Variabel Penelitian Metode Analisis Data Defenisi Operasional

Gedung Johor yang tepat bersebelahan dengan kawasan Hutan Kota Cadika. 2. Membuat gambar objek penelitian melalui foto dan lain – lain.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Bebas Independent Variable pada penelitian ini adalah pengembangan kawasan Hutan Kota Cadika. 2. Variabel Terikat Dependent Variable padan penelitian ini adalah : - Aspek Penciptaan Lapangan Kerja - Aspek Peningkatan Pendapatan Pelaku Sektor Informal - Aspek Peningkatan Kualitas Lingkungan

3.5 Uji Kualitas Data

Penelitian yang mengukur variabel dengan menggunakan instrumen kuesioner harus dilakukan pengujian kualitas terhadap data yang diperoleh. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan reabilitas dan validitas sebab kebenaran data yang diolah sangat menentukan kualitas hasil penelitian. Indriantoro dan supomo 1999 menyatakan bahwa ada dua konsep mengukur kualitas data, yaitu reabilitas dan validitas. Data yang telah dikumpulkan berdasarkan persepsi responden kemudian dikuantitatifkan agar dapat dilakukan uji statistik. Untuk menguji kesahihan persepsi responden digunakan uji kualitas data kuisioner kepada seluruh responden. Universitas Sumatera Utara

3.5.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuesioner atau skala, apakah item-item pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin di ukur. Alat analisis yang digunakan adalah Korelasi Bivariate Pearson Produk Moment Pearson dan Corrected Item- Total Correlation, dengan kriteria pengujian Priyatno, 2011 : - Jika r- hitung ≥ r-tabel uji 2 sisi dengan Sig. 0,05, maka instrument atau item-item pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor total, maka item pernyataan dinyatakan valid. - Jika r-hitung r-tabel uji 2 sisi dengan Sig. 0,05, maka instrument atau item-item pernyataan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total, maka item pernyataan dinyatakan tidak valid.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sekaran dalam Erlina 2011, reliabilitas adalah tingkat seberapa besar suatu pengukur, mengukur dengan stabil dan konsisten. Lebih lanjut, Priyatno 2011 mengemukakan bahwa uji realibilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan konsisten jika pengukuran tersebut di ulang. Alat analisis atau metode uji realibilitas yang sering digunakan adalah Cronbach’s Alpha, dengan kriteria pengujian Ghozali, 2005 : - Jika Alpha 0,6, maka instrumen pengamatan dinyatakan reliabel. - Jika Alpha 0,6, maka instrumen pengamatan dinyatakan tidak reliabel. Universitas Sumatera Utara

3.6 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

Ada beberapa permasalahan yang bisa terjadi dalam model regresi linear, yang secara statistik permasalahan tersebut dapat mengganggu model yang telah ditemukan, bahkan dapat menyesatkan kesimpulan yang diambil dari persamaan yang terbentuk. Uji mengetahui apakah penaksir dalam regresi merupakan penaksir linear tak bias dilakukan uji asumsi klasik terhadap model yang telah diformulasikan. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.

3.6.1 Uji Normalitas

Uji nomalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki ditribusi normal. Untuk menguji apakah distribusi normal atau tidak dapat dilihat melalui probability plot dengan membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Data normal akan membentuk garis lurus diagonal dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Uji statistik dilakukan uji one sample Kolmogorov Smirnov Test. Suatu data dikatakan terdistribusi secara normal apabila nilai Asymp. Sig. 2- tailed lebih besar dari α 5 Ghozali, 2005. Universitas Sumatera Utara

3.6.2 Uji Heteroskedastisitas Uji Glejser

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki kesamaan variance residual suatu periode pengamatan dengan pengamatan yang lain atau homokedastisitas dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara memprediksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat pola gambar scatter plot model tersebut. Bila titik-titik menyebar secara acak, tidak terbentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas Priyatno, 2011. Uji statistik dilakukan dengan Glejser, jika variabel bebas tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat nilai Absolut Absult, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Ghozali, 2005.

