Prinsip prinsip pemberian kredit

Adapun untuk analisis dengan 6C kredit adalah sebagai berikut: 1. Character Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si nasabah baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti:cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hoby dan sosial standingnya. Ini semua merupakan ukuran “kemauan” membayar. 2. Capacity Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur dengan kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah. 3. Capital Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan keuangan neraca dan laporan rugi laba dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan ukuran lainnya. 4. Collateral Merupakan jaaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik.Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. 5. Condition of Economy Yaitu situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang kemungkinannya Mempengaruhi kelancaran perusahaan calon debitur. 6. Constraint Yaitu batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan suatu bisnis untuk dilaksanakan pada tempat tertentu, misalnya pendirian suatu usaha pompa bensin yang disekitarnya banyak bengkel las atau pembakaran batu bata. Kemudian penilaian kredit dengan metode analisis 7P adalah sebagai berikut: 1. Personality Yaitu menilai nasabah dari segi kepibadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. 2. Party Yaitu mengklafikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas secara karakternya. 3. Perpose Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. 4. Prospect Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. 5. Payment Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit. 6. Profitability Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. 7. Protection Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan.

F. Penggolongan Kualitas Kredit

Kredit bank menurut kualitasnya pada hakikatnya didasarkan atas resiko kemungkinan menurut bank terhadap kondisi dan kepatuhan nasabah dalam memenuhi kewajiban-kewajiban untuk membayar bunga, mengangsur serta melunasi pinjamannya kepada bank.Menurut rivai dan permata 2006:42. 1. Kredit Lancar pass Kredit digolongkan lancar apabila memenuhi kriteria di antarannya: a. Pembayaran angsuran pokok danatau bunga tepat waktu. b. Memiliki mutase rekening yang aktif. c. Bagian dari kredit yang dijamin dengan jaminan tunai cash collateral 2. Perhatian Khusus Special Mention Kredit yang digolongkan ke dalam kredit dalam perhatian khusus apabila memenuhi kriteria di antaranya: a. Terdapat tunggakan angsuran pokok danatau bunga yang belum melampaui Sembilan puluh hari. b. Kadang-kadang terjadi ceruka. c. Mutasi rekening relative aktif. d. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan e. Didukung oleh pinjaman yang baru. 3. Kurang lancar Substandard Kredit yang digolongkan ke dalam kredit kurang lancar apabila memenuhi kriteria anatar lain : a. Terdapat tunggakan angsuran pokok danatau bunga yang telah melampaui Sembilan puluh hari. b. Sering terjadi cerukan, c. Frekuensi mutasi rekening relative rendah. d. Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari Sembilan puluh hari e. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi nasabah. f. Dokumentasi pinjaman yang lemah. 4. Diragukan Doubtful Kredit digolongkan ke dalam kredit diragukan apabila memenuhi kriteria antara lain: a. Terdapat tunggakan angsuran pokok danatau bunga yang telah melampaui 180 hari. b. Terjadi cerukan yang bersifat permanen. c. Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari.