Heteroskedastisitas Autokorelasi Pengujian Asumsi Klasik .1 Normalitas

71 Berdasarkan grafik di atas, titik-titik menyebar berhimpit di sekitar diagonal dan hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal. 3.Pendekatan Kolmogrov-Smirnov Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 60 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation .62260712 Most Extreme Differences Absolute .141 Positive .064 Negative -.141 Kolmogorov-Smirnov Z 1.091 Asymp. Sig. 2-tailed .185 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Pada tabel 4.2 tampak besarnya nilai Kolmogrov-Smirnov adalah 1.091 dan signifikansinya pada 0.185. Maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, karena 0.185 0.05.

4.2.2.2 Heteroskedastisitas

“Pengujian gejala heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain” Erlina, 2008:105. Universitas Sumatera Utara 72 Alat untuk menguji heteroskedastisitas bisa dibagi dua, yakni dengan analisis statistik dan analisis grafik. 1.Analisis Statistik Tabel 4.3 Uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig . B Std. Error Beta 1 Constant -2.590 8.460 -.306 .761 LnASV .418 .209 .653 2.001 .051 LnSIZE .345 2.565 .024 .135 .893 LnRISK -.111 .148 -.232 -.752 .455 LnNDTS -.159 .229 -.267 -.694 .491 LnMB -.041 .101 -.076 -.406 .686 LnROA .011 .067 .034 .171 .865 a Dependent Variable: LnDAR Pada tabel di atas tampak semua variabel independen memiliki signifikansi 0.05. ASV signifikansinya 0.051, SIZE signifikansinya 0.893, RISK signifikansinya 0.455, NDTS signifikansinya 0.491, MB signifikansinya 0.686, ROA signifikansinya 0.865. Maka dapat disimpulkan bahwa regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 73 2.Pendekatan Grafik Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Dari grafik scatterplot di atas tampak bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.2.2.3 Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode sebelumnya. Ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian dideteksi dengan menggunakan uji Durbin-Watson DW. 2.5 0.0 -2.5 Regression Standardized Predicted Value 2 1 -1 -2 -3 -4 Regression S tudenti zed R esidual Scatterplot Dependent Variable: DAR Universitas Sumatera Utara 74 Tabel 4.4 Hasil Uji Durbin-Watson Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .620a .385 .314 .557428 2.161 a Predictors: Constant, LnROA, LnSIZE, LnMB, LnNDTS, LnRISK, LnASV b Dependent Variable: lag_LnDAR Pada tabel di atas tampak bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 2.161, nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai sigifikansi 5, jumlah sampel 60 N dan jumlah variabel independen 6 k=6, maka di tabel DW akan didapatkan nilai dl=1.372 dan du=1.808. Oleh karena nilai DW 2.161dari batas atas du 1.808 dan kurang dari 4- 1.808 4-du, berarti kriteria pengambilan keputusan uji autokorelasi jika 1.808 2.161 2.192 menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 75

4.2.2.4 Multikoliniearitas Tabel 4.5

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 27 94

(ABSTRAK) PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 0 3

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 2 107

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 7 109

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 1 21