BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan
menguji hipotesis penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.1. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah menitikberatkan pada bagaimana trend dan proyeksi ekpsor CPO di Sumatera Utara khususnya, dan bagaimana
peranannya dalam menambah devisa negara Indonesia. Dan juga melihat apa saja faktor yang mempengaruhi ekspor CPO di Sumatera Utara agar dapat dilihat
seberapa besar potensi ekspor CPO di Sumatera Utara ini.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam bentuk angka-angka. Sumber data diperoleh
dari publikasi resmi pemerintah seperti Badan Pusat Statistik BPS, Departemen Pertanian Deptan dan dari sumber-sumber lain yang relevan.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan Library Research yaitu penelitian yang dilakukan melalui bahan-
bahan kepustakaan berupa buku-buku, tulisan-tulisan ilmiah, jurnal, artikel, dan laporan-laporan penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Dan juga
pencatatan langsung dari data – data tentang pertanian, industri dan perdagangan yang diperoleh dari instansi terkait dan dari publikasi resmi yang berhubungan
dengan permasalahan tersebut diatas.
3.4. Pengolahan Data
Penulis menggunakan program SPSS untuk mengolah data dalam penulisan skripsi ini.
3.5. Teknik Analisis Data
Model analisis yang digunakan dalam menganalisis besarnya pengaruh variabel independen dengan variabel dependen adalah model ekonometrika yaitu
meregresikan variabel – variabel yang ada dengan metode Ordinary Least Squares OLS. Metode Ordinary Least Squares OLS atau metode kuadrat terkecil
merupakan metode yang paling populer untuk menyelesaikan masalah hitung
perataan. Metode OLS ini dikemukakan oleh Carl Friedrich Gauss seorang ahli
matematika dari Jerman. Menurut Mudrajat Kuncoro, 2001 terdapat beberapa asumsi utama yang
mendasari model regresi linear klasik dengan metode OLS, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Model regresi linear, artinya linear dalam parameter. 2. X diasumsikan non stokastik tidak random artinya nilai X dianggap tetap
dalam sample yang berulang. 3. Nilai rata-rata kesalahan adalah nol, atau E µ Xi = 0.
4. Homoskedastisitas, artinya varian kesalahan sama untuk setiap periode homo = sama, skedastisitas = sebaran dinyatakan dalam bentuk
matematis, var µ Xi = 0. 5. Tidak ada autokorelasi antar kesalahan antara µi dan µj = 0.
Untuk mengetahui bagaimana trend dan proyeksi ekspor CPO Sumatera Utara di Indonesia maka penulis menggunakan Metode Trend dan Proyeksi. Data
yang digunakan adalah Nilai Ekspor Total Sumatera Utara dan Nilai Ekspor CPO Sumatera Utara.
Untuk melihat Trend menggunakan model :
Dimana: Y
n
= Nilai ekspor total a
= Konstanta b
= Koefisien X
n
= Faktor Independen.
Untuk Proyeksi dilihat dari pertumbuhan ekspor CPO di Sumatera Utara dengan rumus debagai berikut:
Y
n
= a + bX
n
P
n
= P
o
1+r
n
Universitas Sumatera Utara
Dimana: P
n
= Tahun ekspor tahun ke-n P
o
= Tahun awal r
= Pertumbuhan ekspor n
= Range tahun dasar ke tahun n
Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi ekspor CPO Sumatera Utara ke pasar internasional, penulis menggunakan metode Regresi
Linear Berganda. Variabel yang diolah adalah produktivitas perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara, luas lahan sawit di Sumatera Utara, pertumbuhan
produksi kelapa sawit di Sumatera Utara, dan nilai tukar Dollar terhadap Rupiah USRp.
