67 bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
masalah heteroskedastisitas dalam model regresi.
4.2.2 Model Regresi Berganda
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi Best Linear
Unbiased Estimstor  BLUE dan sudah layak untuk dilakukan analisis statistik selanjutnya yaitu melakukan pengujian hipotesis. Hasil pengolahan data dengan
analisis regresi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 4.293
3.435 1.250  .216
X1 1.494
1.990 .093  1.751  .455
X2 .008
.029 .034  1.784  .777
X3 2.667
3.302 .104  1.808  .422
X4 .005
.092 .018  1.853  .958
X5 .000
.001 .081  1.740  .811
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel 4.5, maka persamaan regresi linear berganda adalah  sebagai berikut :
Y
t
= β + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ β
5
X
5
+ e
1
Y
t
=  4.293 + 1.494 X
1
+ 0.008 X
2
+ 2.667 X
3
+ 0.005 X
4
+ 0.000 X
5
+ e
1
Keterangan:
Universitas Sumatera Utara
68 Y’
= Pertumbuhan laba Rp β
= koefisien konstanta β
= koefisien regresi masing-masing variabel Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Konstanta sebesar 4.293; artinya jika X
1
Working Capital To Asset, X
2
Debt to Equity Ratio, X
3
Total Asset Turnover, X
4
Net Profit Margin, X
5
Gross Profit Margin nilainya adalah 0, maka harga Y pertumbuhan laba  nilainya
adalah 4.293. b.
Koefisien regresi variabel β
1
atau Working Capital To asset WCTA  sebesar 1.494; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan
β
1
WCTA mengalami kenaikan 1 satuan  maka harga Y  atau pertumbuhan laba  akan
mengalami kenaikan  sebesar 1.494. c.
Koefisien regresi variabel β
2
atau Debt To Equity Ratio DER sebesar 0.008; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan
β
2
mengalami kenaikan 1 satuan, maka harga Y  atau pertumbuhan laba  akan mengalami
peningkatan sebesar 0.008. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara
β
2
DER  dengan harga Y, semakin naik β
2
DER  maka semakin meningkat harga saham.
d. Koefisien regresi variabel
β
3
atau Total Asset Turnover TAT sebesar 2.667; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan
β
3
TAT  mengalami kenaikan 1 satuan  maka harga  Y  atau pertumbuhan laba  akan mengalami
peningkatan sebesar 2.667.  Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan
Universitas Sumatera Utara
69 positif antara
β
3
TAT  dengan harga Y, semakin naik β
3
maka semakin meningkat harga Y.
e. Koefisien regresi variabel
β
4
Net Profit Margin NPMsebesar  0.005; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan
β
4
NPM  mengalami kenaikan 1 satuan, maka harga Y  atau pertumbuhan laba  akan mengalami
peningkatan sebesar 0.005. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara
β
4
NPM  dengan harga Y, semakin naik β
4
NPM  maka semakin meningkat harga Y.
f. Koefisien regresi variabel
β
5
atau Gross Profit Margin GPM sebesar 0.000; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan
β
5
GPM  mengalami kenaikan 1 satuan, maka harga Y  atau pertumbuhan laba  akan mengalami
peningkatan sebesar 0.000. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara
β
5
GPM  dengan harga Y, semakin naik β
5
GPM  maka semakin meningkat harga Y.
4.2.3 Pengujian Hipotesis