Paparan Data dan Temuan Penelitian

5.1. Paparan Data dan Temuan Penelitian

5.1.1. Istilah Budaya Using Berdasarkan Kategorinya

Dari 381 data yang dianalisis, teridentifikasi sejumlah 14 data termasuk ke dalam istilah budaya berkategori makanan, 9 data termasuk ke dalam istilah budaya berkategori material budaya, 112 data termasuk ke dalam istilah budaya berkategori kesenian, 84 data termasuk ke dalam istilah budaya berkategori sosial budaya, 1 data termasuk ke dalam istilah budaya berkategori transportasi, 19 data termasuk ke dalam istilah budaya berkategori pakaian, 4 data termasuk ke dalam istilah budaya berkategori kemasyarakatan, 1 data termasuk ke dalam istilah budaya berkategori bangunan, dan 137 data termasuk ke dalam istilah budaya berkategori ekologi.

Makan- Material

Pakai- Kemasya- Bangun- Ekologi an

Kese- Sosial

Tabel 2. Jumlah Istilah Budaya Using pada 3 Sumber Data Berdasarkan Kategori.

5.1.2. Strategi Penerjemahan

Di dalam penelitian ini diidentifikasi data yang diterjemahkan dengan menerapkan satu strategi penerjemahan. Di samping itu ditemukan pula data yang diterjemahkan dengan menerapkan dua strategi penerjemahan sekaligus (kuplet). Dari 381 data sumber yang dianalisis, teridentifikasi sebanyak 368 data diterjemahkan dengan menerapkan strategi penerjemahan tunggal dan sebanyak 13 data diterjemahkan dengan menerapkan strategi penerjemahan kuplet.

5.1.2.1. Strategi Tunggal

Sebagaimana disebutkan secara singkat di atas, strategi penerjemahan tunggal mengacu pada penerapan satu strategi semata dalam menerjemahkan data penelitian ini, baik yang berwujud kata atau frasa dari bahasa Indonesia yang mengandung istilah Using ke dalam bahasa Inggris. Dalam penelitian ini teridentifikasi 12 strategi tunggal yang digunakan, yaitu peminjaman murni ( pure borrowing ), padanan deskritif ( descriptive equivalent ), sinonim ( synonym ), analisis komponensial ( componential analysis ), transposisi ( transposition ), penambahan-semantik ( addition ), penambahan-struktural ( addition ), perluasan, penyusutan, terjemahan Sebagaimana disebutkan secara singkat di atas, strategi penerjemahan tunggal mengacu pada penerapan satu strategi semata dalam menerjemahkan data penelitian ini, baik yang berwujud kata atau frasa dari bahasa Indonesia yang mengandung istilah Using ke dalam bahasa Inggris. Dalam penelitian ini teridentifikasi 12 strategi tunggal yang digunakan, yaitu peminjaman murni ( pure borrowing ), padanan deskritif ( descriptive equivalent ), sinonim ( synonym ), analisis komponensial ( componential analysis ), transposisi ( transposition ), penambahan-semantik ( addition ), penambahan-struktural ( addition ), perluasan, penyusutan, terjemahan

Dari keduabelas strategi tunggal tersebut, strategi peminjaman murni paling sering diterapkan (132 kali), diikuti oleh strategi transposisi (84 kali), strategi sinonim (62 kali), strategi padanan deskriptif (26 kali), strategi penambahan-semantis (23 kali), strategi penyusutan (11 kali), strategi perluasan (9 kali), strategi penambahan-struktural (8 kali), strategi penghilangan (5 kali), strategi terjemahan resmi (5 kali) strategi analisis komponensial (2 kali), dan strategi padanan budaya (1 kali). Penerapan dari masing-masing strategi tunggal tersebut diuraikan sebagai berikut.

5.1.2.1.1. Strategi Peminjaman Murni

Peminjaman murni merujuk pada peminjaman kata atau ungkapan BSu secara utuh tanpa disertai dengan penyesuaian pelafalan. Di dalam penelitian ini, teridentifikasi beberapa data yang diterjemahkan dengan menerapkan strategi peminjaman murni, yaitu data nomor:

Makan- Material Kesenian

Kemasya- Ekologi an

1c 1a, 1b,1c, 1d, 1b, 2, 6b,

27a, 27b, 5b, 6a,

12a,18c,

4d, 5a, 5b, 6, 28a, 31,

11a,11b

41, 45a, 25a, 27b, 28, 48 45b, 50,

47a, 47b, 58,

Tabel 3. Istilah Budaya Using yang Diterjemahkan dengan Strategi Peminjaman Murni

Dari tabel 3 tersebut nampak bahwa strategi peminjaman murni paling sering diterapkan untuk menerjemahkan istilah bahasa Using berkategori kesenian (57 kali) dan ekologi (38 kali). Strategi peminjaman murni tersebut diterapkan untuk menerjemahkan kata maupun frasa seperti yang ditunjukkan oleh contoh-contoh berikut:

Data Kategori

BSa Nomor

BSu

1 Makanan Lontong Lontong

Seblang Olehsari 27a

14 Kesenian

Seblang Olehsari

Sosial Budaya Rebo Wekasan Rebo Wekasan

3 Pakaian

Udheng Tongkosan

Udeng Tongkosan

1b Kemasyarakatan Using Using

12a Ekologi

Boom Banyuwangi

Boom Banyuwangi

Tabel 4. Contoh Penerapan Strategi Peminjaman Murni

Dari contoh-contoh yang diberikan nampak jelas bahwa penerjemah memungut kembali isilah asli BSu tanpa ada perubahan pelafalan.

Strategi peminjaman murni biasanya digunakan untuk menerjemahkan nama orang, nama tempat, nama majalah, nama jurnal, gelar, nama lembaga, dan istilah- istilah pengetahuan yang belum ada padanannya dalam BSa. Strategi ini dipilih apabila penerjemah ingin menunjukkan penghargaannya terhadap kata-kata atau frasa dalam BSu atau penerjemah tidak menemukan padanan kata-kata atau frasa BSu di dalam BSa. Mempertahankan kata-kata atau frasa BSu merupakan salah satu upaya yang bisa ditempuh untuk mempertahankan tingkat keakuratan terjemahan, tetapi resiko yang ditimbulkannya adalah bahwa terjemahan seringkali terasa tidak alamiah bagi para penutur bahasa Inggris.

5.1.2.1.2. Strategi Transposisi

Transposisi merujuk pada strategi penerjemahan yang mengubah struktur asli BSu di dalam kalimat BSa (struktur gramatikal) untuk mencapai efek yang padan. Di dalam penelitian ini, teridentifikasi beberapa data yang diterjemahkan dengan menerapkan strategi transposisi, yaitu data nomor:

Makanan Kesenian

22, 23a, 23c,

13, 14a, 14b, 15, 16, 17, 18a, 18b, 29, 30,

32, 35a, 36, 37, 38, 40, 42, 44, 46a, 46b,

47, 49, 51a, 51b, 52, 53, 56, 58, 60, 64, 65,

91, 95, 96a, 96c, 98a, 98c, 100, 101, 102, 103, 105

Tabel 5. Istilah Budaya Using yang diterjemahkan dengan strategi transposisi

Istilah budaya Using yang paling banyak diterjemahkan dengan menggunakan strategi transposisi dalam penelitian ini adalah yang berkategori ekologi (65 data). Cuplikan berikut menunjukkan contoh penerapan strategi transposisi:

BSa Nomor

Data Kategori

BSu

13 Material Budaya

Penari Gandrung

Gandrung Dancer

47 Sosial budaya

Perang Puputan Bayu

Puputan Bayu War

83 Ekologi

Lider Waterfal Tabel 6. Contoh Penerapan Strategi Transposisi

Air Terjun Lider

Nampak jelas dari tabel tersebut bahwa strategi ini diterapkan dengan cara mengubah posisi kata sifat. Pemadanan kata-kata yang membentuk frasa sangat terikat dengan BSunya, tapi susunannya telah disesuaikan dengan susunan kata dalam frasa bahasa Inggris. Dengan kata lain, frasa nomina dalam bahasa Indonesia yang berkonstruksi Head + Modifier diubah menjadi frasa nomina dalam bahasa Inggris yang berkonstruksi Head + Modifier atau Modifier + Head atau Modifier + Head + Modifier . Cara ini ditempuh untuk menghindarkan diri dari distorsi makna dan untuk mencapai keberterimaan terjemahan.

