menjadi target, maka semakin kompleks proses pengendalian harga bagi pengguna akhir.
2.2. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Saragih 2012 dengan judul “Analisis Daya Saing Ekspor Minyak Sawit CPO Sumatera Utara di Indonesia” bahwa
permasalahan yang diangkat adalah bagaimana daya saing ekspor CPO antara Sumatera Utara dengan provinsi lain yang ada di Indonesia. Dan juga untuk
melihat bagaimana trend dan proyeksi ekspor CPO di Sumatera Utara. Dan yang terakhir, untuk melihat dan mengetahui apa saja faktor – faktor yang
mempengaruhi ekspor CPO di Sumatera Utara. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan kurun waktu dari tahun 1980-2010. Data dikumpulkan dari BPS,
Kementrian Pertanian dan KPB PTPN. Alat analisis yang digunakan adalah dengan Ordinary Least Square untuk melihat trend dan proyeksi 10 tahun
kedepan; indeks RCA dan AR untuk melihat daya saing dan Ordinary Least Square
OLS untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor CPO Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1 trend ekspor CPO
Sumatera Utara 1980-2010 bernilai positif dan proyeksi ekspor 10 tahun kedepan meningkat dengan pertumbuhan rata-rata 4,649 persen, 2 Sumatera Utara masih
berdaya saing dipangsa ekspor CPO Indonesia dengan nilai indeks RCA rata-rata sebesar 13,24905 namun dengan pertumbuhan yang lemah yang ditunjukkan
dengan nilai indeks AR sebesar 0,232 disebabkan potensi luas lahan yang kecil pertumbuhan produksi yang lamban, produktifitas yang kecil dan adanya
pengalihan pelabuhan ekspor oleh eksportir; 3 ekspor CPO Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
dipengaruhi secara positif oleh nilai tukar Dolar terhadap Rupiah dan dipengaruhi secara negatif oleh nilai indeks RCA.
Penelitian yang dilakukan oleh Bustami 2012 dengan judul “Analisis Daya Saing Produk Ekspor Provinsi Sumatera Utara”. Permasalahan yang diangkat
adalah bagaiman daya saing produk – produk ekspor di sumatera utara. Dilihat dari produk – produk unggulan yang ada di Provinsi Sumatera Utara termasuk
juga CPO Minyak Kelapa Sawit Mentah. Daya saing produk tersebut dapat dilihat dari seberapa besar potensi ekspor dari masing – masing produk di
Sumatera Utara. Dan juga dapat dilihat apa yang mempengaruhi produk tersebut lebih unggul dari produk – produk lain. Mulai dari kualitas, harga jual, dan yang
lain. Produk ekspor yang diteliti adalah 10 produk unggulan Sumatera Utara berdasarkan Standard International Trade Classification SITC. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data time series dari tahun 2000-2010. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis daya saing Revealed
Comparative Advantage RCA, Revealed Comparative Trade Advantage
RCTA dan Indeks Spesialisasi Perdagangan ISP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 produk unggulan Provinsi Sumatera Utara memiliki daya
saing yang berbeda – beda. Walaupun ada beberapa produk unggulan yang memiliki daya saing yang lemah, Provisni Sumatera Utara tetap melakukan ekspor
terhadap produk-produk unggulannya. Penelitian yang dilakukan SUHERI 2012 dengan judul “Analisis Faktor –
Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Non-migas Sumatera Utara”. Permasalahan yang diangkat adalah di Provinsi Sumatera Utara banyak produk non-migas yang
Universitas Sumatera Utara
memiliki potensi yang besar untuk diproduksi bahkan di ekspor ke luar negeri. Dan yang menjadi permasalahan adalah apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi besarnya angka untuk ekspor non-migas dari Sumatera Utara ke luar ngerei. Ruang lingkup penelitian dilakukan di Sumatera Utara dengan
menggunakan data sekunder dari tahun 1985-2009 25 tahun data nilai tukar rupiah atas dollar Amerika RpU, tingkat suku bunga kredit, dan data ekspor
non-migas Sumatera Utara. Untuk menganalisis pengaruh nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga kredit terhadap ekspor non-migas Sumatera Utara
menggunakan metode OLS Ordinary Least Square. Sumber data berasal dari Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, dan sumber – sumber kepustakaan lain
yang berhubungan dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga kredit memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap ekspor non-migas Sumatera Utara dengan koefisien determinan R² 71. Dan penelitian ini membantu penulis untuk melakukan
penelitian dalam bentuk skripsi ini.
2.3. Kerangka Konseptual