EPIDEMIOLOGI Depresi Pada Lansia Di Komunitas

BAB III EPIDEMIOLOGI

Simtom-simtom depresi sering dijumpai pada orang tua. Walaupun begitu prevalensi gangguan depresi mayor lebih rendah dibandingkan dengan dewasa muda. Prevalensi gangguan depresi mayor pada studi-studi di komunitas orang tua berkisar antara 1 sampai dengan 5 persen. Pada studi yang dilakukan oleh EURODEP The European Depression Study disimpulkan bahwa prevalensi gangguan depresi mayor pada orang lanjut usia mendekati 1,8, gangguan depresi minor 9,8 sedangkan yang mengalami simtom depresi 13,5. 8 Prevalensi sindroma depresi pada lanjut usia lebih sering dijumpai pada tempat-tempat perawatan medis. 9 Pada studi-studi yang dilakukan di masyarakat menunjukkan bahwa 25 persen orang lanjut usia mengeluhkan pernah mengalami simtom-simtom depresi, tetapi hanya 1 sampai dengan 9 persen yang memenuhi kriteria gangguan depresi mayor. 10 Prevalensi gangguan depresi mayor pada pasien yang dirawat di rumah sakit adalah 10 sampai dengan 12 persen, sedangkan prevalensi di praktek umum 6 sampai dengan 9 persen. 9 Prevalensi simtom depresi pada orang lanjut usia yang berobat jalan berkisar antara 10 sampai dengan 20 persen, sedangkan pada lanjut usia yang diopname prevalensi simtom depresi bahkan lebih tinggi mencapai 22 sampai dengan 34 persen. 11 Namun beragam prevalensi dijumpai tergantung dari populasi yang dijadikan sampel. Sebagai contoh, prevalensi yang lebih tinggi dilaporkan pada lanjut usia yang diopname di rumah sakit sekitar 36 sampai dengan 46 persen dan 10 sampai dengan 22 persen pada tempat perawatan jangka panjang long- term care facilities. 12 Studi yang dilakukan oleh National Institute of Mental Health Epidemiologic Catchment Area melaporkan bahwa prevalensi gangguan depresi mayor pada orang lanjut usia yang berusia lebih dari 65 tahun adalah kurang dari 1 persen. Wanita yang berusia lanjut ternyata mempunyai prevalensi yang lebih besar dibandingkan dengan pria dengan perbandingan 1,4 dan 0,4. 13 Sekitar 1-4 persen populasi lanjut usia mengalami depresi mayor. Baik prevalensi maupun insidensi depresi mayor ini tampaknya meningkat dua kali setelah usia 70-85 tahun. Depresi minor mempunyai prevalensi 4-13. Universitas Sumatera Utara Sedangkan gangguan distimia, yang karakteristik dengan intensitas gejala-gejala depresi yang rendah selama sedikitnya selama 2 tahun atau lebih, terjadi kira- kira 2 persen pada lanjut usia. 9 Copeland dkk mengatakan bahwa prevalensi depresi pada penyakit klinis yang berat kira-kira 10 persen pada yang berusia 65 tahun dan 2-3 cenderung depresi berat. 2 Koening Blazer melaporkan rasio depresi pada lanjut usia sekitar 0,4-1,4 di masyarakat, 5-10 pada pasien rawat jalan, 10- 15 pada pasien rawat inap dan 15-20 pada penderita yang dilakukan perawatan di rumah. 2 Hasil penelitian yang dilakukan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia, Oxford Institute of Ageing mengungkapkan bahwa 30 persen dari responden lanjut usia usia di atas 60 tahun tidak bahagia atau depresi. 14 Berbeda dengan pada orang dewasa, pada lansia depresi yang dialami sering bersamaan dengan penyakit medis lain, tetapi hanya sedikit pengetahuan tentang diagnosis dan akibat depresi terhadap komorbiditas dengan penyakit medis. 15 Depresi pasca stroke merupakan suatu komplikasi yang terjadi pada lebih dari 30 persen yang mengalami stroke. Kejadian depresi pasca stroke ini pada usia yang lanjut merupakan salah satu faktor predisposisi untuk terjadinya depresi. 16 Begitu juga faktor risiko penyakit serebrovaskuler seperti hipertensi, diabetes dan penyakit jantung, merupakan risiko terjadinya depresi pada lanjut usia. 17 Universitas Sumatera Utara

BAB IV ETIOLOGI