan kerataan Mutu II. permukaan kentang Timbang seluruh cuplikan
e. Penentuan ketuaan pada dan ukur benjolan yang
kentang segar terdapat pada tiap butir
Timbanglah seluruh dalam cuplikan. Pisahkan
cuplikan dan tentukan butir-butir cuplikan yang
butir contoh yang mempunyai benjolan
tua/cukup tua. Pisahkan lebih dari 1 cm
butir yang tua/cukup tua sama/kurang dari 10%
dan timbanglah jumlah cuplikan maka
semuanya. Bila cuplikan dianggap
presentase berat butir mempunyai permukaan
contoh yang kulitnya rata.
mengelupas beratnya lebih dari ¼ bagian
c. Penentuan kadar kotoran permukaannya Timbanglah sampai
sama/kurang dari 5%, mendekati 0,1 gram
maka cuplikan dianggap sebanyak lebih kurang
tua dan bila sama/kurang 500 gram cuplikan dalam
dari 10%, maka cuplikan wadah yang telah ditera
dianggap cukup tua.
h) Untuk jumlah kemasan dalam lot 201 atau Contoh diambil secara acak dari
Pengambilan Contoh
lebih, contoh yang jumlah kemasan seperti terlihat
diambil 15. berikut ini. Tiap kemasan diambil contoh sebanyak 10 kg dari
Petugas pengambil contoh harus bagian atas, tengah dan bawah.
memenuhi syarat yaitu orang yang berpengalaman atau dilatih
Contoh tersebut dicampur lebih dahulu dan mempunyai merata tanpa menimbulkan
ikatan dengan badan hukum. kerusakan, kemudian dibagi menjadi empat dan dua bagian
Pengemasan diambil secara diagonal. Cara ini dilakukan beberapa kali
Kentang dikemas dengan sampai contoh mencapai 10 kg.
keranjang atau bahan lain dengan berat netto maksimum
b) Untuk jumlah kemasan
80 kg dan ditutup dengan dalam lot 1 sampai 3,
anyaman bambu kemudian diikat contoh yang diambil
dengan tali rotan/bahan lain. Isi semua.
kemasan tidak melebihi permukaan.
c) Untuk jumlah kemasan dalam lot 4 sampai 25,
Di dalam keranjang atau contoh yang diambil 3.
kemasan diberi label yang bertuliskan
d) Untuk jumlah kemasan dalam lot 26 sampai 50,
- Nama barang. contoh yang diambil 6.
- Jenis mutu. - Nama/kode
e) Untuk jumlah kemasan perusahaan/eksportir. dalam lot 51 sampai
- Berat netto. 100, contoh yang
- Produksi Indonesia. diambil 8.
- Negara/tempat tujuan.
f) Untuk jumlah kemasan dalam lot 101 sampai 150, contoh yang diambil 10.
g) Untuk jumlah kemasan dalam lot 151 sampai 200, contoh yang diambil 12.
9.6.2. Teknik Budidaya
lunak, bentuknya tidak
Tomat
teratur. - Tomat Apel
a. Deskripsi
(Lycopersicum pyriforme) buah bulat, kuat dan
Tanaman tomat merupakan sedikit keras seperti buah tanaman perdu semusim,
apel, tumbuh baik di berbatang lemah dan basah.
dataran tinggi Daunnya berbentuk segitiga.
- Tomat kentang Bunganya berwarna kuning.
(Lycopersicum grandifolium) buah bulat,
Buahnya buah buni, hijau waktu padat, lebih besar dari muda dan kuning atau merah
tomat apel, daun lebar waktu tua. Berbiji banyak,
agak rimbun. berbentuk bulat pipih, putih atau
krem, kulit biji berbulu. Beberapa varietas tomat yang sekarang sedang dikembangkan
Perbanyakan dengan biji adalah sebagai berikut: kadang-kadang dengan setek
batang cabang yang telah tua. Tomat umumnya dibudidayakan
pada lahan kering atau pada lahan sawah.
Tanaman ini tidak membutuhkan persyaratan khusus, akan tetapi menghendaki tanah yang gembur.
Tanaman ini dapat dibudidayakan secara monokultur maupun dengan sistem multiple cropping.
b.Varietas Tomat
Jenis-jenis Tomat - Tomat biasa
(lycopersicum commune) buahnya bulat pipih,
Mirah
Potensi hasil 30-35 ton/ha
Rasa manis masam
Buah bulat agak lonjong
Umur panen 55-59 hari
Cocok untuk dataran rendah
Daya simpan 8 hari
Toleran terhadap penyakit layu bakteri
Opal
c.Manfaat
Potensi hasil 30-50 Tomat termasuk sayuran buah ton/ha
yang sangat digemari. Banyak
Rasa manis masam sekali penggunaan buah tomat,
Buah lonjong antara lain sebagai bumbu
Umur panen 58-61 hari sayur, lalap, makanan yang
Cocok untuk dataran diawetkan (saus tomat), buah rendah
segar, atau minuman (juice).
Daya simpan 9 hari
Toleran terhadap Selain itu, buah tomat banyak penyakit layu bakteri
mengandung vitamin A, Vitamin
C, dan sedikit vitamin B.