dari segi tulisannya atau dalam segi mempraktikkan format menulis resep dengan tepat. Atas alasan ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
perbandingan tingkat pengetahuan mahasiswa FK USU sistem KBK dan sistem non-KBK yang sedang menjalani kepaniteraan klinik di Rumah Sakit Umum
Pusat Haji Adam Malik mengenai penulisan resep yang baik dan benar. Hal ini adalah penting karena mereka merupakan calon dokter yang akan mempraktikkan
ilmu dan keterampilan yang telah dipelajari dalam usaha untuk menyembuhkan pasien.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, masalah-masalah yang ingin digali di dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah perbandingan tingkat pengetahuan antara mahasiswa FK USU
sistem KBK dan non-KBK yang sedang menjalani kepaniteraan klinik di RSUP Haji Adam Malik mengenai penulisan resep yang baik dan benar?
1.1. Tujuan Penelitian
1.1.1. Tujuan Umum
Untuk membandingkan tingkat penguasaan antara mahasiswa FK USU sistem KBK dan non-KBK yang sedang menjalani kepaniteraan klinik di RSUP
Haji Adam Malik mengenai penulisan resep secara baik dan benar.
1.1.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui penguasaan mahasiswa FK USU sistem KBK
yang sedang menjalani kepaniteraan klinik di RSUP Haji Adam Malik mengenai cara penulisan resep yang baik dan benar.
2. Untuk mengetahui penguasaan mahasiswa FK USU sistem non-
KBK yang sedang menjalani kepaniteraan klinik di RSUP Haji Adam Malik mengenai cara penulisan resep yang baik dan benar.
Universitas Sumatera Utara
1.2. Manfaat Penelitian
1. Memberikan masukan informasi bagi Unit Farmakologi FK USU
mengenai tingkat pengetahuan dan kemampuan sebenar mahasiswa FK USU yang sedang menjalani kepaniteraan klinik di RSUP Haji
Adam Malik dalam memahami penulisan resep secara baik dan benar.
2. Dari segi pendidikan kedokteran, diharapkan hasil penemuan ini
dapat dijadikan sumber informasi dan pendidikan bagi mahasiswa FK USU yang akan menjalani kepaniteraan klinik untuk
memperbaiki penulisan resep bagi mencegah terjadinya kesalahan dalam peresepan karena pada hasil penelitian akan dinyatakan
peratus kesalahan yang dapat dikesan pada resep hasil tulisan tangan mahasiswa.
3. Sebagai sumber rujukan data dan informasi bagi peneliti yang
ingin membuat penelitian lanjut tentang penulisan resep. 4.
Dapat meningkatkan pengetahuan peneliti tentang Kajian Tulis Ilmiah yang dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan 2.1.1. Defenisi Pengetahuan
Menurut Notoadmodjo 2003, pengetahuan atau knowledge merupakan hasil dari tahu dan pengalaman seseorang dalam melakukan penginderaan
terhadap suatu rangsangan tertentu. Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekadar menjawab
pertanyaan “What”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam dan sebagainya. Pengetahuan hanya dapat menjawab pertanyaan apa sesuatu itu Notoadmodjo,
2005.
2.2. Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK dan Kurikulum Berbasis Isi KBI
Seperti yang tercantum dalam Keputusan Mendikbud No. 56U1994,
Kurikulum Berbasis Inti KBI didasarkan pada masalah internal pendidikan
tinggi di Indonesia saat itu, yaitu belum adanya tatanan yang jelas dalam pengembangan perguruan tinggi. Di dalam Kepmendikbud No. 56U1994 ini
turut disebutkan bahwa kurikulum berdasarkan pada tujuan untuk menguasai isi ilmu pengetahuan dan penerapannya content based. Namun, pada situasi global
seperti saat ini, dimana percepatan perubahan terjadi di segala sektor, maka akan sulit untuk menahan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Disebabkan hal itu, telah ditetapkan konsep perobahan kurikulum pendidikan tinggi yang telah dituangkan dalam Kepmendiknas No. 232U2000 dan No.
045U2002, yang mana pembentukannya lebih banyak didorong oleh masalah- masalah global atau eksternal.
Konsep KBK menunjukkan perbedaan dalam banyak hal dengan KBI yang mana KBK lebih didasarkan pada rumusan kompetensi yang harus dicapai atau
dimiliki oleh lulusan perguruan tinggi yang sesuai atau mendekati kompetensi
Universitas Sumatera Utara