3.7 Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan persepsi masyarakat sebagai data primer. Untuk menguji perumusan masalah pertama, kedua dan ketiga yang terdiri dari aspek penciptaan lapangan kerja, aspek peningkatan pendapatan Pelaku Sektor Informal, dan peningkatan kualitas lingkungan yaitu dengan metode pengujian menggunakan skala Likert melalui kuesioner dengan rentangan bobot 1 sampai dengan 5. Yang kemudian dalam pengolahan datanya menggunakan persamaan regresi linear sederhana melalui program SPSS 17, yang bentuk persamaannya sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Y 1 = α + β x + µ Y 2 = α + β x + µ Y 3 = α + β x + µ Dimana : X : Pengembangan Kawasan Hutan Kota Cadika Skala Likert Y 1 : Penciptaan Lapangan Kerja Skala Likert Y 2 : Peningkatan Pendapatan Pelaku Sektor Informal Skala Likert Y 3 : Peningkatan Kualitas Lingkungan Skala Likert α : Konstanta µ : Erorr Term β : Koefisien Regresi Adapun dasar pertimbangan menggunakan metode analisis regresi linear sederhana ini adalah untuk mengetahui besarnya peranan variabel bebas Independent Variable terhadap variabel terikat Dependent Variable.

3.8 Uji Hipotesis

3.8.1 Uji Koefisien Determinasi R²

Ghozali 2005 menyatakan bahwa koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi Universitas Sumatera Utara variabel dependen. Satu hal yang perlu dicatat adalah masalah regresi lancung spurious regression.

3.8.2 Uji Simultan Uji F

Ghozali 2005 menyatakan bahwa uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

3.8.3 Uji Parsial t-test

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen Ghozali, 2005.

3.9 Defenisi Operasional

Dibawah ini merupakan batasan operasional dari variabel yang digunakan pada penelitian ini, sebagai berikut :

1. Peranan adalah suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan individu yang

penting bagi struktur sosial masyarakat, peranan meliputi norma-norma yang dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat, peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.

2. Kawasan Hutan Kota adalah kawasan hutan atau sekelompok pohon yang

tumbuh di dalam kota atau pinggiran kota. Dalam arti yang lebih luas bisa berupa kawasan yang memiliki banyak jenis tanaman keras atau pohon yang tumbuh di sekeliling pemukiman. Hutan kota bisa merupakan hutan yang Universitas Sumatera Utara disisakan pada perkembangan kota atau sekelompok tanaman yang sengaja dibuat untuk memperbaiki lingkungan kota. 3. Pertumbuhan adalah sesuatu yang terus tumbuh atau berkembang. 4. Sektor Informal adalah usaha yang belum terdaftar, belum tercatat dan belum berbadan hukum, antara lain petani penggarap, industri rumah tangga, pedagang asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima dan pemulung.

5. Pengembangan Kawasan adalah rangkaian upaya untuk mewujudkan

keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya, merekatkan dan menyeimbangkan suatu kawasan, meningkatkan keserasian antar kawasan, keterpaduan antar sektor pembangunan melalui proses penataan ruang dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Kondisi Geografis dan Batas Kecamatan

Kawasan Hutan Kota Cadika merupakan merupakan kawasan yang terletak di Kelurahan Pangkalan Masyhur dan berbatasan langsung dengan Kelurahan Gedung Johor yang kedua kelurahan ini berada di Kecamatan Medan Johor. Kecamatan Medan Johor memiliki luas wilayah ± 16,96 km² dan terletak 28 meter di atas permukaan laut. Kecamatan ini mempunyai 6 kelurahan yang terbagi atas 82 lingkungan, 64 RW, 198 RT serta 208 blok sensus. Adapun 6 Kelurahan tersebut yaitu : 1. Gedung Johor 2. Pangkalan Masyur 3. Kwala Bekala 4. Titi Kuning 5. Sukamaju 6. Kedai Durian Berikut ini merupakan tabel kelurahan dengan masing – masing luasan, jumlah lingkungan, RW, RT dan Blok Sensus yang ada di Kecamatan Medan Johor. Universitas Sumatera Utara