Persamaan Regresi :
Dimana: Y
= Ekspor CPO di Sumatera Utara a
= Konstanta b
1
– b
4
= Koefisien X
1
= Harga Internasional CPO RpU X
2
= Produksi CPO ton X
3
= Nilai Tukar RpU X
4
= Pertumbuhan Ekonomi
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+b
4
X
4
Universitas Sumatera Utara
Variabel Y Ekspor data ekspor didapatkan melalui Interpolasi data yaitu dari data tahunan menjadi data bulanan. Interpolasi data adalah metode
menghasilkan titik-titik data baru dalam suatu jangkauan dari suatu set diskret data-data yang diketahui. Rumus interpolasi data adalah :
Y
k
=
12 1
− −
+ +
1 1
12 5
, 6
Yt Y
k Y
Dimana: Y
k
= Ekspor pada bulan ke k Y = Ekspor pada tahun sebelumnya
k = Bulan 1,2,3,... Y
t
= Ekspor pada tahun berjalan
Dalam regresi linear berganda, terdapat beberapa pelanggaran yang dilakukan terhadap asumsi-asumsinya. Agar model dapat dianalisis dan
memberikan hasil yang representatif, maka model tersebut harus memenuhi pengujian asumsi-asumsi klasik.
3.5.1. Uji Normalitas Data
Uji Normalitas data adalah suatu pengujian untuk mengetahui apakah data yang akan diolah telah terdistribusi normal atau tidak. Data terdistribusi normal
adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal dimana datanya memusat pada nilai rata-rata dan median. Untuk melakukan uji normalitas dalam
penelitian ini dilakukan dengan Kolmogorov dan Smirnov. Dalam pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan melihat nilai Asymp.Sig.2-tailed.
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H
o
: Data X berdistribusi normal. H
a
: Data X tidak berdistribusi normal.
Kriteria pengambilan keputusan:
Jika Sign.p 0,05 maka H
o
diterima. Jika Sign.p 0,05 maka H
o
ditolak.
3.5.2. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 3.5.2.1. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah terjadinya korelasi antara satu variabel error dengan variabel error yang lain. Autokorelasi seringkali terjadi pada data time series dan
dapat juga terjadi pada data cross section tetapi jarang Widarjono, 2007. Dampak dari autokorelasi adalah estimasi linear dan tidak bias tetapi tidak
lagi mempunyai variansi yang minimum dan menyebabkan perhitungan standard error metode OLS tidak bisa dipercaya kebenarannya. Selain itu interval estimasi
maupun pengujian hipotesis yang didasarkan pada distribusi t maupun F tidak bisa lagi dipercaya untuk evaluasi hasil regresi. Akibat dari dampak adanya
autokorelasi dalam model regresi menyebabkan estimator OLS tidak menghasilkan estimator yang BLUE dan hanya menghasilkan estimator OLS yang
BLUE Widarjono, 2007. Dalam penelitian ini, untuk menguji terjadinya autokorelasi menggunakan
uji Durbin-Watson.
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis yang digunakan adalah:
H
o
: Data X tidak terjadi autokorelasi H
a
: Data X terjadi autokorelasi
Deteksi autokorelasi Durbin Watsin yaitu: Terima H
o
jika nilai DW terletak antara batas atas du yaitu: du ≤ d ≤ 4 –
du, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi positif atau autokorelasi negatif.
Terima H
a
jika nilai DW lebih rendah daripada batas bawah dl, yaitu dl ≤
4 maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif. Bila nilai DW lebih besar daripada 4 - dl yaitu d
≥ 4 - dl, maka koefisien autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negatif.
3.5.2.2. Uji Multikolinearitas
Multikolinieritas adalah terjadinya hubungan linier antara variabel bebas dalam suatu model regresi linier berganda Gujarati, 2003.
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui adanya hubungan antara sesama variable independen atau hubungan linear antar variable bebas.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas adalah dengan nilai tolerance
TOL dan variance inflation factor VIF.
Pengujian hipotesis yaitu:
H
o
: Data X tidak terjadi multikoliniearitas. H
a
: Data X terjadi multikoliniearitas.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengambilan keputusan:
Terima H
o
atau tidak terjadi gejala multikoliniearitas jika nilai Tol = 1 Terima H
a
terjadi gejala multikoliniearitas jika nilai VIF 10.
