Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada tahun 2010 lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi
Sumatera Utara tumbuh sebesar 6.59 sedangkan nasional tumbuh sebesar 6,58. Setiap tahunnya perekonomian di Sumatera Utara diwarnai dengan
berbagai indikator ekonomi.
Tabel 4.2 Data Perekonomian Sumatera Utara dan Indonesia
Tahun Sumatera Utara
Indonesia PDRB
PE PDB
PE ADHB
ADHK ADHB
ADHK
2008 21.393.165
106.172.368 5,07 495.402.898 208.210.375 5,97 2009
26.335.361 119.550.529 6,06 485.512.778 209.836.090 6,06
2010 31.460.190
12.645.060 6,59 502.999.280 213.980.535 6,58
Sumber: BPS Sumatera Utara 2011.
4.2. Analisis dan Pembahasan 4.2.1. Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor CPO
4.2.1.1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikut atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data yang
mampunyai pola seperti distribusi normal distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Untuk melakukan uji normalitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan Kolmogorov dan Smirnov. Dalam pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan melihat nilai Asymp.Sig.2-tailed.
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ho : Data X berdistribusi normal.
Ha : Data X tidak berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengambilan keputusan: Jika Sig.p 0,05 maka Ho diterima.
Jika Sig.p 0,05 maka Ho ditolak.
Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Ekspor CPO
Nilai Tukar
Produksi Harga
Internasional CPO
Pertumbuhan Ekonomi
Eskpor CPO
Asymp. Sig. 2-tailed
.835 .370
.630 .069
.067 Sumber: Data diolah.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai Asymp. Sig. 2-tailed yang menunjukkan nilai signifikansi dalam pengambilan keputusan pada Sektor
Ekspor CPO. Terlihat bahwa pada kolom signifikan Asymp. Sig 2-tailed variable Nilai tukar 0.835, Produksi yaitu sebesar 0.370, Harga Internasional
CPO yaitu sebesar 0.630, Pertumbuhan Ekonomi 0.069 dan Ekspor CPO sebesar 0.067, nilai probabilitas dari semua variabel lebih besar dari 0,05 maka Ho
diterima yang berarti data berdistribusi normal.
4.2.1.2. Uji Asumsi Klasik 4.2.1.2.1. Uji Autokerelasi
Uji autokorelasi ini digunakan untuk mendeteksi adanya korelasi antar variabel dependen menguji terjadinya autokorelasi menggunakan uji Durbin-
Watson. Hipotesis yang digunakan adalah:
Universitas Sumatera Utara
Ho: Data X tidak terjadi autokorelasi Ha: Data X terjadi autokorelasi
Kriteria pengambilan keputusan:
Terima Ho jika nilai DW terletak antara batas atas atau du dan 4 - du, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.
Terima Ha jika nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah dl, maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif.
Bila nilai DW lebih besar daripada 4 - dl, maka koefisien autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negatif.
Tabel 4.4 Uji Autokorelasi Ekspor CPO
Nilai Durbin Watson 1.336
Sumber: Data diolah. Berdasarkan Tabel diatas menunjukkan nilai Durbin-Watson pada sektor
perdagangan sebesar 1,336. Langkah selanjutnya kita akan melihat nilai du dan nilai dl. Cara menentukan nilai du dan dl adalah dengan menetapkan nilai
kepercayaan 5 dengan sampel n 24 dan variabel penjelas yang digunakan adalah sebanyak empat 4. Sehingga diperoleh nilai dl sebesar 1,0131 dan nilai
du sebesar 1,7753 dan dengan demikian nilai Durbin-Watson berada diantara nilai dl dan nilai du, dengan demikian tidak terjadi atau bebas autokorelasi.
Universitas Sumatera Utara
4.2.1.2.2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui adanya hubungan antara sesama variable independen atau hubungan linear antar variable bebas.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas adalah dengan nilai tolerance
TOL dan variance inflation factor VIF. Pengujian hipotesis yaitu:
H
o
: Data X tidak terjadi multikoliniearitas. H
a
: Data X terjadi multikoliniearitas. Kriteria pengambilan keputusan:
Terima Ho jika nilai VIF lebih kecil dari 10 VIF10 dan Nilai Toleransi 1 Terima Ha jika nilai VIF lebih besar dari 10 VIF10 dan Nilai Toleransi 1
Tabel 4.5 Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Constant Harga Iternasional
.348 2.874
Produksi .795
1.258 Nilai Tukar
.465 2.149
Pertumbuhan Ekonomi
.430 2.327
a. Dependent Variable: Ekspor CPO
Sumber : Data diolah. Berdasarkan tabel coefficients di atas menunjukkan bahwa nilai VIF
untuk semua variabel Nilai Tukar, Produksi, Harga Internasional, dan Pertumbuhan Ekonomi lebih kecil dari 10. Selanjutnya berdasarkan nilai
toleransi semua variabel Nilai Tukar, Produksi, Harga Internasional, dan Pertumbuhan Ekonomi lebih besar dari 0,1. Dengan demikian Ho diterima yaitu
Universitas Sumatera Utara
tidak terjadi gejala multikolinearitas.
4.2.1.3. Analisis Regresi