5.1.2.1.3. Strategi Sinonim

Sinonim merujuk pada strategi penerjemahan yang menggunakan kata atau istilah dalam BSa yang maknanya kurang lebih sama untuk kata-kata atau istilah BSu yang bersifat umum kalau penerjemah enggan untuk menerapkan strategi penerjemahan analisis komponensial. Di dalam penelitian ini, teridentifikasi Sinonim merujuk pada strategi penerjemahan yang menggunakan kata atau istilah dalam BSa yang maknanya kurang lebih sama untuk kata-kata atau istilah BSu yang bersifat umum kalau penerjemah enggan untuk menerapkan strategi penerjemahan analisis komponensial. Di dalam penelitian ini, teridentifikasi

Makan Material Kesenian

Pakai Ekologi an

3, 10a, 7c, 8a

5c, 7b,

1, 2b, 2d 10, 11c, 1a, 3, 4a, 4b,

23b, 24, 5a, 5b, 7a, 7b,

10b,

25b, 41a, 8a, 9, 10a, 12a,

10c,

48a, 48b, 12b, 13, 14,

10d, 22

57, 15a, 15b, 19, 74a, 74b

20a, 20b, 20c, 20d, 21, 22a,

41, 42a, 42b, 42c, 43, 45

Tabel 7. Istilah budaya using yang diterjemahkan dengan strategi sinonim

Dari tabel tersebut nampak jelas bahwa strategi sinonim paling sering diterapkan pada penerjemahan istilah budaya Using yang berkategori sosial budaya (34 kali). Berikut ini dikutip beberapa contoh penerjemahan dengan strategi sinonim:

BSa Nomor

Data Kategori

BSu

5c Makanan

Pecel Pitik

Grilled Chicken

1 Material budaya

Oncor

Torches

3 Sosial Budaya

Buyut

Old man

Stay awake all night 20c

14 Sosial Budaya

Tirakatan

Sosial Budaya

Sinden

Singer

Tabel 8. Contoh Penerapan Strategi Sinonim

Strategi sinonim dapat diterapkan apabila strategi analisis komponensial dirasa bisa mengganggu alur kalimat BSa. Namun demikian, berdasarkan contoh yang dikutip di atas, terjadi pendangkalan makna. Ternyata strategi ini tidak bisa secara utuh mewakili ide atau pesan yang dibawa oleh kata atau frasa BSu.

Frasa nomina pecel pitik diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi grilled chicken . Memang tidak keliru bahwa bahan yang dijadikan masakan bernama pecel pitik adalah daging ayam yang dibakar. Namun demikian, proses pembakaran hanya merupakan tahap awal sebelum daging ayam tersebut diproses lebih lanjut.

Jadi dalam hal ini, penerjemah gagal memberikan gambaran kepada pembaca sasaran mengenai keeksotikan masakan khas yang dinamai pecel pitik ini.

Kata oncor diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi torches . Penerjemahan ini tidak terlalu tepat karena oncor tidak sekedar obor karena yang khusus dari oncor adalah bahan yang dipakai, yaitu bambu. Kesan agraris yang ditimbulkan oleh kata oncor tidak muncul pada kata torches .

Istilah tirakatan diterjemahkan menjadi stay awake all night . Terjemahan ini juga tidak berhasil menggambarkan makna yang dikandung oleh istilah BSu secara utuh. Laku stay awake all night atau terjaga sepanjang malam yang dikenal oleh para turis asing berbeda dengan tirakatan yang lazim dilakukan oleh orang-orang Using/Jawa. Jadi nilai-nilai yang terkandung dalam istilah tirakatan tidak tersampaikan melalui ungkapan stay awake all night .

Terbukti keengganan penerjemah untuk menerapkan strategi analisis komponensial untuk menerjemahkan istilah budaya Using berimbas pada tidak akuratnya terjemahan. Pada penerjemahan istilah sinden ke dalam bahasa Inggris menjadi singer terjadi reduksi makna. Pemilik budaya ini paham bahwa sinden itu bukan sekedar penyanyi , tapi penyanyi yang khusus menyenandungkan lagu-lagu tradisional. Namun demikian, tingkat keterbacaan terjemahan dengan strategi ini lebih tinggi karena terjemahan terasa lebih alamiah dan berpihak pada pembaca sasaran.

5.1.2.1.4. Strategi Padanan Deskriptif

Padanan deskriptif merujuk pada strategi penerjemahan yang mendeskripsikan makna atau fungsi dari kata atau istilah BSu. Di dalam penelitian ini, teridentifikasi beberapa data yang diterjemahkan dengan menerapkan strategi padanan deskriptif, yaitu data nomor:

Makanan Material Kesenian

Pakaian Kemasya- Ekologi Budaya

2, 3, 4 2a, 3, 4, 12b, 23d, 6a,

Tabel 9. Istilah Budaya Using yang Diterjemahkan dengan Strategi Padanan Deskriptif

Beberapa contoh data sumber berikut sekiranya dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai penerjemahan istilah budaya Using dengan strategi padanan deskriptif.

BSa Nomor

Data Kategori

Sticky rice wrapped in coconut leaf

4 Makanan

Tumpeng Srakat

Rice cones completed with some vegetables

39 Kesenian

Paglak

A simple hut which is built

the rice field or near a settlement 48c

A big giant head with the tusk out of his mouth

16 Sosbud

Sembur Othik-Othik

Throwing some coins and yellow rice along the road and kampung

Tabel 10. Contoh Penerapan Strategi Padanan Deskriptif

Dengan menerapkan strategi padanan deskriptif dalam menerjemahkan istilah budaya Using, pembaca sasaran mendapatkan impresi memori yang lebih lengkap mengenai istilah yang diterjemahkan karena landasan awal dari diciptakannya strategi ini adalah pengakuan bahwa penerjemahan istilah yang berakar budaya dengan padanan budaya tidak mungkin memberikan derajat ketepatan yang dikehendaki.

5.1.2.1.5. Strategi Penambahan (Semantis)

Penambahan ( addition ) merujuk pada strategi penerjemahan yang dipilih karena berdasarkan pertimbangan makna. Selain itu penambahan bisa dilakukan dengan pertimbangan stilistika atau kelancaran kalimat dalam BSa. Dalam hal ini penerjemah memasukkan informasi tambahan di dalam teks terjemahannya karena ia berpendapat bahwa pembaca memang memerlukan atau akan terbantu dengan informasi tersebut. Di dalam penelitian ini, teridentifikasi beberapa data yang diterjemahkan dengan menerapkan strategi penambahan, yaitu data nomor:

Makanan Kesenian Sosial Budaya Kemasyarakatan Ekologi

5a 18b, 41b, 49, 4c, 4d, 6d, 6e, 1d 12b, 43,

71 8c, 40a, 40b,

40c, 40d, 40f

Tabel 11. Istilah Budaya Using yang Diterjemahkan dengan Strategi Penambahan

Berikut ini dicuplik beberapa contoh penerapan strategi penambahan-semantis:

Data Kategori

5a Makanan

Pecel Pitik

Pecel Pitik (grilled chicken mixed with coconut)

8b Kesenian

Gandrung

Gandrung, a welcoming dance for distinguished guests

41b Kesenian

Leang-leong (dragon dance) 4c Sosbud

Leang-leong

Kyai (a moslem preacher) 40d

Suro (Javanese calendar)

Tabel 12. Contoh Penerapan Strategi Penambahan

Analisis data menunjukkan bahwa penerapan strategi penerjemahan ini menghasilkan terjemahan yang akurat dan berterima karena membantu pembaca sasaran untuk memahami istilah-istilah budaya. Keakuratan terbentuk karena istilah aslinya disebutkan kembali, jadi tidak ada makna atau pesan yang tereduksi, sementara itu keberterimaan meningkat karena adanya penambahan informasi mengenai istilah budaya BSu yang diterjemahkan sesuai kaidah BSa.

