Penyortiran Packing Proses Produksi Profil Aluminium

4. Penyortiran

Tahapan-tahapan yang berlangsung saat melakukan kegiatan penyortiran, antara lain: a. Profil aluminium diperiksa apakah ada yang rusak atau tidak, dan dikelompokkan berdasarkan persyaratan mutu yang ada. b. Bila kerusakan disebabkan oleh bagian ekstrusi maka dikirim kembali ke bagian peleburan untuk dilebur kembali. c. Bila kerusakan disebabkan oleh bagian anodizing maka dikirim kebagian anodizing untuk diproses kembali. d. Hasil penyortiran selanjutnya dikirim ke bagian pengepakan.

5. Packing

Tahapan-tahapan proses pengepakan adalah sebagai berikut: a. Profil aluminium diberi minyak supaya permukaannya licin dan tidak mudah lecet akibat goresan. b. Kedua ujungnya juga diberi kertas dan busa untuk menghindari gesekan selama transportasi. c. Kedua ujung diikat dengan selotip dan ditempel stiker kode dan terakhir dibungkus dengan plastik dan siap diangkut ke gudang. Block diagram yang menggambarkan proses pada extrusion plant dapat dilihat pada Gambar 2.4. Universitas Sumatera Utara PEMOTONGAN PEMANASAN EXTRUDING AGING DEGREASING ANODIZING COLOURING COOL SEALING DESMUTTING ETCHING PRE TREATMENT PENGECATAN PENYORTIRAN PACKING Gambar 2.4. Block Diagram Pada Extrusion Plant Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Penjadwalan

Penjadwalan scheduling menurut Conway adalah pengurutan pembuatan produk secara menyeluruh yang dikerjakan pada beberapa buah mesin. Sedangkan menurut Kenneth R. Baker, penjadwalan didefinisikan sebagai proses pengalokasian sumber daya untuk memilih sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka pengertian penjadwalan secara umum dapat diartikan sebagai pengalokasian sumber daya terbatas untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Unit dasar dari sebuah proses penjadwalan adalah operasi yang harus dikerjakan pada mesin. Sedangkan job pekerjaan merupakan suatu susunan yang terdiri dari beberapa operasi. Pengertian job pekerjaan sendiri dikembangkan sehingga mempunyai arti sebagai entiti individual yang diketahui waktu prosesnya, mempunyai due date dan memerlukan waktu set-up sebelum diproses pada mesin. Input dari suatu penjadwalan mencakup urutan ketergantungan antar operasi routing, waktu proses untuk masing-masing operasi serta fasilitas yang dibutuhkan untuk setiap operasi. Masalah penjadwalan seringkali muncul jika terdapat n job yang akan diproses pada m buah mesin, yang harus ditetapkan mana yang harus dikerjakan lebih dahulu dan bagaimana urutan proses, pengalokasian operasi pada mesin sehingga diperoleh suatu proses produksi yang terjadwal. Masalah penjadwalan dapat diselesaikan dengan bantuan model matematis yang akan memberikan Universitas Sumatera Utara