Faktor – faktor yang mempengaruhi Ekspor Kebijaksanaan Ekspor

dengan excess supply. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa ekspor suatu negara merupakan kelebihan penawaran domestik atau produksi barang dan jasa yang tidak dikonsumsi negara tersebut. Penjelasan tersebut menunjukan bahwa ekspor suatu negara ditentukan oleh harga domestik, harga internasional, serta keseimbangan permintaan dan penawaran dunia. Selain itu, secara tidak langsung ditentukan oleh perubahan nilai tukar exchange rate mata uang suatu negara terhadap negara lain.

2.1.2.2. Faktor – faktor yang mempengaruhi Ekspor

Faktor – faktor yang mempengaruhi ekspor adalah: 1. Harga internasional, semakin besar selisih antara harga di pasar internasional dengan harga domestik akan menyebabkan jumlah komoditi yang akan diekspor menjadi bertambah banyak. 2. Nilai tukar uang exchange rate. Semakin tinggi nilai tukar mata uang suatu negara mengalami apresiasi maka harga ekspor negara itu di pasar internasional menjadi mahal. Sebaliknya, semakin rendah nilai tukar mata uang suatu negara mengalami depresi, harga ekspor negara itu di pasar internasional menjadi murah. Kuota ekspor yaitu kebijakan perdagangan internasional berupa pembatasan kuota jumlah barang ekspor. 3. Kebijakan tariff dan non-tarif. Kebijakan tariff adalah untuk menjaga harga produk dalam negeri dalam tingkatan tertentu yang dianggap mampu atau dapat mendorong pengembangan komoditi tersebut. Sedangkan Universitas Sumatera Utara kebijakan non-tarif adalah mendorong tujuan diversifikasi ekspor Soekarwati, 1999:1228.

2.1.2.3. Kebijaksanaan Ekspor

Tujuan kebijaksanaan ekspor adalah bagaimana upaya untuk meningkatkan ekspor sehingga dapat menutupi defisit transakasi berjalan dan neraca pembayaran. Untuk mencapai sasaran dan tujuan tersebut, dapat ditempuh dengan beberapa cara antara lain : 1. Kebijaksanaan Devaluasi, yaitu kebijaksanaan yang dilakukan oleh pemerintah dengan menurunkan nilai mata uang sendiri terhadap mata uang negara lain. Akibat kebijakan ini, harga barang ekspor negara tersebut menjadi murah di luar negeri dan mampu bersaing dengan produk saingan dari negara lain. 2. Subsidi ekspor, merupakan salah satu kebijakan yang ditempuh pemerintah dalam meningkatkan ekspor dengan memberikan bantuan kepada para produsen, sehingga biaya produksinya dapat ditekan. Hal tersebut akan membuat harga barang ekspor lebih murah di pasar internasional sehingga dapat memenangkan persaingan yang tidak adil dan mengizinkan negara pengimpor untuk membalasnya dengan bea balasan counter duties yang bersifat proteksionis. 3. Diversifikasi ekspor, yakni kegiatan penganekaragaman hasil ekspor. Hal ini juga salah satu cara yang ditempuh dalam meningkatkan ekspor. Ini Universitas Sumatera Utara berarti komoditas ekspor tidak hanya terfokus pada satu jenis komoditi saja tetapi dari berbagai jenis komoditi lainnya. Agar kebijakan - kebijakan tersebut dapat lebih efektif dan efisien penerapannya, sekurang – kurangnya ada beberapa hal pokok yang perlu diperhatikan Soediyono, 1996, antara lain: a Daya saing sesama negara produsen yang pada dasaranya berkisar pada masalah kemampuan pemasaran, tingkat efisiensi dan produktivitas produksi serta mutu dari komoditi. b Tindak-tanduk dan taktik serta tehnik yang dijalankan oleh konsumen untuk memperoleh komoditi yang murah dan bermutu tinggi serta penawaran supply yang berkesinambungan. c Campur tangan pemerintah negara konsumen dan pemerintah negara produsen yang menjadi saingan yang bersifat proteksionistis. d Kemajuan teknologi negara konsumen dalam menciptakan barang pengganti barang substitusi atau perkembangan teknologi dalam teknik produksi dari negara produsen saingan yang akan mempengaruhi biaya produksi dan mutu komoditi.

2.1.2.4. Manfaat dan Peranan Ekspor