5.1.2.1.6. Strategi Penyusutan

Sebagaimana telah disampaikan pada tinjauan pustaka, strategi peyusutan diterapkan bila penerjemah menghilangkan elemen kata dalam BSu. Di dalam penelitian ini, teridentifikasi beberapa data yang diterjemahkan dengan menerapkan strategi penghilangan, yaitu data nomor:

Kesenian

Sosial Budaya

Ekologi

64 33 7b, 19, 21, 23c, 31b, 33, 75, 86, 96b

Tabel 13. Istilah budaya Using yang Diterjemahkan dengan Strategi Penyusutan

Berikut ini dicuplik beberapa contoh penerapan strategi penyusutan:

BSa Nomor

Data Kategori

BSu

64 Kesenian Tarian Kuda Kencak Dancing Horse

33 Sosial Budaya Tradisi Panjer

Kiling

Kiling

23c Ekologi

Pantai Grajagan

Grajagan

33 Ekologi

Desa Wisata Using

Using Village

Tabel 14 . Contoh Penerapan Strategi Penyusutan

Penggunaan strategi penyusutan untuk menerjemahkan, misalnya tipe data nomor 64 (kategori kesenian) dan 33 (kategori sosial budaya) masih efektif karena terjemahan masih memuat pesan BSu secara umum, namun untuk data nomor 23c dan 33 (kategori ekologi) strategi penyusutan tidak tepat karena informasi mengenai sesuatu itu nama tempat atau berjenis apa merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Using village bisa tidak berarti apapun bagi turis asing kalau dia tidak mendapatkan keterangan bahwa desa yang dimaksud merupakan desa wisata. Pengaruh yang ditimbulkan bisa lain sama sekali.

5.1.2.1.7. Strategi Penghilangan

Penghilangan menunjuk pada strategi penerjemahan yang menghapuskan kata atau frasa pada BSu karena ketiadaan padanan gramatikal. Konteks yang demikian itu membuat strategi penghilangan menjadi bersifat wajib ( obligatory ) agar terjemahan tidak menyalahi kaidah BSa. Namun demikian, seringkali penerjemah memanfaatkan teknik ini untuk menutupi ketidakmampuannya dalam mencari padanan BSu dalam BSa. Strategi penghilangan ini juga bisa diterapkan apabila penerjemah menganggap bahwa kata yang dihilangkan tersebut tidak terlalu penting bagi keseluruhan teks. Di dalam penelitian ini, teridentifikasi beberapa data yang diterjemahkan dengan menerapkan strategi penghilangan, yaitu data nomor:

Material Kesenian

Ekologi Budaya

Sosial Budaya

Tabel 15. Istilah budaya Using yang diterjemahkan dengan strategi penghilangan

Berikut ini contoh penerapan strategi penghilangan:

BSa Nomor

Data Kategori

---------------- 10b Sosial Budaya Kesurupan

55 Kesenian Panembromo

----------------

Tabel 16. Contoh Penerapan Strategi Penghilangan

Data nomor 6 ( umbul-umbul ) tidak diterjemahkan karena kemungkinan penerjemahnya tidak berhasil mendapatkan padanan katanya. Untuk kasus ini, terjemahan yang dihasilkan masih baik. Sementara itu, kalimat yang memuat istilah „panembromo‟ ternyata dihilangkan sepenuhnya. Keputusan penerjemah untuk menerapkan strategi penghilangan dalam kasus ini tidak tepat. Penulis teks BSu tentu serius memasukkan informasi mengenai panembromo ini bagi pembacanya, jadi penerjemah juga tidak boleh sewenang-wenang memilih srategi penerjemahan. Demikian juga dengan penggunaan strategi penghilangan untuk menerjemahkan istilah kesurupan . Pesan bahwa sang penari seblang mengajak penonton untuk menari bersamanya dalam keadaan tidak sadar adalah faktor penting yang memuat keunikan kesenian tersebut pada turis asing.

5.1.2.1.8. Strategi Perluasan

Strategi perluasan diterapkan dengan cara memperluas unsur kata BSa. Di dalam penelitian ini, teridentifikasi beberapa data yang diterjemahkan dengan menerapkan strategi perluasan, yaitu data nomor:

Kesenian

Sosial Budaya

Ekologi

18c, 25c, 26, 27a

22b, 28b, 30

23b & 48

Tabel 17. Istilah budaya using yang diterjemahkan dengan strategi perluasan

Berikut ini contoh penerapan strategi perluasan:

BSa Nomor

Data Kategori

BSu

26 Kesenian Kuntulan Dadaran Kuntulan and dadaran traditional art performance 28b

Kebo-keboan ritual ceremony Budaya 23b

Grajagan Coast

48 Ekologi

Puncak Miari

The top of Miari Hill

Tabel 18. Contoh Penerapan Strategi Perluasan

Data nomor 26, 28b, 23b, dan 48 sangat tepat diterjemahkan dengan strategi ini karena apabila diterjemahkan dengan peminjaman murni, maka pembaca tidak akan tahu bila Kuntulan Dadaran adalah sejenis kesenian, bahwa Kebo-keboan adalah nama sebuah upacara/ritual adat, bahwa Grajagan adalah nama pantai, dan bahwa Miari adalah nama sebuah bukit.

5.1.2.1.9. Strategi Penambahan (Struktural)

Strategi penambahan ini dilakukan dengan menambahkan kata-kata di dalam BSa karena strukturnya menghendaki demikian. Di dalam penelitian ini, teridentifikasi beberapa data yang diterjemahkan dengan menerapkan strategi penambahan (struktural), yaitu data nomor:

Kesenian

Sosial Budaya

Ekologi

Tabel 19. Istilah Budaya Using yang Diterjemahkan dengan Strategi Penambahan-Struktural

Berikut ini contoh penerapan strategi penambahan (struktural):

BSa Nomor

Data Kategori

BSu

49 Kesenian

Syair Padang Ulan

The lyric of Padang Ulan

49 Sosial Budaya

Masa Majapahit

The era of Majapahit

43 Ekologi

Desa Sarongan

The village of Sarongan

73 Ekologi

Situs Tawang Alun

The sites of Tawang Alun

Tabel 20 . Contoh Penerapan Strategi Penambahan-Struktural

5.1.2.1.10. Strategi Terjemahan Resmi

Strategi terjemahan resmi diterapkan untuk menerjemahkan istilah-istilah asing ke dalam bahasa Indonesia. Di dalam penelitian ini, teridentifikasi 5 data yang diterjemahkan dengan menerapkan strategi terjemahan resmi , yaitu data nomor:

Kesenian

Pakaian

3a, 3b, 11a, 11b

Tabel 21 . Istilah Budaya Using yang Diterjemahkan dengan Strategi Terjemahan resmi

Berikut ini contoh penerapan strategi terjemahan resmi:

