Uji Autokorelasi Uji Heterokedastisitas

65 d. Nilai VIF untuk variabel X 4 Net Profit Margin adalah 2.977 10 dengan nilai Tolerance adalah 0.125 0.10 maka variabel X 4 atau Net Profit Margin d apat dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas. e. Nilai VIF untuk variabel X 5 Gross Profit Margin adalah 3.044 10 dengan nilai Tolerance adalah 0.124 0.10 maka variabel X 4 Net Profit Margin , X 5 atau Gross Profit Margin dapat dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas.

4.2.1.3 Uji Autokorelasi

Uji yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Uji Durbin- Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu first autocorection dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regersi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel dependen. Kriteria untuk penilaian bebas autokorelasi adalah du d 4 – du. Nilai d adalah nilai Durbin-Watson DW. Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .167 .028 .042 11.54727 2.086 a. Predictors: Constant, X5, X1, X2, X3, X4 b. Dependent Variable: Y Dari hasil output di tersebut diperoleh nilai DW yang dihasilkan dari model regresi adalah 2.086. Sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data n = 75, serta k = 5 k adalah jumlah variabel independen diperoleh Universitas Sumatera Utara 66 nilai dL sebesar 1.4866 dan dU sebesar 1.7698. Karena nilai DW 2.086 berada pada daerah antara 1.7698 dan 4 - 1.7698= 2,2302 , maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.

4.2.1.4 Uji Heterokedastisitas

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi - Y sesungguhnya. Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalis apakah terjadi heterokedastisitas. Gambar 4.3 Hasil Uji Scatterplot Dari output tersebut dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di Universitas Sumatera Utara 67 bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model regresi.

4.2.2 Model Regresi Berganda