3.5.3. Uji Statistik 3.5.3.1. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dari beberapa variabel dalam pengertian yang lebih jelas. Koefisien
determinasi akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi suatu variabel bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi pada variabel yang lain. Nilai
R
2
digunakan antara 0 sampai 1 0 ≤R
2
≤1.
3.5.3.2. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas secara parsial berpengaruh terhadap variabel tidak bebas. Derajat signifikansi yang
digunakan adalah 0,05 5. Statistik uji yang digunakan adalah:
t =
Dimana: b
n
: nilai taksiran parameter β
n
diperoleh dari metode OLS. s b
n
: standar deviasi nilai taksiran parameter β
n
.
Kriteria pengambilan keputusan:
H
o
diterima jika variabel bebas secara parsial tidak ada pengaruh terhadap variabel tidak bebasnya atau jika nilai signifikan t 5.
Universitas Sumatera Utara
H
a
diterima jika variabel bebas secara parsial berpengaruh terhadap variabel tidak bebasnya atau jika nilai signifikan t 5.
3.5.3.3. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel tidak bebas.
Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Statistik uji yang digunakan adalah:
F =
Dimana: RKR : rata-rata kuadrat regresi diperoleh dari Tabel Analisis Variansi.
RKE : rata-rata kuadrat error diperoleh dari Tabel Analisis Variansi. Apabila nilai F hasil perhitungan F menurut tabel maka hipotesis
alternatif diterima, hipotesis nol ditolak yang menyatakan bahwa semua variabel bebas independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat dependen.
Universitas Sumatera Utara
3.6 . Definisi Operasional Variabel
1. Ekspor CPO adalah perdagangan CPO atau minyak kelapa sawit mentah dilakukan ke Luar Negeri dihitung dalam jumlah ton.
2. Harga Internasional CPO adalah berapa Rupiah harga CPO Minyak Sawit Mentah di pasar internasional RpU.
3. Produksi CPO yaitu berapa ton produksi CPO Minyak Kelapa Sawit Mentah dari tahun ke tahun dihitung dalam jumlah ton.
4. Nilai tukar adalah seberapa besar nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika RpU.
5. Pertumbuhan Ekonomi adalah berapa perubahan PDRB Sumatera Utara dihitung dalam bentuk persen.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Sumatera Utara 4.1.1. Kondisi Geografis
Provinsi Sumatera Utara berada di bagian barat Indonesia, terletak pada garis 1° - 4° Lintang Utara dan 98° – 100° Bujur Timur. Sebelah
utara berbatasan dengan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, sebelah Timur dengan negara Malaysia di Selat Malaka, sebelah Selatan
berbatasan dengan Provinsi Riau dan Sumatera Barat dan sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia.
Luas daratan Provinsi Sumatera Utara adalah 71.680,68 Km², sebagian besar berada di daratan pulau Sumatera Utara dan sebagian kecil
berada di pulau Nias, pulau – pulau batu seperti beberapa pulau kecil, bagian barat maupun bagian timur pantai pulau Sumatera. Berdasarkan
luas daerah menurut KabupatenKota di Sumatera Utara, luas daerah terbesar adalah Tapanuli Selatan dengan luas 12.163,65 Km² atau 16,97
diikuti Kabupaten Labuhan Batu dengan luas 9.223,18 Km² atau 12,78 kemudian diikuti Kabupaten Mandailing Natal dengan luas 6.620,70 Km²
atau sekitar 9,23. Sedangkan luas daerah terkecil adalah kota sibolga dengan luas 10,77 Km² atau sekitar 0,02 dari total luas wilayah
Sumatera Utara. Berdasarkan kondisi letak dan kondisi alam, Sumatera Utara dibagi dalam 3 kelompok wilayah yaitu Pantai Barat, Dataran
Tinggi, dan Pantai Timur.
Universitas Sumatera Utara