BSa Nomor

Violin 11b

3a Kesenian

Biola

Kesenian

Sampur/Selendang Scarf

Tabel 22. Contoh Penerapan Strategi Terjemahan Resmi

5.1.2.1.11. Strategi Padanan Budaya

Strategi padanan budaya diterapkan dengan mengganti kata/istilah yang khas dalam BSu dengan kata atau istilah yang khas dalam BSa. Perbedaan yang besar antara satu budaya dengan budaya yan lainnya membuat strategi ini memiliki peluang yang kecil untuk bisa menghasilkan terjemahan dengan tingkat keakuratan yang tinggi. Akan tetapi, penerapan strategi ini bisa membuat pembaca mudah memahami terjemahannya karena tujuan pokoknya adalah domestikasi. Di dalam penelitian ini, teridentifikasi 1 data yang diterjemahkan dengan menerapkan strategi padanan budaya, yaitu:

BSa Nomor

Data Kategori

BSu

1 Bangunan Rumah Using Usingnese Bungalows

Tabel 23. Istilah Budaya Using yang diterjemahkan dengan Strategi Padanan Budaya

5.1.2.1.12. Strategi Analisis Komponensial

Analisis komponensial merujuk pada strategi penerjemahan yang memerinci komponen-komponen makna kata atau frasa BSu. Hal ini dikarenakan tidak adanya Analisis komponensial merujuk pada strategi penerjemahan yang memerinci komponen-komponen makna kata atau frasa BSu. Hal ini dikarenakan tidak adanya

BSa Nomor

Data Kategori

BSu

18a Kesenian

Gandrung

Desperately in love

Tabel 24. Istilah Budaya Using yang diterjemahkan dengan strategi analisis komponensial

Strategi padanan deskriptif diterapkan untuk menerjemahkan istilah budaya sementara itu analisis komponensial dipakai untuk menerjemahkan istilah yang bersifat umum. Kata gandrung pada data bernomor 18a tidak mengacu pada kesenian gandrung , melainkan arti kata gandrung itu sendiri.

5.1.2.2. Strategi Penerjemahan Kuplet

Strategi penerjemahan kuplet mengacu pada penerapan dua strategi sekaligus untuk menerjemahkan kata atau frasa dari BSu ke dalam BSa. Dalam penelitian ini teridentifikasi 3 varian strategi kuplet yang digunakan, yaitu strategi sinonim + perluasan, strategi transposisi + perluasan, dan strategi transposisi + penambahan (struktural).

5.1.2.2.1. Strategi Sinonim + Perluasan

Di dalam penelitian ini teridentifikasi 7 data sasaran yang dihasilkan melalui penerapan dari perpaduan strategi sinonim + perluasan, yaitu data nomor 22c, 22d, 22e, 22f, 23, 24, 25. Contoh dari penerapan strategi tersebut adalah sebagai berikut:

BSa Nomor

Sosial Budaya Petik Laut

Lampon Sea Offering

Lampon

Ceremony

23 Sosial Budaya Petik Laut Pancer Pancer Sea Offering Ceremony

24 Sosial Budaya Petik Laut

Grajagan Sea

Grajagan

Offering Ceremony

25 Sosial Budaya Petik Laut

Muncar Sea Offering

Muncar

Ceremony

Tabel 25. Istilah Budaya Using yang diterjemahkan dengan Strategi Sinonim + Perluasan

5.1.2.2.2. Strategi Transposisi + Perluasan

Data yang diterjemahkan dengan strategi perluasan + transposisi hanya 1 data, yaitu:

BSa Nomor

Data Kategori

BSu

7a Ekologi

Pantai Plengkung

Plengkung Beach/ G-Land

Tabel 26 . Istilah Budaya Using yang diterjemahkan dengan Strategi Transposisi + Perluasan

Tampak dalam tabel 26 bahwa istilah Pantai Plengkung diterjemahkan menjadi Plengkung Beach/ G-Land. Plengkung Beach berarti transposisi sedangkan ada lagi tambahan informasi yang diberikan untuk menerangkan Plengkung Beach.

5.1.2.2.3. Strategi Transposisi + Penambahan (struktural)

Data yang diterjemahkan dengan strategi ini berjumlah 5, yaitu:

BSa Nomor

Data Kategori

BSu

The Kuwung Festival 6a Ekologi

77 Kesenian

Festival Kuwung

Taman Nasional Meru The National Park of Meru Betiri

Betiri

9a Ekologi

Taman Nasional Alas

The National Park of Alas

Padang Rumput

The Savannah Sadengan

Sadengan

34 Ekologi Kolam Renang Taman Swimming Pool of Taman Suruh

Suruh

Tabel 27. Contoh Penerapan Strategi Transposisi + Penambahan (struktural)

Pola yang serupa dimiliki kelima data tersebut, yaitu perubahan letak kata sifat dan penambahan kata the serta of sebagai sebuah keharusan gramatikal.

5.1.3. Ideologi Penerjemahan

Sebelumnya telah dipaparkan bahwa terdapat 368 data yang diterjemahkan dengan strategi penerjemahan tunggal dan 13 data yang diterjemahkan dengan strategi penerjemahan kuplet. Strategi tunggal yang dipilih terdiri dari:

Peminjam- Transpo- Sinonim Padanan Penambahan Penyusutan

an Murni sisi

Perluasan Penambahan Penghi Terjemah Padanan Analisis (struktural)

-langan -an Resmi Budaya

Komponensial

Tabel 28. Strategi Tunggal yang Dipakai untuk Menerjemahkan Istilah Budaya Using

Sementara itu, strategi kuplet yang diterapkan terdiri dari 3 varian, yaitu:

sinonim + perluasan transposisi+ perluasan transposisi + penambahan

Tabel 29. Jumlah Istilah Budaya Using yang diterjemahkan dengan Strategi Kuplet

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat diketahui bahwa secara keseluruhan terdapat 12 strategi penerjemahan yang diterapkan, baik yang termasuk dalam strategi tunggal maupun kuplet. Keduabelas strategi yang dimaksud adalah 1) peminjaman murni, 2) transposisi, 3) sinonim, 4) padanan deskriptif , 5) penambahan (semantis), 6) penyusutan, 7) perluasan, 8) penambahan (struktural), 9) penghilangan, 10) terjemahan resmi, (11) analisis komponensial, dan (12) padanan budaya.

No. Strategi

Jumlah Penerjemahan

Varian Strategi

Tunggal

Kuplet

1 Peminjaman Murni

4 Padanan Deskriptif

5 Penambahan (semantik)

8 Penambahan (struktural)

9 Penghilangan

10 Terjemahan Resmi

11 Analisis Komponensial

12 Padanan Budaya

Tabel 30. Frekuensi Penerapan Strategi Penerjemahan

Berdasarkan frekuensi kemunculannya atau penerapannya pada keseluruhan data penelitian ini diketahui bahwa strategi peminjaman murni menempati urutan pertama (132 kali), yang diikuti oleh strategi transposisi (90 kali), strategi sinonim (69 kali), strategi padanan deskriptif (26 kali), strategi penambahan (semantis) (23 kali), strategi penyusutan (11 kali), strategi perluasan (10 kali), strategi penambahan (struktural) (13 kali), strategi penghilangan (6 kali), strategi terjemahan resmi (5 kali), strategi analisis komponensial (2 kali), dan strategi padanan budaya (1 kali). Sementara itu, secara teoretis, dari keduabelas strategi penerjemahan di atas, strategi peminjaman murni berorientasi pada budaya dan BSu sementara strategi penerjemahan lainnya, yaitu strategi penghilangan, penambahan, dan transposisi berorientasi pada budaya dan BSa.

Orientasi Strategi Jumlah Jumlah Persentase Penerjemahan

(N=388) (N=388)

Budaya Peminjaman Murni

34,03% dan BSu Analisis

2 Komponensial Padanan Budaya

1 Padanan Deskriptif

Penambahan (semantis)

Penambahan (struktural)

Terjemahan Resmi

Tabel 31. Orientasi Strategi Penerjemahan

Tabel 31 menunjukkan bahwa secara keseluruhan, strategi penerjemahan yang berorientasi pada budaya dan BSu dipakai sejumlah 132 kali (34,03%), sementara itu frekuensi kemunculan strategi penerjemahan yang berorientasi pada budaya dan BSa adalah 256 kali (65,97%). Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa penerjemah cenderung menerapkan strategi penerjemahan yang berpihak pada budaya dan BSa.

