49
9 KAEF
PT.Kimia Farma Tbk 10
KDSI PT.Kedawung Setia Industrial Tbk
11 KLBF
PT.Kalbe Farma Tbk 12
MAIN PT.Malindo Feedmill Tbk
13 MLBI
PT.Multi Bintang Indonesia 14
PBRX PT.Pan BrothersTbk
15 PYFA
PT.Pyridam Farma Tbk 16
RICY PT.Ricky Putra Globalindo Tbk
17 SMSM
PT.Selamat Sempurna Tbk 18
SPMA PT.Suparma Tbk
19 TCID
PT.Mandom Indonesia Tbk 20
UNVR PT.Unilever Indonesia Tbk
Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2014
3.7 Jenis data
Data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dan data sekunder. Data
sekunder penelitian ini adalah data laporan keuanganseluruh perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009
sampai dengan 2011. Data yang diperoleh adalah data berkala. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 60 sampel yaitu 20 x 3 tahun.
Universitas Sumatera Utara
50
3.8 Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
dokumentasi. Peneliti mengumpulkan data sekunder berupa laporan keuangan yang
dipublikasikan, buku, serta jurnal ilmiah yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.9 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Data yang telah terkumpul dianalisis untuk dapat memberikan jawaban dari masalah yang dibahas
dalam penelitian ini. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis statistik dengan menggunakan software SPSSStatistical Product and Services
Solution.
3.9.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan”.
Statistik deskriptif umumnya digunakan untuk memberi informasi mengenai variabel penelitian yang utama.
Universitas Sumatera Utara
51
3.9.2 Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan hasil pengujian penelitian bersifat tidak bias dan efisien yaitu, BLUE Best, Linier, Unbiased,
Estimation. 3.9.2.1 Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal,
yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi
data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Pengujian Normalitas data dapat dideteksi dengan tiga
pendekatan, yaitu : 1.Pendekatan Histogram
Untuk menguji normalitas data dapat dilihat dengan kurva normal. Kurva normal yaitu kurva yang memiliki ciri-ciri khusus,
salah satu diantaranya adalah mean, modus, dan median pada tempat yang sama. Ukuran kemiringan puncak kurva ke kiri atau ke kanan
dikenal dengan nama “kemiringan kurva” atau “kemencengan kurva”. Kemencengan suatu kurva distribusi data dapat bertanda positif arah
kanan dan bertanda negatif arah kiri.
Universitas Sumatera Utara
52
2.Pendekatan Grafik P-P plot akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis sumbu
x melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel sumbu y. Apabila plot dari keduanya berbentuk linier didekati garis lurus, maka hal ini
merupakan indikasi bahwa residual menyebar normal. Seringkali ditemui bahwa ujung-ujung plot pada P-P plot agak menyimpang dari
garis lurus. Bila pola-pola titik yang terletak selain di ujung-ujung plot masih berbentuk linier, meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang
dari garis lurus, dapat dikatakan bahwa sebaran data dalam hal ini
residual adalah menyebar normal.
3.Pendekatan Kolmogorv-Smirnov Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal
berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorv-Smirnov dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak.
Hipotesisnya sebagai berikut: H
= data residual berdistribusi normal H
a
= data residual tidak berdistribusi normal Dengan menggunakan tingkat signifikan
�5. Jika nilai Asymp.Sig 2 tailed taraf nyata α, maka H
diterima artinya data residual berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai Asymp.Sig 2
Universitas Sumatera Utara
53
tailed taraf nyata α, maka H
a
diterima artinya data residual tidak berdistribusi normal.
3.9.2.2 Heteroskedastisitas
Pengujian gejala heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Data yang baik adalah data yang tidak memiliki heteroskedastisitas. Alat untuk
menguji heteroskedastisitas bisa dibagi dua, yakni dengan analisis statistik dan analisis grafik. Analisis statistik adalah dengan Glejser
Test, sedangkan analisis grafik biasanya dilakukan dengan metode grafik, sumbu vertikal menjelaskan nilai prediksi disturbance term
error dan sumbu horizontal menjelaskan prediksi regresi variabel regression.
a. Analisis Statistik
Analisis statistik dapat dilakukan dengan Uji Glejser. Jika variabel independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel independen maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas.
Apabila probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 0,05, maka model regresi tidak
mengarah adanya heterokedastisitas begitupun sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
54
b. Analisis Grafik
Analisis grafik dapat dilihat melalui penyebaran dari varians residual pada diagram pencar scatter plot.
Analisis pada gambar scatter plot yang menyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat heteroskedastisitas
jika terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar
baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.
3.9.2.3 Autokorelasi
Istilah autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan
melalui waktu atau ruang. Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode sebelumnya.
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini
timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini biasanya
terjadi pada data times series karena gangguan pada suatu
Universitas Sumatera Utara
55
data cenderung mengganggu data lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
Ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian dideteksi dengan menggunakan uji Durbin-Watson DW.
Tabel 3.4 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi
Hipotesis nol Jika
Keputusan
Tidak ada autokorelasi positif 0DWd
L
Tolak Tidak ada autokorelasi positif
d
L
DW d
U
No decision Tidak ada autokorelasi negatif
4-d
L
DW 4 Tolak
Tidak ada autokorelasi negatif 4-d
U
DW 4-d
L
No decision Tidak ada autokorelasi positif atau
negatif d
U
DW 4-d
U
Tidak ditolak
Keterangan : d
L
= Batas bawah d
U
= Batas Atas
3.9.2.4 Multikolinieritas
Istilah multikolinieritas ini mula-mula dikemukakan oleh Ragnar Frisch. Pada mulanya multikoliniearitas ini berarti adanya
hubungan linear yang “sempurna” atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan model regresi. Uji ini bertujuan
“untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi di antara variabel independen.
Universitas Sumatera Utara
56
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation
Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut: •
Bila VIF 10 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas.
• Bila VIF 10 maka tidak terdapat multikolinieritas.
• Tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan
multikolinieritas. •
Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas.
3.9.3 Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan analisis regresi berganda. Regresi linier berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear
antar beberapa variabel bebas. Hasil dari analisis regresi berganda berupa koefisien untuk setiap variabel independen. Persamaan regresi linier berganda
yang digunakan adalah sebagai berikut: Y =
α + �
1
X
1
+ �
2
X
2
+ �
3
X
3
+ �
4
X
4
+ �
5
X
5
+ �
6
X
6
+ �
Keterangan: Y
= Struktur Modal α
= konstanta
Universitas Sumatera Utara
57
β1, β2, β3, β4, β5, β6 = koefisian regresi dari variabel independen
X
1
= Profitabilitas X
2
= Tangibility X
3
= Ukuran Perusahaan X
4 =
Risiko X
5 =
Nondebt Tax Shield X
6 =
Pertumbuhan Perusahaan ε
= error Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik tersebut
akan digunakan untuk menganalisis, suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah
kritis daerah dimana �
�
ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila uji statistiknya berada dalam daerah dimana
�
�
diterima.
3.9.3.1Analisis Koefisien dan Koefisien Determinasi
Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan
variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada diatas 0,5 dan mendekati 1.Koefisien determinasi adalah koefisien
nilai yang menunjukkan besarnya variasi variabel terikatyang dipengaruhi
Universitas Sumatera Utara
58
oleh variasi variabel bebas. Pengukuran besarnya persentase kebenaran dari uji regresi tersebut dapat dilihat melalui nilai koefisien determinasi
multiple R
2
koefisien determinan mengukur proporsi dari variasi yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas. Apabila nilai R
2
suatu regresi mendekati satu, maka semakin baik regresi tersebut dan semakin
mendekati nol, maka variabel independen secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel dependen. Adjusted R Square ini digunakan untuk
melihat berapa besar pengaruh faktor-faktor yang ditimbulkan oleh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk
memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini.
Tabel 3.5 Hubungan Antar Variabel
Nilai Interpretasi
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Universitas Sumatera Utara
59
3.9.3.2Uji Signifikansi Simultan Uji-F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara bersama-sama atau serempak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen. Dengan menggunakan
tingkat signifikan α 5, jika nilai sig.F 0,05 maka H diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan
dari variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai sig. F 0,05 maka H
a
diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Pengambilan keputusan juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F
hitung
dan nilai F
tabel.
Dimana kriterianya, yaitu: •
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 •
H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
3.9.3.3 Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen. Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh profitabilitas, tangibility, ukuran perusahaan, risiko, nondebt tax shield,
dan pertumbuhan perusahaan terhadap struktur modal secara parsial.
Universitas Sumatera Utara
60
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi linier berganda. Analisis data
dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi berganda.
Pengujian asumsi klasik dan regresi digunakan dengan menggunakan software SPSS. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS
tersebut dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling dan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh 20 perusahaan yang memenuhi
kriteria dan dijadikan sampel penelitian ini dan diamati selama periode 2009- 2011.Berikut gambaran umum perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini.
1. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk memiliki ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi usaha bidang perdagangan, perindustrian, peternakan,
perkebunan, pertanian, perikanan dan jasa. Sedangkan kegiatan usaha entitas anak meliputi usaha industri mie dan perdagangan mie, khususnya mie kering, mie instan
Universitas Sumatera Utara
61
dan bihun, snack, industribiskuit, permen, perkebunan kelapa sawit, pembangkit tenaga listrik, pengolahan dan distribusi beras.
2. PT Arwana Citramulia Tbk ARNA
PT Arwana Citramulia Tbk memiliki ruang lingkup kegiatan perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri keramik dan menjual hasil produksinya di
dalam negeri.
3. PT Astra International Tbk ASII
PT Astra International Tbk memiliki ruang lingkup kegiatan perseroan adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian,
pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama anak perusahaan meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya,
penjualan dan penyewaan alat-alat berat, pertambangan dan jasa terkait, perkembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi.
4. PT Berlina Tbk BRNA
PT Berlina Tbk memiliki ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi industri plastik dan industri lainnya yang menggunakan bahan pokok plastik dan fiber glass.
5. PT Delta Djakarta Tbk DLTA
PT Delta Djakarta Tbk memiliki ruang lingkup kegiatan perusahaan yaitu terutama untuk memproduksi dan menjual bir pilsener dan bir hitam dengan merek
“Anker”, “Carlsberg”, “San Miguel”, “Kuda Putih” dan “San Mig Light”. Perusahaan juga memproduksi dan menjual produk minuman non-alkohol dengan merek
Universitas Sumatera Utara
62
“Sodaku” dan “Soda Ice”. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri.
6. PT Darya-Varia Laboratoria Tbk DVLA
PT Darya-Varia Laboratoria Tbkbergerak dalam bidang manufaktur, perdagangan, dan distribusi produk-produk farmasi, produk-produk kimia yang
berhubungan dengan farmasi, dan perawatan kesehatan.
7. PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
PT Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki ruang lingkup kegiatan Perusahaan terdiri dari, antara lain, produksi mie, penggilingan gandum, kemasan,
jasa manajemen, serta penelitian dan pengembangan. Saat ini, Perusahaan terutama bergerak di bidang pembuatan mie dan penggilingan gandum menjadi tepung terigu.
8. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memiliki ruang lingkup kegiatan perusahaan, antara lain, pabrikasi semen dan bahan-bahan bangunan, pertambangan,
konstruksi dan perdagangan. Saat ini, Kelompok Usaha bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi pabrikasi dan penjualan semen sebagai usaha inti dan
beton siap pakai, serta tambang agregat dan trass.
9. PT Kimia Farma Tbk KAEF
PT Kimia Farma Perseromulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1817 yang pada saat itu bergerak dalam bidang distribusi obat dan bahan baku obat.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan:
Universitas Sumatera Utara
63
1 Maksud dan tujuan Perusahaan ini menyediakan barang danatau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat khususnya bidang industri kimia, farmasi,
biologi, kesehatan, industri makanan serta minuman, dan mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip
Perseroan Terbatas. 2 Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan dapat melaksanakan
kegiatan usaha sebagai berikut: a Mengadakan, menghasilkan, mengolah bahan kimia, farmasi, biologi dan
lainnya yang diperlukan guna pembuatan persediaan farmasi, kontrasepsi, kosmetika, obat tradisional, alat kesehatan, produk makananminuman dan
produk lainnya termasuk bidang perkebunan dan pertambangan yang ada hubungannya dengan produksi diatas;
b Memproduksi pengemas dan bahan pengemas, mesin dan peralatan serta sarana pendukung lainnya, baik yang berkait dengan industri farmasi maupun
industri lainnya; c Menyelenggarakan kegiatan pemasaran, perdagangan dan distribusi dari hasil
produksi seperti di atas, baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak ketiga, termasuk barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri,
serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha Perusahaan; d Berusaha di bidang jasa, baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha
Perusahaan maupun jasa, upaya dan sarana pemeliharaan dan pelayanan kesehatan pada umumnya termasuk jasa konsultasi kesehatan;
Universitas Sumatera Utara
64
e Melakukan usaha-usaha optimalisasi aset yang dimiliki Perusahaan; f Jasa penunjang lainnya termasuk pendidikan, penelitian dan pengembangan
sejalan dengan maksud dan tujuan Perusahaan, baik yang dilakukan sendiri maupun kerjasama dengan pihak lain.
