Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan Karakteristik Responden berdasarkan Jumlah Pekerja

4.2.5 Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sebaran data responden berdasarkan tingkat pendidikan disajikan pada tabel dan gambar diagram 4.2.5 berikut ini : Tabel 4.12. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Orang Persentase Tidak Berpendidikan 15 18,5 SD 34 42,0 SMP 18 22,2 SMA 14 17,3 Jumlah 81 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah Berdasarkan tabel dan gambar diagram tersebut diketahui, tingkat pendidikan pedagang kaki lima terlihat paling banyak adalah SD yaitu sebanyak 42 diikuti pedagang yang berpendidikan SMP yaitu sebanyak 22 kemudian tingkat pendidikan SMA dan yang tidak mengenyam pendidikan sama sekali masing – masing sebanyak 18. Sedangkan pedagang yang mempunyai pendidikan setingkat perguruan tinggi menurut hasil kuesioner adalah tidak ada. Tingkat pendidikan yang hanya setingkat SD maupun SMP 18,5 42,0 22,2 17,3 Gambar 4.11. Diagram Pembagian Tingkat Pendidikan Responden Tidak Berpendidikan SD SMP SMA Universitas Sumatera Utara atau bahkan tidak pernah sekolah sama sekali adalah sesuai dengan ciri-ciri dari sektor informal yaitu salah satunya adalah berpendidikan rendah. Rendahnya tingkat pendidikan menunjukkan bahwa usaha dalam sektor informal yang tidak membutuhkan keahlian dan ketrampilan khusus Wirosardjono dalam Sari, 2003. Banyaknya pedagang yang berpendidikan rendah bahkan ada yang tidak pernah mengenyam pendidikan formal menyebabkan terjadinya penyimpangan – penyimpangan dalam memahami peraturan pemerintah. Misalkan menempati lokasi berdagang yang seharusnya tidak diperbolehkan, berjualan diluar waktu yang telah ditentukan serta sarana berdagang yang lebarnya melebih ketentuan yang diperbolehkan.

4.2.6 Karakteristik Responden berdasarkan Jumlah Pekerja

Kegiatan usaha kaki lima mampu memberikan lapangan pekerjaan tidak hanya bagi pelaku sektor informal sendiri tetapi juga tenaga kerja yang membantu kegiatan sektor informal. Pada umumnya pelaku sektor informal memiliki jumlah pekerja sekitar 1-2 orang atau sebesar 72 , mereka adalah selain dirinya sendiri juga dibantu seorang pembantu, baik istri, suami, anak, saudara ataupun pekerja yang diupah. Pelaku sektor informal yang menggunakan tenaga kerja dengan jumlah 3 – 5 orang atau sebesar 24 . Sedangkan pelaku sektor informal yang menggunakan tenaga kerja lebih dari 5 orang adalah sebesar 4 . Sebaran data responden berdasarkan jumlah pekerja disajikan pada tabel dan gambar diagram berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13. Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pekerja Jumlah Pekerja Jumlah Orang Persentase 1-2 58 71,6 3-5 20 24,7 5 3 3,7 Jumlah 81 100 Sumber : Hasil Penelitian, 2012 data diolah Pada umumnya untuk jenis usaha yang melibatkan lebih dari 2 pekerjaan dalah jenis usaha berupa makanan olahan. Tenaga kerja yang dipekerjakan oleh pelaku sektor informal tersebut seperti yang telah dikatakan merupakan tenaga kerja dari lingkungan hubungan keluarga, kenalan dan berasal dari daerah yang sama. Sehingga sektor informal pelaku sektor informal terbukti dapat menciptakan lapangan kerja dan dapat mengurangi pengangguran. 71,6 24,7 3,7 Gambar 4.12. Diagram Pembagian Jumlah Pekerja Responden 1 - 2 3 - 5 5 Universitas Sumatera Utara

4.3 Uji Kualitas Data