Pada bab 2 telah dipaparkan bahwa terdapat dua kutub ideologi penerjemahan. Kutub pertama disebut ideologi foreinisasi sedangkan kutub yang kedua disebut Pada bab 2 telah dipaparkan bahwa terdapat dua kutub ideologi penerjemahan. Kutub pertama disebut ideologi foreinisasi sedangkan kutub yang kedua disebut

penelitian ini .

Orientasi Strategi

Ideologi Penerjemahan

BSu Peminjaman

Foreinisasi Murni

Analisis Komponensial Padanan Budaya Padanan Deskriptif Sinonim

BSa Transposisi

Domestikasi Penambahan (semantik) Penambahan (struktural)

Penghilangan Terjemahan Resmi Penyusutan Perluasan

Tabel 32. Orientasi Ideologi Penerjemahan

5.1.4. Peran Ideologi dan Strategi Penerjemahan terhadap Kualitas Terjemahan

Penerjemahan merupakan proses pengambilan keputusan dalam peristiwa komunikasi interlingual yang dipahami sebagai proses pemecahan masalah padanan. Di sinilah kemudian menjadi jelas bahwa pilihan strategi penerjemahan terkait erat dengan ideologi yang dianut oleh seorang penerjemah. Selanjutnya kedua hal tersebut berperan besar terhadap kualitas terjemahan.

Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kualitas terjemahan istilah budaya Using pada sumber data penelitian ditinjau dari ideologi dan strategi penerjemahan yang dipakai oleh penerjemah. Tujuan tersebut didasarkan pada Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kualitas terjemahan istilah budaya Using pada sumber data penelitian ditinjau dari ideologi dan strategi penerjemahan yang dipakai oleh penerjemah. Tujuan tersebut didasarkan pada

5.1.4.1. Kualitas Terjemahan

Tiga hal yang sangat menentukan kualitas terjemahan adalah tingkat keakuratan pesan ( accuracy in content ), tingkat keberterimaan ( acceptability ), dan tingkat keterbacaan ( readibility ). Ada terjemahan yang akurasinya tinggi, tapi cara menyampaikan pesan tersebut tidak mematuhi kaidah, norma, dan budaya BSa (tidak berterima). Ada pula ditemukan terjemahan yang tingkat keberterimaannya tinggi, namun pesannya menyimpang dari isi pesan teks BSu (kurang atau tidak akurat). Di luar dari itu, tak jarang bisa didapat terjemahan dengan tingkat keterbacaan tinggi, namun tingkat keakuratan pesan dan tingkat keberterimaannya rendah. Berikut ini akan dibahas kualitas terjemahan data penelitian ini ditinjau dari tiga aspek tersebut.

5.1.4.1.1. Tingkat Keakuratan Pengalihan Pesan

Data sumber dalam penelitian ini berjumlah 381. Dari jumlah tersebut, 323 data merupakan terjemahan yang akurat, 44 data termasuk terjemahan yang kurang akurat, dan 14 data adalah terjemahan yang tidak akurat. Data sasaran yang termasuk dalam ketiga kategori tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

5.1.4.1.1.1. Terjemahan Akurat

Terjemahan akurat mengacu pada terjemahan yang tidak mengalami pendistorsian makna. Dengan kata lain, makna kata atau frasa BSu ditransfer secara akurat ke dalam BSa. Dalam penelitian ini terdapat 122 kata dan 259 frasa terkait budaya Using yang ternyata tidak seluruhnya diterjemahkan secara akurat. Berikut ini data nomor istilah budaya Using berdasarkan kategori yang telah diterjemahkan secara akurat.

Frasa Istilah Budaya

Berkategori Makanan

Istilah Budaya

2a, 2c, 4,5

Berkategori Material Budaya Istilah Budaya

1a, 1b, 1c, 1d, 1e, 2a,

14, 15, 16, 17, 19a, 19b, 20, 21, 22,

Berkategori

2b, 2c, 3a, 3b, 4a, 4b, 23a, 23c, 24, 25c, 26, 27a, 28, 30,

9, 11a, 11b, 11d, 12a, 41b, 42b, 43, 45, 47a, 47b, 49, 50, 18a, 18b, 18c, 18d,

25a, 27b, 29, 39, 40,

65, 66, 68, 70, 71, 72, 74a, 74b, 75,

42a, 42c, 44, 46, 58,

67, 69, 73, 74c, 78, 79

Istilah Budaya

1b, 4c, 4d, 5b, 8c, 1b, 2, 5a, 6a, 6b, 6c, 6d, 6e, 6f, 7a,

Berkategori

10a, 11, 14, 26, 31, 7b, 12a, 12b, 13, 16, 17, 22a, 22b,

Sosial Budaya

39, 40a, 40b, 40c, 22c, 22d, 22e, 22f, 23, 24, 25, 27a, 40d, 40e, 40f, 40g, 50 27b, 28a, 28b, 29, 30, 32, 33, 34, 38, 42a, 42b, 42c, 44, 45, 46, 47, 48, 49

Istilah Budaya

Berkategori Transportasi Istilah Budaya

8, 11a, 11b

1, 2, 3, 4a, 4b, 5a, 5b, 6a, 6b, 7, 9,

Berkategori

10a, 10b

Pakaian Istilah Budaya

1a, 1b, 1c, 1d

Berkategori Kemasyarakatan

Istilah Budaya

Berkategori Bangunan Istilah Budaya

23a, 23b, 24, 25, 26,

8, 9a, 9b, 9c, 10a, 10b, 10c, 10d,

Ekologi

27, 28, 31a, 41, 45a, 12a, 12b, 13, 14a, 14b, 15, 16, 17,

18a, 18b, 18c, 20, 29, 30, 32, 34, 35a, 35b, 36, 37, 38, 39, 40, 42, 43,

44, 45b, 46a, 46b, 47, 48, 49, 51a, 51b, 52, 53, 55, 56, 57, 58, 59, 60,

87, 88, 89, 90, 91, 92, 93, 95, 96a, 96c, 97, 98a, 98b, 98c, 99, 100, 101, 102, 103, 105, 106

Tabel 33 . Istilah Budaya (Berupa Kata dan Frasa) yang diterjemahkan secara Akurat

Keakuratan tersebut dicapai dengan menerapkan 11 strategi penerjemahan sebagai berikut:

Nomor Strategi Penerjemahan

Kata

Frasa

1 Peminjaman Murni

4 Penambahan (Struktural)

5 Padanan Deskriptif

7 Penambahan (Semantik)

8 Terjemahan Resmi

9 Analisis komponensial

10 Penyusutan

11 Padanan Budaya

Jumlah

Tabel 34. Strategi Penerjemahan yang Dipakai untuk Menerjemahkan Kata dan Frasa Budaya Using secara Akurat

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa penerjemahan kata secara akurat dicapai secara berturut-turut, dari yang paling banyak ke yang paling sedikit, melalui strategi peminjaman murni (56 kali), strategi padanan deskriptif (12 kali), strategi penambahan-semantik (11 kali), strategi sinonim (10 kali), strategi terjemahan resmi (2 kali), strategi perluasan (2 kali), strategi penambahan-struktural (2 kali), dan strategi penyusutan (1 kali). Sementara itu penerjemahan frasa secara akurat dicapai melalui penerapan strategi transposisi (87 kali), strategi peminjaman murni (70 kali), strategi sinonim (28 kali), strategi penambahan-struktural (16 kali), strategi perluasan (12 kali), strategi padanan deskriptif (5 kali), strategi penambahan- semantis (3 kali), strategi analisis komponensial (2 kali), dan strategi padanan budaya (1 kali).