10. PT.Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI
PT Kedawung Setia Industrial Tbk memiliki ruang lingkup aktivitas perusahaan meliputi :
a. Industri barang-barang logam berlapis email, aluminium, dan barang- barang plastik dan kerajinan tangan terutama alat-alat dapur serta alat-
alat rumah tangga yang dioperasikan secara elektronik. b. Pembangunan yang meliputi usaha rancang bangun dan pengembang real
estat belum dilaksanakan. c. Perdagangan umum, termasuk impor dan ekspor, interinsulair dan lokal,
dari semua barang yang dapat diperdagangkan.
11. PT Kalbe Farma Tbk KLBF
PT Kalbe Farma Tbk memiliki ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi, antara lain usaha dalam bidang industri dan distribusi produk farmasi obat-obatan
bagi manusia dan hewan. Saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang produksi dan pengembangan produk farmasi.
Universitas Sumatera Utara
65
12. PT Malindo Feedmill Tbk MAIN
PT Malindo Feedmill memiliki ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah berusaha dalam bidang industri pakan ternak dan peternakan anak ayam usia
sehari.
13. PT.Multi Bintang Indonesia MLBI
Perseroan beroperasi dalam industri bir dan minuman lainnya. Untuk mencapai tujuan usahanya, Perseroan dapat melakukan aktivitas-aktivitas
sebagai berikut: 1
Produksi bir dan minuman lainnya dan produkproduk lain yang relevan
2 Pemasaran produk-produk tersebut di atas, pada pasar lokal dan
internasional 3
Impor atas bahan-bahan promosi yang relevan dengan produk-produk di atas.
14. PT Pan Brothers Tbk PBRX
PT Pan Brothers Tbk memiliki ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi perindustrian, perdagangan hasil usaha industri tersebut, mengimpor alat-alat,
pengangkutan dan perwakilan atau keagenan, jasa pengelolaan dan penyewaan gedung perkantoran, taman hiburan atau rekreasi dan kawasan berikat. Perusahaan
berusaha di industri garmen.
Universitas Sumatera Utara
66
15. PT Pyridam Farma Tbk PYFA
PT Pyridam Farma Tbk memiliki ruang lingkup kegiatan usaha perusahaan meliputi industri obat-obatan, plastik, alat-alat kesehatan, dan industri kimia lainnya,
serta melakukan perdagangan, termasuk impor, ekspor dan antar pulau, dan bertindak selaku agen, grosir, distributor dan penyalur dari segala macam barang. Kegiatan
usaha perusahaan saat ini meliputi produksi dan pengembangan obat-obatan farmasi serta perdagangan alat-alat kesehatan.
16. PT Ricky Putra Globalindo Tbk RICY
PT Ricky Putra Globalindo Tbk memiliki ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri pembuatan pakaian dalam dan pakaian jadi
fashion wear .Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1988. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri.
17. PT Selamat Sempurna Tbk SMSM
PT Selamat Sempurna Tbk memiliki ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah bergerak dalam bidang industri alat-alat perlengkapan suku cadang
dari berbagai macam alat-alat mesin pabrik dan kendaraan, dan yang sejenisnya.
18. PT Suparma Tbk SPMA
PT Suparma Tbk memiliki ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah industri kertas dan produk-produk lain yang terkait. Kantor dan pabrik Perusahaan terletak di
Desa Warugunung, Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur.Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada bulan April 1978.
Universitas Sumatera Utara
67
19. PT.Mandom Indonesia Tbk TCID
PT.Mandom Indonesia Tbk memiliki ruang lingkup kegiatan usaha utama perusahaan meliputi produksi dan perdagangan kosmetika, wangi-wangian, bahan
pembersih dan kemasan plastic termasuk bahan baku, mesin dan alat produksi untuk produksi dan kegiatan usaha penunjang adalah perdagangan impor produk kosmetika,
wangi-wangian, bahan pembersih.
20. PT.Unilever Indonesia Tbk UNVR
PT Unilever Indonesia Tbk memiliki kegiatan usahameliputi bidang produksi, pemasaran dan distribusi barang-barang konsumsi yang meliputi sabun, deterjen,
margarin, makanan berinti susu, es krim, produk-produk kosmetik, minuman dengan bahan pokok teh dan minuman sari buah.
Universitas Sumatera Utara
68
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif