BAB I PENDAHULUAN
Usia lanjut bukanlah suatu penyakit. Usia lanjut adalah tahap akhir dari siklus hidup manusia, merupakan proses dari kehidupan yang tidak dapat
dihindari dan akan dialami setiap individu. Pada tahap ini individu mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun secara mental khususnya
kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah dimilikinya.
1
Dalam 40 tahun terakhir, penanganan untuk orang lanjut usia menjadi perhatian khusus. Perhatian ini dikarenakan dampak meningkatnya jumlah orang lanjut
usia di populasi. Meningkatnya proporsi orang lanjut usia ini diakibatkan bertambahnya usia harapan hidup.
2
Keterbatasan mobilitas fisik dan defisit kognitif yang sering terjadi pada orang lanjut usia meningkatkan risiko
institusionalisasi pada pusat-pusat perawatan.
3
Orang lanjut usia biasanya dibagi 2, yaitu orang yang “young-old” yang berusia 65 tahun sampai dengan 74 tahun
dan yang “old-old” yang berusia lebih dari 75 tahun. Beberapa menggunakan istilah “oldest-old” untuk yang berusia lebih dari 85 tahun.
1
Depresi merupakan gangguan psikiatrik yang sangat sering terjadi pada lanjut usia.
2,4
Pada orang lanjut usia, gangguan mood akan menyebabkan penderitaan pada pasien dan keluarga, memperberat penyakit medis,
mengakibatkan disabilitas dan membutuhkan sistem pendukung yang luas.
5
Orang lanjut usia yang menderita depresi sering tidak dikenali. Dokter dan pasien sering menganggap gejala depresi pada lanjut usia merupakan suatu proses
penuaan. Alasan lain bahwa orang lanjut usia lebih menekankan gejala-gejala somatik dan tidak melaporkan mood yang depresif. Depresi pada orang lanjut
usia sering terjadi pada penderita dengan penyakit-penyakit medis atau gangguan-gangguan neurologis di otak yang mempunyai gejala-gejala yang mirip
dengan gejala depresi. Kadang-kadang pada beberapa kasus dapat terjadi gejala-gejala yang saling menutupi overlap sehingga depresi dapat didiagnosis
setelah diberi obat antidepresan.
5
Universitas Sumatera Utara
BAB II DEFINISI
Menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia edisi III PPDGJ-III, depresi adalah suatu gangguan suasana
perasaan mood yang mempunyai gejala utama: afek depresi, kehilangan minat dan kegembiraan serta berkurangnya aktivitas, serta beberapa gejala lain seperti
konsentrasi dan perhatian yang berkurang, harga diri dan kepercayaan diri berkurang, gagasan atau perbuatan yang membahayakan diri atau bunuh diri,
tidur yang terganggu dan nafsu makan berkurang.
6
Menurut revisi teks edisi ke-4 dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders DSM-IV-TR, suatu gangguan depresi berat juga dikenal
sebagai depresi unipolar timbul tanpa suatu riwayat dari episode manik, campuran atau hipomanik. Suatu episode depresif berat harus ada sekurang-
kurangnya 2 minggu dan secara tipikal seseorang dengan diagnosis suatu episode depresif berat juga mengalami paling sedikit 4 gejala: perubahan nafsu
makan dan berat badan, perubahan dalam tidur dan aktifitas, berkurangnya energi, perasaan bersalah, masalah dalam berpikir dan mengambil keputusan
dan pikiran yang berulang tentang kematian atau bunuh diri.
7
Universitas Sumatera Utara
BAB III EPIDEMIOLOGI