5.1.4.1.1.2. Terjemahan Kurang Akurat

Terjemahan yang kurang akurat merujuk pada terjemahan yang sebagian besar makna kata atau frasa Bsunya telah dialihkan ke dalam BSa secara akurat. Namun demikian, masih ditemukan distorsi makna atau ketaksaan atau ada makna yang dihilangkan yang mengganggu keutuhan pesan. Berikut ini istilah budaya Using yang diterjemahkan secara kurang akurat oleh penerjemah.

Frasa Istilah Budaya Berkategori Makanan

Istilah Budaya Berkategori Material

1, 2d

2b,

Budaya Istilah Budaya Berkategori Kesenian

10, 23b, 25b, 23d, 48c, 48a, 48b, 57

Istilah Budaya Berkategori Sosial

1, 3, 4a, 4b, 8a, 15a, 15b, 21

Budaya

8b, 18, 20a, 20b, 20c, 20d,

Istilah Budaya Berkategori Pakaian

Istilah Budaya Berkategori Bangunan

Istilah Budaya Berkategori Ekologi

7b, 19, 21, 23c, 31b, 33,

Tabel 35. Istilah Budaya Using yang diterjemahkan secara kurang akurat

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, berikut ini dicuplik beberapa data yang termasuk ke dalam terjemahan yang kurang akurat.

Special Steamed Rice

Gending Kembang

The chorus musicians

Dermo

to make a charitable donation

Tabel 36. Contoh Terjemahan yang Kurang Akurat

Kata kupat seharusnya diterjemahkan menjadi special steamed rice wrapped in young coconut leaf . Penerjemahan kata oncor menjadi torches juga tidak tepat karena oncor itu terbuat dari bambu. Jadi seharusnya oncor menjadi bamboo torches . Gending kembang dermo yang diartikan dengan the chorus musicians to make a charitable donation terasa janggalnya karena gending digantikan dengan chorus musicians dan bukannya songs intended to make a charitable donation. Kata buyut tidak bisa diwakili dengan old man karena orang yang disebut buyut tidak sembarang Kata kupat seharusnya diterjemahkan menjadi special steamed rice wrapped in young coconut leaf . Penerjemahan kata oncor menjadi torches juga tidak tepat karena oncor itu terbuat dari bambu. Jadi seharusnya oncor menjadi bamboo torches . Gending kembang dermo yang diartikan dengan the chorus musicians to make a charitable donation terasa janggalnya karena gending digantikan dengan chorus musicians dan bukannya songs intended to make a charitable donation. Kata buyut tidak bisa diwakili dengan old man karena orang yang disebut buyut tidak sembarang

5.1.4.1.1.3. Terjemahan Tidak Akurat

Terjemahan yang tidak akurat merujuk pada terjemahan yang makna kata atau frase BSu dialihkan secara tidak akurat ke dalam BSa atau dihilangkan ( deleted ). Di dalam penelitian ini teridentifikasi sebanyak 14 data yang termasuk terjemahan yang tidak akurat, yaitu data bernomor:

Frasa Istilah Budaya Berkategori Material

Kata

Budaya Istilah Budaya Berkategori Kesenian

11c, 12b, 55

Istilah Budaya Berkategori Sosial Budaya

Istilah Budaya Berkategori Pakaian

Istilah Budaya Berkategori Ekologi

4d, 35c, 54, 61, 77

Tabel 37. Istilah Budaya Using yang Diterjemahkan secara Tidak Akurat

Hasil penilaian tingkat keakuratan terjemahan secara keseluruhan ditunjukkan oleh tabel berikut ini:

Terjemahan Terjemahan Terjemahan

Kurang Tidak Akurat Akurat Istilah Budaya Berkategori Makanan

Akurat

Istilah Budaya berkategori Material Budaya

Istilah Budaya Berkategori Kesenian

Istilah Budaya Berkategori Sosial Budaya

Istilah Budaya Berkategori Transportasi

Istilah Budaya Berkategori Pakaian

Istilah Budaya Berkategori Kemasyarakatan

Istilah Budaya Berkategori Bangunan

Istilah Budaya Berkategori Ekologi

Jumlah/Persentase

Tabel 38. Tingkat Keakuratan Terjemahan

Jika dipaparkan secara lebih terperinci, ketidakakuratan terjemahan tersebut disebabkan oleh 1) pemadanan yang tidak tepat, 2) penghilangan yang tidak perlu, 3) penambahan informasi yang tidak perlu. Ketiga hal tersebut diuraikan lebih lanjut sebagai berikut: Jika dipaparkan secara lebih terperinci, ketidakakuratan terjemahan tersebut disebabkan oleh 1) pemadanan yang tidak tepat, 2) penghilangan yang tidak perlu, 3) penambahan informasi yang tidak perlu. Ketiga hal tersebut diuraikan lebih lanjut sebagai berikut:

b) Penghilangan yang Tidak Perlu Penghilangan informasi terkadang bisa dilakukan apabila tidak mengganggu keutuhan pesan teks BSa. Sebaliknya jika informasi yang dimaksud penting, maka penghilangan tersebut harus dihindarkan. Dalam banyak kasus, penghilangan yang tidak perlu ( unnecessary deletion ) sering dijadikan alasan ( excuse ) oleh penerjemah untuk menutupi ketidakmampuannya mencari padanan yang tepat dalam BSa. Terjemahan yang tidak akurat sebagai akibat dari adanya penghilangan informasi yang penting direpresentasikan oleh data nomor 55 (kategori kesenian) dan data nomor 9 (kategori sosial budaya).

c) Penambahan Informasi yang Tidak Perlu Menambahkan informasi merupakan salah satu dari prinsip penerjemahann. Namun demikian, penambahan tersebut tidak bisa dilakukan secara seenaknya, tetapi harus diarahkan untuk memperjelas maksud atau pesan penulis asli teks sumber. Contoh dari penambahan informasi yang tidak perlu terdapat pada data nomor 14 (kategori pakaian). Kata plintiran dalam teks BSu diterjemahkan menjadi bracelet as the accesorries . Kata bracelet sudah cukup memadai untuk mewakili kata plintiran .

Penambahan as the accesorries pada akhirnya hanya akan membingungkan pembaca sasaran. Bracelet pada dasarnya memang merupakan perhiasan. Kalau hal tersebut ditekankan maka sepertinya ada fungsi lain dari pada fungsi telah diketahui secara umum tersebut.

5.1.4.1.2. Tingkat Keberterimaan 5.1.4.1.2.1.

Terjemahan Berterima

Suatu terjemahan dikatakan berterima apabila terjemahan tersebut terasa alamiah; istilah yang digunakan lazim digunakan di bidang budaya dan akrab bagi pembaca sasaran: kata atau frasa yang digunakan sudah sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Inggris. Dalam penelitian ini teridentifikasi 361 data yang tergolong terjemahan yang sudah berterima, yaitu data nomor:

Frasa Istilah Budaya

Makanan Istilah Budaya

1, 2a, 2d, 4, 5

Berkategori Material Budaya Istilah Budaya

1a, 1b, 1c, 1d, 1e, 2a, 13, 14, 15, 16, 17, 19a, 19b, 20, 21, 22, 23a, 23c,

Berkategori

2b, 2c, 3a, 3b, 4a, 4b, 24, 25c, 26, 27a, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36,

Kesenian

4c, 4d, 5a, 5b, 6, 7, 8, 37, 38, 41a, 41b, 42b, 43, 45, 47a, 47b, 49, 50,

51, 52, 53, 54, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 68, 11d, 12a, 12b, 18a,

9, 10, 11a, 11b, 11c,

70, 71, 72, 74a, 74b, 75, 76, 77 18b, 18c, 18d, 23b, 25a, 25b, 27b, 29, 39,

40, 42a, 42c, 44, 46, 48a, 48b, 57, 58, 67,

69, 73, 74c, 78, 79

Istilah Budaya

3, 4a, 4b, 4c, 4d, 5b, 1b, 2, 5a, 6a, 6b, 6c, 6d, 6e, 6f, 7a, 7b, 12a, 12b,

Berkategori

8a, 8b, 8c, 10a, 11, 13, 15a, 15b, 16, 17, 21, 22a, 22b, 22c, 22d, 22e,

Sosial Budaya

14, 18, 19, 20a, 20b, 22f, 23, 24, 25, 27a, 27b, 28a, 28b, 29, 30, 32, 20c, 20d, 26, 31, 35,

34, 38, 42a, 42b, 42c, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49

36, 39, 40a, 40b, 40c, 40d, 40e, 40f, 40g, 41

Istilah Budaya

Berkategori Transportasi Istilah Budaya

8, 11a, 11b,

1, 2, 3, 4a, 4b, 5a, 5b, 6a, 6b, 7, 10a, 10b, 12, 13

Berkategori Pakaian Istilah Budaya

1a, 1b, 1c, 1d

Berkategori Kemasyarakatan Istilah Budaya

Berkategori Bangunan Istilah Budaya

23b, 24, 25, 26, 27, 9c, 10a, 10b, 10c, 10d, 12a, 13, 14a, 14b, 15, 16,

Ekologi

28, 31a, 41, 45a, 50,

17, 18a, 18b, 18c, 19, 21, 23c, 29, 30, 31b, 32,

33, 34, 35a, 35b, 36, 37, 38, 39, 40, 42, 43, 44, 45b, 46a, 46b, 47, 48, 49, 51a, 51b, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 68, 69, 70, 71, 72, 73, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 81, 82,

83, 84, 85, 87, 88, 89, 90, 91, 92, 93, 95, 96a, 96b, 96c, 97, 98a, 98b, 98c, 99, 100, 101, 102, 103, 105, 106

Tabel 39 . Istilah Budaya yang diterjemahkan secara Berterima

Sebagian data yang termasuk kategori ini direpresentasikan oleh contoh-contoh berikut.

Data Kategori

Sticky rice wrapped in coconut leaf

1 Material Budaya Oncor Torches

74a Kesenian

Wayang Kulit

Shadow Puppet Show

12a Sosial Budaya

Sang Hyang Iwak

The Sea Goddess

Slops/Slippers 1d Kemasyarakatan Using

7 Pakaian

Sandal Selop

Usingnese (The Native of Banyuwangi)

1 Bangunan

Rumah Using

Usingnese Bungalows

14a Ekologi

Agrowisata

Kaliklatak Agro-Tourism

Kaliklatak

Tabel 40 . Contoh Istilah Budaya yang Diterjemahkan secara Berterima

5.1.4.1.2.2. Terjemahan Kurang Berterima

Terjemahan yang kurang berterima mengacu pada terjemahan yang pada umumnya sudah terasa alamiah; namun ada sedikit masalah pada penggunaan istilah teknis atau terjadi sedikit kesalahan gramatikal. Terdapat 3 data yang tergolong sebagai terjemahan yang kurang berterima, yaitu data nomor:

Frasa Istilah Budaya

Kata

23d

Berkategori Kesenian Istilah Budaya

5a, 12b

Berkategori Ekologi Jumlah

3 frasa

Tabel 41 . Contoh Istilah Budaya yang Diterjemahkan secara Kurang Berterima

Terjemahan untuk data nomor 23d (kategori kesenian) adalah to read mocking , Penggunaan kata benda ( mocking ) dalam data tersebut kurang tepat karena setelah kata kerja read dibutuhkan keterangan cara ( adverb of manner ). Terjemahan data 5a (kategori ekologi) adalah Turtle Beach Sukamade . Penerjemahan ini tidak berterima dalam bahasa Inggris karena kata Sukamade yang berfungsi sebagai kata sifat seharusnya diletakkan di posisi terdepan, yaitu Sukamade Turtle Beach . Kasus Terjemahan untuk data nomor 23d (kategori kesenian) adalah to read mocking , Penggunaan kata benda ( mocking ) dalam data tersebut kurang tepat karena setelah kata kerja read dibutuhkan keterangan cara ( adverb of manner ). Terjemahan data 5a (kategori ekologi) adalah Turtle Beach Sukamade . Penerjemahan ini tidak berterima dalam bahasa Inggris karena kata Sukamade yang berfungsi sebagai kata sifat seharusnya diletakkan di posisi terdepan, yaitu Sukamade Turtle Beach . Kasus

5.1.4.1.2.3. Terjemahan Tidak Berterima

Terjemahan tidak berterima atau dikenal juga dengan terjemahan tidak alamiah merupakan terjemahan yang istilah-istilah yang dipakai tidak lazim digunakan di bidang budaya dan tidak akrab bagi pembaca; yang kata maupun frasanya tidak sesuai dengan kaidah bahasa Inggris. Dalam penelitian ini diidentifikasi sebanyak

17 data termasuk ke dalam terjemahan tidak berterima, yaitu data nomor:

Frasa Istilah Budaya Berkategori Material

Kata

2b, 2c, 6

Budaya Istilah Budaya Berkategori Kesenian

48c, 55, 56

Istilah Budaya Berkategori Sosial

1a, 9, 10b, 37

Budaya Istilah Budaya Berkategori Pakaian

Istilah Budaya Berkategori Ekologi

4d, 20, 23a, 35c, 80, 86,

Jumlah

17 frasa

Tabel 42 . Istilah Budaya yang Diterjemahkan secara Tidak Berterima

Hasil penilaian tingkat keberterimaan terjemahan secara utuh diperlihatkan oleh tabel berikut ini:

Terjemahan Terjemahan Terjemahan

Berterima

Kurang Tidak Berterima

Berterima

Istilah Budaya Berkategori Makanan

Istilah Budaya berkategori Material Budaya

Istilah Budaya Berkategori Kesenian

Istilah Budaya Berkategori Sosial Budaya

62 - 4

Istilah Budaya Berkategori Transportasi

Istilah Budaya Berkategori Pakaian

16 - 1

Istilah Budaya Berkategori Kemasyarakatan

Istilah Budaya Berkategori Bangunan

Istilah Budaya Berkategori Ekologi

Jumlah/Persentase

Tabel 43. Tingkat Keberterimaan Terjemahan

5.1.4.1.3. Tingkat Keterbacaan Terjemahan 5.1.4.1.3.1.

Tingkat Keterbacaan Tinggi

Suatu terjemahan dikatakan memiliki tingkat keterbacaan tinggi bila kata atau frasa terjemahan dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca. Dalam penelitian ini terindikasi sebanyak 176 data termasuk dalam kategori ini, yaitu data nomor:

Frasa Istilah Budaya

Berkategori Makanan Istilah Budaya

Berkategori Material Budaya Istilah Budaya

11a, 11b, 18a, 18b, 18c,

13, 22, 35, 41a, 41b, 53,

Berkategori Kesenian

23 b, 25b, 39, 40, 48a,

54, 64, 72, 74a, 74b, 77

48b, 57

Istilah Budaya

3, 4a, 4b, 4c, 4d, 5b, 8a, 5a, 6a, 6f, 7a, 7b, 12a,

Berkategori Sosial

8c, 10 a, 14, 18, 19, 20a, 12b, 15a, 15b, 21, 22a,

Budaya

20b, 20c, 20d, 26, 35, 36, 22c, 22d, 22e, 22f, 23,

39, 40a, 40b, 40c, 40d,

24, 25, 28b, 37, 42a,

40f, 40g, 41

42b, 42c, 43, 45, 49

Istilah Budaya

Berkategori Transportasi Istilah Budaya

Berkategori Pakaian Istilah Budaya

1a, 1d

Berkategori Kemasyarakatan Istilah Budaya

Berkategori Bangunan Istilah Budaya

3, 22, 23a, 23b, 28, 67

1, 2, 4a, 4b, 4c, 6a, 6b,

Berkategori Ekologi

6c, 7a, 8, 9a, 9b, 9c, 10a, 10b, 10c, 10d, 13, 14a, 14b, 15, 16, 17, 18a, 18b, 29, 30, 32, 33,

