Kinerja Usaha Rencana Usaha

pendorong laju pembangunan di daerah, bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah, serta sebagi salah satu sumber pendapatan asli daerah.PT Bank Sumut melakukan kegiatan usaha sebagai Bank umum pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang–Undang Nomor 10 Tahun 1998. AdapunMisi dari PT Bank SUMUT adalah mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance. 26

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian kredit

Kredit berasal dari bahasa yunani, credere, yang berarti kepercayaan.Dengan demikian istilah kredit memiliki arti khusus, yaitu meminjam uang atau penundaan pembayaran.Apabila orang mengatakan membeli secara kredit maka hal itu berarti si pembeli tidak harus membayarnya pada saat itu juga. Menurut Undang-undang Nomor 14 tahun 1967 tentang pokok - pokok perbankan, yang dimaksud dengan kredit adalah “penyediaan uang atau tagihan - tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam - meminjam antara bank dengan pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi utang – utang setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditetapkan”. Menurut Rivai dan Permata 2006:4, Kredit adalah penyerahan barang, jasa, atau uang dari satu pihak kreditoratau pemberi pinjaman atas dasar kepercayaan kepada pihak lain nasabah ataupenggutangborrower dengan janji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak.

B. Unsur-unsur Kredit

Seperti yang telah kita ketahui bahwa kredit berarti kepercayaan, dimana kepercayaan tersebut adalah kepercayaan dari bank selaku kreditur untuk memberikan pinjaman kepada debitur dimana dibitur akan mengembalikan pinjaman beserta bunga yang harus dibayarnya kepada kreditur pada jangka waktu yang telah disepakati. Menurut Rivai dan permata2006:5,unsur-unsur kredit terdiri atas: 1. Adanya dua pihak, yaitu pemberi kredit kreditur dan penerima kredit nasabah. Hubunganya pemberi kredit dan penerima kredit merupakan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan. 2. Adanya kepercayaan pemberi kredit kepada penerima kredit yang didasarkan atas credit rating penerima kredit. 3. Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak bank dengan pihak lainnya yang berjanji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit. 4. Adanya penyerahan barang, jasa, atau uang dari pemberi kredit kepada penerima kredit. 5. Adanya unsur waktu time element. Unsur waktu merupakan unsure essensial kredit. Kredit dapat ada karena unsur waktu, baik dilihat dari pemberi kredit maupun dilihat dari penerima kredit. Misalnya, penabung memberikan kredit sekarang untuk konsumsi lebih besar di masa yang akan datang. Produsen memberikan kredit karena adanya jarak waktu antara produksi dan konsumsi. 6. Adanya unsur resiko degree of risk baik dipihak pemberi kredit maupun dipihak penerima kredit. Risiko dipihak pemberi kredit adalah risiko gagal bayar risk of default, baik karena kegagalan usaha pinjaman komersial atau ketidakmampuan bayar pinjaman konsumen atau karena ketidaksediaan membayar. Resiko dipihak nasabah adalah kecurangan dari