18
Karena adanya asymmetric information, Gordon Donaldson menyimpulkan bahwa perusahaan lebih senang
menggunakan dana dengan urutan: 1
Laba ditahan dan dana depresiasi, 2
Hutang, dan 3
Penjualan saham baru.
2.1.2 Profitabilitas
Profitabilitas merupakan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas operasinya. Profitabilitas mengukur tingkat keuntungan
yang dihasilkan oleh perusahaan. Profitabilitas mencakup seluruh pendapatan dan biaya yang dikeluarkan perusahaan sebagai penggunaan aset dan passiva
dalam suatu periode. Profitabilitas dapat digunakan sebagai informasi bagi pemegang saham untuk melihat keuntungan yang benar-benar diterima dalam
bentuk dividen. Investor menggunakan profitabilitas untuk memprediksi seberapa besar perubahan nilai atas saham yang dimiliki. Kreditor
menggunakan profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar pokok dan bunga pinjaman bagi kreditor.
Menurut Indra Wijaya dalam Sisworo:2011 “semakin tinggi profit suatu perusahaan maka akan semakin menurun hutangnya karena semakin
banyak dana internal yang tersedia untuk mendanai investasinya”. Ini berarti perusahaan cenderung menggunakan modal dari dalam perusahaan daripada
Universitas Sumatera Utara
19
dari luar perusahaan. Teori stuktur modal yang mendukungini adalah pecking order theory.
Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap profitabilitas diukur dengan Return On Assets ROA, yaitu dengan membandingkan laba bersih dengan
total aset perusahaan.
2.1.3 Tangibility
Tangibility struktur aset adalah penentuan berapa besar jumlah alokasi dana masing-masing komponen aset lancar maupun aset tetap. Aset lancar
adalah harta yang dalam masa perputaran kegiatan usaha normal perusahaan biasanya 1 tahun diharapkan dapat dicairkan menjadi uang tunai, dijual, atau
habis pakai sedangkan aset tetap merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen.
Menurut Bambang dalam nasution, 2012, kebanyakan perusahaan industri dimana sebagian besar daripada modalnya tertanam dalam aset tetap,
mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanen, yaitu modal sendiri, sedangkan hutang sifatnya pelengkap.
Hal ini dapat dihubungkan dengan adanya aturan struktur finansial konservatif horisontal yang menyatakan bahwa besarnya modal sendiri
hendaknya paling sedikit dapat menutup jumlah asettetap plus aset lain yang sifatnya permanen. Perusahaan yang sebagian besar asetnya terdiri atas aset
lancar akan mengutamakan kebutuhan dananya dengan hutang. Semakintinggi
Universitas Sumatera Utara
20
struktur aset yang berarti semakin besar jumlah aset tetap maka penggunaan modal sendiri akan semakin tinggi yang berarti penggunaan modal asing
semakin sedikit atau struktur modalnya semakin rendah. Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap tangibility adalah dengan
membandingkan aset tetap dengan total aset Al-Fayoumi and Abuzayed, 2009.
2.1.4 Ukuran Perusahaan