34, 35a, 35c, 36, 37, 38,

40, 42, 43, 44, 46a, 46b,

47, 48, 49, 51a, 51b, 52,

88, 89, 91, 95, 96a, 96c, 98a, 98c, 100, 101, 102, 103, 105

Tabel 44. Terjemahan Istilah Budaya yang Memiliki Tingkat Keterbacaan Tinggi

Keterbacaan tinggi tersebut dicapai dengan menerapkan strategi penerjemahan sebagai berikut:

Nomor Strategi Penerjemahan

Kata

Frasa

1 Peminjaman Murni 1 - 2 Transposisi

- 71 3 Sinonim

27 31 4 Penambahan (Struktural)

- 8 5 Padanan Deskriptif

11 3 6 Perluasan

1 9 7 Penambahan (Semantis)

9 2 8 Terjemahan Resmi

2 1 9 Analisis komponensial

1 1 10 Penyusutan

- 3 11 Padanan Budaya

Jumlah 53 130

Tabel 45. Strategi Penerjemahan yang Dipakai untuk Menerjemahkan Istilah Budaya

dengan Tingkat Keterbacaan Tinggi

Berdasarkan tabel 45, dapat disimpulkan bahwa penerjemahan kata dan frasa budaya Using dengan tingkat keterbacaan tinggi dicapai secara berturut-turut, dari yang paling banyak ke yang paling sedikit, melalui strategi transposisi (71 kali), strategi sinonim (58 kali), strategi padanan deskriptif (14 kali), strategi penambahan-semantis (11 kali), strategi penambahan-struktural (8 kali), strategi penyusutan (3 kali), strategi terjemahan resmi (3 kali), strategi analisis komponensial (2), strategi perluasan (10 kali), strategi peminjaman murni (1 kali), dan strategi padanan budaya (2 kali). Apabila digabungkan, pemakaian strategi penerjemahan sebanyak 183 kali. Selisih tujuh dari jumlah data seluruhnya (183) disebabkan oleh adanya 7 data yang diterjemahkan dengan strategi kuplet.

Berikut ini disajikan beberapa contoh data yang dinilai memiliki tingkat keterbacaan tinggi.

Data Kategori

BSu

BSa

Nomor 5c Makanan

Pecel Pitik

Grilled Chicken

3 Material Budaya

Ogoh-ogoh

Huge Monster/Evil Dolls

3b Kesenian

Biola

Violin

20c Sosial Budaya

Anting-anting Greol

Earings

1d Kemasyarakatan

Using

Usingnese (The Native of Banyuwangi)

1 Bangunan

Rumah Using

Usingnese Bungalows

4b Ekologi

Kawah Ijen

Ijen Crater

Tabel 46. Contoh Terjemahan dengan Tingkat Keterbacaan Tinggi

Data nomor 5c (kategori makanan), 20c (kategori sosial budaya), 1 (kategori transportasi), 12 (kategori pakaian), dan 1 (kategori bangunan) diterjemahkan dengan strategi penerjemahan yang sama (sinonim). Walaupun kurang akurat, namun terjemahan tersebut mampu menghasilkan terjemahan yang mudah dipahami. Sementara itu data nomor 3 (kategori material budaya) dan b (kategori ekologi) diterjemahkan dengan strategi padanan deskriptif dan terjemahan resmi. Dalam kasus tersebut, terjemahan yang dihasilkan memiliki tingkat keterbacaan dan keakuratan tinggi.

5.1.4.1.3.2. Tingkat Keterbacaan Sedang

Suatu terjemahan dikatakan memiliki tingkat keterbacaan sedang apabila secara umum terjemahan tersebut dapat dipahami oleh pembaca; namun ada bagian- bagian tertentu yang harus dibaca lebih dari satu kali untuk bisa memahaminya. Dalam penelitian ini terdapat 205 data yang mempunyai tingkat keterbacaan sedang.

Kata

Frasa

Istilah Budaya

1, 5b, 7a, 7b, 7c

4, 5a, 5d, 6

Berkategori Makanan Istilah Budaya

2 a, 2c, 2d, 4

2b, 6

Berkategori Material Budaya Istilah Budaya

1a, 1b, 1c, 1d, 1e, 2a, 2b, 2c,

14, 15, 16, 17, 19a, 19b, 20, 21, 23 a, 23c, 23d, 24, 25c,

Berkategori Kesenian

3a, 3b, 4a, 4b, 4c, 4d, 5a, 5b,

26, 27a, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 42b, 43, 45, 6, 7, 8, 9, 10, 11c, 11d, 12a, 47a, 47b, 48c, 49, 50, 51, 52, 56, 59, 60, 61, 62, 63, 65,

12b, 18 d, 25a, 27b, 29, 42a,

42c, 44, 46, 55, 58, 67, 69, 73, 74c, 78, 79

Istilah Budaya

1a, 8b, 10b, 11, 31, 40e, 50

1b, 2, 6b, 6c, 6d, 6e, 9, 13, 16, 17, 22b, 27a, 27b, 29,

Berkategori Sosial

Budaya Istilah Budaya

Berkategori Transportasi Istilah Budaya

1, 2, 3, 4a, 4b, 5a, 5b, 6a, 6b, 9, 10a, 10b, 11a, 11b

Berkategori Pakaian Istilah Budaya

1b, 1c

Berkategori Kemasyarakatan Istilah Budaya

Berkategori Bangunan Istilah Budaya

5b, 5c, 5d, 11, 24, 25, 26, 27, 4d, 4e, 5a, 7b, 12a, 12b, 18c, 19, 20, 21, 23c, 31b, 35b,

Berkategori Ekologi

31a, 41, 45a, 50, 80, 94, 104

39, 45b, 55, 57, 59, 60, 61, 62, 71, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 84, 85, 86, 90, 92, 93, 96 b, 97, 98 b, 99, 106

Tabel 47. Istilah Budaya (Kata dan Frasa) yang Memiliki Tingkat Keterbacaan Sedang

Data yang dicuplik berikut ini merupakan contoh-contoh terjemahan yang mempunyai tingkat keterbacaan sedang.

Data Kategori

6 Material Budaya Umbul-umbul Umbul-umbul

65 Kesenian

Kesenian

Gedhogan traditional art

Gedhogan

performance

47 Sosial Budaya

Perang Puputan

Puputan Bayu War

Bayu

10a Pakaian

Kangkung

Kangkung Setingkes

Setingkes

1b Kemasyarakatan Using

Tabel 48. Contoh Terjemahan dengan Tingkat Keterbacaan Sedang

Hasil penilaian tingkat keterbacaan terjemahan secara keseluruhan ditunjukkan oleh tabel berikut ini.

Sedang Istilah Budaya Berkategori

Tinggi

Makanan Istilah Budaya berkategori

Material Budaya Istilah Budaya Berkategori

Kesenian Istilah Budaya Berkategori Sosial

Budaya Istilah Budaya Berkategori

Transportasi Istilah Budaya Berkategori

Pakaian Istilah Budaya Berkategori

Kemasyarakatan Istilah Budaya Berkategori

Bangunan Istilah Budaya Berkategori Ekologi

Jumlah/Persentase

Tabel 49. Tingkat Keterbacaan Terjemahan