71 Standard Error of the Estimate adalah suatu ukuran banyaknya kesalahan
model regresi dalam memprediksikan nilai Y. Dari hasil regresi di dapat nilai 11.54727 satuan harga Y, hal ini berarti banyaknya kesalahan dalam prediksi
harga Y sebesar 11.54727 . Sebagai pedoman jika Standard error of the estimate kurang dari standar deviasi Y, maka model regresi semakin baik dalam
memprediksi nilai Y.
4.2.3.2 Uji Pengaruh F Simultan
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen WCTA, DER, TAT, NPM, dan GPM secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen Pertumbuhan Laba. Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak.
Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi dapat digeneralisasikan.
Dari hasil output analisis regresi dapat diketahui nilai F seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 4.7 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
264.773 5
52.955 2.397
.049
a
Residual 9200.426
69 133.340
Total 9465.199
74 a. Predictors: Constant, X1, X2, X3, X4, X5,
b. Dependent Variable: Y
Universitas Sumatera Utara
72 Berdasarkan tabel diperoleh F hitung sebesar 2.397. Dengan menggunakan
tingkat keyakinan 95, α = 5, df 1 jumlah variabel–1 = 5, dan df 2 n-6-1
atau 75-6-1 = 69 n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen, hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 2.35.
Kriteria pengujian yang digunakan: a.
Ho diterima bila F hitung F tabel b.
Ho ditolak bila F hitung F tabel Karena F hitung F tabel 2.397 2.35, maka Ho ditolak, artinya ada
pengaruh secara signifikan antara X
1
WCTA, X
2
DER, X
3
TAT, X
4,
NPM, dan X
5
GPM secara bersama-sama terhadap terhadap harga Y Pertumbuhan Laba. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa X
1
WCTA, X
2
DER, X
3
TAT, X
4,
NPM, dan X
5
GPM secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga Y Pertumbuhan Laba.
4.2.3.3 Uji Pengaruh t Parsial
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen WCTA, DER, TAT, NPM dan GPM secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen Pertumbuhan Laba. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi t yang ditunjukkan oleh Sig
dari t pada Tabel 4.8 dengan tingkat signifikansi yang diambil, dalam hal ini 0,05. Jika nilai Sig dari t 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap
variabel dependen. Dari hasil analisis regresi output dapat disajikan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
73
Tabel 4.8 Uji parsial t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 4.293
3.435 1.250
.216 X1
1.494 1.990
.093 1.751
.455 X2
.008 .029
.034 1.784
.777 X3
2.667 3.302
.104 1.808
.422 X4
.005 .092
.018 1.853
.958 X5
.000 .001
.081 1.740
.811 a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS 20, dapat dilihat bahwa : a.
Nilai t hitung t tabel yaitu 1.751 1.66724 maka Ho ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara X
1
WCTA dengan harga Y Pertumbuhan Laba. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara
parsial WCTA berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba. b.
Nilai t hitung t tabel yaitu 1.784 1.66724 maka Ho ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara X
2
DER dengan harga Y Pertumbuhan Laba. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara
parsial DER berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba. c.
Karena nilai t hitung t tabel yaitu 1.808 1.66724 maka Ho ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara X
3
TAT dengan harga Y Pertumbuhan Laba. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara
parsial TAT berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba .
Universitas Sumatera Utara
74 d.
nilai t hitung t tabel yaitu 1.853 1.66724 maka Ho ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara X
4
NPM dengan harga Y Pertumbuhan Laba. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara
parsial NPM berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba. e.
nilai t hitung t tabel yaitu 1.740 1.66724 maka Ho ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara X
5
GPM Dengan harga Y Pertumbuhan Laba. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara
parsial GPM berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh koefisien transformasi variabel independen yakni Working Capital To Asset WCTA, Debt to Equity Ratio
DER, Total Assets Turnover TAT, Net Profit Margin NPM, dan Gross Profit Margin GPM secara parsial dapat dinyatakan bahwa Working Capital To Asset
WCTA adalah 0.093 dan nilai signifikansi sebesar 0.455 lebih besar dari 0.005 yang berarti terdapat pengaruh positif dan terdapat hubungan yang tidak
signifikan antara variabel Working Capital To Asset WCTA dengan variabel pertumbuhan laba pada perusahaan textile yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
BEI periode 2008-2012. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh koefisien transformasi variabel Debt to
Equity Ratio DER adalah 0.034 dan nilai signifikansi sebesar 0.777 lebih besar dari 0.05 yang berarti terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan antara
variabel Debt to Equity Ratio DER dengan variabel pertumbuhan laba pada
Universitas Sumatera Utara